Pos

Seru! Santri Putri Merayakan Idul Adha dengan Beragam Lomba, Dari Takbiran Hingga Masak

nuruljadid.net – Berbeda dengan putra yang melaksanakan Sholat Idul Adha terpusat di masjid Jami’, santri putri melaksanakan sholat eid di musala wilayah masing-masing (29/06/2023). Usai sholat eid, tidak seperti putra yang melakukan penyembelihan hewan qurban, santri putri sibuk ke lokasi sambang untuk menemui keluarganya. Sementara yang lain, menyibukkan diri bersilaturrahim antar asrama sambil bermaaf-maafan.

Pada malam hari Raya Idul Adha, santri putri masing-masing wilayah menggelar serangkaian kegiatan untuk menghidupkan malam hari raya umat Islam sekaligus menauladani kisah Nabi Ibrahim. Salah satu lomba yang dilaksanakan adalah takbir keliling kompleks asrama di wilayahnya.

(Suasana santri putri tengah sibuk mengolah daging qurban menjadi beragam sajian masakan khas santri dengan bahan seadanya)

Tak kalah dengan putra, santri putri juga mengadakan lomba memasak kreasi olahan daging hewan qurban. Para santri putri terlihat sangat antusias mengikuti beragam kegiatan yang diadakan oleh pengurus khususnya lomba memasak ini, karena masing-masing tim berusaha unjuk kebolehan dalam menciptakan menu-menu yang kreatif.

Rangkaian kegiatan yang diadakan untuk santri ini tentu tidak terlepas dari pendidikan yang pesantren sediakan untuk mereka. Selain keilmuan, mereka juga diajarkan mandiri dan terampil dalam berbagai bidang khususnya masak-memasak untuk santri putri.

(Presentasi hasil karya olahan daging qurban santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka menyambut Idul Adha 1444 H)

Selesai memasak olahan daging hewan qurban, masing-masing tim melakukan plating dan mempresentasikan karya hasil masakan mereka di hadapan dewan juri dan santri yang menonton memadati halaman kantor wilayah. Salah satu santri baru asal Kalimantan Timur Nabila Zaskya Salsya Helwa mengaku terhibur dan senang bisa mengikuti berbagai kegiatan menyambut Idul Adha ini.

“Alhamdulillah, saya senang bisa mengikuti kegiatan dalam rangka merayakan Idul Adha ini, seru ternyata di pondok itu ya, selain banyak teman juga kegiatannya gak selalu ngaji dan sekolah, saya jadi tambah kerasan di pondok,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

 

 

(Humas Infokom)

Keseruan Santri Putra Merayakan Idul Adha 1444 H di Pesantren

nuruljadid.net – (29/06/2023) Hari raya Idul Adha bagi kebanyakan orang mestinya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, namun tidak dengan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berbagai kegiatan diikuti oleh santri dalam merayakan Idul Adha di pesantren, mulai dari sholat eid berjamaah, takbiran sampai penyembelihan hewan qurban. Qurban juga menjadi salah satu wasilah ibadah yang mendekatkan hamba dengan Rabb-Nya.

Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seluruh santri tiadak ada yang diperkenankan pulang, mereka wajib mengikuti sholat Eid dan merayakan hari besar Idul Adha di pesantren. Sehingga pesantren tetap ramai sebagaimana biasanya. Malam harinya sebelum sholat Eid, para santri secara bergantian terjadwal melakukan takbiran di Masjid Jami’.

(Ketika santri mengikuti kegiatan takbiran secara berkelompok sesuai jadwal atau giliran yang telah ditentukan oleh bagian Ubudiyah)

Selain santri dan asatidz warga dusun Tanjung Lor, desa Karanyanyar turut hadir memadati masjid Jami untuk shalat Idul Adha berjamaah. Usai sholat Eid, santri dilibatkan dengan proses penyembelihan hewan qurban, menguliti dan mencincang sampai mendistribusikan kapada orang yang membutuhkan.

Di kesempatan yang lain, sebagian santri khususnya santri baru baik tingkat SLTP maupun SLTA mengabadikan momen Idul Adha usai sholat Eid berjamaah dengan foto bersama dengan para asatidz di depan asrama masing-masing.

(Santri baru tingkat SLTA melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Sementara pada malam harinya, para santri memasak dan mengolah daging qurban. Para santri Nampak sangat antusias mengikuti kegiatan memasak ini. Mayoritas santri putra mengolah daging qurban menjadi menu sate dengan bumbu seadanya yang lumrah dijual di pasaran seperti bumbu kacang, kecap, lombok dan bawang.

(Santri baru tingkat SLTP melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Rangkaian kegiatan ini merupakan tarbiyah (pembelajaran) bagi santri tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha, makna dibaliknya serta melatih kemandirian serta kepedulian social dengan sesame. Tak kalah pentingnya adalam membangun kebersamaan dalam dekapan Idula Adha.

(Humas Infokom)

Urai Kemacetan Saat Sambang Santri Idul Adha, Kamtib Nurul Jadid Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

nuruljadid.net – Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Pondok Pesantren Nurul Jadid, disamping menjalankan tugas pengamanan dan mengatur ketertiban selama kegiatan sambang berlangsung bahkan sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha yang melibatkan masyarakat sekitar, kamtib juga berupaya memastikan kelancaran arus lalu lintas guna memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan lainnya (29/06/2023).

(Anggota Kamtib Pondok Pesantren Nurul Jadid terlihat tengah mengatur lalu lintas kendaraan pengunjung sambang santri)

Kasi lalu lintas dan parkir, Ali Fikri Ramadhon dalam kesempatan ini menjelaskan, memang sudah menjadi tugas Kamtib selalu berada di barisan terdepan dalam melakukan pengawalan keamanan dan ketertiban setiap cara pesantren, khususnya di pengaturan lalu lintas dan parkir.

