Pos

Bulan Lomba; Uji Mental dan Skill Santri dengan Berpidato

nuruljadid.net – Dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan santri, Pengurus Wilayah I’dadiyah mengadakan Pembukaan Bulan Lomba yang bertempat di depan asrama I’dadiyah. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk menguji mental santri dan mengetahui kemampuan mereka setelah satu tahun lamanya menempuh jenjang studi di Wilayah ini. Wilayah I’dadiyah sendiri merupakan wilayah khusus santri baru yang fokuskan untuk memperlajari dan menguasai Furudhul ‘Ainiyah.

Peserta pada kegiatan bulan lomba ini adalah seluruh kamar yang ada di Wilayah I’dadiyah. Dan ada 10 jenis lomba yang dilombakan diantaranya adalah lomba hadrah, Qori’, MSQ, Pidato/Khitobah, Bilal Jum’at, Tahlil, Diba’, Cerdas Cermat,  Furudhul Ainiyah, Hafalan Munjiat dan kebersihan kamar.

Malam hari ini (04/05) Lomba Khitobah digelar. Setiap kamar wajib mendelegasikan 3 orang dengan membawakan pidato yang bertema bebas. Gemuruh dan sorak sorai santri Wilayah I’dadiyah memberikan aura yang menggelegar. Terkadang, terdengar suara suara yang membuat peserta lomba gagal fokus. Dan tak jarang pula, para peserta lomba yang sedang tampil mengalami nervous atau grogi.

Penampilan Saudara Bintang, Santri Asrama I’dadiyah di Lomba Pidato. Foto : Zaky/Red

“Mereka kebanyakan masih pertama kali mengkuti perlombaan jadi wajarlah jika mereka masih demam panggung dan ditambah lagi masih dalam proses pendewasaan. Kami memaklumi dengan kondisi tersebut” ujar syaiful salah satu Pengurus Wilayah I’dadiyah.

“Dan semoga dengan adanya lomba ini dapat memberikan mereka pengalaman baru sehinga kedepannya mereka bisa meningkatkan skill mereka menyesuaikan dengan potensi diri dimasing masing individu” tambahnya.

Kegiatan bulan lomba ini merupakan kegiatan terakhir yang dilaksanakan oleh pengurus wilayah I’dadiyah. Pasalnya, beberapa hari kedepan, mereka akan dilepas atau dipindahkan ke wilayah masing masing menyesuaikan dengan lembaga pendidikan formal yang mereka pilih. (Q2/Red)

Penutupan Bulan Lomba dan Malam Bershalawat

nuruljadid.net – Akhirnya perjuangan Panitia Bulan Lomba Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68th berujung sudah. Malam hari ini (20/04/2017) panitia Bulan Lomba bernafas lega, mereka telah berhasil keluar dari “sesak nafas” mereka selama ini. Beban pikiran yang mereka emban selama 3 bulan lamanya berakhir secara indah dan meriah dimalam hari ini.

Bertempat di depan kantor pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid acara itu digelar. Acara penutupan Bulan Lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68th merupakan Puncak dari pagelaran 45 lomba. Sebanyak 45 lomba dengan 3 kategori diumumkan malam hari ini. 15 kategori lomba keagamaan, 16 kategori lomba keilmuan dan 14 kategori lomba olahraga.

Jalannya acara

Acara penutupan ini diawali dengan penampilan group hadrah se Nurul Jadid dengan melantunkan lagu shalawat. Shawalat menghiasi penutupan lomba ini dengan harapan apa yang telah dilakukan mendapat berkah baik dari berkah Pesantren dan Syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

Beberapa menit kemudian, suara lantang salam pembuka diucapkan oleh Master of Ceremony (MC) yang menandakan bahwa acara inti pada malam hari ini dilaksanakan. Beberapa susunan acara yang disampaikan oleh sang pengatur ritme kegiatan,  Master of Ceremony (MC) yang dalam hal ini diembankan kepada Ust. Dimas Eko Cahyono.

Selanjutnya, lantunan ayat suci Al Qur’an bersenandung merdu membuat acara ini semakin sakral dan hidmat. Sambutan sambutan menempati tangga acara setal pelantunan merdu ayat suci Al Qur’an. Sambutan yang diawali oleh Ketua Bulan Lomba 68th, Ust. Khorik Alamsyah. Dalam sambutannya, Ust. Khorik menyampaikan beberapa point yang telah terangkai sempurna.

“Pada kesempatakan kali ini saya mewakili panitia yang bertugas mengucapkan mohon maaf yang tiada batas atas kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama lomba ini baik dari segi fasilitas, kapasitas dan keefektifitasan panitia dalam bertugas. Dan tak hanya itu saya juga menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara ini baik mereka yang membantu secara materi maupun fisik. Semoga hal tersbut dinilai ibadah oleh Allah SWT dan dicatat sebagai amal baik kita.” Ujar Ust. Khorik dalam sambutannya.

