Pos

Fakultas Kesehatan UNUJA Probolinggo Gandeng Alumninya Gelar Pelatihan Mom and Baby Holistic Care

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo merupakan kampus berkeadaban (civilized university) senantiasa berupaya membekali mahasiswanya dengan peningkatan kompetensi keahlian sesuai dengan program studinya. “Two Steps Ahead” yang artinya dua langkah lebih maju adalah semboyan Unuja yang diimplementasikan oleh Fakultas Kesehatan (FKES) dengan menyelenggarakan pelatihan Mom and Baby Holistic Care pekan lalu (27/01/2023).

Pelatihan Mom and Baby Holistic Care dilaksanakan di aula wisma dosen Unuja. Kegiatan ini merupakan sebuah pelatihan yang akan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani bayi dan perawatan ibu pasca melahirkan.

(Suasana ruangan pelatihan Mom and Baby Holistic Care oleh narasumber di Aula Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid)

Dekan Fakultas Kesehatan, Handono Fatkhur Rahman, M.Kep., Sp.,Kep.M.B. menyampaikan tujuan diselenggarakannya pelatihan ini “Melalui pelatihan ini diharapkan alumni Fkes Unuja mempunyai kompetensi komplementer yang lebih maksimal, yang nantinya bisa diaplikasikan dalam pelayanan kebidanan saat mereka sudah bekerja,” tutur Handono

Guna meningkatkan kompetensi dan keahlian bagi mahasiswi dan alumni dalam melakukan pemandian bayi, pijat bayi dan perawatan ibu bersalin, prodi kebidanan falkultas kesehatan melakukan pelatihan tersebut sehati penuh.

(Suasana ruangan pelatihan Mom and Baby Holistic Care oleh narasumber di Aula Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid)

Kegiatan ini adalah pilihan yang tepat bagi alumni dan mahasiswi kebidanan Unuja karena narasumber menyajikan pemberdayaan ibu-ibu atau calon ibu untuk mengupdate ilmu mengenai proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan juga perawatan ibu dan bayi.

Pelatihan Perawatan Mom and Baby Holistic Care ini diselenggarakan atas kolaborasi dan kerja sama antara Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid dan Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

UNUJA Paiton dan UiTM Malaysia Kembangkan Perguruan Tinggi dan Kerjasama Melalui MoU

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Kabupaten Probolinggo kedatangan tamu spesial dari negari Jiran yaitu rombongan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia kemarin Minggu (29/01/2023) malam. Kedatangan rombongan UiTM yang berjumlah lima orang itu disambut hangat oleh pimpinan UNUJA di ruang tamu Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Silaturrahim tersebut dihadiri Rektor Universiti Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Sarawak, Malaysia, Prof. Dato Dr. Jamil bin Haji Hamali, yang diterima langsung oleh Rektor Universitas Nurul Jadid, K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., Staf Ahli Rektor, Ahmad Sahidah, Ph.D., Direktur Pascasarjana UNUJA, Dr. H. Hasan Baharun, dan beberapa civitas akademika lainnya.

Rektor UNUJA K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag dan Rektor UiTM Prof. Dato Dr. Jamil bin Haji Hamali dalam pertemuan singkat tersebut mendiskusikan beberapa hal seputar pengembangan pendidikan di kedua Universitas. Upaya pengembangan yang akan dikerjasamakan tidak luput dari tri dharma perguruan tinggi. Alhasil, kedua belah pihak bersepakat melangsungkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(Suasana hangat dan keakraban saat pimpinan UNUJA menyambut kedatangan rombongan UiTM Malaysia di ruang tamu pesantren)

Dari kerja sama yang ditandai dengan penandatangan MoU itu, Rektor berharap mutu pendidikan di kedua perguruan tinggi dapat ditingkatkan demi tercapainya kebermanfaatan yang lebih besar bagi masyarakat luas, khususnya bagi perguruan tinggi masing-masing.

Prof. Jamil mengungkapkan kegembiraannya karena dapat berkunjung ke salah satu kampus berbasis pesantren terbesar di Jawa Timur. Dalam rangka untuk mempererat jalinan silaturahim antar perguruan tinggi, ia juga mengundang para pimpinan dan civitas akademik UNUJA untuk berkunjung ke Universiti Teknologi Mara (UiTM) yang berbasis di Cawangan, Sarawak, Malaysia. Ia juga berharap kerja sama yang telah terjalin ini dapat ditindaklanjuti dalam berbagai program bersama ke depan.

