Kiai Hamid Wahid; Prestasi Ini Adalah Wujud Keguyuban Kami
nuruljadid.net- Kami berterima kasih diberi kesempatan untuk menjadi yang terbaik mendapat penganugerahan, walaupun niat kami bukan itu, artinya kami kebetulan pembentukan TIM Satgas Pesantren itu bersamaan dengan pengumuman darurat Nasional oleh Presiden dan Gubenur untuk Jawa timur dan Kabupaten bersamaan waktunya dengan kami dalam pembentukan satgas. Ungkap Kepala Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid saat memberikan sambutan pada acara Penganugerahan Pesantren Terbaik Penanganan Covid-19 Satgas Award PBNU di Aula Pesantren I, Kamis (07/01/21).
Kiai Hamid melanjutkan, Jadi ikhtiar kami adalah memang selama itu dan pada saat itu pula opini terkait covid-19 beragam. Ada yang menganggap teori konspirasi, ada yang menganggap serahkan saja pada Allah, itu adalah wilayah yang harus ada, pasrah kepada Allah, konspirasi juga mungkin kita tidak akan menafikan. Tapi bahwa ikhtiar kesehatan ini adalah ikhtiar kesehatan yang berkaitan dengan fisik. Ikhtiar-ikhtiar yang harus dilakukan dengan adanya sebab dan akibatnya.
Masih kata beliau, oleh karena itu prosedur sejak awal kita coba laksanakan di Pesantren ini dan Alhamdulillah berkat bantuan dari berbagai pihak ada pemerintah kabupaten yang cukup tanggap dan responsif dengan kaki puskesmasnya dan kemudian ada dinas provinsi yang aktif membantu kami dan memberikan bantuan peralatan dan lain-lain dan juga dari para alumni terutama yang ada diberbagai instansi pemerintahan.
Jadi apa yang wujudnya nampak ini sebetulnya adah wujud keguyuban masyarakat. Pesantren bersama masyarakatnya, Pesantren bersama alumni, Pesantren bersama wali santri. Kami tidak ada apa-apanya kalau tidak di dukung oleh wali santri. Wali santri misalnya ingin anaknya bebas kemudian tidak diperbolehkan memakai masker kami tidak punya apa-apa, itu yang punya anak siapa, kami hanya membantu,” Kata beliau.
Tapi karena kekompakan semua pihak seluruh komponen termasuk pemerintah dan masyarakat dan masyarakat terdekat kami dari Pesantren yaitu alumni dan wali santri, kami bisa melaksanakan dan bisa akhirnya sampai pada titik yang oleh orang lain dianggap sebagai prestasi ini,” Tegas beliau.
Diakhir sambutannya, Kiai Hamid menyampaikan, kami bersyukur kepada Allah yang pertama bisa lulus dan lolos dari covid-19. Alhamdulillah Nurul Jadid tidak ada satupun korban santri, guru juga masih utuh dan ini berkat kerja keras kita semua dan kerjasama baik diantara kita. Kami bertekad akan terus bekontribusi minimal untuk masyarakat terkecil kami dan kalaupun dibutuhkan untuk berkontribusi ditingkat lebih jauh termasuk berembuk bagaimana pengalalaman tentang penanganan covid-19 termasuk kami harus lebih banyak lebi belajar.
Pewarta : Ibnu Abdillah
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!