Kuasai Metode Cepat Membaca Kitab Kuning, Puluhan Santri Diwisuda

Nurul Jadid.net – Sebanyak 45 santri Wilayah Zaid bin Tsabit (K), Pondok Pesantren Nurul Jadid, yang telah menyelesaikan belajar metode Amtsilati, diwisuda, Sabtu (24/3/2018) malam.

Mereka terdiri dari 16 santri putra, dan 29 santri putri. Prosesi wisuda dilangsungkan di halaman mushalla wilayah. Ini merupakan yang ke-IX sejak 2010.

Acara dihadiri Pengasuh Pondok pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, serta Habib Abdurrahman bin Alwi Ba’ali sebagai pembicara. Seluruh wali wisudawan dan wisudawati juga hadir.

Sebelum diwisuda, wisudawan-wisudawati diuji secara terbuka di atas pentas. Tujuannya, agar wali santri yakin anak-anak mereka betul-betul telah menguasai metoda cepat membaca kitab kuning tersebut.

Wisudawan terbaik di raih oleh Agung Badrus Sholeh dari Probolinggo. Sedangkan wisudawati terbaik, diraih oleh Faridatul Maulidah dari Pamekasan, Madura.

Di dampingi walinya, keduanya dipersilahkan menaiki pentas untuk menerima piala dan piagam penghargaan, yang diberikan langsung oleh KH. Moh. Zuhri Zaini.

Tujuan diadakannya acara tersebut, untuk memotivasi para santri agar terus bersemangat dalam menuntut ilmu. Serta untuk menciptakan generasi muda berkualitas melalui kitab-kitab ulama’ salaf.

Selain wisuda, dalam acara tersebut juga diisi dengan pemberian sanad metode Amstilati kepada 12 asatidz (guru) wilayah Zaid bin Tsabit (K), serta pemberian piagam Amstilati kepada Pemangku wilayah, KH. Hefni Mahfudz Al-Hafidz.

“Tidak beragama orang yang tidak punya  sanad,” ungkap Habib Abdurrahman bin Alwi Ba’ali.

Beliau juga berpesan sebagai santri tidak boleh risau tentang masalah dunia. “Orang mencari ilmu itu seperti orang menanam padi. Ilalangnya ikut tumbuh,” imbuh alumni Nurul Jadid tersebut.

Walau sempat gerimis, acara berjalan dengan lancar. Sebagai pembicara, Habib Abdurrahman bin Alwi Ba’ali sekaligus ditunjuk untuk membaca do’a. Acara berakhir pada jam 00.10 WIB. (Hasyim As’ari, SJ)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *