Kiai Najib: Kalimat Syahadat, Kunci Masuk Islam
berita.nuruljadid.net- Kunci untuk menjadi umat Islam adalah dengan mengucapkan syahadat. Hal ini disampaikan oleh Kiai Najiburrahman Wahid saat memberikan pengajian kepada santri di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Jum’at (07/03).
“Kunci umat Islam itu adalah syahadat yang harus dipahami dan diyakini. Jika seseorang belum meyakini syahadat, maka dia belum dikatakan masuk Islam,” ujar Kiai Najib di hadapan para santri.
Kiai Najib menjelaskan bahwa sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, seluruh keyakinan yang diajarkan adalah satu, yaitu agama tauhid (mengesakan Allah). Perbedaan yang ada terletak pada tatanan ajarannya.
Beliau juga menguraikan dua macam hadis. Pertama, hadis Tauqifi, yaitu isi yang diterima oleh Rasulullah melalui wahyu yang kemudian beliau sampaikan kepada umat dengan menggunakan bahasa beliau sendiri. Meskipun isinya disandarkan kepada Allah, perkataan tersebut lebih tepat dinisbatkan kepada Rasulullah.
Kedua, hadis Taufiqi, yaitu yang disimpulkan oleh Rasulullah berdasarkan pemahaman terhadap Al-Quran. Rasulullah memiliki tugas untuk menjelaskan dan menerangkan isi Al-Quran melalui perenungan dan ijtihad. Wahyu akan membenarkan pemahaman yang benar, namun jika ada kesalahan, wahyu akan turun untuk membenarkannya.
Mengutip Imam Ghazali, Kiai Najib menjelaskan bahwa wahyu dan akal akan terus berkaitan selama keduanya sama-sama benar dan tidak menyimpang. Wahyu dan akal bekerja sama dalam mencari kebenaran.
“Wahyu bagaikan sinar matahari, sedangkan akal adalah mata manusia. Mata tidak akan dapat melihat sekitarnya tanpa adanya seberkas sinar yang membantu penglihatannya,” tutur beliau.
Imam Ghazali juga pernah mengatakan bahwa agama dan kekuasaan ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan dan saling melengkapi. Kekuasaan dapat mendukung ajaran agama, sementara agama membimbing kekuasaan menuju jalan kebenaran.
Terakhir, Kiai Najib menegaskan bahwa merupakan kewajiban seorang Muslim untuk mempersiapkan kekuatan guna melawan orang kafir.
“Setelah kita menjadi kuat, kita akan memiliki kesempatan untuk berjihad di jalan Allah. Dalam menyusun kekuatan, para santri cukup dengan belajar dengan tekun,” tegasnya kepada seluruh santri.
Pewarta : Moh. Wildan Dhulfahmi
Editor : Ahmad Zainul Khofi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!