Buktikan Kemampuan Bahasa Jepang, SMANJ Kembali Ukir Prestasi Nasional

nuruljadid.net – Prestasi gemilang kembali diraih oleh siswi SMA Nurul Jadid  yang berhasil  memenangkan juara  2 Lomba Shodou (Kaligrafi Jepang) tingkat Nasional pada event Jepang Orenji yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro Semarang.

Secara resmi, penobatan para juara Lomba Shodou diumumkan oleh panitia penyelenggara pada tanggal (11/09/2022) melalui akun resmi Instagram “orenji.undip”. Juara pertama diraih oleh  Achdi Haidar S, siswa SMAN 7 Bandung, sedangkan juara kedua diraih oleh  Siti Ulin Nuha, siswi SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan juara tiga direbut oleh Rafif Zhafir I, siswa SMAN 7 Bandung. Dalam pelaksanaannya ada berbagai macam kategori lomba bahasa Jepang seperti kaligrafi, pidato, desain karakter, dan lainnya.

Lomba ini dilakukan secara daring melalui dua babak. Pertama babak penyisihan, dalam babak ini seluruh peserta diminta menuliskan kanji (Aksara Jepang) dan mengirimkan foto karya Shodounya kepada panitia. Ada puluhan peserta yang mengikuti lomba ini yang kemudian diambil sepuluh besar untuk diseleksi kembali. Selanjutnya pada babak kedua, 10 peserta terpilih diminta  menulis kanji kembali namun direkam dalam bentuk video. setelah proses panjang, pada akhirnya Nuha (sapaan akrab) kelas XII BHS 2 ini mampu bertahan dan mengalahkan peserta lainnya serta bisa mengharumkan almamater SMA Nurul Jadid dengan menjadi juara 2 pada lomba tersebut.

SMA Nurul Jadid baru kali pertama mengirimkan delegasi lomba Shodou di Universitas Diponegoro, karena lomba tersebut merupakan agenda tahunan. Pada lomba tahun 2016 dan 2021 kemarin, SMA Nurul Jadid juga memenangkan Lomba Shodou tingkat Nasional, namun di universitas yang berbeda. Tentunya hal itu membuat para peminat ekstra Bahasa Jepang semakin eksis dan percaya diri serta semakin termotivasi untuk mengikuti lomba-lomba Bahasa jepang lainnya di luar pesantren.

Dibalik kesuksesan Nuha, terdapat usaha yang begitu keras untuk berlatih. Ia berlatih sejak duduk di bangku kelas XI bersama teman sekelasnya. dalam latihannya, Nuha menghabiskan puluhan lembar kertas dan belasan botol tinta kaligrafi.

Dibalik keberhasilan tersebut tentu tak lepas dari jerih payah latihan dan bimbingan dari sosok “Sensei” atau guru yang dengan sabar dan telaten mendampingi para murid. Selain itu, pihak sekolah berharap semoga dengan prestasi yang mulai bermunculan ini mampu membangkitkan semangat belajar para siswa lainnya untuk juga berprestasi.

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *