Puisi : Sang Kiai, Zuhri Zaini

我们同意叫你Kiai

不是因为你是Kiai的后代,

而是你所有的动作都是全心全意的

现在很多人忘记自己的身份

只需要被认定为Kiai

是必要的,还是只需要名誉

但是,你不需要寻求这个荣誉

因为我们都“承认”了!

你的名字是Kiai Zuhri Zaini

是Mun’im Zaini的后代*)

我们承认你是Kiai,因为这值得被承认的

希望真主总 给予恩典

Kiai,我们学到了很多东西

Kiai你说,“快乐和幸福,都在心里”

 这是一件令人不安的事情

Kiai,你也告诉我们,

“人的傲慢自大和愤怒,导致心灵的黑暗”

有了这句话,就必须很快投降 神啊,

我们的主啊!

我们是否适合作为Santri?

许多罪都伴随着自己

最喜爱生物的真主啊!

给我们一束圣光

成为一个真正的人

最高尚的真主啊!

不要让我们脱离Kiai

 因为通过这个中介,我们可以理解很多

生活充满了欺骗

道歉(Istighfar)永远不会停止

Kiai Zuhri Zaini

我们都希望,希望你永远健康

因为你是坚固站立的支柱

笃成为我们的心灯

Terjemahan Bahasa Indonesia :

Kami sepakat menyebutmu Sang Kiai

Bukan karena engkau dari keturunan Kiai,

Tapi semua langkahmu sepenuh hati

Banyak yang kini lupa diri bahkan jati diri

Hanya butuh diakui sebagai Kiai

Entah memang hakiki atau hanya butuh pengakuan diri

Tapi engkau, tak perlu mencari kehormatan ini

Karena kami, Mengakui!

Nama mu Sang Kiai, Zuhri Zaini

Kami mengakui Sang Kiai untuk layak diakui

Insya Allah senantiasa diridloi

Kiai, banyak hal yang kami pelajari

Ujarmu Kiai, ‘senang dan bahagia itu ada di hati’
Ini sungguh hal yang mengusik diri

Kiai, di lain waktu ujar mu pada kami,

‘sifat sombong dan ngerasani orang, yang mengakibatkan menjadi gelap hati’

 Dengan tutur ini, haruslah lekas berserah diri

Ya Allah, Ya Tuhan kami

Apa sudah pantaskah kami menjadi santri Sang Kiai

Sedang banyak dosa menyertai diri

Ya Allah, Yang Maha Mengasihi

Berilah kami seberkas sinar suci

Untuk menjadi manusia yang hakiki

Ya Allah, Yang Maha Pemurah Hati

Jangan jauhkan kami dari Sang Kiai

Karena melalui perantara ini, kami bisa banyak mengerti

Sesungguhnya hidup ini penuh tipuan hati

Istighfar senantiasa jangan pernah berhenti

Sang Kiai, Zuhri Zaini

Harapan kami, semoga selalu diberi sehat diri

Karena engkau, pilar yang masih kokoh berdiri

Tuk menjadi lentera hati kami

*) Mun’im Zaini = susunan kata yang di balik

Oleh : Endra Hardianto (Alumni PP. Nurul Jadid Asrama Unggulan Bahasa)

Teks Mandarin : Nur Musyaffa` (Santri Aktif PP. Nurul Jadid Asrama Unggulan Bahasa)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *