nuruljadid.net – Sore hari ini (11/04) nampak gerumunan santri memadati lapangan ayaman. Dengan sorak sorai mereka membuat atmosfer di lapangan menjadi semakin menggila. Teriakan dan yel yel terus disuarakan dengan lantang. Mereka membuat suasana yang hening menjadi pecah. Hari ini adalah sejarah dimana perlombaan sepak bola dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68 di gelar. Tim yang lolos dan akan bertanding memperebutkan “The Champion” adalah Tahta FC vs Aregaf FC.
“merinding dan deg degan rasanya. Ini perdana bagi Tahta FC bisa mencapai Final. Prestasi yang luar biasa dari PPIQ.” Ucap salah satu supporter PPIQ.
Dikatakan sejarah karena dalam perjalanannya (sepak bola) sangat sulit sekali untuk sampai di Laga Pamungkas yaitu Final. Oleh karena itu, antusias santri dalam rangka menyambut Final sangat besar. Mereka rela menunggu dan membiarkan aktifitas mereka hanya untuk menyaksikan laga ini.
Pertandingan yag krusial dan penuh dengan emosi digelar dengan tanda pluit dari wasit. Sorak soraipun terus mengembara di pertandingan ini. Teriakan yel yel untuk menyemangati pemain terus diucapkan terutama oleh supporter PPIQ yang pada pertandingan kali ini tim jagoan mereka berhasil masuk ke Partai Pamungkas ini. Tak kalah saing dengan supoter PPIQ, supporter Aregaf pun menyaut dari yel yel PPIQ. Nampak kedua supporter ini menginginkan kemenangan.
Alur Pertandingan
Kedua tim bermain dengan skuad tim utama dengan kostum kebanggaan mereka. Tahta FC dengan warna kostum biru langit dan Aregaf FC dengan kostum hitam. Mereka bermain dengan penuh semangat. Kobaran semangat dan terus berlari ditunjukkan para pemain. Permainan kerjasama tim dipertunjukkan oleh kedua tim. Namun pada pertandingan kali ini, Tahta FC lah yang mendominasi pertandingan. Bisa dikatakan 65 % ball possession dimiliki oleh Tahta FC.
Dengan formasi 3-3-3 Tahta FC menyusun serangan demi serangan. Namun pertahanan dari Aregaf FC sangat kuat, dinding pertahanan yang sulit ditembus menjadi PR bagi Qonk Qonk selaku pelatih dari Tahta FC. Meskipun melakukan permainan umpan satu dua, namun hal itu tidak menjadi permasalahan dari kubu Aregaf FC. Dengan mengandalkan 4 pemain belakang, gawang Aregaf dijamin aman.
Namun, suasana pecah, gemuruh penonton pecah ketika Gissel pemain bernomor punggung 17 dari tahta FC berhasil menyarangkan si kulit bundar kedalam gawang Aregaf FC. Gol ini dianggap gol terbaik sepanjang Liga. Gol cantik melesat ke pojok kiri gawang Aregaf FC dilesatkan saat tendangan bebas pada menit ke 15. Pelukan pemain diberikan kepada gissel sebagai ucapan selamat atas gol yang dilesatkannya. Kedudukan bertahan hingga pluit pertandingan babak pertama dibunyikan.
Kick off babak kedua dimulai 15 menit sejak pluit babak pertama dibunyikan. Pertandingan semakin panas, tahta FC masih memimpin dengan satu angka. Pada babak pertama Tahta FC yang mendominasi jalannya pertandingan namun tidak untuk babak kedua. Aregaf FC yang memiliki ambisi yang sangat tinggi menunjukkan taringnya. Hal itu dibuktikan dengan tembakan jamrawi yang nyaris bersarang di gawang Tahta FC. Tahta FC memilih bertahan dibandingkan menyerang pada babak kedua. hal ini ditunjukkan dengan pertahanan berlapis yang distrategikan. Dengan mengandalkan dua jangkar berdiri kokoh dilini belakang, Wafiq dan Khotib.
Tapi sayang, dewi fortuna yang berpihak kepada Tahta FC berpaling kepada Aregaf FC dibabak kedua. bertubi tubi serangan yang dilancarkan membuat lapisan pertahanan tahta FC amburadul. Al hasil, jamrawi, striker kiri Aregaf FC berhasil merobek jala gawang Tahta FC. Kesedihan Nampak diwajah para pemain Tahta FC, namun semangat dari supporter tetap untuk mereka. Skor pun imbang, Tahta FC tak mau kalah, pergantian pemain mereka lakukan untuk menggobrak pertahanan Aregaf FC yang pada kedua bermain auto attack.
Beberapa menit sebelum pertandingan usai, pemain Aregaf FC bernomer punggung 7, rofiq berhasil menjadi pahlawan dalam pertandingan final ini. Dia berhasil membalikkan keadaan menjadi skor 2 – 1 untuk Aregaf FC. Sorak sorai pun kembali mencuat. Semangat berkobar. Naluri pemangsa semakin menjadi ditubuh Aregaf FC. Sejak gol kedua dilesatkan, Aregaf FC bermain full attack. Mereka hanya meninggalkan seorang bek saja di jantung pertahanan. Bermaksud untuk menambah gol, tendangan yang disertai dengan emosi dilesatkan, namun sayang bola melambung tinggi di mistar gawang Tahta FC.
Tak lama kemudian pluit panjang menandakan pertandingan final liga santri nurul jaded telah usai. Wasit Darsono mrniupkan pluit dengan keras. Para penonton bertepuk tangan. Suporter Aregaf FC memasuki lapangan untuk mengucapkan selamat kepada para pemain. Beda dengan tahta FC, mereka tersungkur sedih di lapangan. Wajah sedih nampak diwajah mereka. Saling bersalaman dilapangan mereka lakoni pertanda bahwa pertandingan ini adalah fair play. Akhirnya dewi fortuna benar benar berpaling ke Aregaf FC. Mereka berhasil bermain dengan hasil yang memuaskan.
Respon
Setelah pertandingan usai, banyak respon yang dilesatkan baik dari pemain maupun dari penonton.
“Aregaf FC kali ini menang secara keberuntungan. Boleh lah Aregaf FC menjadi juara tapi melihat pola permainan, Tahta FC lah juaranya” ujar penonton.
“Kalah menang sudah menjadi hokum dari pertandingan. Biarlah ini lah kemampuan kami, yang terpenting kami telah bermain dengan maksimal. Kami terima kekalahan ini dengan senang hati” ujar Dodik salah satu official tim Tahta FC.
Selamat kepada kedua kese belasan yang telah bermain indah dalam pertandingan kali ini. Kami harap ini bisa menjadi sebuah contoh kepada semuanya bahwa Liga Santri Nurul Jadid bisa mencapai titiknya yakni Final. (Q2/Red).