Kunjungan Pejabat Tinggi Bank Syariah Mandiri (BSM) di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Nama Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sudah tak asing lagi dikalangan pemerintahan mendapatkan perhatian serius dari berbagai instansi pemerintahan. Beberapa hari yang lalu, 2 Perguruan Tinggi di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan kerjasama (MoU) dengan Polisi Resort (Polres) Probolinggo dan masih banyak lagi instansi pemerintahan yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Hari ini (20/04/2017), kembali kunjungan dilakukan oleh instansi pemerintah, Bank Syariah Mandiri (BSM) berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Mobil yang berisikan pejabat tinggi Bank Syariah Mandiri (BSM), Toyota Corolla Altis dengan bernopol L 5 BSM nampak parkrir di depan Dhalem Pengasuh.

Berkunjung dengan tujuan silaturrahim menjadi agenda pertemuan kali ini. Dalam pertemuan Pejabat BSM ditemani oleh KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh), KH. Abd. Hamid Wahid (Kepala Pesantren) dan KH. Faiz AHZ (Kepala Biro Usaha). Tidak hanya sekedar silaturrahim saja, dalam pertemuan kali ini dengan bincang bicang santai membicarakan tentang program pesantren kedepan yang dipaparkan secara singkat dan jelas oleh Kepala Pesantren dan ditanggapi dengan positif oleh Bapak Agus, Bapak Najib dan Bapak Edi.

“Kami merancang sebuah program pesantren agar bagaimana santri tidak memegang uang tunai, sekalipun mereka pegang uang tapi tidak terlalu banyak. Rencananya kami akan membuat sebuah program agar santri mudah dalam melakukan proses transaksi tanpa harus membayar tunai. Contohnya ketika santri selesai makan di koperasi, santri tinggal menunjukkan kartu indentitas santri (KIS) yang sudah dapat melakukan proses pembayaran sehingga mereka makan hanya cukup membawa KIS tersebut. Ini bertujuan agar meminimalisir kehilangan uang” ujar KH. Abd. Hamid Wahid dalam pertemuan bersama BSM.

Hal itu mendapat respon positif dari pihak BSM, Bapak Agus selaku pejabat tertinggi di BSM menanggapi hal yang diutarakan oleh Kepala Pesantren. Itu yang dinamakan dengan Top Branding, dimana masyarakat dapat melakukan pembelian dengan hanya memanfaatkan kartu, respon pejabat tinggi BSM tersebut.

Tak hanya berbicara tentang program pesantren kedepan saja, banyak hal yang dibicarakan seputar pesantren dan Bank Mandiri. Salah satunya adalah program Gebyar Ramadhan yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Gebyar Ramadhan yang diadakan untuk menyambut meriah dan senang kedatangan Bulan Suci penuh berkah. Hal itu juga mendapat respon positif dari pihak BSM, Bapak Agus menyuruh beberapa anggota BSM untuk mengikuti Gebyar Ramadhan tersebut. Dengan memperlakukan pejabatnya untuk mengikuti seluruh kegiatan pesantren selama Bulan Suci Ramadhan. Isitilah yang sering didengar adalah “pesantren kilat”. Kisaran 3 hari mereka (peserta pesantren kilat dari BSM) akan menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dan pihak pesantren akan mempersiapkannya, dawuh Kepala Pesantren merespon pernyataan dari Bapak Agus, Pejebat tertinggi BSM.

Akhir dari pertemuan ini adalah prosesi foto bersama antara BSM dan PP. Nurul Jadid. Dan kabarnya kedepan akan diadakan Memorendum of Understanding (MoU) antara pihak Pesantren dengan BSM. (Q2/Red).

Nurul Jadid Meraih Juara 3 Lomba Cerdas Cermat Qur’an (CCQ) dan Debat Bahasa Inggris se Tapal Kuda di IAIN Jember

nuruljadid.net – Sesuai dengan tugasnya, Pondok Pesantren yang dikenal dengan lembaga pendidikan berbasis keagamaan membuktikan keberadaan dan prestasinya. Tak hanya sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan, Pondok Pesantren Nurul Jadid membuktikan dirinya bahwa Pondok Pesantren juga mampu untuk mengembangkan potensi dan pendidikan santrinya dari sisi keilmuan (umum). Terbukti, hari ini (18/04/2017) santri Nurul Jadid menorehkan tinta emas di Kampus IAIN Jember. Beberapa perlombaan diikuti oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid diantaranya adalah Lomba Cerdas ceramat Al Qur’an (CCQ), Lomba Pidato Bahasa Asing dan Lomba Debat Bahasa Asing.

Malam ini (18/04) santri Nurul Jadid berhasil mengibarkan bendera Nurul Jadid di Kota Jember tepatnya di Kampus IAIN Jember. Dari beberapa lomba yang mereka ikuti, mereka berhasil meraih juara 3 lomba Debat Bahasa Inggris dan lomba Cerdas Cermat Al Qur’an (CCQ) se Tapal Kuda.

“Awalnya agak pesimis karena musuh yang ikut notabene hebat dan berkualitas melihat dari performa mereka tahun lalu.” ujar Salman pendamping lomba dari LPBA Nurul Jadid

Persaingan ketat dan panas mereka rasakan.  Pasalnya, kualitas peserta lomba bisa dibilang “sulit untuk dikejar”. Namun mereka tak patah semangat untuk membanggakan nama Nurul Jadid di Kota Jember. Motivasi dan dukungan terus mengalir bagi mereka (santri Nurul Jadid sekaligus menjadi peserta lomba). Itu terlihat dari antusias Alumni Nurul Jadid yang berada di kawasan Jember yang sering dikenal dengan NJIC.

Tak hanya meraih juara 3 lomba debat saja, salah satu santri Nurul Jadid yang ikut bergabung dalam Tim Debat berhasil menyabet predikat “The Best Reply Speaker” yaitu Agus Miftahurrahman.

LPBA Nurul Jadid yang ditugaskan untuk membawa nama Nurul Jadid dalam perlombaan itu mendelegasikan 3 tim debat. Nasab boleh sama, namun nasib tidak akan pernah sama. Kata kata itulah yang pantas untuk mereka, Pasalnya dari 3 Tim Debat hanya satu yang berhasil menjadi juara.

“Yang MANJ & LPBA Pi Dalbar gagal di quarter final round. Yang LPBA Pi Daltim gagal di qualification around.” Cakap Salman, pendamping lomba.

Tim Debat Yang Berhasil Meraih Juara 3 :

  1. Agus Miftahurrohman (LPBA Nurul Jadid / SMA Nurul Jadid)
  2. Iqbal Hidayatullah (LPBA Nurul Jadid / MA Nurul Jadid)
  3. Anggito Abimayu (LPBA Nurul Jadid / MA Nurul Jadid)

Sedangkan untuk lomba Cerdas Cermat Al Qur’an (CCQ) Nurul Jadid berhasil membuktikan dirinya dengan berhasil meraih juara 3 delegasi dari PPIQ Nurul Jadid. (Q2/Red)

Segenap Pengurus Pesantren Nurul Jadid mengucapkan :

“Selamat kepada para peserta lomba yang telah berhasil membawa pulang dengan predikat juara. Bagi mereka yang gagal, jangan berputus asa untuk terus belajar. Terimakasih atas usaha dan kerja kerasnya. Pulang tanpa juara pun sebenarnya mereka telah juara karena mereka telah berhasil membuktikan dirinya untuk berjuang melakukan yang terbaik bagi Nurul Jadid.”

Silaturrahim SMA Khadijah Surabaya di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sementara itu, bersamaan dengan agenda silaturrahim yang telah dilakukan di Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), SMA Khadijah Surabaya berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pasca berakhirnya pertemuan silaturrahim oleh UIN Sunan Kali Jogo. Pertemuan  yang juga berisikan kunjungan silaturrahim tersebut mendapat sambutan hangat dari pihak tuan rumah SMANJ.

Agenda yang seharusnya dilaksanakan pukul 11.00 WIB terpaksa harus diundur sampai 13.00 WIB disebabkan lamanya pertemuan yang lebih dulu dihadiri oleh SMA Khadijah di SMA 1 Situbondo. Karena waktu sudah siang, setibanya di SMA Nurul Jadid, mereka langsung dihaturkan kepada tempat peristirahatan sekaligus untuk menikmatia sajian makanan yang telah disiapkan.

Pertemuan yang kemudian dilaksanakan sesaat setelah menikmati hidangan, Romobongan civitas akademika SMA Khadijah dihaturkan untuk memasuki lokasi acara yang disediakan. Pertemuan kali ini dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan sambutan awal oleh Kepala SMA Nurul Jadid, Bapak Faizin Syamweil. Dalam sambutannya beliau menyampaikan mohon maaf apabila kondisi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga beliau memambahkan beberapa kalimat dalam sambutannya.

“Kami sangat bahagia sekali dengan kehadiran SMA Khadijah di SMA Nurul Jadid karena kami kedatangan tamu yang memiliki prestasi akademik yang tinggi dan namanya sudah tak asing lagi dibeberapa kalangan. Semestinya kamilah yang harus berkunjung terlebih dahulu ke SMA Khadijah sebab banyak ilmu yang akan kami dapatkan disana” ujar Kepala SMA Nurul Jadid.

Tak luput dari pemaparan beliau, beliau sedikit menyampaikan latar belakang berdirinya SMA Nurul Jadid dengan singkat dan jelas. Dan juga beliau menyampaikan perkembangan sekolah sekaligus tenaga pendidik dan kependidikan termasuk jumlah siswa/i saat ini.

Setelah sambutan kepala SMA Nurul Jadid, giliran sambutan perwakilan dari SMA Khadijah yang akan memberikan sambutan. Sambutan dalam hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Khadijah. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan sedikit sejarah berdirinya SMA Khadijah dan termasuk jumlah siswa/i dan tenaga pendidik dan kependidikan saat ini. Inti dari sambutan yang diberikan oleh kepala SMA Khadijah adalah ingin sharing bersama dengan beberapa guru sekolah. Karena beliau rasa SMA Nurul Jadid berkembang secara pesat dan memiliki presatasi yang gemilang.

“Kami ingin melakukan dialog bersama terkait dengan sistem pendidikan dan pengajaran di SMA Nurul Jadid. Harapan kami adalah kami mendapatkan tambahan ilmu dari sekolah yang berkembang pesat dan memiliki prestasi yang gemilang ini. Semoga kami dapat menimplementasikannya di sekolah kami” ujar kepala SMA Khadijah menutup sambutannya.

Setelah sambutan dari masing masing kedua belah pihak, sharing bersama yang dikkordinir oleh Bagian Kurikulum SMA Nurul Jadid, Bapak Didik P. Wicaksono. Durasi kegiatan sharing bersama adalah 90 menit. Tepat padak pukul 15.20 WIB acara silaturrahim selesai dan diakhiri dengan foto bersama. (Q2&Daniel/Red)

UIN Sunan Kalijogo (UIN SuKa) Yogyakarta di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net –  Untuk pertama kali sejak dijabatnya rektor oleh KH. Abdul Wahid M. Ag., Institut Agama Nurul Jadid (IAINJ) menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jogo (UIN SUKA) Yogyakarta. Kunjungan yang dihadiri rombongan mashasiswa UIN SUKA,  sejumlah kisaran kurang lebih 40 mahasiswa beserta beberapa civitas akademika. Acara yang diselenggarakan pada (18/04/2017) itu dikemas dengan kegiatan silaturrahim mahasiswa program beasiswa santri  (PBSB) ilmu al-quran dan tafsir.

Diawali dengan sambutan-sambutan dari pelbagai pihak yang hadir. Pertemuan tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WIB- selesai.  Dilaksanakan di ruang Pascasarjana lantai dasar gedung IAINJ bagian barat.

Beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan dalam kegiatan silaturrahim tersebut yang menjadi titik utama adalah dialog antara pihak Institut dengan beberapa civitas akademika dari UIN SUKA. Dari dialog itu diharapkan akan ada sebuah kerjasama dan hubungan yang lebih baik antara kedua pihak yang terkait. “Semoga dengan adanya kunjungan silatur rahim ini saya harap ada sebuah kerjama yang terjalin,” papar KH. Abdul Hamid rektor IAINJ dalam sambutanya.

Selain itu,  apa yang diharapkan beliau senada dengan harapan yang disampaikan oleh Dr. H. Mustaqim selaku lektor kepala UIN SUKA, bahwa kerjasama yang dijalin adalah hubungan timbal balik. “Setidaknya dari pertemuan ini terjalin sebuah konsep kolaboratif,” tuturnya.

Kemudian,  selain silaturrahim kunjungan yang dilakukan adalah sekaligus selayang pandang kepada siswa-siswi Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) yang mengikuti program beasiswa santri PBSB. “santri yang mengikuti program beasiswa santri ini haruslah benar-benar mempunyai komitmen untuk menyukseskan program ini.  Kalau ada yang balelo ya tinggal laporkan aja ke pesantrenya, ” imbuhnya.

