Mahasiswa UNUJA Tingkatkan Baca Al-Qur’an dengan Metode Yanbu’a
berita.nuruljadid.net – Enam mahasiswi Semester 7 Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengabdikan diri dalam program Praktikum Kuliah yang difokuskan pada peningkatan pembelajaran Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Al-Hasyimiyah. Program ini melibatkan pembinaan intensif santri dengan menggunakan metode Yanbu’a, sebuah pendekatan pembelajaran Al-Qur’an yang interaktif dan repetitif.
Ke enam mahasiswi yang terlibat dalam pengabdian ini adalah Mirna Wulan Sari, Nayyirotut Tazkiroh, Nazilatul Maghfiroh, Rizky Laila Ilmi, Sofiyaturrozibala, dan Ummu Syarifah. Mereka merupakan bagian dari tim mu’allimat (pengajar) di wilayah tersebut, bekerja sama dengan pengurus pesantren untuk mengajar dan membimbing para santri dari jenjang SLTP, SLTA, hingga mahasiswa.
Metode Yanbu’a, yang telah diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid, memungkinkan santri untuk mempelajari Al-Qur’an secara terstruktur dan efektif. Program ini berfokus pada pengulangan materi untuk meningkatkan pemahaman tajwid, pelafalan ayat, dan penulisan huruf hijaiyah sesuai dengan kaidah.
“Sebagai bagian dari praktikum, kami tidak hanya belajar mengimplementasikan metode ini, tetapi juga merasakan langsung bagaimana menjadi bagian dari proses pendidikan yang nyata di pesantren,” ujar Mirna Wulan Sari, salah satu peserta praktikum.
Program dimulai dengan pre-test untuk mengukur kemampuan awal santri dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Setelah pembelajaran intensif selama beberapa minggu, dilanjutkan dengan post-test untuk menilai efektivitas metode Yanbu’a. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada santri yang sebelumnya kesulitan membaca Al-Qur’an dengan tajwid. Kini, mereka mampu melafalkan ayat-ayat dengan lebih lancar dan memahami kaidah ortografi Al-Qur’an.
“Awalnya sulit, tetapi setelah diajarkan berulang-ulang, saya jadi lebih percaya diri membaca Al-Qur’an,” kata Tiana, salah satu santri SLTP.
Sebagai mu’allimat di wilayah Al-Hasyimiyah, keenam mahasiswi ini bekerja sama dengan pengurus pondok lainnya dalam melaksanakan program pembelajaran Al-Qur’an. Selain memberikan pengajaran, mereka juga melakukan evaluasi dan motivasi kepada para santri, yang menunjukkan pentingnya peran kolektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang produktif.
Lebih dari sekadar mengajar, para mahasiswi juga melakukan wawancara dengan mu’allimat senior untuk mengevaluasi sejauh mana metode Yanbu’a mempermudah proses pembelajaran dan penilaian. Hasilnya, metode ini dinilai efektif dalam meningkatkan keterampilan santri sekaligus mempermudah pengajar dalam memonitor perkembangan mereka.
“Program ini tidak hanya membantu santri, tetapi juga memperkuat kemampuan kami sebagai calon pendidik di masa depan,” ujar Linda Badriyati, salah satu mu’allimat.
Dengan pendekatan yang terencana dan berbasis data, program praktikum ini telah membawa dampak positif yang nyata. Para santri tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an, tetapi juga semakin mencintai kitab suci sebagai pedoman hidup mereka.
“Semoga program ini terus berjalan dan semakin banyak santri yang terbantu untuk memahami Al-Qur’an dengan baik,” harap Ummu Syarifah, salah satu peserta praktikum. Pengabdian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa, pesantren, dan metode pembelajaran yang efektif mampu menciptakan generasi Qurani yang unggul.
Pewarta : Mirna Wulan Sari
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!