Ketika Kiai-Kiai NU Membahas Persoalan Rumit
Nurul Jadid.net- Pukul 11.13 WITA. Mendung menggantung di langit Pondok Pesantren Darul Falah, Pagutan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat, (24/11/2017). Rintik-rintik hujan turun membasuh tanah. Tak lama kemudian reda.
Barangkali Tuhan sedang menebarkan rahmat-Nya, atau doa-doa para hamba yang istikomah memikirkan kemaslahatan umat menggetarkan pintu langit. Kemungkinan besar demikian, sebab para kiai-kiai se-Indonesia sedang membahas persoalan umat dalam Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU.
Para kiai dari pelbagai daerah rela meninggalkan pesantrennya masing-masing untuk menghadiri acara terbesar kedua setelah muktamar itu. Meski begitu, suasana tampak cair ketika para kiai istirahat makan. Rasa persudaraan sangat kental. Tak jarang saat mengambil nasi, para kiai di depan hidangan, dalam keadaan berdiri justru saling sapa dan cerita sambil memegang piring. Sesama kiai saling melempar senyum, tanda keakraban meski sebelumnya tak pernah kenal.
Kalau bertemu kiai sepuh, kiai muda menunduk mencium tangan, sebaliknya kiai sepuh membalas dengan merangkul erat kiai muda. Bagi para kiai yang sudah kenal satu sama lain, bila bertemu tak segan-segan berpelukan, lalu cipika-cipiki, juga bercanda ria. Setelah itu duduk makan bersama. Sambil makan sesekali diselingi obrolan ringan. Kadang-kadang suara tawa pecah tiba-tiba.
Pertemuan guyub itu terus terbawa ketika berada dalam forum bahtsul masail. Di dalam forum, ada yang ngopi sambil merokok. Ada pula yang serius mencatat dan menganalisis kitab-kitab kuning serta materi pembahasan. Habis bernada tinggi, tak lama kemudian disusul gelak tawa. Padahal pembahasan dalam forum tersebut menyangkut nasib dan martabat bangsa Indonesia.
Tetapi para kiai bisa membahas persoalan rumit dengan guyonan. Seperti ungkapan Ketua Umum PBNU saat memberikan sambutan yang juga membuat para hadirin tertawa ria. “ Ada 18 persoalan keummatan yang akan dibahas di Munas dan Konbes kali ini. Tapi persoalan tersebut bisa selesai dalam waktu singkat, entah dari mana jawabannya. Ini tidak seperti anggota DPR yang berbulan-bulan menghabiskan waktu membahas Undang-Undang,” jelas beliau yang disambut gelak tawa Presiden Jokowi, menteri Kabinet Kerja dan para tamu undangan lain.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!