Diakhir sambutannya, Ketua Bulan Lomba meberikan sebuah kata kata yang befungsi sebagai media untuk memotivasi diri.

“Bagi para pemenang lomba ini merupakan buah dari apa yang kalian tanam selama ini. Perjuangan dalam menimba ilmu telah kalian rasakan, namun bukan berarti proses belajar kalian berhenti sampai disini. Ini merupakan sebuah jalan untuk menuju SUKSES. Kata sukses sendiri memiliki kepanjangan kata yaitu “SUKa berproSES”. Jadi kata tersebut pantaslah didapatkan untuk para pemenang karena prestasi yang kalian dapat dan rasakan kali ini berawal dari sebuah proses yang panjang. Dan bagi para peserta yang masih gagal untuk mendapatkan keinginannya, ini bukanlah awal jalan yang buruk bagi kalian, ini merupakan awal perjalanan kalian untuk mencapai tujuan kalian dalam menimba ilmu. Teruntuk kalian yang masih gagal, SUKSES-lah (SUKa berproSES-lah) kalian agar kalian bisa sukses. Karena kesuksesan itu berawal dari SUKSES (SUKa berproSES)” cakap Ust. Khorik sekaligus menutup sambutannya.

Setelah sambutan dari Ketua Bulan Lomba, K. Imdad Robbani selaku perwakilan dari Keluarga Pengasuh yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Kepala Biro Kepesantrenan memberikan sambutan.

“Perlombaan yang telah dilakukan oleh panitia bukannlah semata mata hanya sebatas perlombaan untuk mencari pemenang saja, namun itu merupakan sebuaah ajang pemberlajaran dan pendidikan bagi santri.” Dawuh beliau.

“Bagi pemenang ini merupakan sebuah penghargaan atas prestasi yang telah kalian dapatkan. Namun bagi mereka yang belum, in imerupakan sebuah motivasi bagi kalian untuk terus tetap bersemangat dalam mencapai keinginan dan keberhasilan” tambah beliau.

Sambutan yang sekaligus motivasi bagi para santri menutup agenda sambutan pada rangkaian acara pada malam hari ini. Acara selanjutnya adalah pengumuman pemenang lomba yang diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Pemenang Lomba yang dibacakan oleh Ust. Alwi. Prosesi pemberiaan hadiah dilakukan setelah pembacaan SK Pemenang dibacakan.

Agar kegiatan ini mendapatkan barokah, ditutuplah acara penutupan ini dengan pembacaan do’a oleh KH. Makki Maimun Wafi. Kesakralan serta kekhusukan acara ini bertambah dengan pembacaan do’a yang kedua dipimpin oleh K. Aminullah Wafi.

“Dengan berakhirnya do’a, maka berakhir pulalah acara penutupan Bulan Lomba dalam Rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir (Harlah) ke 68th Pondok Pesantren Nurul Jadid.” Ucap Master of Ceremony (MC) sekaligus menutup kegiatan pada malam hari ini. (Q2/Red).

Daftar pemenang lomba Harlah 68 PP Nurul Jadid. Sumber : Panitia

Aregaf FC, Sang Penakluk Tahta FC di Final LSNJ 2017

nuruljadid.net – Sore hari ini (11/04) nampak gerumunan santri memadati lapangan ayaman. Dengan sorak sorai mereka membuat atmosfer di lapangan menjadi semakin menggila. Teriakan dan yel yel terus disuarakan dengan lantang. Mereka membuat suasana yang hening menjadi pecah. Hari ini adalah sejarah dimana perlombaan sepak bola dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68 di gelar.  Tim yang lolos dan akan bertanding memperebutkan “The Champion” adalah Tahta FC vs Aregaf FC.

“merinding dan deg degan rasanya. Ini perdana bagi Tahta FC bisa mencapai Final. Prestasi yang luar biasa dari PPIQ.” Ucap salah satu supporter PPIQ.

Dikatakan sejarah karena dalam perjalanannya (sepak bola) sangat sulit sekali untuk sampai di Laga Pamungkas yaitu Final. Oleh karena itu, antusias santri dalam rangka menyambut Final sangat besar. Mereka rela menunggu dan membiarkan aktifitas mereka hanya untuk menyaksikan laga ini.

Pertandingan yag krusial dan penuh dengan emosi digelar dengan tanda pluit dari wasit. Sorak soraipun terus mengembara di pertandingan ini. Teriakan yel yel untuk menyemangati pemain terus diucapkan terutama oleh supporter PPIQ yang pada pertandingan kali ini tim jagoan mereka berhasil masuk ke Partai Pamungkas ini. Tak kalah saing dengan supoter PPIQ, supporter Aregaf pun menyaut dari yel yel PPIQ. Nampak kedua supporter ini menginginkan kemenangan.

