Kiai Zuhri Zaini Berikan Wejangan Menjelang Kegiatan Semarak Ramadhan
berita.nuruljadid.net- Sebelum dimulai detik-detik pembukaan kegiatan semarak Ramadhan, panitia memberikan kesempatan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kiai Zuhri Zaini, untuk memberikan wejangan terkait bulan Ramadhan. Acara tersebut berlangsung di Aula 2 PPNJ, Selasa (25/02).
Dalam tausiyahnya, Kiai Zuhri menyampaikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kemuliaan. Pasalnya, di bulan yang suci ini, Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia. Al-Qur’an yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW, diharapkan menjadi petunjuk hidup agar umat manusia tidak kebingungan dalam menjalani kehidupan.
“Al-Qur’an turun sebagai pedoman hidup. Tidak hanya sekadar dibaca, tetapi juga harus dikaji, dipahami, dan diamalkan,” ujar Kiai Zuhri.
Dengan diturunkannya Al-Qur’an, Allah memerintahkan umat manusia untuk mensyukuri anugerah besar tersebut dengan cara berpuasa. Menurut Kiai Zuhri, bersyukur tidak selalu harus dilakukan dengan makan bersama, melainkan melalui puasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.
“Puasa merupakan bentuk syukur kepada Allah. Dengan berpuasa, kita melatih diri untuk mengendalikan nafsu, sehingga mampu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,” tambahnya.
Kiai Zuhri menjelaskan, untuk mengamalkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, manusia harus mampu melawan hawa nafsu. Oleh karena itu, puasa di bulan Ramadhan menjadi sarana untuk melatih diri agar mampu mengendalikan nafsu dan menahan diri dari hal-hal yang dapat merugikan.
“Jika kita dapat mengendalikan nafsu, kita akan mudah untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” tegasnya.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Kiai Zuhri mengingatkan kepada para santri untuk membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Ia menekankan bahwa apapun yang dilakukan secara rutin, akan menjadi kebiasaan.
“Tentu saja kebiasaan itu tidak selalu baik. Ada kebiasaan baik dan buruk. Maka, jika ingin terbiasa dengan sesuatu, biasakanlah hal-hal yang baik,” tuturnya.
Kiai Zuhri juga menegaskan bahwa salah satu tanda diterimanya ibadah adalah rasa semangat yang muncul untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan lebih baik lagi. Oleh karena itu, ia mengajak para santri untuk menjalankan puasa dengan sehat agar bisa mendapatkan hikmah dari ibadah puasa.
Terakhir, Kiai Zuhri mengingatkan agar para santri tidak menganggap puasa sebagai beban yang berat.
“Puasa itu menyehatkan, baik secara fisik maupun mental, asalkan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Jadi, jangan melihat puasa sebagai hal yang berat, tetapi sambutlah dengan kegembiraan karena ini kesempatan untuk meningkatkan kesehatan dan keilmuan kita,” pungkas Kiai Zuhri.
Pewarta : Moh. Wildan Dhulfahmi
Editor : Ahmad Zainul Khofi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!