Pos

KH. Hefniy Razaq

Direktur Klinik Az Zainiyah Devisioner Menyampaikan Program yang Terealisasi

nuruljadid.net – Kegiatan Pisah Sambut Direktur diadakan oleh Klinik Azzainiyah pada Selasa (09/01/2018) di Lantai III Klinik Az Zainiyah. Kegiatan tersebut hadiri oleh Kepala Pesantren, KH. Abdul Hamid Wahid, Direktur Devisioner Klinik Az-zainiyah, KH. Hefniy Razaq, Direktur Baru Klinik Az-zainiyah, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, para dokter dan seluruh karyawan Klinik Az-zainiyah.

Dalam kegiatan ini, Direktur Devisioner Klinik Az-zainiyah KH. Hefniy Razaq memberikan sambutan dan menjelaskan sedikit akan hal – hal yang telah dicapai beliau di Klinik Az-zainiyah selama 2,5 tahun seperti dibukanya Klinik Az-zainiyah selama 24 Jam, merubah pembayaran biaya kesehatan santri dari Rp 5.000 – ke Rp 20.000, renovasi gedung Klinik, membangun gedung rawat inap, pembelian kendaraan antar jemput pasien, dsb.

“perubahan yang pertama kali saya lakukan adalah jam pelayanan Klinik Az-zainiyah yang semula tutup pada pukul 23.00 WIB sekarang sudah buka 24 Jam dan tentunya dengan menambah beberapa dokter serta karyawan di malam hari” tutur beliau.

Selain itu, beliau juga membuka pelayanan BPJS, tersedianya nomor khusus untuk Klinik Az-zainiyah dan membuat tim investigasi untuk mengontrol kondisi keseharian Klinik.

“kami mendapatkan anjuran dari Kepala Pesantren untuk membuat nomer khusus Klinik agar bisa menjawab dan melayani segala pertanyaan tentang kesehatan dari masyarakat terutama walisantri” tegas beliau.

“kami juga mendapatkan support yang positif dari kepala pesantren untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pasien. Alhamdulillah kami sudah memiliki kendaraan antar jemput santri” tambah beliau.

Kesempatan ini, juga beliau sempatkan untuk berharap kepada Direktur baru Klinik Az-zainiyah untuk benar – benar memanfaatkan fasilitas dengan sebaik mungkin dan terus meningkatkan pelayanan sesuai dengan standard mutu dan operasional.

Penulis : ahmad

Editor : Co

Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 - 2022

Pelantikan | Untaian Harapan teruntuk Pengurus Pesantren Masa Khidmat 2018-2022

nuruljadid.net – Pasca pelaksanaan Pelantikan Pengurus Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Periode 2017 – 2022,  Senin (08/01/2018) harapan demi harapan bermunculan dari berbagai kalangan terutama dari pengurus pesantren. Harapan tersebut menjadi tolak ukur kesuksesan bagi kepengurusan baru yang telah dilantik dalam mengemban amanah yang telah diembankan kepada mereka. Contohnya adalah Sekretaris Pesantren, Bapak H. Faizin Syamwil. Beliau berharap untuk menguatkan kembali kekuatan Pesantren agar bisa lebih maksimal dalam melayani tindak masyarakat.

“posisi pesantren itu sebagai penguat institusi besar yang bisa lebih maksimal didalam memberikan layanan kepada masyarakat. Saat ini, kekuatan kita banyak berada pada lembaga-lembaga formal, sehingga pesantren terkesan ada di bawah lembaga tersebut. Dari itulah diharapkan dengan adanya pelantikan ini pesantren bisa memiliki kekuatan penuh di dalam mengatur lembaga-lembaga yang ada di dalamnya,” tegas beliau.

Harapan kepada kepengurusan baru, Bapak Tahiruddin selaku Kepala Bagian Evaluasi Perencanaan juga turut menyampikannya. untuk bekerja secara maksimal sesuai dengan target yang akan dicapai.

“semoga teman – teman yang dilantik itu bisa fokus pada tugas – tugasnya yang telah ditentukan oleh pesantren, karena pengurus yang diharapkan pesantren yang dilantik ini, benar- benar melaksanakan tugas dengan baik,” tegas beliau.

Tak hanya dari mereka, Ketua Bagian Protokuler, Bapak Ponirin Mika turut menyampaikan harapannya saat terwawancara oleh wartawan nuruljadid.net

“semoga pelantikan yang dilakukan secara bersama antara pengurus Pesantren dan Pengurus Lembaga Formal dapat menjalankan tugas secara maksimal,” ujarnya.

“untuk tahun ini pengurus pesantren dan lembaga formal disatukan sehingga menjadi satu – kesatuan karena semua dalam kepengurusan Pesantren seperti yang didawuhkan pengasuh” tambahnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Co

KH. Moh. Zuhri Zaini

Ruhul Jihad Senjata Ampuh untuk Menopang Masa Khidmat 2018-2022

nuruljadid.net – Dalam rangka memotivasi dan mengokohkan ruhul jihad pengurus pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid menyampaikan beberapa poin hikmah yang termaktub dalam tausyiah beliau pada acara Pelantikan Pengurus Pesantren masa khidmat 2018-2022 di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Ucapan syukur kepada Allah beliau haturkan sebagai muqoddimah pembuka atas terlaksananya Pelantikan Pengurus Baru Masa Bakti 2018-2022.

Beliau menyampaikan bahwa pada dasarnya, semua lembaga yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid baik formal maupun non formal merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sehingga tidak ada yang namanya dualisme didalam pesantren.

“Pesantren ini adalah milik kita bersama” satu untaian kalimat beliau yang sejalan dengan harapan umum dari adanya pelantikan yakni semoga semangat kebersamaan dalam kepengurusan semakin kuat dan kokoh. Kebersamaan yang terealisasi didalam keikutsertaan, memiliki dan membantu pesantren didalam pengembangan serta penggapaian visi misi pesantren.

“Visi misi pesantren selain sebagai media dakwah penerus para Nabi dan Rosul dalam mengembangkan ilmu agama, juga memiliki peran sebagai pengembang pendidikan dan fungsi pelayanan terhadap masyarakat dalam segala aspek bidang kehidupan, yang nantinya dapat memunculkan generasi-generasi baru yang siap melanjutkan estafet perjuangan para pendahulu“ tambah beliau.

Sehingga, fungsi dari pengurus pesantren selain sebagai tim dakwah, juga sebagai pengabdi yang siap mengabdikan dirinya sepenuh hati dan tanggung jawab untuk pesantren. Bisa dikatakan pengabdian kepada Tuhan, karena berdakwah menyebarkan syari’at-Nya.

“dan Saya yakin, kalau kita mengabdi kepada Tuhan, maka pasti akan ditolong dan mendapat berkah-Nya”, ucap Beliau penuh yakin.

Satu kunci sukses menutup tausyiah beliau dengan seruan, laksanakanlah tugas dengan penuh semangat dan tanggung jawab yang dibuktikan dalam bentuk kerja keras dan bekerja secara profesional. Tapi jangan lupa bahwa semangat dan motivasi itu saja tidak cukup, tanpa diimbangi dengan cara-cara yang baik didalam pelaksanaannya. Dengan kesimpulan bahwa, maksud baik tanpa disertai cara dan sistem yang baik maka tidak akan menghasilkan hasil yang baik pula.

Penulis : NakBali

Editor : Co

Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 - 2022

Galeri Foto: Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 – 2022

KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh ke IV PP. Nurul Jadid Paiton Proboinggo

Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 – 2022

nuruljadid.net – Masih dalam nuansa pelantikan di Masjid Jami’ Nurul Jadid. KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid selain menyampaikan tausyiah kepada pengurus, tak kalah penting juga beberapa harapan dan motivasi beliau tujukan kepada segenap santri dari adanya Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 – 2022.

“Setelah adanya pelantikan ini, santri diharapkan lebih semangat lagi dalam belajar di Pondok Pesantren, baik semangat mendalami ilmu, juga semangat amaliyah (pengamalan) terhadap ilmu yang telah dipelajari” dawuh beliau.

Beliau mengutip dawuh dari Syaikh Junaid yang tersirat dalam kitab Minhaj al ‘Abidin, “Carilah ilmu! Tapi jangan sampai menggangu dan melalaikan ibadah. Karena mencari ilmu itu tujuannya adalah untuk bisa ibadah dengan baik”

“Sebagai seorang santri, selain mengembangkan keilmuan, jauh lebih penting dari itu adalah mengembangkan diri dalam perbaikan moral dan akhlak. Karena ukuran sukses tidaknya kita dalam mencari ilmu adalah akhlakul karimah yang terpancar dari diri kita” tambah beliau.

Dari adanya pelantikan kepengurusan baru ini, Pengasuh berharap agar seluruh santri PP. Nurul Jadid dapat melaksanakan program-program yang dibuat dan direncanakan oleh Pengurus dengan baik. Dalam menjalankan program tersebut, seorang santri harus selalu berdoa, bersandar dan berserah diri kepada Allah semata. Karena tanpa pertolongan dan hidayah-Nya, semuanya akan terasa mustahil.

“Sukses dalam hidup ini ditentukan oleh karakter kita. Semakin baik karakter kita Insya Allah akan semakin sukses hidup kita didunia maupun akhirat. Apapun yang dilakukan dengan sebaik baiknya, tanpa berdoa pada Allah maka tidak akan berhasil” dawuh beliau.

“Kesuksesan hidup bukan hal yang gratis, harus dibayar dengan perjuangan dan kerja keras yang memang tidak disenangi oleh nafsu. Contohnya adalah tirakat. Tirakat bukan hanya puasa, tetapi melawan keinginan nafsu adalah bentuk puasa santri. Salah satu contohnya adalah menahan diri untuk tidak melanggar aturan Pesantren” tambah beliau.

Penulis : nakbali

Edirot : Co

Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Khidmat 2017 - 2022

Pondok Pesantren Nurul Jadid, Pengasuh Melantik Pengurus Pesantren Periode 2018 – 2022

nuruljadid.net – Berakhirnya sebuah jabatan bukan berarti berakhir pula beberapa harapan di masa depan, melainkan itu merupakan sebuah ajang untuk perbaikan demi terealisasinya sebuah tujuan dalam kepengurusan. Hal itu yang dilakukan oleh kepengurusan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan pelantikan pengurus pesantren masa khidmat 2018 – 2022, Senin, (08/01/2018) bertujuan sebagai kaderisasi dalam kepengurusan dan peremajaan ulang setelah masa kepengurusan berjalan satu periode. Yang dihadiri oleh Dewan Pengasuh, Para Pengurus Pesantren, Kepala – kepala lembaga dan madrasah, Kepala – kepala wilayah dan daerah putri serta seluruh santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang dimulai pada pukul 20.00 WIB berlangsung dengan khidmat. Hal itu dibuktikan dengan pembacaan nama – nama pengurus pesantren yang akan menjabat selama 5 tahun lamanya oleh Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil.

KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikrar seluruh pengurus pesantren baru sekaligus menyematkan pin sebagai simbolis berlogo Nurul Jadid kepada Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid.

Selain itu, beliau juga memberikan tausiyah kepada seluruh pengurus terlantik dengan berharap agar pengurus dapat mengemban amanah dengan baik.

“Dalam menjalankan tugas, berpedoman pada tujuan, visi  dan misi Pesantren” dawuh beliau.

“Menjalankan amanah Pesantren merupakan melanjutkan dakwah para ulama. Pengurus pesantren adalah Tim Dakwah yang mengajak santri dan masyarakat ke jalan Allah. Sehingga kita dapat mewarisi apa yang diwariskan Rosul berupa Ilmu, Amal dan Perjuangan” tambah beliau dalam tausiyahnya.

Penulis : Salim

Editor : Co

Bapak Sujono : Kewajiban Saya untuk Membesarkan Pramuka dan PMR di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pelantikan Pramuka dan PMR di MA Nurul Jadid mendapatkan respon positif dari jajaran kepemerintahan. Bapak Sujono, Wakil Kepala Bidang SDM di PMI Kabupaten Probolinggo turut hadir dalam kegiatan pelantikan ini, beliau juga memberikan apresisasi yang tinggi kepada pengrus yang telah dilantik.

“Pada kesempatan kali ini saya ucapkan selamat kepada pengurus yang telah dilantik dan diharapkan agar kalian dapat melaksanakan tugas dengan baik. Dan saya juga katakan bahwa MA Nurul Jadi is very good” ucap beliau.

Dalam kesempatannya, beliau menyampaikan bahwa PMR merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang sosial yang beberapa waktu lalu telah dibentuk undang – undang ke PMR-an. Selain itu, PMI juga memiliki tujuh prinsip yang menjadi landasan kerja dari PMI. Salah satu diantaranya adalah memiliki kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain.