Alur Pertandingan

Kedua tim bermain dengan skuad tim utama dengan kostum kebanggaan mereka. Tahta FC dengan warna kostum biru langit dan Aregaf FC dengan kostum hitam. Mereka bermain dengan penuh semangat. Kobaran semangat dan terus berlari ditunjukkan para pemain. Permainan kerjasama tim dipertunjukkan oleh kedua tim. Namun pada pertandingan kali ini, Tahta FC lah yang mendominasi pertandingan. Bisa dikatakan 65 % ball possession dimiliki oleh Tahta FC.

Dengan formasi 3-3-3 Tahta FC menyusun serangan demi serangan. Namun pertahanan dari Aregaf FC sangat kuat, dinding pertahanan yang sulit ditembus menjadi PR bagi Qonk Qonk selaku pelatih dari Tahta FC. Meskipun melakukan permainan umpan satu dua, namun hal itu tidak menjadi permasalahan dari kubu Aregaf FC. Dengan mengandalkan 4 pemain belakang, gawang Aregaf dijamin aman.

Namun, suasana pecah, gemuruh penonton pecah ketika Gissel pemain bernomor punggung 17 dari tahta FC berhasil menyarangkan si kulit bundar kedalam gawang Aregaf FC. Gol ini dianggap gol terbaik sepanjang Liga. Gol cantik melesat ke pojok kiri gawang Aregaf FC dilesatkan saat tendangan bebas pada menit ke 15. Pelukan pemain diberikan kepada gissel sebagai ucapan selamat atas gol yang dilesatkannya. Kedudukan bertahan hingga pluit pertandingan babak pertama dibunyikan.

Kick off babak kedua dimulai 15 menit sejak pluit babak pertama dibunyikan. Pertandingan semakin panas, tahta FC masih memimpin dengan satu angka. Pada babak pertama Tahta FC yang mendominasi jalannya pertandingan namun tidak untuk babak kedua. Aregaf FC yang memiliki ambisi yang sangat tinggi  menunjukkan taringnya. Hal itu dibuktikan dengan tembakan jamrawi yang nyaris bersarang di gawang Tahta FC. Tahta FC memilih bertahan dibandingkan menyerang pada babak kedua. hal ini ditunjukkan dengan pertahanan berlapis yang distrategikan. Dengan mengandalkan dua jangkar berdiri kokoh dilini belakang, Wafiq dan Khotib.

Tapi sayang, dewi fortuna yang berpihak kepada Tahta FC berpaling kepada Aregaf FC dibabak kedua. bertubi tubi serangan yang dilancarkan membuat lapisan pertahanan tahta FC amburadul. Al hasil, jamrawi, striker kiri Aregaf FC berhasil merobek jala gawang Tahta FC. Kesedihan Nampak diwajah para pemain Tahta FC, namun semangat dari supporter tetap untuk mereka. Skor pun imbang, Tahta FC tak mau kalah, pergantian pemain mereka lakukan untuk menggobrak pertahanan Aregaf FC yang pada kedua bermain auto attack.

Beberapa menit sebelum pertandingan usai, pemain Aregaf FC bernomer punggung 7, rofiq berhasil menjadi pahlawan dalam pertandingan final ini. Dia berhasil membalikkan keadaan menjadi skor 2 – 1 untuk Aregaf FC. Sorak sorai pun kembali mencuat. Semangat berkobar. Naluri pemangsa semakin menjadi ditubuh Aregaf FC. Sejak gol kedua dilesatkan, Aregaf FC bermain full attack. Mereka hanya meninggalkan seorang bek saja di jantung pertahanan. Bermaksud untuk menambah gol, tendangan yang disertai dengan emosi dilesatkan, namun sayang bola melambung tinggi di mistar gawang Tahta FC.

Tak lama kemudian pluit panjang menandakan pertandingan final liga santri nurul jaded telah usai. Wasit Darsono mrniupkan pluit dengan keras. Para penonton bertepuk tangan. Suporter Aregaf FC memasuki lapangan untuk mengucapkan selamat kepada para pemain. Beda dengan tahta FC, mereka tersungkur sedih di lapangan. Wajah sedih nampak diwajah mereka. Saling bersalaman dilapangan mereka lakoni pertanda bahwa pertandingan ini adalah fair play. Akhirnya dewi fortuna benar benar berpaling ke Aregaf FC. Mereka berhasil bermain dengan hasil yang memuaskan.

Respon

Setelah pertandingan usai, banyak respon yang dilesatkan baik dari pemain maupun dari penonton.

“Aregaf FC kali ini menang secara keberuntungan. Boleh lah Aregaf FC menjadi juara tapi melihat pola permainan, Tahta FC lah juaranya” ujar penonton.

“Kalah menang sudah menjadi hokum dari pertandingan. Biarlah ini lah kemampuan kami, yang terpenting kami telah bermain dengan maksimal. Kami terima kekalahan ini dengan senang hati” ujar Dodik salah satu official tim Tahta FC.

Selamat kepada kedua kese belasan yang telah bermain indah dalam pertandingan kali ini. Kami harap ini bisa menjadi sebuah contoh kepada semuanya bahwa Liga Santri Nurul Jadid bisa mencapai titiknya yakni Final. (Q2/Red).

Debat Bulan Lomba 68

Adu IQ di Lomba Final Debat Bulan Lomba Harlah 68

nuruljadid.net – Harlah Pondok Pesantren akan digelar kurang lebih satu bulan lagi. 28 Lomba akan segera selesai. Hari ini (23/03) Panitia Bulan Lomba 68 menggelar pertandingan adu IQ dengan mengandalkan fakta dan data. Perlombaan kali ini adalah Debat yang diikuti oleh perwakilan dari 15 wilayah putera. Masing masing wilayah wajib mendelegasikan satu kelompok.

“Tujuan diadakannya lomba debat ini adalah untuk mengasah dan mengetahui kemampuan santri terhadap kejadian atau isu isu yang berkembang saat ini, baik itu isu internasional maupun nasional” ucap Ust. Horik Alamsyah selaku Ketua Bulan Lomba 68.

Pada malam hari ini (23/03) adalah lomba final debat yang tersisa 3 kelompok dengan masing masing dari Wilayah Unggulan, Wilayah Diniyah dan Wilayah Zaid bin Tsabit (K). Debat kali ini berbeda dengan debat debat sebelumnya. Jika sebelumnya mereka (masing masing peserta) diberikan tema beberapa hari sebelum pertandingan dimulai, untuk malam ini tema diberikan ketika mereka (peserta final debat) sudah berada diatas panggung dan diberikan case building (waktu sesaat) untuk mempersiapkan data.

“Debat kali ini tema tergantung juri dan diberikan ketika peserta debat sudah berada diatas panggung. Hal ini bertujuan untuk melatih pikiran mereka sejauh mana mereka mampu berfikir selain itu jug abermaksud untuk menguji kesiapan mereka dalam mengikuti loma debat kali ini. Karena lomba pada malam hari ini adalah Final, maka semuanya haris berbeda dengan sebelumnya. Harus lebih extreme lagi” cakap Ust. Salman Al Farisi selaku salah satu juri debat final malam ini.

Adapun tema yang diberikan juri pada lomba final debat kali ini adalah sebagai berikut :

  1. Pancasila sudah tidak sakti lagi
  2. Feminisme telah runtuh
  3. Sosial media penyebab rusaknya sosial generasi muda
  4. Koruptor hukum mati

Debat yang dimulai pada pukul 20.30  WIB pada awalnya ini berjalan dengan alot sehingga beberapa argument mereka dapat dimentahkan dan terkadang masih jauh dari tema yang telah ditentukan. Namun setelah pertandingan awal selesai, juri memberikan arahan bagaimana mereka seharusnya memberikan argument dan membawa argument mereka. Sehingga pada pertandingan kedua mereka lebih baik lagi dalam ber-argument.

Tema tentang “Koruptor Hukum Mati” adalah tema terakhir pada lomba debat kali ini yang akan memperebutkan juara 1. Kali ini terdapat 2 kandidat yang akan adu argument. Delegasi dari Wilayah Unggulan berhadapan dengan delegasi Wilayah Diniyah. Diakhir pertandingan ini, Unggulan yang berada pada posisi Pro sedangkan Dinyah berada pada posisi Kontra.

“Mereka sudah bermain dengan bagus, namun kesalahan mereka adalah mereka terlalu terbawa emosi dengan pernyataan dari pihak lawan, sehingga pada waktu mereka menyampaikan argument, mereka hanya menentang atas apa yang menjadi pernyataan lawan dengan tanpa adanya penguatan fakta dan data dari masing masing pihak baik pro maupun kontra.” Ujara Zaky selaku juri ke 2 pada lomba final debat,

Akibat itu, juri memberikan 1 pertanyaan pada masing masing delegasi untuk memperkuat data mereka sesuai dengan posisi mereka dalam perdebatan. Dan akhirnya dengan beberapa pertimbangan, juri memutuskan Unggulan lah yang berhak mendapatkan Juara 1 lomba debat kali ini. Dengan alasan Delegasi Unggulan dapat menjawab pertanyaan dewan juri dengan bagus. (Q2/Red)

Lomba Pidato : Dakwah Santri Di Pondok Pesantren

nuruljadid.net – Bulan Lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mencapai puncak, pasalnya sudah banyak lomba yang terlaksana. Dan hari ini (20/03) lomba yang diselenggarakan oleh panitia adalah Lomba Pidato Campuran (Bahasa Indonesia dan Madura).

Peserta lomba yang merupakan delegasi dari masing masing wilayah dan banom memberikan penampilan yang terbaik. Selain untuk menyemarakkan  peingatan Haul Pendiri dan Harlah ke 68, mereka juga membawa nama wilayah di pundak mereka. Mereka yang tampil adalah santri yang dianggap mampu untuk membanggakan wilayahnya masing masing.

“Semua peserta lomba memiliki penampilan yang menarik, intonasi dan improvisasi kata sudah banyak mereka kuasai. Sangat bingung untuk menentukan siapa pemenang lomba kali ini” ujar salah satu juri pada lomba tersebut.

Dengan berpenampilan sesuai dengan tema yang mereka sampaikan, mereka (peserta) memberikan sebuah candaan dengan menggunakan bahasa Madura yang bertujuan untuk menghibur dan menyapa penonton. Banyak cara yang mereka lakukan, ada yang menggunakan pantun, ada pula yang menyanyikan lagu dan ada juga yang mengutip dari perkataan tokoh tokoh besar nasional maupun internasional.

“Lomba ini merupakan salah satu cara santri untuk mengemukakan pendapat mereka tentang apa yang terjadi pada dunia pada saat ini dengan berpandangan pada islam. Sehingga mereka berpendapat tidak hanya dengan berdasarkan fakta dan realita, mereka berpendapat dengan mengutip beberapa ayat Al Qur’an dan hadist serta isi kajian kitab. Ini sebuah prestasi yang gemilang dan harus dikembangkan” ujar Ust. Khorik selaku ketua Bulan Lomba 68.

Persaingan ketat yang mereka rasakan memberikan dampak yang positif bagi santri lainnya. Pasalnya dalam perlombaan kali ini ada dua klasifikasi yakni tingkat SLTA dan SLTP. Dalam pelaksanannya, tak jarang peserta SLTP mengalahkan peserta dari SLTA. Contohnya saudara Arif dari Asrama Sunan Gunug Jati (A). Dengan mengenakan gamis putih dan sorban hijau yang melingkar dikepalanya mengalahkan peserta dari tingkat SLTA. Improvisasi dan intonasi disampaikan dengan menggelegar dan semangat walaupun dengan mengenakan bahasa Madura dia masih bisa mampu membuat suasana menjadi penuh tawa. Tak hanya itu, penyampaian referensi juga dapat dikatakan sudah setara dengan peserta tingkat SLTA.

Namun, peserta tingkat SLTA pun tak mau kalah, dengan menjaga image, mereka juga menyampaikan cara berpidato dengan benar dan dapat menarik perhatian penonton. Persaingan antar level juga terjadi pada lomba kali ini. Namun hak preogatif dimiliki oleh dewan juri. Pada loma kali ini dari 15 peserta akan diambil 3 pemenang dimasing masing tingkatan. Juara 1, 2 dan 3 tingkat SLTA dan SLTP. Semoga dengan adanya perlombaan ini dan lomba yang lain kualitas dan kuantitas santri Nurul Jadid dapat berkembang dengan up to date sehingga mereka bisa melihat kondisi islam dan duni pada zaman kali ini. (Q2/Red)

Lomba Harlah

Gemuruh Supporter Pada Lomba Yel-Yel

nuruljadid.net –Lomba Yel-Yel merupakan lomba pertama yang diadakan pada bulan lomba Haul & Harlah ke-68. Lomba yel-yel ini dilaksanakan setelah pembukaan bulan lomba berlangsung pada malam jum’at (16/02/2017) kemarin.

Lomba yel-yel adalah lomba yang didalamnya mengandung arti penyemangat untuk semua peserta lomba sekaligus show off keunggulan masing masing lembaga yang disampaikan dalam sebuah lagu. Bermacam macam jenis lagu yang ditampilkan, mulai dari password penyemangat, lagu-lagu ciri khas dari setiap lembaga dan juga lagu yang menjadi prioritas untuk dinilai dan ditetapkan sebagai pemenang. Tentunya didalam lomba yel-yel ini dilarang keras untuk “mejatuhkan” lembaga formal lain.

Gemuruh sorak sorai terdengar ketika peserta dari masing masing lembaga perform. Disertai dengan tepuk tangan dan teriakan semangat untuk mendukung jagoan mereka masing masing yang membuat armosfer pertandingan semakin memanas. Walaupun hujan membasahi area perlombaan, mereka tetap antusia tanpa menghiraukan hujan yang turun, malah dengan datangnya hujan, para peserta dan penonton semakin “menggila” untuk mendukung jagoannya masing masing. Sampai pada penghujung acara, mereka (penonton) nampak antusias menyambut datangnya Bulan Lomba ini.

Penilaian dari lomba yel-yel ini meliputi Kekompakkan (40%), Kreatifitas Lagu (35%) dan Busana (25%). Ciri khas dari lomba yel-yel ini adalah bertema, sepertri dari busana, lagu dll semua memiliki tema tersendiri. Contoh Tema SMPNJ Silat, MTSNJ Sirkus, MTSN Hawai, SMANJ Nuansa Jepang, MANJ Koboi, SMKNJ Hantu, MAN Chochochip. Untuk juara yang terpilih akan diumumkan pada saat penutupan Bulan Lomba nanti. (Mila/DB)

Lomba Harlah

Suasana Meriah di Pembukaan Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68

nuruljadid.net – Malam Pembukaan Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68 (16/02) dilaksanakan begitu meriah. Suasana Ramai dari antusias penonton dan peserta lomba dari semua perwakilan lembaga di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini membuat halaman depan PPIQ & Asrama MTSNJ (Dalbar) menjadi meriah sepanjang malam pembukaan Bulan Lomba ke 68 Putri.