“pengunjung sambang santri Ketika Idul Adha saat ini luar biasa membludak, sehingga kami perlu melakukan rekayasa lalu lintas agar pengendara dapat melintas dengan aman dan nyaman serta pengguna kendaraan lainnya di jalan umum tidak ada hambatan berarti ke tempat tujuan masing-masing” ungkap Ucok panggilan akrabnya.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Tak hanya sekedar melakukan pengaturan arus lalu lintas, Kamtib juga memberikan himbauan kepada pengunjung yang berada di sekitar pesantren agar kiranya tidak lengah mengawasi barang bawaannya agar tidak tertinggal atau terjatuh, karena kita ketahui bersama pelaku kriminalitas bisa berada dimana saja, untuk itu perlu adanya pengawasan dari kita semua.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Menyoroti rekayasa lalu lintas Abdurrafiq Kasi Humas dan Inteligen Kamtib saat ditemui di lapangan menyampaikan bahwa untuk mengurai kepadatan parkir dilakukan pembagian titik parkir sehingga tidak menumpuk di satu lokasi.

“untuk mengurai kemacetan kami berlakukan beberapa scenario, pertama jalur keluar-masuk kami bedakan lewat gang Nangka, kedua pemberlakukan buka-tutup lalu lintas di jalan Raya untuk menghindari kemacetan yang Panjang seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rafiq.

 

 

(Humas Infokom)

Lebih dari 2.013 Santri Disambang Saat Idul Adha, Nurul Jadid Padat Pengunjung  

nuruljadid.net – Petugas sambang santri melaporkan data kuantitatif berdasarkan aplikasi sambang (https://sambang.nuruljadid.net) bahwa santri yang terdaftar akan dikunjungi oleh keluarga dan sanak familinya saat hari raya Idul Adha berkisar 2.013 santri (29/06/2023). Hal ini ditengarai, salah satu penyebabnya karena sekitar sepekan lalu Pondok Pesantren Nurul Jadid baru saja menerima santri baru.

Salah satu wali santri asal Probolinggo Mohammad Amir mengaku bahwa dirinya beserta keluarga semenjak memondokkan putrinya pertama kali sering terbersit rasa kangen dan rindu, sehingga momen hari Raya Idul Adha ini menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung karena tidak dibatasi oleh kuota sebagaimana hari normal.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

“Jujur kami selaku orang tua merasa kangen sekali dengan putri kami yang baru saja mondok, setiap hari sering kepikiran. Makanya, hari raya Idul Adha ini kami ke pondok nyambang putri kami untuk melepas rindu, alhamdulillah akhirnya ketemu juga dan anaknya sehat serta baik-baik saja,” terang bapak Amir saat ditemui selepas kunjungan.

Selain dekat dengan masuknya santri baru, tingginya jumlah pengunjung untuk sambang dipengaruhi oleh waktu cuti dan libur kerja yang cukup panjang yakni selama 5 hari terhitung mulai rabu sampai dengan minggu. Sehingga wali santri pun berbondong-bondong dari berbagai daerah datang ke pesantren khususnya wilayah Jawa Timur.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pada hari normal, sambang santri dibuka terpisah antara putra dan putri juga maksimal kunjungan harian sebanyak 100 santri. Sedangkan kemarin, sambang santri dibuka untuk santri putra dan putri secara bersamaan meskipun di lokasi yang berbeda. Putra ditempatkan di balai pertemuan dan Gedung SMKNJ, sedangkan putri di gedung MTs NJ dan MANJ.

Kendatipun demikian, tempat yang telah disediakan pesantren tidak mampu mengakomodir pengunjung, sehingga wali santri melakukan pertemuan di area parkir sepeda, pinggir jalan, teras wartel dan musala timur. Jumlah 2.013 santri ini meliputi putra sebanyak 684, putri daltim 660 dan putri dalbar 669 yang terbagi menjadi dua sesi. Pagi mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00, untuk sesi siang 13.00 sampai dengan 15.30. jumlah ini tidak termasuk santri wilayah satelit seperti Mawaddah dan Zabitsa.

(Kondisi lapangan parkit saat sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pihak pesantren membatasi jumlah pengunjung sebanyak dua orang, akan tetapi fakta di lapangan banyak pengunjung yang lolos disebabkan pengurus yang bertugas kewalahan, sehingga dalam sehari estimasi hampir 5.000 pengunjung memadati area pesantren. Hal ini juga terpantau dari banyaknya jumlah kendaraan yang terparkir di lapangan parkir utama, area kampus UNUJA, lapangan ayaman, musala timur, Mansapro bahkan sampai ke pekarangan rumah tetangga sekitar pesantren.

Pengurus sambang santri terlihat sangat kewalahan menghadapi banyaknya pengunjung wali santri yang datang, bahkan tidak sedikit wali santri berhasil lolos sampai ke zona satu asrama santri, karena pihak Kamtib terkonsentrasi di pengaturan lalu lintas dan parkir. Kondisi padatnya kendaraan pengunjung ini sempat menimbulkan kemacetan mulai dari jalan tanjung sampai ke jalan Raya Paiton.

 

 

(Humas Infokom)

Ribuan Santri Nurul Jadid Bersama Masyarakat Ikuti Sholat Idul Adha di Masjid Jami

nuruljadid.net – Pelaksanaan sholat Idul Adha tahun ini sebagaimana biasanya diikuti ribuan santri dan masyarakat sekitar yang bertempat di masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/06/2023). Tidak hanya di masjid, banyaknya jamaah membuat halaman masjid dan kantor Biro Kepesantrenan dipadati oleh jamaah.

Sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah ini selain sebagai perayaan tahuna juga dilakukan untuk memperingati kisah nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya nabi Ismail atas perintah Allah.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid dimulai sekitar pukul 06.15 WIB yang dipimpin langsung oleh pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini selaku imam dan putra beliau kepala Biro Pendidikan kiai Moh. Imdad Robbani bertindak sebagai khotib.

Nampak selepas subuh para jamaah sudah mulai memadati area halaman masjid, baik dari kalangan santri yang dari wilayah satelit maupun pengurus dan warga yang tinggal di sekitar pesantren.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Suasana menjelang sholat Idul Adha pagi itu menyejukkan mata, pasalnya cuaca sangat cerah dan semua santri mengenakan baju putih termasuk Sebagian besar masyarakat yang hadir untuk melangsungkan sholat eid di masjid jami pesantren.

Usai sholat eid, pemandangan khas hari raya terlihat mewarnai area pesantren. Para santri, pengurus dan jamaah saling berjabat tangan sambil mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin, karena hari raya umat Islam merupakan momentum untuk saling memaafkan dan mengikhlas kesalahan antara satu dengan yang lainnya.

(Humas Infokom)

2 Peserta Didik MANJ Berhasil Bawa Pulang 5 Medali Tingkat Nasional

nuruljadid.net – Dua peserta didik Madrasah Aliyah (MA) Nurul Jadid berhasil membawa pulang 5 medali tingkat nasional sekaligus. Mereka adalah Nuzilatus Saadah siswi kelas XII IPA 4 dan Adjie Wahyu Kembara kelas XII IPA Tahfidz. Keduanya berkompetisi di ajang perlombaan yang berbeda. Nuzil sapaan akrabnya berpartisipasi pada Ibnu Sina Competition (5/6/2023), sedangkan Adjie bertanding pada olimpiade Islamic Brainiac Competition (IBC) 2023 jenjang SMA (20/6/2023).

Kompetisi Ibnu Sina digelar oleh Olimpiade Nusantara Lembaga Bina Prestasi Nusantara sedangkan Islamic Brainiac Competition (IBC) diselenggarakan oleh Asosiasi Olimpiade Nusantara (AON). Kedua event ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Sebagaimana dilansir pada laman olimpiade nusantara.com pada tanggal 9 Mei lalu, Nuzilatus Sa’adah ditetapkan sebagai pemenang. Nazil mengikuti kejuaran nasional tersebut pada empat mata pelajaran (mapel) sekaligus, Fikih, SKI, Qur’an Hadis dan PAI. Alhasil, Nuzil berhasil meraih emas pada mapel Fikih dan perunggu untuk mata pelajaran SKI, Qur’an Hadis dan PAI.

“Sembari menunggu pelulusan MANJ saya mengikuti olimpiade tersebut di rumah secara online,” ungkap Nuzil melalui pesan singkat, Senin (15/23).

Hal serupa yang dialami Adjie, pada ajang yang melibatkan ribuan peserta itu, Adjie berhasil mengukir prestasi yang membanggakan dengan raihan skor pada deretan pertama. Sebagaiamana informasi yang diumumkan oleh panitia secara online, nama Adjie Wahyu Kembara bertengger di urutan pertama dengan skor tertinggi 474.

“Saya mengikutinya secara online di rumah dan dengan identitas peserta siswa MA Nurul Jadid,” tuturnya sebagaimana dilansir pada laman manuruljadid.sch.id

Adjie menerangkan terdapat ada empat mata pelajaran yang harus ia kerjakan, meliputi Qur’an Hadits, SKI, Fikih dan Akidah akhlak. Keempat jenis soal dari empat mapel tersebut mampu ia jawab dengan sangat baik.

“Dengan alokasi waktu sekitar satu jam, Alhamdulillah saya bisa menjawabnya dengan maksimal,” pungkas siswa asal Tulungagung itu.

Berkat torehan prestasi kedua peserta didik MANJ tersebut dengan total 5 medali tingkat nasional, kepala MANJ ustadz Misbahul Munir memberikan apresiasi tinggi.
“Mumtaz! (terbaik, Red.), Alhamdulillah siswa kami mampu mengukir prestasi dengan menunjukkan skill ilmu keagamaannya, sehingga bisa mencapai nilai tertinggi di olimpiade nasional tersebut,” tandas beliau bangga penuh syukur.

 

(Humas Infokom)

Belasan Siswa SMA Nurul Jadid Berhasil Taklukkan Beasiswa S1 ke Tiongkok dan Australia

nuruljadid.net – Sebanyak lima belas peserta didik lulusan SMA Nurul Jadid yang berhasil lolos lanjut studi ke luar negeri. Kali ini tidak hanya ke negeri tirai bambu Tiongkok yang telah menjadi langganan tiap tahunnya. Tahun ini, lulusan SMA Nurul Jadid juga mulai merambah ke negeri kangguru Australia.

Berbeda dari tahun sebelumnya, SMA Nurul Jadid yang berhasil loloskan belasan peserta didiknya meraih  beasiswa kuliah di sejumlah universitas di China atau Tiongkok dan Al-Azhar Mesir.

Dari 15 peserta didik yang lolos beasiswa ke Luar Negeri, 14 diantaranya mendapat beasiswa kuliah di Tiongkok. Mereka akan kuliah di tiga universitas berbeda di negara yang kini menjadi raksasa ekonomi baru dunia tersebut. Yaitu Wuyi University, China University of Geosciences dan Guizhou University.

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid mengatakan, diterimanya alumni itu merupakan ikhtiar kesiapan pesantren dalam menyongsong globalisasi dan meningkatkan daya saing lulusannya di pentas internasional.

