Sambut IMLEK, NET TV Liput Pengembangan Bahasa Mandarin di Nurul Jadid Paiton
nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek yang merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa, kru NET TV berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk meliput program pengambangan bahasa Mandarin dan budaya Tiongkok di SMA Nurul Jadid (19/01/23).
Liputan ini ditayangkan pada program Fakta +62 Segmen 2 edisi Senin, 23 Januari 2023 lalu pukul 07.00 di NET.TV yang memberitakan tentang bagaimana Pondok Pesantren Nurul Jadid menggembleng santrinya berbahasa Mandarin dan belajar budaya Tionghoa khususnya di SMA Nurul Jadid program unggulan bahasa.
Bahasa Mandarin dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang cukup pesat termasuk di Jawa Timur khususnya di Probolinggo. Meskipun jumlah sekolah di Probolinggo yang membuka program studi/jurusan serta pengajar Bahasa Mandarin tidak sebanyak di kota-kota besar seperti di Jakarta atau Surabaya tetapi perkembangannya cukup bagus.
(Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat diwawancarai oleh Kru NET TV Mahfudz Sunarjie Kontributor Jember)
Menurut kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid terdapat beberapa alasan mengapa pesantren menginisiasi pengembangan bahasa Mandarin di Nurul Jadid beberapa diantaranya adalah sebab kunjungan sejumlah ulama utusan Indonesia ke China pada 1992 terkait potensi perdangan jalur sutra dan untuk menambah wawasan keilmuan santri untuk diaplikasikan seluasnya sesuai kebutuhan.
Pengajar bahasa Mandarin di SMA Nurul Jadid adalah santri senior yang merupakan alumni lulusan perguruan tinggi di Tiongkok atau China dari beasiswa atas kerjasama Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan Kedutaan Besar Tiongkok.
Muhammad Khodir salah satu guru bahasa di SMA Nurul Jadid menyampaikan bahwa penguasaan bahasa Mandarin ini perlu diawali dengan penumbuhan kecintaan peserta didik terhadap bahasa itu sendiri.
“Selain kita harus dengan modal senang dulu belajar, tentunya yang lain-lain, contohnya kita harus membawa mereka dengan budaya, budaya yang tentunya relevan dengan pesantren, seperti prinsip kerja dan kedisiplinan orang China” papar Khodir saat ditemui di tengah syuting.
(Suasana Pembelajaran Bahasa Mandarin di Laboratorium Bahasa SMA Nurul Jadid oleh Laoshi)
Pondok Pesantren Nurul Jadid melihat prospek pengembangan Bahasa Mandarin cukup bagus apalagi dikaitkan dengan sektor pariwisata dan perdagangan. Pada semester pertama tahun ini jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Bali menempati posisi kedua setelah Australia.
Kondisi ini menurut Kasubbag Humas dan Infokom Mujiburrohman juga membukan peluang untuk terus dikembangkan di Probolinggo sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia dengan Bromonya.
Tidak hanya Mandarin, namun Pondok Pesantren Nurul Jadid juga mengembangkan Bahasa Arab, Inggris, Jepang dan Perancis kepada santri khusus peminatan Bahasa.
Link Liputan : https://www.youtube.com/watch?v=SmWiaX1wHtM
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!