Santri Itu Multitalenta
nuruljadid.net- Santri itu multitalente. Begitu kiai Pengasuh pesantren mengatakannya. Santri adalah seorang pelajar yang bermukim di Pesantren menimba ilmu-ilmu agama, bahkan ilmu-ilmu pengetahuan umum pun ia pelajarinya.
Bahkan hampir tidak ada seorang pelajar yang memiliki kesempatan belajar seperti santri. Ia adalah satu-satunya pelajar yang diberi anugerah oleh Tuhan untuk menjadi pribadi yang paripurna.
Begitu saya bermukim di pesantren, saya merasakannya bahwa memang santri itu multitalenta, belajar bertukar pendapat, belajar menghargai orang lain, belajar menempa diri, belajar mandiri, belajar hidup sederhana dan belajar menjadi kader umat yang produktif.
Puluhan tahun saya melihat dan menikmati dunia santri di pesantren. Ada senda gurau yang sangat indah, bumbu-bumbu gurau adalah ilmu dan joke-joke para kiai-kiai sepuh yang memiliki makna.
Semangat santri tidak pernah punah meskipun zaman telah mengalami perubahan. Santri terus mengejar impiannnya menjadi pribadi saleh dan musleh.
Hebatnya, saat saya menjadi santri dan pulang ke rumah saya di Kepulauan Kangean, banyak orang menyambutnya, seakan saya seorang raja yang patut dibanggakan dan dihormati.
Tibalah akhirnya, saya memberanikan diri bertanya pada sesepuh yang ada di kampung halaman saya.
“Pak kiai, orang-orang kampung kok menyambut kedatangan saya bak seorang raja atau pahlawan yang kembali di medan perang,” begitu tanyaku.
Pak kiai itu menjawab.
“Njenengan kan seorang pelajar yang bermukim di pesantren (santri) disana njenengan belajar banyak ilmu, baik ilmu agama, ilmu umum dan bahkan ilmu hikmah, pokoknya semua ilmu. Kedatangan njenengan ke kampung halaman ini sebuah keberuntungan yang sangat besar bagi masyarakat. Njenengan bisa berbagi pengetahuan dengan mereka terkait banyak ilmu. Saya percaya santri itu mengetahui ilmu segala bidang,” begitu jawabnya.
Seyogyanya santri memahami persepsi masyarakat dengan baik. So, yang terpenting asahlah skill santri melalui berbagai hal, untuk menjadi kader bangsa dan ummat yang produktif. Di Pondok Pesantren Nurul Jadid tempat saya mondok dan mengabdi melakukan pembinaan-pembinaan kepada santrinya agar mampu menjadi insan yang memiliki kualitas, menjadi abdi untuk tercapainya kemaslahatan ammah sesuai dengan ridla Allah SWT.
Pewarta : PM
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!