Dari Nurul Jadid untuk Nusantara: BEM PTNU Kukuhkan Komitmen Keumatan dan Pendidikan

berita.nuruljadid.net – Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) menggelar Kongres Nasional ke-VIII bertajuk “Merajut Persatuan Mahasiswa Nahdliyyin untuk Mendorong Kualitas Pendidikan dan Kemandirian Umat”, yang bertempat di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, pada Sabtu (17/05/2025).

Kongres ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Rektor Universitas Nurul Jadid, Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Wakil Menteri, serta para pejabat dan pimpinan daerah. Suasana kongres semakin semarak dengan hadirnya ratusan delegasi mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi NU se-Nusantara, termasuk para Koordinator Wilayah (Korwil) BEM PTNU dari berbagai daerah. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kolektif untuk memperkuat peran mahasiswa NU dalam kemajuan bangsa.

Kongres yang berlangsung selama empat hari, sejak 17 hingga 20 Mei 2025 ini, juga menandai babak baru dalam konsolidasi internal BEM PTNU. Setelah sempat dilanda konflik dualisme kepemimpinan, seluruh pihak yang berselisih sepakat untuk melebur dan kembali bersatu dalam satu barisan, berlandaskan arahan dan mediasi PBNU. Momen penyatuan ini menjadi tonggak penting bagi soliditas gerakan mahasiswa NU ke depan.

Dalam kongres tersebut, A. Baha’ur Rifqi kembali dipercaya menjabat sebagai Presiden Nasional BEM PTNU periode 2025–2027. Penunjukan ini dilakukan oleh PBNU melalui Bendahara Umum PBNU, KH. Gudfan Arif Ghofur, dengan mengedepankan mekanisme musyawarah mufakat, selaras dengan prinsip dasar organisasi.

“Saya menerima amanah ini sebagai bentuk kepercayaan yang harus saya jaga sebaik-baiknya,” ujar Baha, sapaan akrabnya, dalam pidato sambutan usai penetapan.

Baha menegaskan pentingnya sinergi antara mahasiswa, institusi perguruan tinggi, dan jam’iyah NU dalam merespons tantangan zaman. Ia mengajak seluruh elemen BEM PTNU untuk tetap menjaga soliditas, menjunjung tinggi integritas, serta aktif dalam gerakan sosial, intelektual, dan keumatan.

“Kami akan terus berkomitmen untuk mengawal arah perjuangan BEM PTNU agar mampu membawa harum nama organisasi ini, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.

Sementara itu, KH. Gudfan Arif Ghofur menekankan bahwa BEM PTNU harus menjadi garda terdepan dalam meneguhkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, serta turut andil dalam pembangunan bangsa melalui pendekatan akademik dan advokasi kebijakan publik. Ia juga menyoroti pentingnya regenerasi kader NU di level mahasiswa agar tetap relevan dan adaptif dalam menghadapi dinamika zaman.

“Penunjukan kembali Baha sebagai Presiden Nasional merupakan hasil pertimbangan matang berdasarkan rekam jejak kinerjanya, serta hasil kesepakatan mufakat dari seluruh perwakilan Wilayah BEM PTNU se-Nusantara,” imbuh Gus Gudfan.

Kongres ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi, tetapi juga menjadi titik tolak gerakan BEM PTNU dalam memperkuat kontribusi strategis mahasiswa Nahdliyyin terhadap masa depan Indonesia yang berkeadaban.

 

Pewarta: Ahmad Rifa’i
Editor: Ponirin Mika

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *