Pos

Santri Baru Menangis Ketika Sowan ke Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini

Santri Baru Menangis Ketika Sowan ke Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini

nuruljadid.net – Di hari ketiga Rabu (17/07/2019) pelaksanaan Orientasi Santri baru (OSABAR) 2019, seluruh santri baru diajak untuk mengenal lebih dekat kepada dewan pengasuh PP. Nurul Jadid dengan cara sowan. Ada yang menarik dari kegiatan ini, seorang santri baru yang berasal dari Kota Bondowoso menangis ketika sowan kepada KH. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid).

Ahmad Baron Arif namanya, berdasarkan pengakuannya, ia menangis ketika sowan kepada Kiai Zuhri (sapaan akrab Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“Ketika sowan kepada Kiai Zuhri saya menangis, entah menangis karena apa saya nggak tau tiba-tiba air mata ini menetes dengan sendirinya. Tapi yang jelas saya sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi santri beliau dan sowan kepada beliau” ujar Baron (sapaan akrab Ahmad Baron Arif) dengan mata berkaca-kaca.

Santri kelahiran 29 Juni 2006 ini juga mengaku bahwa ketika sowan ia sempat berdo’a agar dirinya mampu menjadi seorang santri yang bermanfaat.

“Ketika sowan kepada beliau (Pengasuh PP. Nurul Jadid) saya sempat menyeletuk dalam hati agar ilmu saya barokah dan bisa menjadi santri beliau yang bermanfaat bagi agama, keluarga, nusa dan bangsa kelak. Terlebih bisa membahagiakan orang tua” ungkap Baron.

Sembari mata yang berkaca-kaca Baron bedo’a agar Kiai Zuhri selalu diberikan kesehatan untuk membina santri-santrinya.

“Saya juga berdoa agar beliau (Kiai Zuhri) selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mendidik santri-santrinya untuk menjadi santri yang memiliki ilmu barokah dan berguna bagi banyak orang ketika di masyarakat” pungkas santri yang bercita-cita menjadi tentara ini.

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

 

20190716_bersih-bersih-lingkungan-ciptakan-kemandirian-santri

Bersih-Bersih Lingkungan Ciptakan Kemandirian Santri

nuruljadid.net – Sebagaimana yang diyakini tiap pribadi muslim, sehat dan kebersihan jasmani adalah satu syarat bagi iman yang sempurna. Menjadi wajar jika para santri menjaga kebersihan lingkungannya, Jasmaninya layaknya menjaga kebersihan hatinya.

Beragam cara mereka lakukan demi terwujudnya lingkungan bersih dan nyaman. Ini menjadi salah satu kegiatan santri baru putra di kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019.

Senin, (15/07/2019) Malam, seluruh santri baru putra melakukan bersih-bersih pesantren. Adapun area yang mereka bersihkan meliputi; kamar mandi dan WC putra serta lingkungan pesantren putra.

Selain itu, kegiatan tersebut terealiasai dengan berkoordinasi Bersama Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid. Dalam pelaksanaannya, santri baru didampingi oleh Panitia OSABAR 2019 serta diawasi oleh pengurus BKLH Nurul Jadid.

Ustad Alief Hidayatullah, Ketua OSABAR 2019 mengatakan bahwa terealisasinya kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan budaya dan tradisi pesantren. Memberikan pemahaman kepada santri baru bahwa terdapat kebiasaan kerja bakti dengan membersihkan kamar mandi dan bersih-bersih lingkungan pesantren dengan menyapu keliling pesantren serta membersihkan tempat ibadah sepert musholla dan masjid.

Suasana pada saat santri baru membersihkan kamar mandi

Suasana santri baru pada saat membersihkan kamar mandi

“Selain itu kegiatan tersebut juga bentuk pengajaran kemandirian kepada santri baru” tambah Ustad Alief (sapaan akrab Ketua OSABAR 2019).

Kegiatan tersebut yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB – 21.30 WIB mendapatkan respon yang sangat positif dari santri baru seperti yang dinyatakan oleh Muhammad Rifki Dani Hariyanto asal Ngajuk.

“Saya gembira bisa melakukannya ditambah lagi bersama-sama santri baru lainnya. Disini saya dilatih kemandirian dan selalu menjaga kebersihan untuk hidup sehat. Karena kebersihan sebagian dari iman” ujar Dani (sapaan akrabnya)

Tak hanya Dani, Bagas Nurrijal Nugroho juga menuturkan bahwa dengan kegiatan tersebut bisa menjaga kebersihan pesantren Bersama santri baru lainnya.

“senang sekali bisa bersih-bersih pesantren. Bisa menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan pesantren bersama santri baru lainnya” pungkas Bagas (sapaan akrabnya)

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

menjaga-kesehatan-santri-baru,-osabar-senam-pagi-masuk-rundown-acara

Menjaga Kesehatan Santri Baru, Osabar Senam Pagi Masuk Rundown Acara

nuruljadid.net – Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, sebelum memulai aktifitas para peserta Orientasi Santri Baru (OSABAR) dan panitia laksanakan senam bersama di depan kantor PP. nurul jadId selasa pagi (16/7/2019).

Kegiatan senam bersama teresebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang di laksanakan oleh panitia osabar. Ahmad Zubaidillah Fadli selaku ketua pelaksana kegiatan OSABAR menyampaikan, bahwa dalam kondisi bagaimanapun kebugaran dan kesehatan itu sangat perlu dijaga, agar tubuh tetap prima baik dalam melakukan kegiatan maupun sehari-harinya.

“Menjaga kesehatan itu perlu dilakukan, supaya tubuh kita tetap prima, melaksanakan kegiatan jadi lebih ringan,” ucap ubaid sapaan akrabnya.

“kami mengajak para peserta dan panitia agar mengetahui tentang manfaat dari senam supaya badan sehat dan hidup sehat” lanjutnya.

Senada dengan itu, Moh. Alif Hidayatullah sebagai ketua OSABAR 2019 menyampaikan bahwa santri yang hidup dipesantren harus juga menjaga kesehatan, karena didalam diri yang sehat terdapat akal yang sehat.

Kegirangan santri baru pada saat mengikuti senam pagi di hari kedua OSABAR 2019

“santri yang hidupnya di pesantren itu juga harus menjaga kesehatan dan menjaga kebugaran diri. sehingga mereka dalam belajar tetap sehat, tidak loyo, dan tidak malas. Sebagaimana kutipan pepatah, didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat juga” dengan senyum manisnya.

Senam pagi tersebut dipandu langsung oleh kakak pramuka, Kholis dan Abdur Rahman serta turut mendampingi KH. Makki Maimun Wafi, kepala BKOSS-NJ (Bidang Koordinasi Olahraga & Seni Santri Nurul Jadid).

Setelah senam pagi usai para peserta kembali ke asrama masing-masing untuk sarapan pagi, mandi serta melaksanakan sholat dhuha berjamaah. Setelah itu mereka langsung melaksanakan agenda selanjutnya di hari kedua ini (16/07/2019).

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

20190715_osabar-2019-menciptakan-semangat-untuk-terus-berjuang

OSABAR 2019, Menciptakan Semangat Untuk Terus Berjuang

nuruljadid.net – Pasca pelaksanaan Opening Ceremony Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ahad (14/07/2019) Malam, kegiatan perdana untuk santri baru dilaksanakan keesokan harinya, Senin (15/07/2019).

Dibekali dengan materi motivasi, santri baru diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi mereka (santri baru, red) untuk mengaji dan belajar di Pondok Pesantren khususnya Pesantren Nurul Jadid.

“Dan mereka yang belum kerasan menjadi kerasan, sehingga mereka bisa melupakan suasana di rumah dan yang sudah kerasan menjadi lebih bersemangat lagi dalam menempuh proses belajar di pesantren” ujar Ustad Alief Hidayatullah, Ketua OSABAR 2019.

Ustad Alief (sapaan akrab Ketua OSABAR 2019) juga, ia menyampaikan bahwa latar belakang diadakannya materi motivasi mondok yaitu, pertama banyak diantara para santri baru belum mengenal dunia pesantren bahkan masih beranggapan bahwa pesantren/pondok merupakan tempat yang sangat ketat dan orang yang hidup di dalamnya pasti dikekang dengan banyak aturan. kedua, para santri yang datang ke pondok pesantren adalah mereka yang sudah terbiasa dengan kehidupan yang hedon, penuh dengan hiburan lebih lebih dengan adanya virus gadget (game online, medsos, dll) yang sudah sangat mewabah dimana-mana dan tidak menutup kemungkinan diantara mereka sudah terjangkit virus tersebut.

Suasana santri baru putri saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

Suasana santri baru putri saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

Disamping itu, Ustad Alief mengatakan, “tujuan dari kegiatan tersebut adalah pertama,mengenalkan dunia pesantren kepada santri baru dan tempat ini adalah tempat yang tepat bagi mereka. Karena di pesantren kita diajarkan ilmu agama yang merupakan kewajiban seorang muslim mempelajari nya, ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Tak hanya itu di pesantren juga kita dilatih untuk mandiri, membangun rasa kebersamaan, toleransi antar sesama. Kedua, mengajarkan kepada santri baru bagaimana kiat sukses belajar di Pesantren”.

Ustad Ahmad Saili Aswi, salah satu pemateri dalam materi tersebut mengatakan bahwa mondok itu butuh perjuangan, salah satunya dengan meninggalkan orang yang kita sayang tentu demi masa depan kita yang cerah.

Selain itu, Bapak Saili (sapaan akrab Ustad Saili Aswi) memaparkan secara singkat dan jelas tentang mondok itu indah yang bertujuan untuk memperkenalkan keindahan mondok di Pesantren khususnya di Pesantren Nurul Jadid.

Suasana santri baru putra saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

Suasana santri baru putra saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

“Mondok itu indah. Di Pesantren kita bisa mendapatkan indahnya kebersamaan, kemandirian, melatih diri, bersabar, hidup berakhlakul karimah, bercengkarama dengan teman, menjadi anak yang sholeh sholehah dan kesederhanaan” ujar Bapak Saili (15/07/2019) di Auditorium MA Nurul Jadid.

Tak hanya sekedar menyampaikan motivasi, Bapak Saili juga memberikan tips untuk mendapatkan ilmu yang manfaat dan barokah diantaranya; niat yang baik, sedikit dosa/bersih hatinya, bekal dan makanan yang halal, bersungguh-sungguh, riyadatul nafsi terakhir do’a dari rumah dan diri sendiri.

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

Galeri Foto: Materi Selayang pandang OSABAR 2019

Galeri Foto: Materi Motivasi Mengapa Harus Mondok di Pesantren – OSABAR 2019

Galeri Foto: Apel Putra Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019

Galeri Foto: Pembukaan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019