“Kita harap para santri sudah mulai berproses dan berwawasan global, sehingga warga pesantren dapat menyambut globalisasi berjejaring dan berwawasan global,” tutur Kiai Hamid.

Dengan menjadi open-minded dan berpegang teguh terhadap prinsip al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yakni ‘memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik’, santri dan pesantren tidak ketinggalan dengan perkembangan globalisasi dan dapat masuk serta beradaptasi ke dalamnya dengan baik.

Kepala SMA Nurul Jadid, Rahardjo menyatakan, setiap tahunnya ada belasan siswa yang mendapat beasiswa di sejumlah universitas di China. Ini merupakan konsistensi dan komitmen sekolah untuk menjaga bahkan meningkatkan kompetensi lulusan yang bisa bersaing di kancah global serta penguatan jejaring yang telah dibangun sejak tahun 2010.

“Alhamdulillah, SMA Nurul Jadid setiap tahunnya konsisten meloloskan belasan lulusannya untuk mendapatkan beasiswa pendidikan ke China dan beberapa negara seperti Mesir, dan tahun ini Australia. Ini berkat komitmen dan konsistensi sekolah untuk menjaga bahkan meningkatkan kualitas layana pendidikan dan jejaring yang selama ini dibangun,” terang kepala SMA Nurul Jadid ini.

Berikut daftar nama lulusan SMA Nurul Jadid yang berhasil lolos beasiswa studi ke luar negeri

  1. Umi Azizah | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian.
  2. Labibah Ulul Ilmi | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  3. Ayu Fernanda | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  4. Ahmad Adam Bachtiar | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin |Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  5. Irmaida Zahra N. | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  6. Ayu Septia Rizky R. | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  7. Natasya Sabilla R. | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  8. Salsyabila Khairani R. | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  9. Nuzha Azimah Salwa P. | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  10. Diah Kartika Sari | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  11. Hamdan Wicaksono | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  12. Ilham Pratama | Wuyi University | Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin | Beasiswa Pemerintah Provinsi Fujian
  13. Mazkiyil Janan | China University of Geosciences | Jurusan Ekonomi dan Perdagangan Internasional | Beasiswa Pemerintah Provinsi Tiongkok
  14. Raudhah Zahra A. | Guizhou University | Jurusan Ekonomi dan Perdagangan Internasional | Beasiswa Pemerintah Provinsi Guizhou
  15. Adi Maulana Hasbi | Melbourne City College Australia

(Humas Infokom)

Santri Baru Terbaik Dinobatkan Pada Closing Ceremony OSABAR 2023

nuruljadid.net – Penutupan Orientasi Santri Baru (OSABAR) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo merupakan gerbang awal bagi santri baru untuk mengarungi samudera ilmu sesungguhnya di pesantren. Setelah tiga hari berproses mengikuti OSABAR, panitia pelaksana akhirnya berhasil menentukan santri peserta OSABAR terbaik tahun 2023 (26/06/2023).

(Penganugerahan Kakak Asuh Terbaik OSABAR 2023 oleh Kasubbag Umum dan PSB, ustaz Muslehuddin Jauhari)

Penobatan santri baru terbaik ini diseleksi berdasarkan selain keaktifan mengikuti kegiatan orientasi, juga dinilai berdasarkan partisipasi aktif selama mengikuti OSABAR baik di dalam forum pematerian, kegiatan outdoor dan pentas seni atau unjuk kreatifitas santri.

(Penganugerahan Kakak Asuh Terbaik OSABAR 2023 oleh Kasubbag Umum dan PSB, ustaz Muslehuddin Jauhari)

Penghargaan santri terbaik dibagi menjadi dua kategori, tingkat SLTP dan SLTA, yang diberikan langsung oleh Wakil Kepala Pesantren I K.H. Najiburrahman Wahid berupa piagam penghargaan. Sedangkan kategori yang lain adalah kakak asuh terbaik tingkat SLTP dan SLTA dan kelompok terbaik, masing-masing diserahkan oleh Kasubbag Umum dan PSB ustaz Muslehuddin Jauhari dan Kabid Biro Kepesantrenan ustaz Rahmad Toyyib.

(Penganugerahan Kelompok Terbaik OSABAR 2023 oleh Kabid Biro Kepesantrenan, ustaz Rahmad Toyyib)

Berikut daftar peraih penghargaan pada acara penutupan OSABAR 2023

Peserta Terbaik tingkat SLTA

  • Muhammad Althaf Syamkhitsa Ilham Khalil | Kelompok Ir. Soekarno| Kab. Ngawi

Peserta Terbaik tingkat SLTP

  • Kevano Alfan Felix Alstonqi | Kelompok Sunan Drajad |Kab. Probolinggo

Kakak Asuh Terbaik tingkat SLTA

  • Muhammad Shalehuddin (MANJ)
  • Muhammad Ridho Maulana (SMANJ)
  • Habibul Mukarrom (SMKNJ)

Kakak Asuh Terbaik tingkat SLTP

  • Zaki Finailir Raja (SMPNJ)
  • Zaidan Finailir Raja (SMPNJ)
  • Muhammad Kanzullabiq Kamal (SMPNJ)

Kelompok Terbaik

  • As’ad Syamsul Arifin

(Humas Infokom)

Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Gandeng BNN Lakukan Tes Urin Kepada Santri Baru Nurul Jadid

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid tahun ini menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Povinsi Jawa Timur melakukan tes urin kepada santri baru tingkat SLTA Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo pekan lalu (20/06/2023). Hal ini dilakukan untuk mendeteksi sejak dini jika terdapat penyalahgunaan narkotika di kalangan pesantren. Lokasi tes untuk santri putri di gedung MTs Nurul Jadid sedangkan santri putra di gedung Balai Pertemuan.

Diketahui bahwa tes urin merupakan salah satu metode yang digunakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) atau lembaga yang berwenang dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba, untuk mendeteksi adanya penggunaan atau keberadaan narkotika dalam tubuh seseorang dalam hal ini santri baru.

(Santri Baru tingkat SLTA Putri nampak tengah mengantri untuk melakukan tes urin oleh BNN Jawa Timur Bersama Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Direktur Klinik Az-Zainiyah Hy. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan tujuan dilakukannya tes urin ini adalah sebagai langkah preventif dan antisipatif pesantren sejak dini dalam menyikapi kasus penyalahgunaan narkotika di lingkungan pesantren.

“Kami bekerjasama dengan BNN Provinsi Jatim lakukan tes urin kepada santri baru ini dalam rangka pencegahan dan deteksi dini Narkoba di kalangan santri sehingga kami dapat melakukan tindaklanjut yang tepat sasaran,” dawuh Neng Iah kepada tim Nurul Jadid Media.

Penggunaan tes urin pada santri atau individu yang berada dalam lingkungan pesantren memiliki beberapa tujuan yang penting, antara lain:

(Santri Baru tingkat SLTA Putra nampak tengah melakukan tes urin oleh BNN Jawa Timur Bersama Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

  1. Pencegahan dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba: Penggunaan tes urin dapat membantu mengidentifikasi santri yang menggunakan narkotika secara ilegal. Dengan adanya tes urin, BNN dapat melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap penggunaan narkotika di kalangan santri sebelum menjadi masalah yang lebih serius.
  2. Menjaga keamanan dan kualitas lingkungan pesantren: Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan tempat tinggal para santri harus menjaga keamanan dan kualitas lingkungannya. Dengan mengadakan tes urin, pesantren dapat memastikan bahwa lingkungan tersebut bebas dari pengaruh narkotika yang dapat merusak moral, kesehatan, dan keselamatan santri.
  3. Edukasi dan kesadaran tentang bahaya narkotika: Tes urin juga dapat menjadi alat edukasi dan kesadaran bagi para santri tentang bahaya narkotika. Dengan melibatkan BNN dan melakukan tes urin secara rutin, santri dapat lebih memahami risiko dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan narkotika, serta pentingnya menjauhinya.
  4. Mendorong pemulihan dan rehabilitasi: Jika seseorang dinyatakan positif menggunakan narkotika melalui tes urin, tindakan selanjutnya dapat melibatkan proses pemulihan dan rehabilitasi. BNN dapat memberikan bantuan, pengarahan, atau penanganan lebih lanjut kepada individu yang terbukti menggunakan narkotika, termasuk santri, untuk membantu mereka keluar dari penyalahgunaan narkotika dan kembali ke jalur yang sehat.

(Wadir Klinik Az-Zainiyah saat diwawancarai di tengah pelaksanaan tes urin oleh BNN Jawa Timur Bersama Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Ahmad Kholid Fauzi, Wakil Direktur Klinik Az-Zainiyah, menjelaskan bahwa target tes urin ini adalah 1.500 santri baru tingkat SLTA ke atas termasuk mahasiswa. Pelaksanaan ini selain dengan BNN Prov jatim juga bekerjasama dengan Mahasiswa Fak. Kesehatan UNUJA dan Pos Kesehatan Pesantren disingkat Poskestren.

“target kami pada program tes urin bersama BNN menjelang PSB 2023 ini adalah 1.500 santri baru tingkat SLTA ke atas termasuk mahasiswa UNUJA,” terang Kholid

Pentingnya tes urin bagi santri oleh BNN adalah untuk menjaga keamanan, melindungi kualitas lingkungan pesantren, mencegah penyalahgunaan narkotika, meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkotika, serta memberikan pemulihan dan rehabilitasi kepada mereka yang terlibat dalam penggunaan narkotika.

 

 

(Humas Infokom)

Muhibbus Sholawat Berhasil Hipnotis Santri Baru Khusyuk Lantunkan Sholawat kepada Nabi Muhammad

nuruljadid.net – Ada hal menarik saat perhelatan penutupan Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pasalnya, tim hadrah banjari Muhibbus Sholawat hadir tampil memukau dengan lantunan sholawat di hadapan undangan dan santri baru (26/06/2023).

Setelah tiga hari OSABAR berlalu, akhirnya tibalah di penghujung orientasi bagi santri baru. Berbagai macam kegiatan mulai dari pematerian sampai unjuk kebolehan telah diikuti dengan baik oleh santri baru bersama para kakak asuh yang selalu siaga mendampingi.

Penutupan OSABAR dihadiri oleh Wakil Kepala 1 Persantren Kiai Najiburrahman Wahid dan pejabat struktural lainnya. Mengusung tema kreativitas santri, acara penutupan berlangsung meriah dan khidmat, terlebih ketika tim hadrah banjari Muhibbus Sholawat tampil membawakan beberapa lagu bertema sholawat.

(Suasana santri baru saat mengikuti pembacaan sholawat oleh tim hadrah banjari Muhibbus Sholawat Nurul Jadid)

Penampilan Muhibbus Sholawat berhasil hipnotis santri baru dengan lantunan sholawat merdu. Santri baru mengikuti dengan khidmat dan tertib bahkan bersama ikut melantunkan sholawat melambungkan pujian ke atas baginda Nabi Muhammad SAW.

Santri baru yang awalnya terlihat kelelahan dan beberapa sudah mulai mengantuk, seketika terbangun dan seakan terhipnotis mengikuti lantunan sholawat yang dibawakan oleh tim hadrah Muhibbus Sholawat dengan semangat dan khusyuk. Malam itu, suasana penutupan OSABAR terasa syahdu akan tetapi tidak menghilangkan kesan meriah.