“Saya sampaikan banyak terima kasih dan mohon maaf bila dalam penyambutan acara yang berlangsung ini banyak kekurangan dan hal yang tidak brekanan di hati para saudara-saudara sekalian, ” ucap KH. Hamid mengakhiri pertemuan tersebut. (Daniel/Red)

Tasyakkuran Pembangunan Koperasi Induk Putri lantai I Wilayah Az Zainiyah PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Syukur adalah bentuk rasa terimakasih kepada Allah SWT. Dan syukur itu wajib dipanjatkan baik dalam kondisi apapun. Karena dengan bersyukur Allah akan menambah nikmatNya. Begitulah suasana yang terjadi di Koperasi Induk Wilayah Az Zainiyah. Malam hari ini (17/04) pengurus Wilayah Az Zainiyah melakukan tasyakkuran tentang pembangunan Kopersi Induk.

Koperasi Induk yang akan dibangun sebanyak 3 lantai ini diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para santri puteri. Persiapan untuk menghadapi Harlah lantai I telah terselesaikan. Dan pada malam ini (17/04) tasyakkuran yang dilakukan adalah untuk persiapan pembukaan sekaligus grand opening KOPIN di Lantai I.

Acara yang dilaksanakan ba’da isya’ ini  dihadiri oleh Kepala Pesantren (KH. Abd. Hamid Wahid), Sekretaris Yayasan (KH. Hefniy Rozaq), Kepala Biro Usaha (KH. Faiz AHZ) dan segenap pengrus pesantren, BKK, Kliniz Az Zainiyah dan tukang pembangunan.

Rangkaian acara kegiatan tasyakkuran ini adalah pembacaan surat yasin dan tahlil sekaligus tausiyah dari Kepala Pesantren dan ditutup dengan do’a. (Q2/Red)

Peduli Lingkungan Sehat dan Bersih Untuk Memperingati Hari Bumi Internasional

nuruljadid.net –  Manusia yang dikenal sebagai makhluk sosial memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup seseorang. Dikatakan “sosial” karena manusia tidak bisa hidup sendirian. Mereka masih membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang lain. Interaksi sosial yang dibangun dalam rangka menertibkan alur kehidupan bermasyarakat merupakan salah satu bentuk untuk mempertahankan hidup dan kehidupan.

Oleh karena itu, demi mewujudkan manusia yang sosial dan dapat berinteraksi dengan baik, Organisasi Madrasah (OSIM) MA Nurul Jadid mengadakan bakti sosial yang sekaligus memperingati hari bumi internasional. Hari ini (15/04/2017) pengurus OSIM membuktikan kepedulian mereka kepada sesama dan lingkungan. Mereka membagi bagikan tempat sampah dan arah penunjuk jalan di Lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid dan sekitar lingkungan Desa Karanganyar Paiton Probolinggo.

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa peduli kepada lingkungan masyarakat. Mengurangi Global Warming yang menjadi momok tersendiri bagi masyarakat dunia dikarenakan atmosfer bumi yang semakin menipis. Salah satu solusinya adalah dengan menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan.

Pengurus OSIM MA Nurul Jadid membuktikan eksistensinya sebagai generasi muda yang masih peduli terhadap keberlangsungan dan kenyamanan hidup masyarakat didunia yang sudah mulai memanas ini. Melalui kegiatan ini mereka berharap akan sedikit mengurangi beban masyarakat yang sudah mulai resah dengan kondisi cuaca bumi. (Q2/Red)

Wisuda dan Demonstrasi Skill Peserta Didik MAPK Nurul Jadid

nuruljadid.net –  Menorehkan sejarah penting dalam hidup dengan prestasi yang luar biasa merupakan impian dari banyak orang berpendidikan. Hal itu terbukti hari ini (14/04) Madrasah Aliyah Porgram Keagamaan (MAPK) Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan pengukuhan terhadap peserta didik mereka yang telah lulus ujian dan telah melakukan program kelembagaan dengan sempurna.

Kata wisuda yang tak asing didengar merupakan sebuah kegiatan penoreh tinta emas dalam sejarah kehidupan seseorang apalagi ditambah dengan capaian prestasi yang luar biasa. Kagiatan wisuda yang dilaksanakan oleh MAPK Nurul Jadid dilaksanakan dengan 2 tahap. Tahap pertama adalah wisuda untuk santri putera dan tahap kedua dilaksanakan untuk wisudah santri puteri.

Penuh dengan kesakralan dan hikmad itulah suasana yang nampak pada acara ini. Ditambah lagi dengan prosesi wisuda yang disaksikan langsung oleh orang tua masing masing. Nampak ekspresi senang dan sumringah diwajah para wisudawan wisudawati. MAPK Nurul Jadid pada tahun ini resmi me-wisuda 41 orang peserta didik dengan 20 santri puteri dan 21 santri putera.

Kualitas dan kuantitas dari masing masing peserta sekalipun sudah melampaui batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) masih tetap diuji setelah pengukuhan dan pengikraran wisuda. Mereka (peserta wisuda) masih harus melalui satu tahap lagi yakni “Demonstrasi”. Pada demonstrasi kali ini, mereka ditugaskan untuk maju kedepan pentas untuk mendapatkan pertanyaan dari pentashih ataupun dari undangan yang hadir.

“Tak lengkap rasanya jika wisuda ini hanya sekedar pengukuhan dan pengikraran saja, mereka harus diuji kemampuan dan mentalnya. Oleh karenanya, demonstrasi menjadi tantangan terakhir mereka” ujar Ahmad Danial selaku pengurus aktif MAPK Nurul Jadid.

Dalam kegiatan demonstrasi ini, banyak hal hal seru yang terjadi. Seperti debat antara anak dan orang tua. Namun bukan bermaksud untuk menjatuhkan harga diri dari peserta tapi hal ini diperuntukkan untuk kemajuan dan kesiapan mental para wisudawan wisudawati. (Q2/Red).

 

“Selamat dan Sukses Kepada Wisudawan Wisudawati MAPK Nurul Jadid. Semoga Ilmu yang Diperoleh Menjadi Ilmu yang Bermanfaat dan Barokah”

Informasi Libur Ramadhan 2017 M / 1438 H

  1. Seluruh santri diwajibkan mengikuti kegiatan Ramadhan yang dimulai pada tanggal 25 Mei s/d 10 Juni 2017
  2. Libur Ramadhan
    1. SANTRI PUTERI hanya boleh pulang/dijemput pada Senin tanggal 16 Ramadhan 1438 H. / 11 Juni 2017 M. dan sudah berada di Pondok pada Kamis tanggal 11 Syawal 1438 H. / 05 Juli 2017 M.
    2. SANTRI PUTERA hanya boleh pulang/dijemput pada Selasa tanggal 17 Ramadhan 1438 H. / 12 Juni 2017 dan sudah berada di pondok pada Jum’at tanggal 12 Syawal 1438 H. / 06 Juli 2017M.
    3. SANTRI PUTERA yang pulang / dijemput bersama  mahromnya (Santri Puteri), maka ketentuannya mengikuti ketentuan SANTRI PUTERI.
  3. Khusus SANTRI PUTERI Wajib dijemput walinya atau mahrom yang mewakili dengan ketentuan membawa kartu mahrom dan surat kuasa dari walinya.
  4. Untuk santri yang berasal dari luar pulau Jawa dan Transportasi menuju tempat tujuan tidak setiap hari, maka diberlakukan dispensasi sesuai dengan jadwal keberangkatan transportasi dengan ketentuan tidak terlalu jauh ( maximal tiga hari ) sebelum  ketentuan waktu libur Ramadhan.
  5. Santri yang berasal dari daerah tertentu (luar jawa) yang walinya tidak dimungkinkan hadir pada saat penjemputan libur Ramadhan, maka diperbolihkan pulang rombongan (dikoordinir) dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
  6. Bagi santri yang pulang lebih awal dari ketentuan diatas atau kembali terlambat akan dikenakan sangsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
  7. Jika terjadi perubahan dalam penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal maka ketentuan liburan ramdhan mengikuti penghitungan tanggal Hijriyah.

Informasi Lebih Lanjut Hubungi :

Kantor Sekretariat PPNJ : (0335) 774121

Dipublikasikan oleh :

Bagian Publikasi dan Informasi Pondok Pesantren Nurul Jadid

Surat edaran pesantren tentang Informasi Libur Ramadhan.

Banner Informasi Libur Ramadhan. Publikasi oleh Kantor Sekretariat NJ

Menyemarakkan Harlah 68 dengan Jalan Sehat Bersama Santri

nuruljadid.net – Untuk menyemarakkan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Klinik Az Zainiyah yang merupakan penggerak dan pemerhati kesehatan santri serta lingkungan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan jalan sehat bersama santri.

Pelaksanaan jalan sehat ini dilakukan agar para santri senantiasa menjaga kesehatan dalam kondisi apapun. Menjalani kegiatan yang padat membuat santri menjadi kurang memperhatikan kesehatan. Mereka kebanyakabn memforsir diri mereka untuk melakukan aktifitas tersebut. Namun hal itu menjadi dampak yang buruk bagi kesehatan mereka.

Oleh karenanya melihat kondisi yang sangat serius ini, Klinik Az Zainiyah berinisiatif mengadakan jalan sehat yang bertujuan untuk menyadarkan kepada para santri betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dalam kondisi apapun. Kenapa harus jalan sehat? Itu merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan banyak kalangan. Jalan sehat merupakan olahraga yang paling simple untuk dilakukan. Hanya dengan berjalan kaki mereka sudah bisa dikatakan telah berolahraga.

Hari ini (14/04) jalan sehat santri bersama dokter dan perawat Klinik Az Zainiyah dilaksanakan. Dengan memanfaatkan moment yang tepat. Pasalnya 10 hari lagi pagellaran kegiatan agung pesantren akan dilaksanakan. Oleh karenanya, demi menyemarakkan kegiatan tahunan tersebut, maka Klinik Az Zainiyah mengajak para santri untuk menyemarakkannya dengan berbagai cara yang salah satunya adalah jalan sehat ini.

Untuk menyemangati partisipasi peserta, panitia telah menyiapkan berbagai door prize yang sangat menarik, antara lain handuk, kaos, baju dan lain lain.

Nampak para peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti jalan sehat ini. Banyak santri yang mengkutinya. Berbagai wilayahpun turut mendelegasikan dalam kegiatan ini.

“Sangat senang sekali bisa mengikutinya, karena dengan kegiatan ini saya dapat berolahraga dengan mudah. Apalagi ketika mengetahui hadiah yang akan diberikan. Jadi tambah semangat mengikutinya. Ya, sapa tau saja rejeki saya, kan lumayan” ujar Anam, salah seorang santri yang ikut serta dalam kegiatan jalan sehat ini.

Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberikan dan meningkatkan kepedulian santri kepada dirinya masing masing dengan menjaga kesehatan mereka dalam kondisi apapun. (Q2/Red)

Biro Pendidikan Mengadakan Pembukaan OSKAR Putra Tingkat SLTA

nuruljadid.net –  Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah dilakoni oleh lembaga formal tingkat SLTA beberapa hari yang lalu. Sumringah wajah nampak di wajah peserta didik kelas akhir, karena mereka akhirnya bisa menyelesaikan program pemerintah yang mewajibkan pendidikan 12 tahun.

Namun sekalipun mereka secara pendidikan formal sudah tidak memiliki aktifitas, bukan berarti mereka bebas aktifitas dari semuanya. Masih ada program pesantren yang harus mereka jalani sebelum mereka boyong (berhenti mondok). Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) adalah kegiatan yang harus mereka lakoni sebagai peserta didik kelas akhir.

Malam ini (13/04) mereka semua dikumpulkan dalam satu tempat untuk mengikuti acara pembukaan OSKAR ini. Aula IAI Nurul Jadid digunakan untuk menampung mereka. Seluruh peserta didik kelas akhir tingkat SLTA berkumpul bareng. Kegiatan yang diakomodir oleh Biro Pendidikan yang bekerjasama dengan Pengurus FKO (Forum Komunikasi OSIS) berhasil mengadakan acara pembukaan OSKAR dengan sukses.

Pada acara ini, nampak Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrohman Wahid, Sekretaris Pesantren, Faizin Syamweil, Wakil Sekretaris Pesantren, Saili Aswi dan Kepala Biro Pendidikan, Bakir Muzanni menduduki permadani. Tak hanya beliau beliau saja yang hadir, beberapa pengurus pesantren juga ikut hadir dalam acara ini.

Sambutan Sambutan

Pada pelaksanaan acara ini, sambutan dari Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan fasilitas yang kurang memadai. Dan tak lupa pula, dalam sambutannya Saudara Refli selaku ketua panitia menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan OSKAR ini.

“Tujuan diadakannya OSKAR adalah sebagai bekal bagi kelas akhir untuk menghadapi kehidupan yang baru. Baik dalam bermasyarakat maupun dalam dunia kemahasiswaan” ujar ketua panitia.

Tak hanya ketua panitia saja yang memberikan sambutan, perwakilan dari peserta OSKAR juga memberikan sepatah kata. Dalam hal ini Lutfah mengajak semua anak anak kelas akhir untuk review perjalanan kehidupan sebagai santri Nurul Jadid.

”Dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengajak teman teman kelas akhir untuk melihat kebelakang atau sejarah pertama kali kita berada di PP. Nurul Jadid. Dulu kita juga pernah duduk di tempat ini dan sekarang pun kita duduk di tempat yang sama namun dengan kondisi yang berbeda. Dulu kita masih bingung mau menyapa teman kanan kiri tapi sekarang kita sudah bisa menyapa teman kanan kiri kita. Ini merupakan perubahan kecil yang kita alami, kita dapat bersosial dengan baik. Dan masih banyak hal yang lain yang telah kita peroleh di Pondok tercinta ini” ujar Lutfah yang berdiri diatas mimbar.

KH. Najiburrahman Wahid selaku Wakil Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid juga ikut memberikan sambutan kepada siswa kelas akhir. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan beberapa poin penting.

“Diadakannya kegiatan ini bukan tercipta dari inisiatif pesantren dan pesantren tidak bermaksud untuk mencegah atau melarang santri kelas akhir yang ingin boyong. Namun, kegiatan ini dilaksanakan akibat adanya masukan dari walisantri yang berkeinginan agar pesantren dapat mengkoordinir siswa kelas akhir yang kebanyakan mereka tidak memiliki aktifitas ketika kembali ke rumah masing masing (boyong). Keinginan walisantri adalah bagaimana siswa kelas akhir yang sudah melaksanakan UN masih mendapatkan perhatian khusus dari pesantren. Oleh karena itu, demi mewujudkan keinginan dari walisantri, maka dibentuklah kegiatan Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) ini” dawuh beliau.

Tausiyah Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini juga hadir dalam kegiatan ini. Beliau diminta untuk memberikan tausiyah kepada kelas akhir yang sebentar lagi akan melepas masa pendidikannya ditingkat siswa dan akan menghadapi jenjang pendidikan dan kehidupan yang lebih terjal.

Dalam kesempatan ini, beliau memberikan tausiyah kepada santri kelas akhir tingkat SLTA sebagai bekal untuk menghadapi dunia yang baru bahkan dunia yang berbeda dengan dunia di Pesantren. Dalam sambutan beliau, beliau mengingatkan sekaligus memberikan nasihat kepada santri kelas akhir untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan akhlakul karimah dan terus mencari ilmu serta mengamalkannya.

Bagi anak kelas akhir yang melanjutkan studi ke luar negeri beliau bernasihat untuk selalu menjaga iman karena pengaruh lingkungan berdampak besar terhadap keimanan. Jika diluar santri masih istiqomah, maka itu prestasi yang luar biasa.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin langsung oleh Pengasuh setelah beliau menyampaikan tausiyah beliau. (Q2/Red)

Persiapan menjelang Pelaksanaan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68th

nuruljadid.net –  Pelaksanaan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid akan digelar 9 hari lagi. Nampak para panitia sedang sibuk mempersiapkan acara besar pesantren. Semua lini bergerak berdasarkan JobDesc nya masing masing. Salah satunya adalah Bagian Keindahan dan Kebersihan (BKK), sejak seminggu yang lalu mereka sudah melaksanakan tugasnya. Dimulai dari pemotongan ranting pepohonan hingga membersihkan saluran air.

“sejak seminggu yang lalu kami telah melakukan beberapa pekerjaan. Minggu kemarin, kami telah membersihkan dan merapikan ranting pepohonan di jalur utama akses masuk pesantren (sepanjang jalan POS I sampai depan kantor Yayasan PP Nurul Jadid). Dan hari ini kami membersihkan di area depan pesantren serta disekitar dhalem pengasuh” ujar Raif selaku kepala BKK Pusat.

Pemotongan ranting di depan kantor pesantren pusat menjadi agenda BKK pada hari ini. Sejak tadi pagi, mereka sudah bergegas membersihkannya. Pemotongan ranting yang dianggap menganggu estetika telah mereka lakukan. Sebanyak 3 pohon ketapang di depan pesantren menjadi korban mereka hari ini (13/04).

Persiapan Menjelang Harlah

Tidak hanya bagian keindahan dan kebersihan saja yang bergerak. Beberapa bagian pun sudah melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Pemasangan terop di beberapa titik telah dilakukan oleh bagian perlengkapan II yang berada dibawah komando Ust. Dimyati selaku ketua IV. Pemasangan terop yang telah selesai dilakukan adalah di dapur Harlah yang bertempat di Dhalem Barat (Dalbar).

Bagian akomodasi juga sedang melaksanakan tugasnya. Persiapan tempat pengiapan walisantri, P4NJ dan undangan VIP sudah menjadi agenda kerja mereka. Hari ini mereka melakukan pemasangan tenda untuk pos  keamanan  salah satunya bertempat di depan dhalem Pengasuh yang akan dijadikan sebagai akses masuk ke lokasi acara khusus untuk santri puteri.

Dibagian konsumsi, hari ini mereka sudah mulai beraktifitas. Barang barang yang sudah mereka beli akan difungsikan pada hari ini. Dapur harlah menjadi sasaran utama bagi panitia terutam bagi mereka yang berjulukan “beban berat , pekerja keras”. Pengadaan konsumsi bagi mereka yang sedang bekerja merupakan tugas utama mereka sebelum hari H kegiatan. Tak hanya itu, bagian konsumsi juga merupakan aktor penggerak suksesnya acara ini. Pasalnya mereka harus mempersiapkan hidangan yang istimewa bagi para tamu dan undangan.

Bagian pendanaan juga tak kalah saing. Penjemputan barang sudah dilakukan diberbagai dareah yang memiliki potensi sumber alam yang cukup. Salah satu contohnya di daerah Tiris yang dominan adalah sayur mayurnya. Juga termasuk di daerah Lumajang dan Situbondo yang siap menyumbangkan kelapa.

Dan masih banyak lini yang bergerak lainnya. Mereka nampak sangat antusias dan bekerja keras dalam mensukseskan acara ini. “kerja… kerja…. Kerja….” Slogan panitia menjelang pelaksanaan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid. (Q2/Red)

Aregaf FC, Sang Penakluk Tahta FC di Final LSNJ 2017

nuruljadid.net – Sore hari ini (11/04) nampak gerumunan santri memadati lapangan ayaman. Dengan sorak sorai mereka membuat atmosfer di lapangan menjadi semakin menggila. Teriakan dan yel yel terus disuarakan dengan lantang. Mereka membuat suasana yang hening menjadi pecah. Hari ini adalah sejarah dimana perlombaan sepak bola dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68 di gelar.  Tim yang lolos dan akan bertanding memperebutkan “The Champion” adalah Tahta FC vs Aregaf FC.

“merinding dan deg degan rasanya. Ini perdana bagi Tahta FC bisa mencapai Final. Prestasi yang luar biasa dari PPIQ.” Ucap salah satu supporter PPIQ.

Dikatakan sejarah karena dalam perjalanannya (sepak bola) sangat sulit sekali untuk sampai di Laga Pamungkas yaitu Final. Oleh karena itu, antusias santri dalam rangka menyambut Final sangat besar. Mereka rela menunggu dan membiarkan aktifitas mereka hanya untuk menyaksikan laga ini.

Pertandingan yag krusial dan penuh dengan emosi digelar dengan tanda pluit dari wasit. Sorak soraipun terus mengembara di pertandingan ini. Teriakan yel yel untuk menyemangati pemain terus diucapkan terutama oleh supporter PPIQ yang pada pertandingan kali ini tim jagoan mereka berhasil masuk ke Partai Pamungkas ini. Tak kalah saing dengan supoter PPIQ, supporter Aregaf pun menyaut dari yel yel PPIQ. Nampak kedua supporter ini menginginkan kemenangan.

Alur Pertandingan

Kedua tim bermain dengan skuad tim utama dengan kostum kebanggaan mereka. Tahta FC dengan warna kostum biru langit dan Aregaf FC dengan kostum hitam. Mereka bermain dengan penuh semangat. Kobaran semangat dan terus berlari ditunjukkan para pemain. Permainan kerjasama tim dipertunjukkan oleh kedua tim. Namun pada pertandingan kali ini, Tahta FC lah yang mendominasi pertandingan. Bisa dikatakan 65 % ball possession dimiliki oleh Tahta FC.

Dengan formasi 3-3-3 Tahta FC menyusun serangan demi serangan. Namun pertahanan dari Aregaf FC sangat kuat, dinding pertahanan yang sulit ditembus menjadi PR bagi Qonk Qonk selaku pelatih dari Tahta FC. Meskipun melakukan permainan umpan satu dua, namun hal itu tidak menjadi permasalahan dari kubu Aregaf FC. Dengan mengandalkan 4 pemain belakang, gawang Aregaf dijamin aman.

Namun, suasana pecah, gemuruh penonton pecah ketika Gissel pemain bernomor punggung 17 dari tahta FC berhasil menyarangkan si kulit bundar kedalam gawang Aregaf FC. Gol ini dianggap gol terbaik sepanjang Liga. Gol cantik melesat ke pojok kiri gawang Aregaf FC dilesatkan saat tendangan bebas pada menit ke 15. Pelukan pemain diberikan kepada gissel sebagai ucapan selamat atas gol yang dilesatkannya. Kedudukan bertahan hingga pluit pertandingan babak pertama dibunyikan.

Kick off babak kedua dimulai 15 menit sejak pluit babak pertama dibunyikan. Pertandingan semakin panas, tahta FC masih memimpin dengan satu angka. Pada babak pertama Tahta FC yang mendominasi jalannya pertandingan namun tidak untuk babak kedua. Aregaf FC yang memiliki ambisi yang sangat tinggi  menunjukkan taringnya. Hal itu dibuktikan dengan tembakan jamrawi yang nyaris bersarang di gawang Tahta FC. Tahta FC memilih bertahan dibandingkan menyerang pada babak kedua. hal ini ditunjukkan dengan pertahanan berlapis yang distrategikan. Dengan mengandalkan dua jangkar berdiri kokoh dilini belakang, Wafiq dan Khotib.

Tapi sayang, dewi fortuna yang berpihak kepada Tahta FC berpaling kepada Aregaf FC dibabak kedua. bertubi tubi serangan yang dilancarkan membuat lapisan pertahanan tahta FC amburadul. Al hasil, jamrawi, striker kiri Aregaf FC berhasil merobek jala gawang Tahta FC. Kesedihan Nampak diwajah para pemain Tahta FC, namun semangat dari supporter tetap untuk mereka. Skor pun imbang, Tahta FC tak mau kalah, pergantian pemain mereka lakukan untuk menggobrak pertahanan Aregaf FC yang pada kedua bermain auto attack.

Beberapa menit sebelum pertandingan usai, pemain Aregaf FC bernomer punggung 7, rofiq berhasil menjadi pahlawan dalam pertandingan final ini. Dia berhasil membalikkan keadaan menjadi skor 2 – 1 untuk Aregaf FC. Sorak sorai pun kembali mencuat. Semangat berkobar. Naluri pemangsa semakin menjadi ditubuh Aregaf FC. Sejak gol kedua dilesatkan, Aregaf FC bermain full attack. Mereka hanya meninggalkan seorang bek saja di jantung pertahanan. Bermaksud untuk menambah gol, tendangan yang disertai dengan emosi dilesatkan, namun sayang bola melambung tinggi di mistar gawang Tahta FC.

Tak lama kemudian pluit panjang menandakan pertandingan final liga santri nurul jaded telah usai. Wasit Darsono mrniupkan pluit dengan keras. Para penonton bertepuk tangan. Suporter Aregaf FC memasuki lapangan untuk mengucapkan selamat kepada para pemain. Beda dengan tahta FC, mereka tersungkur sedih di lapangan. Wajah sedih nampak diwajah mereka. Saling bersalaman dilapangan mereka lakoni pertanda bahwa pertandingan ini adalah fair play. Akhirnya dewi fortuna benar benar berpaling ke Aregaf FC. Mereka berhasil bermain dengan hasil yang memuaskan.

Respon

Setelah pertandingan usai, banyak respon yang dilesatkan baik dari pemain maupun dari penonton.

“Aregaf FC kali ini menang secara keberuntungan. Boleh lah Aregaf FC menjadi juara tapi melihat pola permainan, Tahta FC lah juaranya” ujar penonton.

“Kalah menang sudah menjadi hokum dari pertandingan. Biarlah ini lah kemampuan kami, yang terpenting kami telah bermain dengan maksimal. Kami terima kekalahan ini dengan senang hati” ujar Dodik salah satu official tim Tahta FC.

Selamat kepada kedua kese belasan yang telah bermain indah dalam pertandingan kali ini. Kami harap ini bisa menjadi sebuah contoh kepada semuanya bahwa Liga Santri Nurul Jadid bisa mencapai titiknya yakni Final. (Q2/Red).

Nurul Jadid Ikut Menyemarakkan HARLAH NU ke 94 di Sidoarjo

nuruljadid.net –  Hari ini (09/04) dini hari, pengurus pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid nampak sibuk mempersiapkan dan mengkondisikan peserta rombongan ke Sidoarjo dalam rangka ikut menyemarakkan peringatan Harlah Nahdlatul Ulama’ (NU) ke 94. Nampak 2 bus polisi dan 2 mobil pribadi telah stand by di depan kantor pesantren pusat. Alat transportasi tersebut digunakan untuk mengangkut peserta rombongan. Tepat pada pukul 02.15 WIB rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid berangkat menuju tempat acara dengan pengawalan dari Polisi Resort (Polres) Probolinggo.

Suara dan lampu sirine mobil berdering mengawal rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid. Perjalanan dari Paiton menuju ke Stadion Delta Sidoarjo membutuhkan waktu 2 jam. Dan pada pukul 04.15 WIB rombongan Nurul Jadid tiba di Parkiran VIP. Sejenak melepas penat, rombongan melaksanakan shalat subuh disekitar lokasi acara.

Banner ucapan selamat harlah ke 94 NU terpajang disekitar lokasi stadion. Para jamaah pengajian akbar pun nampak mengenakan baju putih baik yang putera maupun puteri termasuk rombongan dari Nurul Jadid. Rombongan Nurul Jadid langsung memasuki acara karena dalam rundown acara, tepat pukul 05.30 WIB dilaksanakan shalawat bersama.

“Syukur alhamdulillah kita masih bisa hadir dan ikut menyemarakkan Harlah NU ke 94” ujar Jasri selaku ketua rombongan.

Acara dimulai pada pukul 05.30 WIB dengan diawali oleh pembacaan shalawat yang diiringi dengan hadrah yang berasal dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo. Pukul 06.30 WIB acara intipun dimulai. Kibaran bendera Nurul Jadid berkibar di tengah tengah jutaan jamaah istighosah. Bersanding dengan jamaah lainnya termasuk dari pondok sekitar, Zainul Hasan Genggong, Lirboyo, dan banyak lainnya.

Dalam acara ini, nampak KH. Abd. Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta istri beliau Ny. Hj. Khotijatul Qodriyah (Neng I’ah) berada di panggung VIP.

Acara ini berlangsung sejak pukul 05.30 – 10.30 WIB. Dan pada pukul 13.30 WIB rombongan Nurul Jadid tiba kembali di Pondok Pesantren Nurul Jadid. (Q2/Red)

Tim PSSNJ Melakoni Pertandingan Persahabatan dengan Jabung FC

nuruljadid.net – Sepak bola menjadi permainan yang hampir semua laki laki menyukainya. Kerjasama tim sangat diperlukan dalam permainan sepak bola ini untuk memperlihatkan permainan yang indah dan menghibur. Kemenangan adalah incaran dari semua tim.

Hari ini (07/04) Persatuan Sepak Bola Santri Nurul Jadid (PSSNJ) melakoni pertandingan persahabatan dengan Jabung FC. Tujuan dilaksananya pertandingan ini adalah hanya sebatas permainan untuk menjalin persahabatan sekaligus sebagai latihan pemanasan bagi tim PSSNJ untuk menghadapi Liga Santri Nasional 2017 yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi di Kota Probolinggo.

“Pertandingan ini hanya sebatas permainan saja, namun, kami jadikan ini sebagai pemanasan bagi PSSNJ tuk mempersiapkan diri melakoni pertandingan Liga Santri Nasional di Probolinggo nanti” ujar Darsono salah satu official Tim PSSNJ.

Pertandingan ini dilaksanakan dengan 2x pertandingan. Pertandingan pertama adalah TIM Junior PSSNJ atau TIM B PSSNJ dan tim yang kedua adalah TIM Senior PSSNJ atau TIM A PSSNJ. Pertandingan yang berlangsung pada sore hari ini disaksikan oleh masyarakat sekitar jabung terutama bagi anak anak kecil yang Gibol “Gila Bola”.

Tak hanya para pemain yang turun pada Liga Santri Nasional tahun kemarin di Banyuwangi, sosok yang menjadi sorotan publik pada pertandingan ini adalah pemain yang bernomor punggung 17 yang juga merupakan salah satu Gus di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Gus Makki Maimun Wafi. Beliau yang salah satu hobinya adalah bermain sepak bola ikut mengambil posisi sebagai sayap kanan. Namun, beliau hanya bermain di Tim A PSSNJ.

“Ini merupakan sebuah dukungan besar dari salah satu Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengembangkan minat dan bakat santri yang hobinya bermain sepak bola. Kita harus mengapresiasinya dengan terus berusaha keras demi mencapai tujuan bersama” ujar salah satu Official Tim PSSNJ setelah pertandingan usai.

Permainan yang kasar dipertunjukkan oleh Jabung FC. Beberapa kali pemain PSSNJ terjatuh dan mengalami cidera. Sadar bahwa ini adalah pertandingan Fair Play. Setelah pertandingan selesai, kedua tim nampak tersenyum gembira dan saling memaafkan yang telah terjadi di Lapangan.

“Biasalah, namanya juga pertandingan dan levelnya masih belum berkelas. Sudah terbiasa mendapatkan perilaku ‘kasar’ seperti itu, untungnya anak anak sudah paham dengan karakter mereka dan lebih untungnya lagi ini adalah kali keempat kami bertanding dengan mereka” cakap Cak Darsono sambil tertawa.

Hasil pertandingan kali ini adalah

TIM B PSSNJ VS TIM B Jabung FC : 1 – 2

TIM A PSSNJ VS TIM A Jabung FC : 2 – 1

Dalam 4 kali pertemuan dan 8 kali pertandingan, Tim PSSNJ menorehkan hasil yang sangat memuaskan, pasalnya baru kali ini Tim PSSNJ harus mengakui kekuatan lawan. 7 kali menang dan 1 kali kalah history pertandingan Tim PSSNJ vs Jabung FC. (Q2/Red)

K. Imdad Robbani : Jadikanlah Al Qur’an Sebagai Pendamping yang Bisa Dijadikan Tuntunan Bagi Kita

nuruljadid.net – Pelantikan dan Lepas Pisah merupakan sebuah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Melepas dan melantik merupakan sebuah proses pembelajaran sekaligus pengkaderan dalam sebuah organisasi. Dimana didalamnya harus ada peremajaan atau pembaharuan dalam sebuah organisasi agar terdapat sebuah jenjang karir yang terstruktur. Dan itu merupakan sebuah hal yang lumrah dalam organisasi.

Pesantren yang salah satu fungsinya adalah pengkaderisasian terjadi di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Malam ini, Pengurus Mushalla Raudlatul Qur’an melakukan regenerasi yang bertujuan untuk memberikan nuansa baru dalam organisasinya. Proses Pelantikan dan Pelepasan pun menjadi rentetan agenda pada malam hari ini (06/04).

Kegiatan yang bertempat di Raudlatul Qur’an ini dihadiri oleh Wakil Kepala Biro Kepesantrenan, K. Imdad Robbani yang mewakili Kepala Biro Kepesantrenan, KH. Fahmi AHZ yang tidak bisa hadir pada acara ini. Dalam kesempatan ini beliau diminta untuk memberikan mauidatul hasanah bagi pengurus terlantik dan demisioner.

Pada awal mauidatul hasanah beliau, beliau menyampaikan bahwa orang yang belajar dan mengajar Al Qur’an itu adalah sebaik baiknya ummat Nabi Muhammad SAW. Beliau juga menyampaikan selamat kepada pengurus muta’allim yang telah diwisuda karena mereka telah melalui satu tahap yakni ta’allama dan akan menunjang tahap wa’allamah. Beliau juga berpesan kepada para muallim untuk tidak pernah jerah dalam belajar.

“Belajar adalah proses sepanjang hidup, jangan pernah berhenti mengejar dan jangan pernah sedikitpun merasa bahwa dengan wisuda ini saya sudah selesai belajar.” Dawuh beliau.

“Belajar Al Qur’an itu tiada batasnya. Karena Al Qur’an adalah firman Allah yang tiada batasnya. Bagi kalian yang telah diwisuda, ini adalah kulit terluar untuk membaca Al Qur’an. Jangan lupa, dibalik kulit tersebut masih ada sari pati yang isinya tentang kandungan firman Allah SWT yang masih harus dipelajari dan dipahami” tambah beliau.

Beliau menyampaikan bahwa tiada manusia yang mengerti dan paham tentang semua kandungan Al Qur’an. Belajar Al Qur’an adalah sesuatu sangat berharga. Oleh karenanya, tiada batas akhir untuk belajar Al Qur’an. Selain belajar memahami kandungan dari Al Qur’an, mengajarkan tentang cara membaca Al Qur’an dengan tartil adalah sebuah hal yang sangat mulia apalagi dengan tidak mengharapkan materi.

“Kita sudah satu tahap dalam belajar dan mengajar Al Qur’an. Pada zaman sekarang ini mengajar Al Qur’an merupakan sebuah sesuatu yang sangat amat berharga. Jika kita melihat di kota besar, maka orang yang mau mengajar dan belajar Al Qur’an masih membutuhkan materi. Berbeda dengan kondisi kita disini, tanpa materipun kita masih bisa mengajar dan belajar Al Qur’an. Oleh karena itu jangan berhenti menggali Al Qur’an. Kita harus tetap memiliki giroh untuk menggali Al Qur’an.” Dawuh beliau kepada semua hadirin pada acara pelantikan malam hari ini.

“Jadikanlah Al Qur’an sebagai pendamping yang bisa dijadikan tuntunan bagi kita untuk menjalani kehidupan, tapi jangan jadikan Al Qur’an sebagai pendamping sekunder. Jika kita memiliki cita cita yang tinggi, jadikanlah Al Qur’an sebagai pendamping kita. Jadikan Al Qur’an sebagai pijakan awal bagi kita untuk melangkah lebih lanjut.” Tambah beliau dalam tausiyahnya.

Secara global, ilmu terbagi dua bagian, ilmu fardu ‘ain dan kifayah. Contoh Ilmu fardu ‘ain (ilmu yang wajib diketahui oleh ummat islam) adalah sholat, puasa termasuk baca Al Qur’an. Apabila fardu ain sudah tuntas, maka kembangkan menjadi ilmu kifyah. Mendalami dan mngembangkan ilmu itu adalah ilmu fardu kifayah.

“Harapan kedepan adalah tidak lagi ada pandangan ideologis tentang pandangan ilmu (ilmu agama dan umum). Semua ilmu itu adalah ilmu Allah. Secara umum ilmu itu ada 2 yaitu ilmu fardu ‘ain dan kifayah. Ilmu fardu ‘ain adalah kewajiban seorang muslim dalam keseharian termasuk dalam membaca Al Qur’an. Mendalami dan mengembangkan ilmu itu adalah fardu kifayah. Jangan sampai semua itu terbalik. Jangan sampai kita pintar dalam hal sience tapi tidak sholat. Jangan sampai kita ahli fisika tapi tidak bisa membaca Al Qur’an” nasihat beliau kepada semuanya.

“Kalau ada orang yang tidak memiliki hubungan baik dengan Allah, dia akan cenderung lupa diri. Orang yang punya hubungan baik dengan allah maka dia akancenderung bisa mengontorol diri. Contohnya kita sering kali dipaksa untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan oleh nafsu. Itu merupakan contoh dari kita tidak memiliki hubungan baik dengan Allah” Dawuh Beliau.

“Orang yang ingin curhat kepada Allah, maka dia akan Shalat. Orang yang rindu akan firman Allah, maka dia akan membaca Al Qur’an. Jika kita igin bermunajat kepada Allah maka sebaik baiknya bermunajat kepadaNya adalah ketika kita shalat. Karena dengan membaca Al Qur’an dalam shalat kita telah melakukan 2 hal tersebut (curhat dan rindu firman Allah). Janganlah puas hanya karena bisa membaca Al Qur’an saja, kita harus terus meningkatkannya”  Dawuh Beliau.

“Tanamkan pada diri kita masing masing, saya akan menjadi santri selamanya. Santri selamanya bermakna akan selalu mencari ilmu, akan selalu menjadi orang yang tidak pernah merasa sudah tahu yang akibatnya tidak belajar. Tapi saya akan menjadi orang yang selalu merasa tidak tahu sehingga saya akan terus belajar. Jadilah orang yang merasa tidak tahu sehingga ada rasa butuh dan ingin belajar” Dawuh Beliau.

Banyak hal yang tidak pernah kita sadari nilainya ketika kita di pondok. Oleh karena itu jangan meremehkan hal hal kecil ketika berada di Pondok karena sekecil apapun tugas kita pasti akan ada hikmahnya. Hikmah itu adalah sesuatu yang jalan bagi manfaatnya ilmu. Hal hal yang kecil itu merupakan sebuah proses pematangan diri kita sebagai manusia. santri, ummat islam dan ciptaanNya.

Semoga allah akan senantiasa menganugerahkan Al Qur’an kepada kita semuanya agar kita bisa mempelajari, memahami dan mengamalkannya. Kalimat tersebut menutup maudatul hasanah beliau. (Q2/Red)