Pos

Presiden RI Putuskan Pemberian Vaksin Ketiga, Kepala Pesantren dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Tuntas Vaksinasi Booster

nuruljadid.net – Presiden RI Joko Widodo telah memutuskan pemberian vaksinasi covid-19 ketiga (booster) bagi masyarakat secara gratis. Hal ini guna meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat (herd immunity) mengingat virus covid-19 terus bermutasi. Saat momentum program vaksinasi serentak Indonesia Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Nurul Jadid dimanfaatkan oleh kepala pesantren dan direktur klinik Az-Zainiyah lakukan vaksinasi ketiga (24/02/2022).

Syarat mendapatkan vaksin booster ini berusian di atas 18 tahun, sudah divaksin dosis lengkap dengan jangka waktu 6 bulan usai dosis kedua diberikan dan diprioritaskan pada kabupaten dan kota yang sudah memenuhi 70 persen suntikan dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.

Pemberian vaksin booster ini selain untuk semakin meningkatkan kekebalan (imun) tubuh juga mengingat virus corona ini mudah sekali bermutasi dari itu pemberiannya sangat diprioritaskan bagi kelompok rentan dan lansia serta tenaga Kesehatan (nakes).

(Kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid tengah mengurus administrasi kartu telah vaksin pasca vaksinasi booster)

Jelang pemberian dosis ketiga atau booster itu kepada masyarakat, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah mengikuti vaksinasi ketiga (booster) lebih awal dari para santri pada program vaksinasi serentak Indonesia oleh kepolisian republik Indonesia di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi Wakapolda.

Dikatakan Direktur Klinik Az-Zainiyah capain target vaksinasi santri Nurul Jadid berstatus pelajar dan mahasiswa sudah hampir mencapai 100 persen dosis pertama dengan mobilitas tertinggi terutama ketika nanti mereka pulang kampung saat liburan.

Sehingga kegiatan vaksinasi kali ini merupakan kesempatan baik untuk para santri mengikuti vaksinasi dosis kedua atau booster meskipun dengan kuota terbatas hanya 500 dosis jenis AstraZeneca dan Pfizer masing-masing 250 dosis.

(Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid bersama pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini didampingi Direktur Klinik Az-Zainiyah saat press release bersama Wakapolda Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo)

Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Hamid ungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo kepada Nurul Jadid untuk menjadi tempat penyelenggaraan vaksinasi.

“Saya ucapkan terimakasih karena Nurul Jadid dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan vaksin. Kegiatan ini membawa manfaat bagi santri, pendidik dan tenaga kependidikan khususnya untuk mendapatkan pelayanan vaksin ketiga atau melengkapi vaksin-vaksin sebelumnya,” terang KH. Abd. Hamid Wahid

Beliau juga mengungkapkan agar semua elemen terus mendorong masyarakat luas untuk menyukseskan program vaksinasi sebagai salah satu ikhtiar untuk memperkuat ketahanan masyarakat (community resilience) dan kekebalan tubuh (herd immunity) menghadapi pandemi ini.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah didampingi Humas Klinik Astutik Andayani menghadiri acara Vaksinasi Serentak Indonesia bersama Wakapolda Jatim)

Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid selaku pihak yang terlibat dalam vaksinasi santri dan masyarakat sekitar pesantren menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan adalah bagian dari tugas kami sebagai bentuk pengabdian kepada pesantren khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“Semoga ikhtiar manusiawi ini menjadi bagian dari menysukuri nikmat sehat, agar menjadi salah satu perisai, peningkatan imun terhadap bahaya Covid-19 yang masih mengintai dengan berbagai variannya,” tambah Direktur Klinik Az-Zainiyah.

Kunci sukses vaksinasi tidak lain melalui sinergitas dan solidaritas semua lini yang ada di pesantren atau masyarakat karena semuanya memiliki peran yang signifikan.

“Program vaksinasi serentak ini melengkapi penyelenggaraan vaksin yang pertama kali kami adakah di bulan Februari tahun lalu (2021) dengan pencapaian sasaran di atas 10 ribu lebih. Saya ucapkan terimakasih atas Kerjasama semua pihak.” Ny. Hj. Khodiajtul Qodriyah menutup wawancara bersama nuruljadid.net via WhatsApp.

 

(Humas Infokom)

Vaksinasi Serentak Indonesia: Probolinggo Capai Lebih 97%, Wakapolda Jatim Apresiasi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali dipercaya menjadi tuan rumah program vaksinasi serentak Indonesia untuk yang kesekian kalinya. Program vaksinasi ini serentak dilaksanakan se Indonesia pada kamis (24/02/22) pukul 10.00 pagi melalui video conference (vicon) yang dipimpin langsung oleh bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dari Gor Perahu kajang Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir.

