Ngaji Qasidah KH. Zaini Santri Mun’im, Pengurus Nurul Jadid Sambung Sanad Keilmuan

www.nuruljadid.net.berita – Sekitar 200 pengurus dan wali asuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton mengikuti kegiatan Ngaji Karya Muassis yang digelar di Aula I pesantren pada Kamis malam (03/07/25). Kegiatan ini menjadi momen penting untuk menyambung sanad keilmuan secara langsung kepada KH. Zaini Mun’im melalui pengkajian qasidah-qasidah karya beliau.

Qasidah yang dikaji berjudul Tawassul, sebuah karya yang ditulis oleh KH. Zaini Mun’im pada tahun 1971, menjelang masa Pemilu. Dalam syair ini, beliau memohon perlindungan kepada Allah dari kaum mu’tadin — pihak yang menzalimi, merampas hak, dan menabur kerusakan. Qasidah ini mencerminkan kedalaman spiritual serta semangat doa yang kuat dalam konteks sosial keumatan.

KH. Moh. Zuhri Zaini, putra KH. Zaini Mun’im, memimpin langsung pengajian tersebut. Beliau menjelaskan bahwa tawassul dalam pandangan ayahandanya bukan bentuk pengultusan perantara, melainkan wujud kesadaran akan keterbatasan diri dan keagungan Allah. Dalam kesempatan itu, beliau juga menegaskan bahwa kewalian sejati terletak pada istiqamah dalam beramal, bukan pada karamah atau keajaiban.

Menurut Gus Muhammad Hilman Zidni, pengkajian qasidah ini bukan sekadar pembacaan teks. Melainkan menjadi upaya nyata dalam menyambung sanad ilmu kepada KH. Zaini, karena kitab ini dibaca dan dijelaskan langsung oleh putra beliau. “Dengan ngaji kitab ini, semoga kita diakui sebagai santri dan keluarga besar PPNJ, bukan karena status, tapi karena sebab ilmu yang bersambung,” ujarnya.

KH. Zaini Mun’im dikenal sebagai ulama yang mencintai ilmu syair dan mendalami ilmu ‘arudh. Banyak karya beliau berupa doa-doa dan nadzoman, termasuk penataan ulang kitab-kitab penting seperti Safinatun Najah dan Ghayatul Ushul dalam bentuk syair, guna memudahkan pemahaman bagi para santri.

Kegiatan Ngaji Karya Muassis ini diharapkan terus berlanjut sebagai bagian dari tradisi intelektual pesantren, sekaligus menjadi ruang pembentukan jiwa santri yang memiliki sanad ilmu, spiritualitas, dan tanggung jawab keummatan.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *