Ketua Umum PBNU Ungkap 22.000 Pesantren NU, Pesantren Nurul Jadid Berhasil Menanggulangi Covid-19
nuruljadid.net- NU satu-satunya ormas di Indonesia yang sangat intens memberikan bantuan kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19. Ditingkat Pesantren, Pesantren Nurul Jadidlah yang paling intens dan massif, paling tinggi membangun gugus tugas dan berhasil mengendalikan minimal meminimalisir tersebarnya covid-19 ini. Alhamdulillah saya bangga, bersyukur dan terharu mudah-mudahan Pesantren lain bisa niru Nurul Jadid. Dari 22.000 Pesantren NU hanya Nurul Jadid yang berhasil Menanggulangi Covid-19. Saya harap Pesantren lain seperti Pesantren Nurul Jadid. Mari kita sosialisasikan bahwa covid-19 itu ada dan bahaya bukan omong kosong. Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Pesar Nahdhatul Ulama Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA saat memberi sambutan pada acara Penganugerahan Pesantren Terbaik Penanganan Covid-19 Satgas Award PBNU, Kamis siang (07/01/21) di Aula Pesantren I melalui Virtual.
Kiai Said melanjutkan, ada beberapa hikmah dibalik pandemi Covid-19 yang dapat diambil, Pertama : Kita harus merubah pola hidup, dengan cuci tangan terus-menerus, menggunakan masker, menjaga jarak, mengurangi kerumunan, ini merupakan hikmah yang paling besar. Kalau orang tidak berkumpul satu sama lain mengurangi prilaku maksiat, seperti ghibah, namimah. Kedua, Menjaga kesehatan lingkungan, banyak orang saat ini tidak memperhatikan kebersihan, tidak sama sekali mementingkan arti kebersihan. Padahal kenapa orang kalau mau shalat harus wudhu dulu, itu kebersihan, kenapa pada saat mau melaksanakan sholat jum’at meski tidak jinabah harus mandi, itu kebersihan, kenapa setelah habis tidur dengan istri harus mandi, itu kebersihan. Maka kita menjadi mengerti bahwa kebersihan merupakan prinsip dalam kehidupan kita. Oleh karena itu dengan adanya Covid-19 mau tidak mau mendorong kita suka atau tidak suka kita harus menjaga kebersihan.” Imbunya.
Ketiga, dengan adanya covid-19 , kita arti pentingnya ukhuwah insaniyah. Ukhuwah islamiyah untuk menghadapi covid-19 belum efektif, ukhuwah wathoniyah untuk menangani Covid-19 belum efektif. Covid-19 ini tidak bisa ditangani oleh satu bangsa saja harus kerja sama dengan china, amerika, jerman, swiss. Tidak bisa hanya ditanggulangi oleh ummat, oleh bangsa, oleh Negara satu saja harus membangun ukhuwah insaniyah. Betapa besarnya nilai ukhuwah insaniyah ketika menghadapi krisis seperti ini,” Lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Ketua PBNU dua periode ini mengatakan, manusia banyak yang masih mengandalkan HP, Teknologi dan Google padahal itu menggeser keimanan.
“Manusia menganggap semuanya bisa diselesaikan dengan HP, Google ini menggeser keimanan kita kepada Allah, menggeser keimanan kita kepada ilmullah, menggeser keimanan kita kepada qodailllah waqudrati. Dari sangking percaya pada kecanggihan teknologi revolusi Industri 4.0 yang sekarang ini.oleh karena itu diperingati oleh Allah diberi ujian dengan Covid-19 ternyata semua blingsatan dari amerika sampai paiton tidak mampu menghadapi ancaman Covid-19, semua ketakutan, semua merasa kalah, semua merasa lemahmenghadapi Covid-19. Semua dunia berusaha menangani minimal meminimalisir adanya Covid-19. Bagi kita orang beriman tidak boleh takut, tidak boleh kecil hati,” Kata beliau.
Oleh karena itu dengan adanya covid-19 ini harus lebih meningkatkan iman, harus semakin bertambah keimanan kepada Allah.
“Kita harus mengandalkan Allah jangan mengandalkan teknologi karena mengandalkan selain Allah tidak bisa menciptakan satu lalatpun,’ Tegasnya.
Pewarta : Ibnu Abdillah
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!