“Saya minta seluruh Kapolda, untuk menekan penyebaran Covid-19 ini dan meningkatkan vaksinasi,” jelas bapak Kapolri.

Wakapolda provinsi jawa timur Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo menjelaskan bahwa program ini dicanangkan pemerintah sebagai wujud kepedulian bangsa untuk mengantisipasi dari varian baru Covid-19 bernama Omicron. Sasarannya tidak hanya para santri saja, akan tetapi juga masyarakat di kabupaten Probolinggo.

(Wakapolda bersama pengasuh dan kepala pesantren Nurul Jadid berserta tamu undangan lainnya saat mengikuti vicon Vaksinasi Serentak Indonesia bersama kapolri)

Sebelum vaksin dilaksanakan, para peserta diharuskan untuk mengikuti rangkaian seremonial dan vicon bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. bersama polda se Indonesia untuk melaporkan progress vaksinasi serentak di masing-masing daerah.

Saat press release, bapak wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo mengungkapkan rasa syukurnya berada di kabupaten Probolinggo karena untuk vaksinasi dosis pertama telah mencapai lebih dari 97%, vaksinasi dosis kedua mencapai 77% dan saat ini sedang dilaksanakan vaksinasi booster dosis ketiga untuk santri dan masyarakat.

Beliau juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang konsisten bermasa-sama forkopimda untuk mengedukasi dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk vaksin.

(Wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo saat press release didampingi pengasuh dan kepala pesantren Nurul Jadid bersama forkopimda)

“Vaksinasi ini merupakan ikhtiar dan ibadah kita. Pondok pesantren Nurul Jadid perlu kita apresiasi karena memberikan ruang untuk masyarakat ikut vaksin dan mengedukasi santri pentingnya vaksinasi. Perlu dicontoh oleh yang lain untuk bisa membangun dan menggugah masyarakat akan pentingnya vaksinasi,” jelas bapak wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo.

Ia juga meminta awak media yang bisa masuk ke semua lini untuk mengajak dan menginformasikan kepada semua elemen masyarakat agar mau vaksin dan taat prokes.

Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid merespon positif dan berterimakasih atas adanya vaksinasi serentak Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini.

“Saya berterimakasih Nurul Jadid dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan vaksin, karena ini membawa manfaat bagi santri, pendidik dan tenaga kependidikan khususnya untuk mendapatkan pelayanan vaksin booster ketiga atau melengkapi vaksin sebelumnya,” beliau menuturkan kepada nuruljadid.net via WhatsApp.

(Ketika masyarakat Probolinggo peserta vakasinasi booster ketiga divaksin oleh vaksinator pada acara vaksinasi serentak Indonesia)

Hal ini juga didukung oleh Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah bahwa kita semua perlu bersama menyukseskan kegiatan vaksinasi ini, “bersama perlu mendorong masyarakat luas untuk menyukseskan vaksinasi sebagai salah satu ikhtiar untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi pandemi ini,” jelas Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan bahwa ketercapaian sasaran target vaksinasi untuk umur lanjut usia (lansia) dan anak-anak di kabupaten Probolinggo telah mencapai target. Lansia telah melebihi sasaran target sekitar 71% dan anak-anak mencapai lebih dari 70%.

Peserta sasaran vaksinasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid hari ini berjumlah keseluruhan 500 orang, 250 dosis AstraZeneca dan 250 dosis jenis Pfizer untuk vaksinasi dosis kedua dan booster ketiga.

(Penyerahan bingkisan sembako kepada perwakilan peserta vaksinasi dari unsur masyarakat oleh wakapolda dan pimpinan lainnya)

Ratusan peserta dari dalam dan luar pesantren datang memadati ruangan aula satu, bahkan mereka harus sabar mengantri dikarenakan banyaknya peserta vaksinasi dengan waktu yang cukup terbatas. Usai vaksinasi, setiap peserta diberikan bingkisan sembako.

Dari data yang ada, usia yang paling rentan terkena virus omicron ini adalah usia remaja hingga usia produktif yang berkisar antara 10 – 49 tahun. Dan wanita mendominasi jumlah yang terpapar virus tersebut.

Kegiatan vaksinasi serentak ini, polda bekerjasama dengan melibatkan Polres Probolinggo, Dinkes Probolinggo, Puksesmas Paiton dan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid yang menyediakan tenaga Kesehatan serta vaksinator.

Acara ini dihadiri oleh Wakapolda Jatim, Kapolres Probolinggo, Dandim 0820 Probolinggo, Forkopimda Probolinggo, Pengasuh dan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ketua DPRD, Kajari Jember, Direktur Klinik Az-Zainiyah, beberapa jajaran TNI dan Polri yang turut mengawal suksesnya acara ini.

 

(Humas Infokom)

Penghujung Tahun, 90% Lebih Santri Telah Divaksin, Tanda Akhir Vaksinasi di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Jelang akhir 2021, wakil pelaksana harian klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi mengatakan bahwa program vaksinasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid telah berhasil mencapai persentase lebih dari 90% santri divaksin. Gencatan vaksinasi terakhir dilaksanakan pada Selasa kemarin (28/12) bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan vaksinasi terakhir kemarin merupakan vaksinasi kesekian kalinya yang diadakan oleh Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid bekerjasama dengan beberapa pihak terkait. Awalnya, Klinik Az-Zainiyah menargetkan hanya 70% santri saja yang akan disuntik vaksin karena di awal terdapat resistensi yang cukup tinggi dari banyak pihak, namun alhamdulillah saat ini sudah mencapai lebih dari 90% atau lebih dari 9000 santri serta pengurus telah divaksin. Pihak Klinik mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama membantu dalam menyukseskan program ini.

“Per hari ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mencapai lebih dari 90% santri yang telah disuntik vaksin. Semua ini bisa dicapai berkat upaya dan kerja sama dari semua pihak, terlebih kepada santri yang mau datang untuk vaksinasi,” tutur Kholid.

(Santri putra tengah menjalani prosedur kesehatan sebelum melakukan suntik vaksinasi oleh tenaga kesehatan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Meskipun demikian, mengingat ditemukannya 1 kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia yang bisa menyebabkan angka kenaikan kasus cenderung lebih cepat, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid menghimbau kepada seluruh santri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku sebagai bentuk ikhtiar menghadapi pandemi Covid-19 ini khususnya ketika keluar pesantren dan atau bertemu orang dari luar pesantren.

“Melihat perkembangan Virus Covid-19 yang saat ini sudah bertransmisi di Indonesia menciptakan virus varian baru, yaitu jenis Omicron, cenderung terjadi penyebaran lebih cepat dari varian delta meski tingkat keparahannya lebih ringan, maka santri dan seluruh masyarakat pesantren harus tetap menegakkan protokol kesehatan,” tegas Kholid.

(Santri putra terlihat sedang melakukan tahap rekam data diri oleh petugas administrasi program vaksinasi Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Semua upaya tetap harus dilakukan oleh garda terdepan kesehatan Santri Nurul Jadid Klinik Az-Zainiyah untuk memastikan kesehatan warga Pondok Pesantren Nurul Jadid, meski situasi pandemi di Indonesia belum juga usai, khususnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid, akan tetapi harus terus diwasapadai dan semoga tetap terkendali meskipun tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi.

 

 

(Humas Infokom)

BUMN Kembali Serbu Nurul Jadid dengan 5.000 Vaksin Dosis Kedua

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali diserbu oleh Kemeterian BUMN dengan 5.000 vaksin dosis kedua. Upaya percepatan vaksinasi oleh BUMN ini digelar di Lapangan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo mulai tanggal 11 sampai dengan 15 November 2021.

Vaksinasi ini merupakan periode lanjutan dari vaksinasi tahap pertama yang telah dilakukan sebelumnya pada tanggal 14 sampai dengan 18 Agustus 2021, di tempat yang sama.

Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini merupakan hasil kerjasama antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Santri dan masyarakat umum yang berdomisili di sekitar pesantren turut kembali menjadi peserta vaksinasi kali ini.

Project Officer Vaksinasi BUMN dosis kedua Adam Aviano, menyampaikan bahwa vaksinasi bersama BUMN dosis kedua ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mempercepat terdistribusinya vaksinasi kepada masyarakat hingga herd immunity segera tercapai.

Dalam hal ini, BUMN menargetkan sebanyak 5.000 vaksin tersebar dalam kurun waktu selama 5 hari terhitung sejak 11 sampai dengan 15 November 2021 dengan target harian sebanyak 1.000 dosis vaksin perharinya. Sementara itu, tipe vaksin yang digunakan masih sama dengan kegiatan vaksinasi BUMN periode pertama, yaitu menggunakan vaksin tipe Astrazaneca.

(Peserta Vaksin Dosis Kedua dari kalangan santri dan masyarakat nampak dengan tertib menunggu antrian untuk vaksinasi Astrazeneca dosis kedua)

Adam Aviano kembali menyampaikan, terkait kendalanya dalam pelaksanaan vaksinasi bersama BUMN dosis kedua.

“Kendala kami dalam mengadakan vaksinasi bersama BUMN dosis kedua ini salah satunya adalah kesulitan mengajak masyarakat sekitar untuk turut ikut vaksinasi dosis kedua ini. Namun berkat kerjasama dan bantuan dari Tim Khusus bapak Faisol Riza kami lebih mudah mengampanyekan dan mengajak masyarakat untuk ikut program vaksinasi ini,” jelas Adam Alviano.

Imbuhnya, mereka sangat bersyukur dan bahagia karena bisa menjadi bagian dari panitia vaksinasi bersama BUMN dosis kedua di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kami memiliki kesan yang sangat bahagia bertabur syukur, karena bisa masuk ke daerah pelosok untuk memberi manfaat, yaitu melalui digelarnya Vaksinasi Dosis kedua bersama BUMN di kawasan Pondok Pesantren Nurul Jadid ini. Meskipun ini cukup sulit, namun penuh kesan bahagia ketika melihat peserta vaksin senang dan antusias mengikuti vaksinasi ini,” ungkap Project officer Vaksinasi BUMN Dosis kedua.

Pantauan Tim Infokom di lokasi vaksinasi, ratusan santri dan masyarakat antusias untuk mengikuti program vaksinasi bersama BUMN periode kedua. Tidak sedikit dari mereka yang terlihat sedang mengabadikan momen bersejarah melalui bidikan kamera di photo booth yang sudah disediakan oleh Event Organizer BUMN dan membagikan kisahnya melalui sosial medianya masing-masing.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Terus Galakkan Vaksinasi untuk Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan vaksinasi dosis satu dan dua sebagai upaya menggalakkan program 100% santri tervaksin. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah Pfizer dan Sinovac oleh Puskesmas Paiton bekerja sama dengan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid yang ditujukan kepada santri yang belum melakukan vaksinasi sama sekali dan santri yang tuntas melakukan vaksinasi dosis satu. Vaksinasi ini dilaksanakan untuk kesekian kalinya di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Selasa kemarin (02/11/2021).

Vaksinasi ini menargetkan sekitar seribu santri putra dan putri. Pelaksanaan vaksinasi ini tetap mematuhi protokol Kesehatan. Dalam kegiatan ini santri begitu antusias untuk mengikuti vaksinasi terutama mereka yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sama sekali, para santri pun terlihat senang karena bisa mendapatkan vaksin secara gratis.

Puskesmas Paiton menyediakan dua tipe vaksin yakni dosis satu untuk jenis vaksin Pfizer dan dosis dua untuk jenis vaksin Sinovac. Dari kedua vaksin tersebut terdapat pengkategorian usia sesuai petunjuk dari tenaga kesehatan yang bertugas. Vaksin tipe Pfizer diperuntukkan untuk umum mulai dari tingkat SLTP hingga lansia, sedangkan untuk vaksin tipe Sinovac mulai usia 11 tahun hingga 19 tahun. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan secara berkala sesuai jadwal vaksinasi selanjutnya dan tipe vaksin yang diberikan.

Setelah vaksinasi, santri mendapatkan makanan ringan dan Nurja Water kemasan gelas serta vitamin yang harus diminum sesuai petunjuk tenaga Kesehatan (nakes) yang bertugas di bagian farmasi.

Acara vaksinasi santri ini berjalan mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Sekitar 6 jam target vaksinasi untuk seribu santri terselesaikan. Giat ini merupakan ikhtiar pesantren untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan membangun herd immunity. Alhamdulillah, sampai saat ini santri yang telah mengikuti vaksin dalam kondisi sehat tanpa ada gejala yang berarti.

(Humas Infokom)

Komandan Kodiklatal Apresiasi Serbuan Vaksin di Nurul Jadid secara Virtual

nuruljadid.net – Tepat pukul 08.30 WIB rombongan Pejabat Utama Kodiklatal tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid langsung menuju ruang transit di lantai 1 gedung Rektorat Unuja (22/09). Kedatangan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) untuk menyelenggarakan kegiatan Serbuan Vaksin Maritim dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Laut yang ke-76 Tahun 2021. Kegiatan ini didesain secara hybrid system gabungan luring dan video acara secara daring bersama Komandan Kodiklatal Laksamana Madya Nurhidayat, S.H., M.A.P yang hadir secara virtual.

Dalam sambutannya, Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat mengungkapkan permohonan maaf karena tidak dapat menghadiri secara langsung kepada pihak pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Mohon maaf saya tidak bisa hadir langsung. Ini bukan hanya semata-mata menggelar vaksinasi namun juga menyambung silaturahmi dengan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid,” jelas Laksamana Madya TNI Nurhidayat saat memberikan sambutan dalam vidcon.

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi barokah bagi kita semua,” imbuhnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa sebenarnya telah terjalin kedekatan antara TNI AL dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Oleh karenanya, ada nilai lebih selain tujuan utama melaksanakan serbuan vaksinasi yakni, menjaga tali silaturrahmi agar nilai kekeluargaan tidak terputus dan bisa saling membantu di kemudian hari.

(Kondisi acara seremonial dengan Vidcon bersama Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P di Aula 1 PPNJ)

Menyaksikan lokasi acara secara virtual, Laksamana Madya TNI Nurhidayat memberikan apresiasi kepada pihak pesantren. “Terimakasih telah menerima dan menyambut kami dengan sangat baik. Disana ada karpet merah, kursi dan ruangan yang begitu mewah. menunjukkan keseriusan dalam menyambut kedatangan kami.” pungkasnya

Sementara itu, Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyebutkan, kegiatan ini digelar untuk memperingati HUT TNI AL ke-76.

“Sesuai dengan Program Prioritas dari Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, yaitu agar mengerahkan seluruh upaya untuk berperan aktif mendukung program pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 di Indonesia salah satunya dengan vaksinasi,” terang Laksamana Muda TNI Agus Hariadi.

Di ujung sambutannya Wakil Komandan Kodiklatal menanggapi sambutan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid yang berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir setelah giat serbuan vaksinasi ini saja. Akan tetapi, bisa berlanjut dengan kegiatan lain ke depannya. Mengingat bahwa juga banyak dari kalangan santri yang ingin bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).

“Kami membuka dengan hati lapang, bagi yang ingin bergabung dengan Kodiklakal, akan kami guide nanti supaya bisa dilolos,” imbuh Agus Hariadi.

Adapun Tema yang diusung dalam peringatan HUT TNI AL ke-76 adalah “Dengan semangat Jalesveva Jayamahe, TNI Angkatan Laut siap mewujudkan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”.

(Wadan Kodiklatal, Dandim 0820 Probolinggo dan Kapolres Probolinggo melakukan kunjungan ke asrama santri didampingi pengasuh dan kepala pesantren)

Untuk menghindari penyebaran Covid-19, selama pelaksanaan kegiatan pihak Pondok Pesantren Nurul Jadid mengharuskan seluruh tim TNI AL yang hadir menerapkan protokol kesehatan secara ketat, di antaranya mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Pihak pesantren juga mewajibkan seluruh pihak yang terlibat termasuk peserta vaksin dari luar untuk melaksanakan Test Swab atau GeNose sebelum masuk ke area Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

(Humas Infokom)

Serbuan 1000 Vaksin TNI AL, Kodiklatal di Bumi Nurul Jadid Paiton Probolinggo

nuruljadid.net – Seribu santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan masyarakat sekitar mengikuti program Serbuan Vaksin 1000 dosis jenis Sinovac oleh Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Laut ke-76 Tahun 2021 (22/09). Sebagaimana disampaikan pihak Kodiklatal bahwa serbuan vaksin tersebut dilaksanakan atas perintah langsung Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., guna mempercepat proses kekebalan kelompok (Herd Immunity) masyarakat Indonesia khususnya di Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Serbuan vaksin dilaksanakan selama satu hari, peserta terdaftar 544 santriwan, 400 santriwati dan 56 masyarakat sekitar yang mengikuti vaksinasi di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kodiklatal menerjunkan sekitar 43 tenaga kesehatan (vaksinator) yang dibagi ke dua tempat yaitu area layanan putra di bagian barat dan putri di bagian timur. Tenaga Kesehatan Kodiklatal berasal dari para prajurit Satuan Kesehatan (Satkes) dan siswa Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Kodikdukum, juga melibatkan tim medis dari Dinkes Kabupaten Probolinggo.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini mendampingi Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi bersama Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid)

Kegiatan semula akan dihadiri langsung oleh Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P namun harus diwakili oleh Wakil Komandan Laksamana Muda TNI Agus Hariadi disebabkan acara dinas Vidcon bersama KSAL pada waktu yang bersamaan. Acara dimajukan pukul 09.00 WIB dari jadwal awal 09.30 WIB setengah jam sebelum vidcon Dankodiklatal bersama Ksal dimulai. Saat Video Conference, Dankodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir langsung dan berterimakasih kepada pimpinan pesantren Nurul Jadid karena telah berkenan menerima dengan baik untuk melakukan giat serbuan vaksin maritim.

Dalam sambutannya, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan bahwa Serbuan ini merupakan serbuan yang menyenangkan karena pada umumnya serbuan itu menakutkan. “Serbuan ini adalah serbuan yang menyenangkan karena pada umumnya serbuan itu menakutkan. Mungkin karena istilah ini digunakan oleh TNI. Namun karena ini serbuan vaksin yang memberikan manfaat maka hal ini menjadi menyenangkan” ungkap KH. Abd. Hamid Wahid.

Sambutan hangat dan pengawalan acara yang disiapkan oleh panitia tuan rumah mendapatkan apresiasi dari Komandan kodiklatal Laksamana Madya Nurhidayat melalui Video Conference di depan seluruh peserta dan undangan yang hadir. “Di sana ada karpet merah, kursi dan ruangan yang begitu mewah, menunjukkan keseriusan dalam menyambut kedatangan kami,” imbuh Laksamana Madya TNI Nurhidayat.

(Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyerahkan cinderamata kepada Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini)

Dalam acara seremonial, selain sambutan juga diisi dengan penyerahan cinderamata dari Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini. Dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bingkisan untuk pengurus dan Goodie Bag bagi santri peserta vaksin. Seremonial diakhiri dengan sesi foto bersama pimpinan pesantren juga pejabat utama Kodiklatal.

Sebelum ke ruangan ramah tamah, Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi bersama Pejabat Utama Kodiklatal didampingi Pimpinan Pesantren Nurul Jadid melakukan visitasi proses vaksinasi mulai dari proses registrasi, skrining kesehatan, vaksinasi dan observasi. Turut hadir di tengah-tengah acara Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono dan Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi yang bergabung mendampingi visitasi proses vaksinasi.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Direktur Klinik Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah ramah tamah bersama Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi dan Pejabat Utama Kodiklatal)

Setelah kurang lebih 20 menit ramah tamah, rombongan Wadan Kodiklatal, Kapolres dan Dandim beserta Pengasuh juga Kepala Pesantren menuju Asrama Al-Hasyimiyah untuk melihat kondisi santri di asrama. Kunjungan dilanjutkan ke area kampus Universitas Nurul Jadid (Unuja) dan diakhiri dengan Press Conference bersama awak media di depan Gedung Rektorat Unuja.

Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyampaikan bahwa Serbuan Vaksin Maritim ini terdapat 1000 dosis dan siap mendukung siapapun yang ingin vaksin baik dosis 1 maupun dosis 2 untuk santri dan masyarakat sekitar. Beliau juga memaparkan siap untuk melanjutkan kerjasama ini dalam rangka percepatan terciptanya herd immunity utamanya di lingkungan pesantren. Bapak Agus juga memastikan siap menjadwalkan untuk vaksin dosis 2 bagi yang sudah melakukan vaksin dosis pertama hari ini.

(kiri-kanan: Paban 1 Renlat Bapak Harnoko, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Dandim Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono saat Press Conference)

Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat press conference mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya bisa ikut bersama-sama sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia, bahwa pesantren bisa mengikhtiarkan bagaimana kita bisa lebih cepat keluar dari krisis covid-19 ini dengan menciptakan kekebalan komunitas. “Pesantren Nurul Jadid dan masyarakat sekitar merasa sangat terbantu dan berterimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada Kodiklatal yang telah melakukan kegiatan serbuan vaksin pagi dan siang hari ini” ungkap beliau.

Berdasarkan laporan yang diterima, KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan masih terdapat sekitar 3000 santri yang telah divaksin dari 8000 jumlah santri di dalam atau 11.000 total dengan yang di luar pesantren. Sehingga prosentasenya masih cukup kecil. Sehingga giat vaksinasi untuk santri dengan umur dibawah 18 tahun akan terus digalakkan.

Kunjungan yang pada awalnya diagendakan hanya 1 jam ini, berlanjut selama hampir 2 jam terhitung mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.55 WIB. Kegiatan serbuan vaksinasi maritim ini dihadiri oleh Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, para pejabat utama Kodiklatal, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz Ahz, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

 

(Humas Infokom)

Tim Kodiklatal Survey dan Koordinasi H-1 Acara Vaksinasi di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Persiapan vaksinasi dosis 1 dan 2 jenis Sinovac telah dilakukan sejak sore ini (21/09) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Tim Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (KODIKLATAL) tiba pukul 14.05 WIB dengan melampirkan bukti Swab Antigen Negatif dan disambut oleh Tim Humas dan Protokoler Pesantren.

Tim Kodiklatal yang dikomandoi oleh Perwira Pembantu 1 Perencanaan Latihan (PABAN 1 RENLAT) Bapak Harnoko terbagi dalam dua pasukan, teknis dan medis. Tim teknis lapangan melakukan koordinasi dengan bagian Humas dan Protokoler (Humpro) dan Kerumahtanggan (Rumga) Pesantren untuk mempersiapkan tata ruang dan kebutuhan di lokasi acara. Sedangkan tim medis Kodiklatal melakukan komunikasi dan koordinasi intensif bersama Klinik Az-Zainiyah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo terkait prosedur dan mekanisme pelayanan vaksinasi besok Rabu, 22 September 2021.