“PMI juga bergerak dalam bidang pertolongan pertama, donor darah dsb. Dan pada saatnya dengan seijin pengasuh PP. Nurul Jadid unit donor darah akan datang ke Nurul Jadid untuk melakukan donor darah bagi mereka yang sudah memnuhi syarat” kata Bapak Sujono dalam sambutannya.

“Selama kurang lebih 4 tahun lamanya, PMI telah menyumbankan sebanyak 5.000 kacamata kepada siswa/i yang membutuhkan. Dan kedepannya juga akan diagendakan untuk hadir di Nurul Jadid” tambahnya.

Beliau juga menyampaikan penghormatan kepda seluruh pihak karena beliau bisa berkunjungan ke PP. Nurul Jadid. Beliau juga menyampaikan bahwa beliau merupakan sahabat karib dari Alm. KH. Nur Chotim Zaini ketika beliau (Bapak Sujono) menjadi kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Probolinggo.

“Secara pribadi saya sampaikan rasa hormat saya bisa berkunjung ke PP. Nurul Jadid karena sebenarnya PP. Nurul Jadid ini adalah salah satu tempat dimana saya dulu pernah mendapatkan pelajaran dan arahan dari Alm. KH. Nur Chotim Zaini. Saya mendapatkan banyak arahan dan petunjuk dari beliau” cakap beliau dengan penuh linangan air mata.

“Oleh karena itu menjadi kewajiban saya untuk bisa bersama – sama dengan pembina Pramuka dan PMR di MA Nurul Jadid untuk membesarkan pramuka dan pmr di PP. Nurul Jadid” tambahnya sekaligus mengakhiri sambutannya pada kegiatan kali ini. (Qz)

Sambutan Pembina OSIM MA Nurul Jadid pada Pelantikan Pramuka dan PMR

nuruljadid.net – Menjadikan pribadi yang disiplin dikalangan siswa/i MA Nurul Jadid, pembina Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MA Nurul Jadid melakukan beberapa gerakan yang salah satunya adalah pembentukan kepengurusan Pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR).

“pembentukan kepengurusan Pramuka dan PMR di MA Nurul Jadid sudah dirancang sejak beberapa bulan lalu kurang lebihnya sekitar 5 bulan yang lalu. Yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan serta kepekaan terhadap kesehatan siswa dan siswi MA Nurul Jadid” cakap Bapak Ponirin Mika, Pembina OSIM MA Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Bapak Ponirin juga menyampaikan bahwa pengurus PMR MA Nurul Jadid telah melakukan kegiatan ke PMR-an selama satu semester dan mendapatkan pendidikan. Namun hal tersebut masih memiliki kendala terutama dalam segi fasilitas yang masih kurang memadai dan kedepannya lembaga akan melengkapi perlatan yang dibutuhkan.

Selain itu, pembina OSIM MA Nurul Jadid juga menyampaikan beberapa tugas dari masing masing kepegurusan yang telah dilantik.

“Bagaimana peningakatan kedisipilan di manj lebih baik. Tanggung jawab dan pribadi dan orang lain dianggap selesai. Jangan sampai ada pengurus pramuka yang letoy. Pengurus pramuka harus peka akan kedisiplinan dan bertangug jawab akan pribadi dan kelembagaan. Pengruurs pramuka adalah penegak kedisipilinnan. Mebangung masyarakat manj secara mandiri

“Pengurus Pramuka yang telah dilantik agar bisa meningkatkan kedisiplinan di MA Nurul Jadid lebih baik kedepannya. Pengurus Pramuka diharapkan untuk peka akan kedisiplinan serta bertanggung jawab kepada pribadi dan kelembagaan karena pengurus pramuka adalah penegak kedisiplinan di MA Nurul Jadid secara khusus dan PP. Nurul Jadid secara umum” ujar Bapak Ponirin.

Tak hanya menyampaikan harapan kepada Pramuka, Pembina OSIM MA Nurul Jadid juga menyampaikan harapannya kepada pengurus PMR MA Nurul Jadid.

“PMR diharapkan mampu untuk mengawal kegiatan kelembagaan dengan baik terutama dalam segi kesehtaan. Karena kalian bertanggung jawab akan kesehtan siswa/i dengan pertolongan pertama” cakap pembina OSIM MA Nurul Jadid.

Selain bertanggung jawab akan kesehatan siswa/i MA Nurul Jadid, pengurus PMR juga harus bertanggung jawab akan kesehatan orang lain terutama santri di PP. Nurul Jadid.

“Secara umum petugas PMR diharapakan dapat melaksakan tindakan pertama pada orang sakit siapapun dia jangan pandang dari lembaga dan unsur lainnya. Karena dalam PMR ada asas kemanusiaan, kenetralan dan kemandirian. Jangan sampai kita sungkan untuk menolong orang lain” tambahnya.

Diakhir sambutannya, kegiatan pelantikan kepengurusan Pramuka dan PMR MA Nurul Jadid ini juga dikemas dengan penutupan Class Competition (CC) yang diadakan seminggu yang lalu. Dan pada kesempatan ini, pembina OSIM juga menutup kegiatan CC dengan harapan seluruh siswa/i MA Nurul Jadid dapat menjadikan prestasi yang diraih sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kreatifitas dan intelektual. (Qz)

P4NJ se Malang Raya Resmi Dilantik oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) se Malang Raya periode 2017 – 2022 dilantik langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zani hari ini (05/11/2017) di Aula UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan ini digelar bersamaan dengan kegiatan Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) 2017 dan Temu Alumni.

Beliau, KH. Moh. Zuhri Zaini juga memimpin ikrar Pengurus yang diantara berisikan  tentang kesiapan untuk menjalankan tugas yang diemban kepada kepengurusan P4NJ dengan penuh tanggung jawab.

Selain pengasuh, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd Hamid Wahid juga ikut hadir dalam acara ini. Dalam kegiatan ini beliau memberikan SK Kepengurusan P4NJ kepada masing masing pengurus yang disaksikan oleh Seluruh alumni PP. Nurul Jadid yang hadir di acara.

KH. Abd Hamid Wahid juga menyampaikan bahwa P4NJ bukan hanya sekedar pengurus namun juga pelopor dari alumni PP. Nurul Jadid di Malang.

“Dengan terjalinnya hubungan pesantren dengan masyarakat dapat bermakna bagi masyarakat bahwa PP. Nurul Jadid harus mengembangkan visi yang lain selain visi pendidikan dan pengajaran. Hadirnya P4NJ Malang menjadi ruang baru bagi civitas akademi PP. Nurul Jadid” dawuh beliau.

Selain menyampaikan harapan kepada pengurus P4NJ, beliau juga menyampaikan perencanaan pesantren yang akan dilaksanakan salah satu contohnya adalah akan diadakannya pertemuan alumni PP. Nurul Jadid se Indonesia

“Dalam waktu dekat akan memfasilitasi pertemuan aumni se Indonesia, dengan harapan adanya komunikasi dan interaksi alumni PP. Nurul Jadid se Indonesia. Dari sanalah kita dapat mengambil hikmah dari silaturrahim untuk mengambangkan ekonomi, pendidikan dakwah dan lainnya” tambah KH. Hamid. (Qz)

Harapan dibalik Pelantikan Pengurus ITNASY PPIQ Periode 2017-2018

Nuruljadid.net – Kemarin (02/11/2017) tepat pada pukul 20.30 WIB Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ) mengadakan Pelantikan Pengurus Ittihadun Nasyi’in (ITNASY) periode 2017-2018 yang digelar di Aula SMP Nurul Jadid. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur PPIQ, KH. Moh. Hefni Mahfudz.

Kegiatan pelantikan ini merupakan regenerasi atau peremajaan untuk peserta didik PPIQ sekaligus sebagai ajang untuk belajar tentang kepemimpinan. Kepala Bagian Umum PPIQ, Ust. Syaiful Rizal turut memberikan sambutan dan harapan pada acara tersebut. Dia menuturkan bahwasanya organisasi Itnasy ini merupakan suatu wadah untuk menjaring aspirasi, bakat dan minat pesert didik PPIQ. Selain itu agar mereka juga turut membantu mensukseskan Visi dan Misi PPIQ,

Kepala Bagian Umum PPIQ juga menyampaikan harapan laju organisasi Itnasy ini agar lebih baik daripada kepengurusan Itnasy di periode sebelum – sebelumnya.

Lepas sambutan Kepala Bagian Umum, KH. Hefni Mahfudz melantik pengurus Itnasy dengan membacakan Ikrar Pengurus yang berisikan bahwa akan setia dan selalu mengedepankan kepentingan golongan diatas kepentingan pribadi. Pembacaan ikrar itu disaksikan oleh seluruh masyarakat PPIQ.

Kegiatan ini bertambah khidmat ketika Direktur PPIQ memberikan tausiyah kepada seluruh warga PPIQ terutama kepada pengurus itnasy terlantik. Beliau menyampaikan bahwa apa yang telah disaksikan oleh semua warga PPIQ merupakan sebuah hal yang membuat beliau tergugah hatinya. Pasalnya mereka dilantika dengan disaksikan langsung oleh Allah SWT serta Al Qur’an.

Dalam tausiyahnya beliau juga menyampaikan bahwa menjadi pengurus dalam sebuah organisasi semenjak usia dini merupakan sebuah pembelajaran kepemimpinan.

“kalian memiliki sebuah kesempatan yang sangat bagus untuk menjadi seorang pengurus organisasi karena tidak semuanya mendapatkan amanah tersebut. Apalagi organisasi ini berada dalam pesantren yang 24 jam bisa belajar tentang kepemimpinan” dawuh beliau.

Selain itu, pembina Itnasy terlantik, Ust. Dimas Eko Cahyono juga menyampaikan harapan kepada pengurus Itnasy terlantik. Dia menyampaikan agar pengurus Itnasy menjadi motor penggerak bagi para peserta didik PPIQ untuk mengembangkan bakat dan minatnya masing masing serta bisa mengemban amanah yang telah diberikan oleh PPIQ.

“semoga Itnasy bisa lebih baik daripada sebelumnya dan bisa mencapai target dari apa yang telah Direktur dan Pengurus PPIQ rencanakan” tambahnya. (Qz/Salim)

 

Galeri Foto: Pelantikan Pengurus Fatimatuzzahro’ PP. Nurul Jadid

BKOS Nurul Jadid Resmi Dibentuk

Tidak tersistemnya kegiatan olahraga di pesantren dengan baik mengakibatkan beberapa kegiatan olah santri berjalan tidak efektif. Melalui intruksi dari kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid maka kemudian diputuskan untuk membuat struktur anyar yang khusus menangani bidang olah raga pesantren. Adalah BKOS (Badan Koordinasi Olahraga santri) merupakan badan yang dibentuk guna mengawal kegiatan-kegiatan keolahragaan santri di pesantren.

Sore kemarin (03/06) badan olahraga ini telah resmi dibentuk. Proses pelantikan pengurus BKOS yang diadakan pada hari Minggu kemarin dihadiri langsung oleh kepala pesantren KH. Abdul Hamid di Auditorium SMA Nurul Jadid. “Syukur kehadirat Allah akhirnya sore hari ini kita bisa menyaksikan pelantikan BKOS  setelah kita bentuk beberapa waktu yang lalu,” sambut beliau saat memberikan pengarahan pada pengurus baru yang terlantik. Kepala pesantren dengan menunjuk langsung terhadap KH. Maimun Wafi sebagai pimpinan badan tersebut.

Sambutan Ketua BKOS, KH. Makki Maimun Wafi. (Foto : Zaky/Red)

BKOS ini membawahi dan mengawal terhadap seluruh kegiatan olahraga santri yang ada di pesantren. Terdapat tujuh program bidang olahraga yang akan dicanangkan antara lain bidang olahraga sepak bola yakni Pesatuan Sepakbola Nurul Jadid (PSNJ). Kedua Persatuan Bola Voli Nurul Jadid (PBVNJ). Ketiga Persatuan Tenis Meja Nurul Jadid (PTMNJ). Keempat Persatuan Bulu Tangkis Nurul Jadid (PBTNJ). Kelima Persatuan Futsal Nurul Jadid. Keenam Persatuan Sepak Takraw Nurul Jadid (PSTNJ). Ketujuh Persatuan Basket Nurul Jadid (PBNJ).

Seluruh rangkaian program kegiatan tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana fasilitas penunjang untuk mewujudkan santri yang sehat fisik jasmani dan rohani. Hal ini juga yang menjadi salah satu poin harapan dari kepala pesantren. “Kita harapkan BKOS dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan olahraga bagi santri yang sifatnya dapat mengukuhkan dan menyehatkan jasmani dan rohani santri,” tutur beliau.