Dirga vokalis utama malam itu, berhasil mengajak undangan dan seluruh santri baru untuk menyatu bersama mereka melantunkan sholawat. Harapannya dengan pembacaan sholawat, para santri dan seluruh warga pesantren senantiasa mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW.

(Humas Infokom)

Penampilan Kreasi Santri Nurul Jadid Meriahkan Puncak Penutupan OSABAR 2023

nuruljadid.net – Suara bergema memenuhi bumi cahaya baru Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pasalnya, kemeriahan penutupan puncak OSABAR 2023 tengah berlangsung. Keseruan penutupan santri baru putra dan putri terdengar begitu meriah yang berlangsung usai tiga hari OSABAR berlangsung. (26/06/2023)

Santri baru putra bertempat di Auditorium 1 pesantren sedangkan di gedung Auditorium 2 pesantren terdengar lantunan lagu OST OSABAR 2023 dinyayikan oleh santri putri. Gema lagu menandakan akan berakhirnya Orientasi Santri Baru (Osabar) 2023.

(Penampilan Paduan Suara santri Idadiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Penutupan OSABAR 2023 di Aula 1 pesantren)

Ustaz A. Jazim, ketua pelaksana, dalam sambutannya menyampaikan ada beberapa santri baru yang menangis saat mengikuti OSABAR 2023. Pelbagai alasan menjadi faktor, mulai dari belum terbiasa, dan jauh dari keluarga. “Nanti akan terbiasa juga, semoga mereka betah di pesantren,” ujarnya.

Di penghujung penutupan itu, K.H. Najiburrahman Wahid, Wakil I Kepala PP Nurul Jadid menuturkan bahwa kesuksesan di dunia akan berlanjut di akhirat. Maka dari itu, beliau mengingatkan untuk menata niat dan mempersiapkan bekal, khususnya ilmu agama dan lainnya.

“santri baru mondok harus menata niat dengan baik, niat paling baik bagi penuntut ilmu adalah mencari ridho Allah SWT ,” dawuhnya.

Kiai Najib yang juga pengurus PWNU Jatim itu menerangkan beberapa hal penting selama mencari ilmu di pesantren. Niatkan mencari ilmu di pesantren untuk menghilangkan kebodohan dalam rangka mengetahui apa yang menjadi kewajiban dan larangan dalam Islam.

(Pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid pada acara Penutupan OSABAR 2023 di Aula 1 pesantren)

Lebih lanjut, kiai Najib menekankan bahwa mondok itu untuk melestarikan ajaran Islam dan jika segala ikhtiar baik yang dilakukan oleh santri selama di pesantren untuk meraih ridho Allah SWT, sesungguhnya hal itu adalah termasuk perjuangan atau jihad di jalan Allah.

Istiqomah berdoa serta mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjadi hal penting dilakukan. Di akhir tausyiahnya, Kiai Najib berharap santri baru untuk tetap bersemangat. “Bukan hanya ketika OSABAR. Akan tetapi untuk seterusnya,” harap beliau ketika sambutan sekaligus secara resmi menutup kegiatan OSABAR 2023.

Link Video Closing Ceremony OSABAR 2023 : https://www.youtube.com/watch?v=yXXRjl94794&t=250s

 

(Humas Infokom)

Kegiatan Rekreatif OSABAR 2023 Nurul Jadid, Rekatkan Rasa, Satukan Jiwa, Akrabkan Yang Berbeda

nuruljadid.net – Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya diisi dengan pematerian dan keagaman, namun juga menjadi wahana untuk saling rekatkan rasa, menyatukan jiwa dan mengakrabkan yang berbeda dengan berbagai jenis kegiatan rekreatif seperti ice breaking, role play, dan outbond. (26/06/2023).

Kegiatan rekreatif merupakan momentum bagi santri baru untuk mengenal dengan cara bermain dan menghibur diri didampingi kakak asuh. Selain itu, membuka kesempatan agar saling mengakrabkan yang berbeda dengan berbagai latar belakang yang tidak sama.

OSABAR ini menjadi momentum untuk mengenalkan santri baru tentang lingkungan pesantren, tradisi dan budaya serta nilai yang selama ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan rekreatif yang didesain secara khusus ini juga menjadi salah satu strategi dan bentuk saling merekatkan antar santri baru dengan pendekatan yang entertaining dan edukatif.

(Momentum keseruan saat ice breaking dan role play di sela-sela Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2023)

Terlihat peserta OSABAR sangat antusias dan saling bersorak memberikan dukungaggn kepada teman lainnya yang sedang bermain melawan kelompok lainnya. Keseruan itu membuat suasana lapangan sore itu ramai dan riuh karena suara sorak gembira para santri baru.

Tujuan kegiatan rekreatif OSABAR 2023 ini adalah untuk mengakrabkan dan menghibur santri baru agar tidak jenuh dan ingat rumah juga orang tua mereka yang menjadi sebab mereka tidak kerasan di pesantren.

Tidak kalah pentingnya dengan kegiatan rekreatif, masing-masing peserta kelompok diharuskan menjalin kerjasama serta kekompokan yang baik secara tidak langsung menjadikan santri baru akrab  dan berupaya membangun chemistry antara satu dengan yang lainnya dalam organisasi kelompok yang telah dibentuk oleh kakak asuh.

(Momentum keseruan saat break time dan pendampingan oleh Kakak Asuh di sela-sela Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2023)

Melalui kegiatan rekreatif OSABAR ini, santri baru harapannya tidak merasa sendiri lagi karena sudah banyak mengenal teman dan beraktivitas bersama dengan santri lainnya. Sehingga, jiwa, raga dan rasa saling terhubung dalam kebersamaan dan tekad mencapai satu tujuan yaitu mondok untuk mengaji dan membina akhlaqul karimah.

 

 

(Humas Infokom)

Kiai Najiburrahman Wahid: Santri Jangan Diam Saja Ketika Terjadi Penyimpangan “Amar Ma’ruf Nahi Munkar”  

nuruljadid.net – Kiai Najiburrahman Wahid dalam sambutannya sebagai Wakil Kepala I pesantren pada penutupan OSABAR 2023 selain menyinggung urgensitas niat dalam menuntut ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid, juga menekankan kepada para santri untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran.

“Kemudian terkahir, pesan saya kepada adik-adik santri baru. Marilah kita senantiasa sebagaimana dalam surah al-ashr, bahwa manusia itu merugi kecuali manusia yang mau beriman dan beramal sholeh serta mau saling mengingatkan kepada kebenaran dan mau saling mengingatkan untuk bersabar,”

“Mari kita saling mengingatkan terutama sesama santri baru, kalau ada yang dipandang menyimpang atau melanggar aturan pesantren jangan segan-segan untuk saling mengingatkan sesama teman.”

“Misalkan ada bullying, dari santri senior atau santri lama, kemudian santri baru dibully, diplonco, didholimi diperlakukan tidak manusiawi misalkan. Adik-adik diharap jangan diam saja, diharap untuk menegur dan memperbaiki amar ma’ruf nahi munkar”.

(Waka I Pesantren Kiai Najiburrahman Wahid saat memberikan sambutan pada penutupan OSABAR 2023)

Dalam ajaran Islam, jika kita melihat ada kemungkaran atau ada penyimpangan, maka kita wajib mengupayakan merubah dengan tangan kita dengan kekuatan kita. Ketika kita tidak mampu, maka paling tidak dengan kata-kata, jika masih tidak mampu, kita perlu mengingkari dengan hati, akan tetapi jangan hanya ingkar saja melainkan harus dilaporkan ke pengurus.

“perlu saya sampaikan karena pernah terjadi bullying atau perundungan santri baru oleh santri lama, dulu pernah ada, semoga sekarang tidak ada. Jadi jika adik-adik menjumpai hal-hal atau perilaku yang menyimpang sesama santri, maka jangan segan-segan untuk menegur kalau bisa, kalau tidak mampu laporkan ke pengurus. Sebab kadang-kadang kalau ada yang jadi korban perundungan ini dan diam saja, maka lama-lama dia tidak kerasan akhirnya boyong padahal dia masih santri baru.” Ulas kiai Najib sembari bercerita.

“Sebab pesantren Nurul Jadid ini, pesantren secara umum adalah tempat untuk memperbaiki diri, menggembleng diri menjadi lebih baik. Sebagaimana kata semboyan itu, mondok untuk mengaji dan membina akhlaqul karimah.” Beliau menambahkan.

Kiai Najiburrahman menyadari bahwa tidak semua santri pintar, sopan dan memiliki perilaku yang baik karena beliau menyadari bahwa fungsi pesantren selain ibarat pabrik untuk mencetak orang-orang baik, pondok itu juga berfungsi sebagai bengkel memperbaiki yang rusak.

“Maka santri baru, perlu kita itu disamping husnundzon berbaik sangka kepada semua orang termasuk kepada sesama santri, kita juga perlu bertindak waspada, jangan sampai kita menjadi korban dari teman-teman yang mungkin akhlaqnya belum baik.” Imbuh Kiai Najib sembari mengingatkan santri baru.

Mondok di pesantren hakikatnya adalah berlatih bermasyarakat, jika para santri pandai bergaul di pondok, maka niscaya di rumah akan pandai bergaul dan bermasyarakat. Karena, masyarakat itu sangat beragam macam.

“Teriring harapan dan doa semoga kita semua senantiasa mendapat bimbingan Allah dan pertolongan-Nya, sehingga kita dan keluarga kita dan juga semua umat Islam oleh Allah dijadikan sebagai orang-orang yang selamat dunia akhirat dan sukses di dunia dan akhirat.” Harap beliau menutup sambutan.

(Humas Infokom)

Penobatan Pemenang, SMK Nurul Jadid Juara Umum Semarak Nurul Jadid Media

nuruljadid.net – Kasubbag Humas Infokom Pondok Pesantren Nurul Jadid, Mujiburrohman menobatkan para pemenang Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-77 yang sempat tertunda sebulan setelah dilaksanakannya serangkaian lomba jurnalistik dan media. Pada acara penganugerahan tersebut SMK Nurul Jadid dinobatkan sebagai juara umum berdasarkan perolehan skor kemenangan terbanyak. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (28/09/2022) siang usai jam sekolah di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Semarak Kemerdekaan yang diselenggarakan Nurul Jadid Media dibawah sub bagian Humas dan Infokom ini telah digelar bulan lalu dalam rangka memperingati HUT RI ke-77. Sayangnya, disebabkan beberapa hal teknis dan padatnya agenda pesantren, akhirnya penobatan bisa dilaksanakan bulan September sambil mencari momentum yang pas.

Tim Nurul Jadid Media memeriahkan Semarak Kemerdekaan dengan berbagai jenis perlombaan. Tujuannya semata untuk mewadahi kreativitas santri dalam bidang jurnalistik dan menumbuhkembangkan semangat kompetitif mereka dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas di kalangan santri. Lomba di bidang jurnalistik ini sangat jarang diadakan di pesantren, padahal peran media dan jurnalis di era digital saat ini sangat krusial sehingga santri perlu menguasainya agar dapat menjadi sarana dakwah dan ikut mewarnai dunia digital dengan konten positif.