Bulan Lomba Haul & Harlah ini dilaksanakan setiap tahun sekali pada saat Pra Haul Pendiri & Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pada kegiatan bulan lomba ini, mencakup berbagai macam lomba seperti lomba Tahlil, Dibaiyah, MSQ, Tartil, Senam, Master Of Ceremony (MC) dan sebagainya. Lomba ini diikuti oleh peserta lomba dari perwakilan semua Lembaga Formal yang berada di naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, yaitu SMP Nurul Jadid, MTS Nurul Jadid, MTS Negeri Paiton, SMA Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, SMK Nurul Jadid, dan MA Negeri Paiton.

Pada kegiatan ini, setiap lembaga diwajibkan untuk mendelegasikan dan mengikuti lomba, dengan jumlah kontribusi untuk setiap lomba yang berkategori individu sebesar Rp. 20.000, dan kategori kelompok sebesar Rp. 35.000. Bagi mereka (masing masing lembaga) tidak mendelegasikan atau gugur, maka akan dikenakan sanksi yang telah ditetapkan oleh panitia dengan klasifikasi, untuk kategori lomba individu sebesar Rp. 35.000,- dan kelompok sebesar Rp. 50.000,-.

Bulan Lomba ini dilaksanakan selama ± 2 Bulan penuh yaitu dimulai pada hari kamis, 16 Februari 2017 sampai dengan hari kamis, 13 April 2017 dengan waktu  hari-hari libur kegiatan yakni pada saat Senin malam selasa, kamis malam Jum’at dan jum’at Pagi. Kegiatan lomba ini resmi dibuka oleh Ketua Haul & Harlah ke – 68  Ustadzah Afifah,S.Kom pada saat pemotongan Pita dan pelepasan Balon.

“Tujuan dari kegiatan bulan lomba ini adalah sebagai wadah untuk menampung peserta didik santri Nurul Jadid dalam mengembangkan kreativitas dan bakat minat dari setiap santri” Berikut tutur dari Ketua Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68 Ustdzah Sri Indah Rahmawati saat Pidato Sambutannya. (MF/DB)

Lomba Harlah

Sorak Sorai Penonton Dalam Laga Pembuka Lomba Volly Ball di Bulan Lomba Harlah ke 68.

nuruljadid.net – Persaingan secara sehat dan fair terjadi di Bulan Lomba yang dalam rangka memperingatai Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sorak sorai penonton menggerumuhkan lapangan Volly yang bertempat disebelah barat lapangan ayaman. Gerombolan penonton yang berasal dari berbagai wilayah memadati lapangan ini. Termasuk supoerter dari masing masing wilayah yang berlaga pada hari ini, jum’at (14/02/2017).

Kegaduhan dan ekspresi yang bermacam macam nampak menghiasi wajah para penonton, ada yang bersuka ria dan ada juga yang nampak kecewa dengan tim belaannya. Namun hal itu sudah menjadi hal yang wajar dan biasa terjadi dalam sebuah pertandingan dimana dalam pertandingan tersebut semua tim harus siap untuk kalah dan menang sekalipun kekalahan tak pernah mereka harapkan.

“Penonton nampak sangat antusias, tepuk tangan dan siulan sering mereka lakukan ketika pemain melakukan smash yang menusuk jantung pertahanan lawan” ujar koordinator lomba Volly, Abdul Basit.

Perlombaan volly ini diikuti oleh 15 tim dari wilayah yang berbeda, sehingga disetiap regu terdiri dari 4 dan 3 tim. Jadwal pertandingan sudah terpampang, menurut informasi yang kru Nurul Jadid Website dapatkan, babak penyisihan ini akan berlangasung selama 1 bulan lamanya dengan waktu perlombaan Malam Selasa, Hari Selasa, Malam Jum’at dan Jum’at.

Harapan dari permlombaan ini adalah masing masing wilayah dapat menjalin silaturrahim dengan baik sehingga keakraban dan keharmonisan antar wilayah dapat diciptakan. Selain itu, dalam pertandingan yang akan berlangsung semua tim dapat bersaing dengan adil dan sportif.

Peserta Lomba Tartil Bulan Lomba 68

Menghayati Mars PP. Nurul Jadid Dengan Berparade Puisi

nuruljadid.net – Bulan lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 68 sudah berjalan 1 minggu lamanya, 2 lomba sudah selesai dilaksanakan dan juga sudah mengantongi pemenang dimasing masing lomba. Malam ini Senin (13/02), perlombaan yang dilombakan adalah Parade Puisi. Parade puisi adalah jenis musik yang memiliki irama teratur dengan dinyanyikan oleh satu kelompok yang berisikan beberapa orang dengan nada yang berbeda beda.

“Tujuan dilaksanakannya lomba ini adalah selain menyemarakkan Bulan Lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Harlah ke 68, juga bertujuan membiasakan mereka (peserta) untuk menghayati lagu Mars Nurul Jadid dan asrama mereka masing masing” ujar Ust. Muhammad Ghufron, Panitia Bulan Lomba yang membawahi bidang keilmuan.

Perlombaan ini diikuti oleh 15 Wilayah Putera. Setiap wilayah mendelegasikan sebanyak satu regu yang berisikan maksimal 15 orang. Perlombaan ini tak memiliki durasi waktu, namun memiliki peraturan yang setiap regu wajib membawakan lagu Mars Pondok Pesantren Nurul Jadid dan mars wilayah masing masing dengan kriteria penilian, kekompakan 40%, Kerapian 30% dan Intonasi 30%.

“Alhamdulillah, lomba ini mendapatkan respon yang baik dari masing masing wilayah. Buktinya, hampir semua wilayah mendelegasikan dan mereka membawakannya dengan berbagai macam cara. Ada yang sedikit lupa dengan liriknya, ada juga yang tidak paham dengan iramanya dan masih banyak lainnya” cakap Ust. Ghufron kepada Kru Nuruljadid Website.

“Tapi ada juga yang membawakan dengan penuh penghayatan dengan performance yang memukau. Ini adalah harapan kami selaku panitia. Agar mereka dapat menghayati lagu Mars Nurul Jadid sehingga mereka tidak hanya hafal dengan liriknya saja, namun mereka bisa hafal sekaligus menghayati pesan dari Mars Nurul Jadid” tambah Koordinator Lomba di kategori Keilmuan ini dengan wajah yang sumringah.

Galeri Foto : Bulan Lomba 68 : Lomba Parade Puisi

Peserta Lomba Tartil Bulan Lomba 68

Tartil Qur’an, Bakat Minat yang Kembali Mencuat di Kalangan Santri

nuruljadid.net – Al-Qur’an adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan. Namun, siapa pun yang berpaling dari tuntutan Alquran, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya.

Oleh Karenanya, syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an adalah bagaimana kita mampu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup sehari-hari. Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Banyak sekali ummat muslim yang berlomba lomba untuk membaca bahkan sampai menghafal serta memahami makna dari kitab ummat islam itu. Namun yang terpenting dalam membaca Al-Qur’an adalah membacanya dengan pelan dengan sesuai dengan tajwid yang sering kita dengan adalah “Tilawah”

Tilawah dalam ayat tersebut adalah berfungsinya lisan, akal, dan hati ketika melantunkan Alquran. Lisan berfungsi dengan baik ketika mampu mentartilkannya. Berfungsinya akal adalah dengan memahami isi ayat yang dilantunkan. Sedangkan berfungsinya hati adalah dengan merenungkan nasihat-nasihat yang terkandung di dalamnya.

“Tartil adalah membaca Al-Qur’an dengan mengikuti prosedur dan aturan serta sesuai dengan kaidah yang berlaku baik dalam segi makhraj (tempat keluar dan safat huruf) dan mengetahui tempat-tempat berhenti (waqaf) dengan tempo yang pelan serta meresapi maknanya” ujar Ust. Sa’ari selaku juri dalam loma tartil Qur’an.

“Skill suaranya sudah bagus namun masih ada beberapa kesalahan dalam bacaan seperti makhrojul huruf dan rata rata para peserta terlalu cepat dalam melantunkan ayat ayat Al Qur’an. Mungkin disebabkan karena mereka nervous atau kurang pengalaman” tambah Ust. Sa’ari yang pernah menyabet Juara 1 MSQ tingkat Jawa Timur di tahun 2014.

Dalam akhir perbincangan, Ust. Sa’ari juga memberikan beberapa harapan kepada pihak pesantren terutama di bagian bakat dan kesenian, agar mereka dapat kembali menghidupkan ekstrakulikuler pesantren terutama dalam Tartil Qur’an. Karena, malam ini para peserta telah membuktikan dirinya mampu untuk melantunkan ayat suci Al Qur’an dengan tilawah. Terakhir harapan beliau adalah bimbingan dan pembinaan khusus bagi mereka yang sudah memiliki potensi yang bagus.

“Kalau skill mereka sudah bagus, tinggal melakukan beberapa pendampingan secara intensif saja, agar mereka dapat berkembang. Dan peserta tartil ditahun ini sudah luar biasa, ada peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya” respon Ust. Sa’ari tentang lomba tartil ini.

bulan lomba

Opening Ceremony Bulan Lomba ke 68 : Lautan Santri Membanjiri Lapangan Ayaman PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam menyambut hari lahir yang ke 68 dan Haul Masyaikh, Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali mengadakn pembukaan bulan lomba.

Kegiatan bulan lomba merupakan kegiatan rutin yang di adakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid setiap satu tahun sekali. Dalam acara pembukaan yang bertempat di lapangan ayaman  tepat pada hari senin malam selasa, ( 06,02,17 ). Pada malam pembukaan, Hampir seluruh santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid ikut serta memeriyahkan dan merayakan malam pertama bulan lomba yang ke 68.

Pada malam pembukaan, yang di awali dengan merdunya lantunan ayat – ayat suci al-qur’an, yang di bacakan oleh salah satu santri putra asal pulau bali, kemudian di lanjut oleh sambutan ketua panitia bulan lomba yang ke 68, yang di sampaikan oleh uztad Horik Alamsyah, dalam sambutannya santri yang berasal dari Bondowoso, menyampaikan tujuan di adakannya bulan lomba, yang pertama sebagai sarana mengasah skill dan kreatifitas santri, kedua sebagai wahana menggembleng mental santri agar nantinya berada d tengah – tengah masyarakat menjadi orang yang siap dan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, dalam sambutannya ketua panitia sekaligus mengharap dengan di adakannya bulan lomba yang ke 68, akan lahir seorang santri yang siap tampil di depan fublik dan siap membawa perubahan di tengah – tengah masyarakat ke arah yang lebih baik.

Dalam malam pembukaan, KH. Makki Maimun Wafi, mewakili kepala pesantren, dalam sambutannya, menyampaikan beberapa harapan sekaligus mendoakan, semoga Haul dan Harlah yang ke 68, berjalan dengan lancar dan tidak hujan.

Dalam lomba yang ke 68, di bedakan menjadi tiga jenis lomba, yang terdiri dari, lomba yang bersifat keagamaan, keilmuan dan olahraga. Yang sama – sama di ikuti oleh semua santri putra pondok pesantren nurul jadid.

Lomba Harlah

28 Lomba, 3 Kategori Akan Digelar Dipagelaran Bulan Lomba Harlah 68

nuruljadid.net – 87 hari lagi Peringatan Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid akan digelar. Beberapa persiapan telah dilakukan dimasing masing bagian dalam kepanitiaan. Salah satunya adalah Panitia Pelaksana Bulan Lomba yang membawahi dan menaungi beberapa perlombaan untuk menyemarakkan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 68 tahun.

28 Lomba dalam 3 kategori, yakni kategori keagamaan, keilmuan dan olahraga terrencanakan dengan matang dan telah disepakati oleh semua pihak terutama pihak pesantren dan akan digelar pada awal bulan Februari mendatang.

“Pembukaan akan dilaksanakan pada tanggal 06 Februari 2017. Konsepnya adalah ceremonial yang dilangsungkan dengan perlombaan hadrah oleh masing masing wilayah” ujar ketua panitia Bulan Lomba Harlah 68, Ustad Horik Alamsyah

Perencanaan yang matang membutuhkan sebuah pertemuan yang kondusif dan efektif. Harapannya adalah suksesnya perlombaan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat santri.

“Harapannya selain menyemarakkan Peringatan Haul Pendiri dan Harlah 68 adalah munculnya potensi, minat dan bakat santri. Sehingga generasi penerus Nurul Jadid bermunculan didalamnya (Bulan Lomba)” tambah Ustad Horik Alamsyah.

Untuk mensukseskan acara tersebut, ustad Horik Alamsyah selaku ketua panitia bulan lomba berkoordinasi bersama atasannya yaitu ustad Ahmad Sofi selaku Ketua I yang membawahi Bulan Lomba dan ustad Badrul Qomar selaku ketua umum Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Tanpa adanya koordinasi dan ikatan emosional yang kuat, Bulan Lomba ini tidak akan terlaksana dengan sukses” ucap Ketua Bulan Lomba sambil tersenyum sumbing.

Semua tata tertib lomba sudah dipersiapkan dengan matang oleh beberapa penanggung jawab lomba. Oleh karena itu, malam hari ini (26/01), bagian bulan lomba mengadakan technical meeting (TM) bersama kepala kepala wilayah dan banom. Ustad Horik Alamsyah selaku pemimpin rapat technical meeting ini menyampaikan pengantar rapat yang dilansir dalam kalimat berikut :

“Dalam pertemuan kali ini kita hanya sebatas sosialisasi dan konsolidasi tentang tata terib dimasing masing lomba, agar tidak ada kesalahan presepsi dimasing masing peserta lomba. Jika ada yang perlu dipertanyakan atau ada sesuatu yang kurang berkenan, maka peserta technical meeting berhak mengungkapkan pendapatnya. Kita laksanakan pertemuan kali ini dengan rasa demokrasi yang tinggi”.

Pertemuan yang pada malam hari ini dihadiri oleh 8 kepala wilayah dan banom. Petemuan yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam lamanya sempat menemukan sesuatu yang panas didalamnya. Namun itu semua telah terkoordinir dengan baik oleh pimpinan rapat.

“Sempat panas sech sedikit, namun iru karena perbedaan pendapat saja. Tapi sudah selesai kok” jawab ustad horik beberapa menit setelah pertemuan selesai.