Booklet PP. Nurul Jadid Tahun 2018
Pondok Pesantren Nurul Jadid berdiri pada tahun 1950 oleh KH. Zaini Mun’im, di Dusun Tanjung Desa Karanganyar Paiton Probolinggo. Sebenarnya KH. Zaini Mun’im sudah memiliki pondok pesantren di Dusun Panggung Galis Pamekasan Madura, namun karena posisi beliau juga sebagai komandan Laskar Sabilillah, maka pada September 1947 (Aggresi Belanda II), sebagai bagian setrategi dan atas perintah Resimen 3 Madura beliau dan keluarga harus hijrah mengasingkan diri, dan pilihannya ke Pesantren Sukorejo Situbondo yang diasuh KH. Syamsul Arifin (Ayahanda KH. As’ad Syamsul Arifin/Pahlawan Nasional). Benar, saat dalam pengungsian beliau merupakan target pencarian Belanda dan saat itu Pesantrennya juga dibakar habis. Setelah beberapa bulan tinggal disukorejo, misi perjuangan dan dakwah terus berlanjut, beliau berniat melanjutkan perjuangan dan bergabung dengan teman-temannya di Jogjakarta. Di tengah misi itu atas perintah KH. Syamsul Arifin beliau diminta mencari beberapa lokasi untuk tempat tinggal. Pada 10 Muharrom tahun 1948 beliau menemukan lokasi yang cocok (baik dari segi tempat, iklim, maupun pandangan supranatural) di Desa Tanjung Paiton.
Di tempat ini beliau tidak bermaksud mendirikan pesantren, karena beliau ingin suatu saat memba- ngun kembali Pesantren yang ditinggalkan di Galis Madura. Namun seiring waktu ada beberapa orang santri yang datang ingin menimba ilmu ditempat tinggal yang baru ini. Kehadiran beberapa santri ini dianggap sebagai amanah dari Allah SWT, maka pada tahun 1950 setelah konsultasi pada guru-guru beliau secara resmi KH. Zaini Mun’im mendirikan Pondok Pesantren dan diberi nama NURUL JADID.
Booklet PP. Nurul Jadid Tahun 2018 dalam bentuk pdf, silahkan Klik Booklet PP. Nurul Jadid Tahun 2018
Untuk informasi lain seputar PP. Nurul Jadid dalam bentuk pdf, silahkan klik Informasi Pesantren atau mengunjungi menu download dengan klik Download
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!