Sambutan Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid. (Foto : Zaky/Red)

Selanjutnya yang menjadi harapan besar pesantren selain sebagai wahana kebugaran bagi santri adanya BKOS ini adalah sebagai wahana dalam menggali bakat minat dan pengembangan profesionalitas santri dalam berolahraga. Terakhir yang diharapkan adalah kegiatan-kegiatan olahraga yang dilaksanakan nanti agar selalu menjaga citra dan tradisi pesantren serta tetap terus menjaga nilai-nilai kesantrian dalam berolahraga.

“Selain sebagai wahana kebugaran dan kesehatan juga dapat sebagai wahana berprestasi dan pengembangan profesionalitas. Mari kita jaga citra dan tradisi pesantren sehingga olahraga yang ada di pesantren ini nantinya dapat menunjang pembentukan karakter kesantrian,” pungkas beliau. (Daniel/Red)

Galeri Foto: Pelantikan Pengurus dan Lepas Pisah Santri Wilayah Sunan Drajat (C)

K. Imdad Robbani : Jadikanlah Al Qur’an Sebagai Pendamping yang Bisa Dijadikan Tuntunan Bagi Kita

nuruljadid.net – Pelantikan dan Lepas Pisah merupakan sebuah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Melepas dan melantik merupakan sebuah proses pembelajaran sekaligus pengkaderan dalam sebuah organisasi. Dimana didalamnya harus ada peremajaan atau pembaharuan dalam sebuah organisasi agar terdapat sebuah jenjang karir yang terstruktur. Dan itu merupakan sebuah hal yang lumrah dalam organisasi.

Pesantren yang salah satu fungsinya adalah pengkaderisasian terjadi di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Malam ini, Pengurus Mushalla Raudlatul Qur’an melakukan regenerasi yang bertujuan untuk memberikan nuansa baru dalam organisasinya. Proses Pelantikan dan Pelepasan pun menjadi rentetan agenda pada malam hari ini (06/04).

Kegiatan yang bertempat di Raudlatul Qur’an ini dihadiri oleh Wakil Kepala Biro Kepesantrenan, K. Imdad Robbani yang mewakili Kepala Biro Kepesantrenan, KH. Fahmi AHZ yang tidak bisa hadir pada acara ini. Dalam kesempatan ini beliau diminta untuk memberikan mauidatul hasanah bagi pengurus terlantik dan demisioner.

Pada awal mauidatul hasanah beliau, beliau menyampaikan bahwa orang yang belajar dan mengajar Al Qur’an itu adalah sebaik baiknya ummat Nabi Muhammad SAW. Beliau juga menyampaikan selamat kepada pengurus muta’allim yang telah diwisuda karena mereka telah melalui satu tahap yakni ta’allama dan akan menunjang tahap wa’allamah. Beliau juga berpesan kepada para muallim untuk tidak pernah jerah dalam belajar.

“Belajar adalah proses sepanjang hidup, jangan pernah berhenti mengejar dan jangan pernah sedikitpun merasa bahwa dengan wisuda ini saya sudah selesai belajar.” Dawuh beliau.

“Belajar Al Qur’an itu tiada batasnya. Karena Al Qur’an adalah firman Allah yang tiada batasnya. Bagi kalian yang telah diwisuda, ini adalah kulit terluar untuk membaca Al Qur’an. Jangan lupa, dibalik kulit tersebut masih ada sari pati yang isinya tentang kandungan firman Allah SWT yang masih harus dipelajari dan dipahami” tambah beliau.

Beliau menyampaikan bahwa tiada manusia yang mengerti dan paham tentang semua kandungan Al Qur’an. Belajar Al Qur’an adalah sesuatu sangat berharga. Oleh karenanya, tiada batas akhir untuk belajar Al Qur’an. Selain belajar memahami kandungan dari Al Qur’an, mengajarkan tentang cara membaca Al Qur’an dengan tartil adalah sebuah hal yang sangat mulia apalagi dengan tidak mengharapkan materi.