Penobatan pemenang Semarak Kemerdekaan dibarengkan dengan Launching Madrasah Jurnalistik dan Ngaji Jurnalistik. Tepat setelah Launching Madrasah Jurnalistik oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, penobatan dilaksanakan. Staf Huminfo Ahmad Zainul Khofi bertugas membacakan daftar pemenang Semarak  Kemerdekaan yang meliputi Foto Jurnalistik, Desain Poster, Koran Santri, dan Film Pendek. Kegiatan berjalan sederhana namun meriah dan khidmat, raut wajah para pemenang nampak berbinar menerima trofi dan piagam penghargaan, pasalya momentum ini sudah lama dinantikan dan pencapaian mereka tentunya akan menjadi kado terindah untuk kedua orang tua dikala pulang libur Maulid Nabi yang tinggal beberapa hari lagi.

(Sekretaris Pesantren Bpk H. Faizin Syamwil Saat Menobatkan Juara Umum dan Juara Favorit)

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menobatkan Juara Umum dan Peserta Favorit. Dengan adanya penobatan pemenang Semarak Kemerdekaan ini, selain sebagai tanda berakhirnya rangkaian kegiatan juga sebagai motivasi bagi santri lain untuk lebih aktif pada giat tulis-menulis dan jurnalistik.

Adapun daftar pemenangnya Semarak Kemerdekaan sebagai berikut:

Lomba Foto Jurnalistik

  1. Juara 1 Ahmad Fahmy Kholidy (SMK Nurul Jadid)
  2. Juara 2 Zidan Haritsa Zhukruf (MA Nurul Jadid)
  3. Juara 3 Nauval Kavin Fernanda (SMK Nurul Jadid)

Lomba Desain Poster

  1. Juara 1 Ahmad Zidan Salim (SMK Nurul Jadid)
  2. Juara 2 Andika Rohmah (MA Nurul Jadid)
  3. Juara 3 Moh Wildan Cahyono (SMK Nurul Jadid)

Lomba Koran Santri

  1. Juara 1 LPS Kharisma (MA Nurul Jadid)
  2. Juara 2 LPS MASA (SMK Nurul Jadid)
  3. Juara 3 LPS MASA (SMK Nurul Jadid)

Lomba Film Pendek

  1. Juara 1 MASA Production
  2. Juara 2 Kharisma Picture

Juara Umum

  • SMK Nurul Jadid

Peserta Favorit

  • SMP Nurul Jadid

 

 

(Humas Infokom)

 

Launching Madrasah Jurnalistik, Sekjen: Ini Media Dakwah Pesantren melalui Tulisan!

nuruljadid.net – Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil secara resmi melaunching Madrasah Jurnalistik pada Rabu (28/09) siang. Gelaran yang dipusatkan di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid ini dihadiri oleh puluhan peserta yang merupakan delegasi dari setiap lembaga pers sekolah dan wilayah.

Dihadapan para pegiat jurnalistik yang memadati ruang Aula, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil mengingatkan bahwa fungsional pesantren sebagai lembaga dakwah tidak hanya menyiarkan agama islam melalui ceramah, tetapi tulis menulis juga menjadi bagian dari media dakwah.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman humas dan sekolah yang ikut andil dalam mengembangkan media ini tentu sebagai wadah santri untuk tampil dalam dunia jurnalistik,” ungkap Ustaz Faizin.

(Potret Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil saat melaunching Madrasah Jurnalistik Nurul Jadid)

Madrasah Jurnalistik merupakan lembaga pengembangan keterampilan santri di bawah Sub Bagian Humas dan Infokom yang memiliki fokus dalam pendidikan dan pelatihan jurnalistik, program ini dipandegani oleh pegiat jurnalistik dari setiap lembaga maupun wilayah di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Mujiburrohman berharap dengan dilaunchingnya Madrasah Jurnalistik juga bisa menjadi ruang bagi Insan Media Nurul Jadid untuk merangkul lembaga pers di setiap sekolah dan asrama.

“Kami berharap, Madrasah Jurnalistik ini bisa menjadi pendorong bagi lembaga-lembaga pers yang ada di tingkat sekolah maupun asrama untuk meningkatkan kreativitas mereka dan berkarya melalui tulisan. Karena akhir-akhir ini tak sedikit dari mereka mengalami penurunan dalam segi produktivitas,” jelas beliau saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media.

(Potret suasana Launching Madrasah Jurnalistik diikuti oleh puluhan peserta delegasi pers lembaga dan wilayah)

Dipesankan Sekjen, hadirnya Madrasah Jurnalistik ini bukan hanya menjadi wadah santri untuk memberikan informasi kepada masyarakat internal pesantren saja, namun ini menjadi fasilitas mereka untuk menuangkan ilmu dan kreativitasnya dalam bentuk tulisan kepada masyarakat di luar pesantren.

“Launching Madrasah Jurnalistik ini dalam rangka bagaimana santri itu tampil dalam kegiatan jurnalistik bukan hanya dalam memberikan informasi kepada pesantren, tetapi bagaimana mereka juga tampil dalam masyarakat,” tutur beliau.

Untuk itu, Sekjen mengajak seluruh anggota Madrasah Jurnalitik agar mampu melawan arus digitalisasi dan dapat menyajikan informasi kepada santri melalui tulisan klasik berupa lembaran kertas, seperti cetakan koran dan majalah.

“Kalau hari ini kita melakukan upgrading dalam rangka meningkatkan dunia tulis menulis maka kita minta bagaimana produk dari Madrasah Jurnalistik ini bukan hanya hidup di dunia maya tapi juga di dunia nyata. Karena banyak pesantren yang melarang santrinya untuk mengoperasikan smartphone ataupun Laptop, dan ini menjadi tugas kalian bagaimana mereka tetap bisa mendapatkan informasi dan berita seperti yang lainnya.” tandasnya.

(Humas Infokom)