Habib Ahmad bin Novel bin Jindan; Para Masyayikh Nurul Jadid Mengorbankan ilmu dan Ekonominya Untuk Umat
nuruljadid.net- Sosok pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Alm. KH. Zaini Mun’im telah meninggalkan jejak yang luar biasa dan mulia, sungguh apa yang kita saksikan saat ini, yang telah kita dengar, kegiatan, program, persembahan demi persembahan adalah bukti kemulian pendiri dan jasa yang agung dari beliau, Hal tersebut disampaikan Habib Ahmad bin Novel bin Jindan saat memberi ceramah pada Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 72, Ahad malam (14/03/21) di Masjid Jamid Nurul Jadid.
Habib Ahmad bin Novel melanjutkan, pelaksanaan haul malam ini bukan sekedar mendo’akan, mengenang, membanggakan para masyayikh yang telah wafat tapi bagaimana kita mengambil pelajaran pada mereka.
Mereka adalah manusia-manusia mulia disisi Allah, mereka adalah manusia-manusia yang tulus mengabdi kepada Allah. Sungguh mereka (masyayikh) telah wafat mungkin beberapa puluh tahun yang lalu, tapi lihat kematian tidak dapat membatasi manfaat yang mereka persembahkan untuk umat,” Sambungnya.
Penulis Buku Masjid Istana orang beriman ini menambahkan, apa yang membuat mereka demikian, yang membuat demikian karena Allah maha hidup yang membuat mereka tetap hidup sekalipun jasad mereka dikuburkan di dalam kubur. Mereka orang yang mendahulukan Allah diatas segala-galanya sehingga Allah mendahulukan mereka diatas segala-galanya, mereka memprioritaskan Allah diatas segala-galanya sehingga Allah memprioritaskan mereka dari segala-galanya, mereka menjaga Allah diatas segala-galanya sehingga Allah menjaga mereka diatas segala-galanya, mereka membela Allah diatas segala-galanya sehingga Allah membela mereka diatas segala-galanya, mereka memperjuangkan Allah diatas segala-galanya sehingga Allah memperjuangkan mereka diatas segala-galanya.
Siang hari mereka berjuang untuk umat dan malam hari mereka bermunajat kepada Allah. Ilmu, tuntunan hingga urusan ekonomi mereka dikorbankan untuk umat. Mereka selalu memberi manfaat kepada orang lain,” Imbuhnya.
Masih kata Habib Ahmad, dengan mengutip pernyataan Siti Khodijah istri Nabi Muhammad SAW. Rasulllah SAW memberi manfaat kepada orang lain yang dilakukannya adalah, beliau rasulullah SAW sosok penyambung silaturrahim, sosok yang selalu menjamu tamu, sosok yang selalu membantu kesulitan orang lain dan sosok yang berkorban demi kesejahteraan umat. Ini diucapkan Siti Khodijah saat pertama kali Nabi Muhammad menerima wahyu pada waktu beliau kembali dari gua hira, bahkan prilaku ini dilakukan Rasulullah sebelum menerima wahyu, dan prilaku seperti itu dilakukan oleh para masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Kesungguhan mereka para masyayikh dalam memberikan manfaat untuk umat, mereka mengorbankan segalanya untuk umat. Demi Allah, mereka tidak wafat, mereka mendapat gelar Ibadurrahman gelar yang sangat agung diberikan Allah, dan gelar ini ditakuti oleh para malaikat. Teladani mereka para masyayikh dengan sebaik-baiknya,” Ungkapnya.
Pewarta : DKP
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!