(Tim Medis Klinik Azzainiyah, Dinas Kesehatan Probolinggo dan Tim Medis Kodiklatal berkoordinasi persiapan Vaksinasi)

Persiapan pelaksanaan kegiatan Vaksinasi bersama Kodiklatal ini juga dibantu oleh Tim Panji Pelopor yang turut berpartisipasi aktif di lapangan. Panji pelopor mendistribusikan tugas ke beberapa bagian perlengkapan, penataan ruang, keprotokoleran dan komunikasi taktis.

Target vaksinasi dosis 1 dan 2 ini diperuntukkan bagi santri dan masyarakat umum yang telah melakukan pendaftaran kepada pihak Klinik Az-Zainiyah sebagaimana flyer yang telah disebarkan melalui media sosial.

(Tim Kodiklatal sedang melakukan koordinasi dengan pasukan teknis di lapangan)

Calon peserta Vaksin yang berasal dari luar Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap wajib mengikuti protokol standar masuk ke area pesantren yaitu dengan menunjukkan Hasil Tes GeNose atau Swab Antigen Negatif dan menunjukkan ID Card kepada petugas protokoler Pos Utama.

Kegiatan Vaksinasi akan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Gedung Rektorat UNUJA Barat depan Kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Percepatan Target, Kapolres Probolinggo Gelar Vaksinasi dan Bagi Bansos bersama Puskesmas Paiton

nuruljadid.net – Ratusan Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid menjalani vaksinasi dosis pertama Sinovac Covid-19 oleh Polres Probolinggo bersama Puskesmas Paiton yang difasilitasi oleh Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid. Acara ini dilaksanakan di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid Lantai 3 dan melibatkan peserta perwakilan dari 7 Satuan Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid SMA Nurul Jadid, SMK Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, MAN 1 Probolinggo, SMP Nurul Jadid, MTs Nurul Jadid, dan MTsN 1 Probolinggo, sebagai upaya percepatan realisasi target vaksinasi menuju herd immunity.

Tidak hanya vaksin, Polres Probolinggo juga membagikan 250 paket Bansos kepada 250 santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang menjalani vaksin hari itu.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menyerahkan Paket Bansos kepada Santri Puteri Nurul Jadid)

Mengenai program tersebut, Wakil Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ahmad Kholid Fauzi mendukung upaya pemerintah menuju herd immunity dengan mengupayakan tercapainya 100% Vaksinasi warga Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Untuk mewujudkan tercapaianya 100% vaksinasi warga Pondok Pesantren Nurul Jadid dibutuhkan kerja keras dan Kerjasama dengan berbagai pihak. Maka dari itu, kami bekerjasama dengan Polres Probolinggo dan Puskesmas Paiton sebagai upaya percepatan pada program tersebut,” ujarnya saat diwawancarai.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menegaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari upaya Polres Kabupaten Probolinggo untuk membantu pencapaian target 2 juta vaksin per hari. “Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam membantu percepatan dan perluasan program vaksinasi guna terbangunnya kekebalan kelompok dari virus COVID-19, termasuk memenuhi target 2 juta vaksin per hari” tegas Kapolres Probolinggo.

Kepala Puskesmas Paiton dr. Nina Kartika menjelaskan terkait jenis vaksin yang digunakan, yaitu vaksin jenis sinovac dosis 1 yang dikhususkan untuk santri berumur 18 tahun ke bawah, dengan total sebanyak 874 dosis yang disumbangkan oleh Polres Pobolinggo sebanyak 250 dosis, dan 524 dosis oleh Puskesmas Paiton, serta tenaga kesehatan yang merupakan gabungan dari Polres Probolinggo, Puskesmas Paiton dan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, dan beberapa petugas input data peserta vaksin dari Mahasiswa Universitas Nurul Jadid.

(Tenaga administrasi Input Data peserta vaksin dari Mahasiswa Universitas Nurul Jadid)

Pada proses vaksinasi tersebut, peserta hanya perlu melalui 4 tahapan, yaitu pertama registrasi peserta dengan menyertakan data diri berupa NIK atau Kartu Tanda Pengenal (ID Verification), selanjutnya tahap kedua peserta harus menjalani Skrining Kesehatan untuk mengetahui kondisi Kesehatan santri dan sebagai penentu lanjut tidaknya peserta ke tahap injeksi vaksin. Pada tahap ketiga peserta mendapatkan penyuntikan vaksin oleh petugas kesehatan dan tahap akhir yaitu observasi pasca Vaksinasi oleh petugas kesehatan Klinik Az-Zainiyah.

(Tenaga Kesehatan Polres Probolinggo tengah melakukan suntik Vaksin kepada Santri Puteri Nurul Jadid)

Sebelumnya, terdapat 352 santri pelajar yang sudah divaksin pada program vaksinasi di SMP Nurul Jadid lalu. Vaksinasi dilakukan dalam dua tahap, pada hari pertama vaksinasi, Selasa, 21 Agustus 2021 diikuti sebanyak 102 santri dan hari kedua, Sabtu, 28 Agustus 2021 sebanyak 250 santri baik putra maupun putri.

(Sesi foto bersama Wadir Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi, dr. Nina Kartika Kepala Puskesmas Paiton, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi beserta perwakilan peserta vaksin dan tim Polres Probolinggo)

Sementara itu, Ahmad Kasiful Anwar Bagian Administrasi Umum Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid menyebutkan terkait jumlah peserta yang telah melakukan vaksin dosis pertama meliputi Santri, Pengurus dan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton sebelumnya yaitu sebanyak 1.800 orang. Sehingga total keseluruhan sementara ini terdapat 2.674 orang yang telah menjalani Vaksin dosis pertama.

(Humas/Infokom NJ)

Ketua Komisi VI DPR RI Galakkan Vaksinasi bersama Santri Nurul Jadid dan Masyarakat

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan ribuan santri senantiasa berupaya untuk terus mendukung program pemerintah di tengah pandemi COVID-19, salah satunya dengan menggalakkan program vaksinasi untuk santri dan masyarakat sekitar pesantren (18/4/2021). Kali ini bersama Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza, menggelar gerai vaksinasi bagi santri dan masyarakat yang bertempat di halaman Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton, Kabupaten Probolinggo. Program ini merupakan bentuk konkrit Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam meningkatkan layanan kesehatan kepada santri dan masyarakat sebagaimana Panca Kesadaran Santri ketiga yaitu Kesadaran Bermasyarakat.

Dalam sambutannya Faisol Riza menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada Pengasuh dan Kepala Pesantren yang telah berkenan memfasilitasi penyelenggaraan program vaksinisasi ini. “Terima kasih kepada KH. Moh. Zuhri Zaini dan KH. Abd. Hamid Wahid yang sudah membantu menyediakan tempat untuk vaksinasi ini dan tak lupa pula Direktur Utama Bank BRI, Bapak Sunarso yang juga turut memfasilitasi,” ujar Faisol dalam sambutannya.

Selaku Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza, turut serta membantu target-target yang dibebankan kepada pihak kepolisian di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya adalah upaya menggalakkan vaksinasi bagi masyarakat. Giat vaksinasi ini dibuka untuk umum yang dihelat mulai 14-18 Agustus 2021.

Syarat yang perlu dibawa bagi masyarakat yang ingin divaksin adalah dengan membawa fotocopy KTP dan nomor HP. Menariknya dalam program vaksinasi gratis ini adalah setiap masyarakat yang telah divaksin di gerai tersebut mendapatkan uang transport dari Faisol Riza sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah).

Pada hari pertama pos vaksinasi itu dibuka, mayoritas peserta yang datang adalah kalangan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Mereka nampak antusias mengikuti vaksinasi tersebut. Pelaksanaan kegiatan vaksinasi ini menerapkan protokol kesehatan ketat dan tempat yang disediakan sangat luas sehingga dapat menghindari kerumunan yang rentan melanggar aturan physical distancing.

Kegiatan vaksinasi tersebut ditinjau langsung oleh Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Erick Thohir. Erick menyebut kegiatan ini sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya para santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut Erick, dalam kurun waktu lima hari ke depan kemungkinan target vaksinasi mencapai 5.000 peserta karena rata-rata peserta yang divaksin per harinya adalah 1000 orang. Dengan demikian, giat ini bisa membantu percepatan vaksinasi di daerah.

Pada kesempatan lain Erick Tohir juga menyampaikan bahwa santri merupakan golongan yang sangat rentan dan perlu diperhatikan karena mereka merupakan penerus masa depan bangsa. “Mereka (santri) termasuk golongan yang sangat terdampak Covid-19. Giat vaksinasi ini sangat bermanfaat bagi mereka, terlebih lagi para santri, yang merupakan generasi penerus bangsa,” ucapnya.

Setelah kurang lebih satu setengah jam acara kunjungan digelar, rombongan Ketua Komisi VI DPR RI dan Menteri BUMN meninggalkan bumi Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melanjutkan ke lokasi yang lain.

 

(HUMAS NJ)