“Kita sudah satu tahap dalam belajar dan mengajar Al Qur’an. Pada zaman sekarang ini mengajar Al Qur’an merupakan sebuah sesuatu yang sangat amat berharga. Jika kita melihat di kota besar, maka orang yang mau mengajar dan belajar Al Qur’an masih membutuhkan materi. Berbeda dengan kondisi kita disini, tanpa materipun kita masih bisa mengajar dan belajar Al Qur’an. Oleh karena itu jangan berhenti menggali Al Qur’an. Kita harus tetap memiliki giroh untuk menggali Al Qur’an.” Dawuh beliau kepada semua hadirin pada acara pelantikan malam hari ini.

“Jadikanlah Al Qur’an sebagai pendamping yang bisa dijadikan tuntunan bagi kita untuk menjalani kehidupan, tapi jangan jadikan Al Qur’an sebagai pendamping sekunder. Jika kita memiliki cita cita yang tinggi, jadikanlah Al Qur’an sebagai pendamping kita. Jadikan Al Qur’an sebagai pijakan awal bagi kita untuk melangkah lebih lanjut.” Tambah beliau dalam tausiyahnya.

Secara global, ilmu terbagi dua bagian, ilmu fardu ‘ain dan kifayah. Contoh Ilmu fardu ‘ain (ilmu yang wajib diketahui oleh ummat islam) adalah sholat, puasa termasuk baca Al Qur’an. Apabila fardu ain sudah tuntas, maka kembangkan menjadi ilmu kifyah. Mendalami dan mngembangkan ilmu itu adalah ilmu fardu kifayah.

“Harapan kedepan adalah tidak lagi ada pandangan ideologis tentang pandangan ilmu (ilmu agama dan umum). Semua ilmu itu adalah ilmu Allah. Secara umum ilmu itu ada 2 yaitu ilmu fardu ‘ain dan kifayah. Ilmu fardu ‘ain adalah kewajiban seorang muslim dalam keseharian termasuk dalam membaca Al Qur’an. Mendalami dan mengembangkan ilmu itu adalah fardu kifayah. Jangan sampai semua itu terbalik. Jangan sampai kita pintar dalam hal sience tapi tidak sholat. Jangan sampai kita ahli fisika tapi tidak bisa membaca Al Qur’an” nasihat beliau kepada semuanya.

“Kalau ada orang yang tidak memiliki hubungan baik dengan Allah, dia akan cenderung lupa diri. Orang yang punya hubungan baik dengan allah maka dia akancenderung bisa mengontorol diri. Contohnya kita sering kali dipaksa untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan oleh nafsu. Itu merupakan contoh dari kita tidak memiliki hubungan baik dengan Allah” Dawuh Beliau.

“Orang yang ingin curhat kepada Allah, maka dia akan Shalat. Orang yang rindu akan firman Allah, maka dia akan membaca Al Qur’an. Jika kita igin bermunajat kepada Allah maka sebaik baiknya bermunajat kepadaNya adalah ketika kita shalat. Karena dengan membaca Al Qur’an dalam shalat kita telah melakukan 2 hal tersebut (curhat dan rindu firman Allah). Janganlah puas hanya karena bisa membaca Al Qur’an saja, kita harus terus meningkatkannya”  Dawuh Beliau.

“Tanamkan pada diri kita masing masing, saya akan menjadi santri selamanya. Santri selamanya bermakna akan selalu mencari ilmu, akan selalu menjadi orang yang tidak pernah merasa sudah tahu yang akibatnya tidak belajar. Tapi saya akan menjadi orang yang selalu merasa tidak tahu sehingga saya akan terus belajar. Jadilah orang yang merasa tidak tahu sehingga ada rasa butuh dan ingin belajar” Dawuh Beliau.

Banyak hal yang tidak pernah kita sadari nilainya ketika kita di pondok. Oleh karena itu jangan meremehkan hal hal kecil ketika berada di Pondok karena sekecil apapun tugas kita pasti akan ada hikmahnya. Hikmah itu adalah sesuatu yang jalan bagi manfaatnya ilmu. Hal hal yang kecil itu merupakan sebuah proses pematangan diri kita sebagai manusia. santri, ummat islam dan ciptaanNya.

Semoga allah akan senantiasa menganugerahkan Al Qur’an kepada kita semuanya agar kita bisa mempelajari, memahami dan mengamalkannya. Kalimat tersebut menutup maudatul hasanah beliau. (Q2/Red)