 

 

(Humas Infokom)

UNUJA Terima Kunjungan dan Benchmarking IAI An-Nawawi Jawa Tengah

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo menerima kunjungan dan benchmarking Institut Agama Islam An-Nawawi (IAIAN) Purworejo Jawa Tengah di Aula Utama Pesantren, Senin (30/01). Disamping berbagi wawasan, kunjungan ini juga bertujuan untuk membangun jaringan kerjasama.

Hadir bersama pimpinan IAIAN Purworejo, sebanyak 99 orang mahasiswa dari program studi Hukum Ekonomi Syariah dan Manajemen Pendidikan Islam. Kedatangannya disambut hangat oleh civitas akademika UNUJA.

Wakil Rektor III Institut Agama Islam An-Nawawi Bapak Anwar Ma’rufi, M.Ud. mengatakan, tujuan berkunjung salah satunya adalah untuk membangun jaringan kerjasama yang lebih serius antara IAIAN dan UNUJA, karena keduanya merupakan Perguruan Tinggi (PT) berbasis pesantren, dengan harapan bisa menjadi role model bagi PT di Indonesia.

“Ini adalah hal yang didamba-dambakan sejak dulu oleh kami, memang kami lebih tua dari pesantren, namun masalah pengembangan Perguruan Tinggi kami jauh tertinggal,” ungkapnya.

(Wakil Rektor III Institut Agama Islam An-Nawawi Bapak Anwar Ma’rufi, M.Ud. tengah memberikan sambutan di depan seluruh civitas akademika)

Menyambut dan mengawali pengenalan tentang UNUJA, Wakil Rektor I Bapak Hambali, M.Pd. melalui sesi sambutannya menceritakan selayang pandang berdirinya kampus berkeadaban Universitas Nurul Jadid yang kini kerap dipanggil dengan nama singkatan UNUJA. Dengan singkat dan jelas, beliau menceritakan dari sejak awal berdirinya pesantren, Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid (STT), sampai penggabungan tiga PT menjadi Universitas Nurul Jadid.

“Pada tanggal 29 Oktober 2017 dibawah komando Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, alhamdulillah kita berhasil menyatukan 3 Perguruan Tinggi menjadi Universitas Nurul Jadid dalam kurun waktu tiga bulan”, jelas beliau.

Lebih lanjut, Bapak Hambali meminta untuk diadakan sesi diskusi atau dialog bersama di akhir acara, agar keduanya dapat maksimal memberi ataupun menerima wawasan dan pengalaman dalam hal mengembangkan Perguruan Tinggi berbasis pesantren.

Acara diskusi berlangsung di dua tempat berbeda, mahasiswa tetap di aula utama, dan pimpinan di ruang rapat pesantren. Sebelumnya, dilangsungkan pemberian cenderamata oleh kedua belah pihak dan acara ditutup dengan doa oleh Direktur Pacsa Sarjana UNUJA Bapak Dr. H. Hasan Baharun, M.Pd.

(Humas Infokom)

Pesilat Universitas Nurul Jadid Paiton Berhasil Taklukkan Panggung Internasional di Bandung

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo, Jawa Timur melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perguruan Bela Diri (PBD) kembali menorehkan prestasi mebanggakan. Tak tanggung-tanggung, kali ini pesilat Unuja berhasil taklukkan ajang internasional pada gelaran Bandung Lautan Api International Championship 4, Jawa Barat.

Romy Ardiansyah selaku ketua panitia memaparkan bahwa banyak event yang mereka sudah berhasil inisiasi di beberapa daerah di Indonesia untuk mencari bibit unggul dalam bidang pencak silat.

“Sudah banyak event yang kita buat, seperti Yogyakarta Championship, Bali Championship, dan sebagainya. Kami ingin memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk para peserta untuk merasakan pengalaman bertanding dan kemajuan prestasinya ke jenjang pertandingan selanjutnya,” terang Romy.

Pasalnya, ajang lintas negara itu diselenggarakan di Gedung Olahraga Raga (GOR) Futsal Institute Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor, Kota Sumedang Jawa Barat sejak Kamis sampai dengan Minggu (5-8/1/2023) silam.

Tak main-main, lima pesilat Persatuan Bela Diri Unuja Paiton Probolinggo, berhasil menunjukkan taringnya dengan memborong lima medali kemenangan sekaligus di ajang internasional itu.

“Alhamdulillah, selamat dan sukses atas prestasi yang berhasil dicapai. Tak sia sia datang jauh ke Jawa Barat akhirnya pulang dengan membawa kemenangan,” sambut pimpinan Unuja Warek III Nur Fadli Hidayat.

Ikatan Pencak Silat Indonesia disingkat IPSI provinsi Jawa Barat merupakan penyelenggara ajang pertandingan ini bekerjasama dengan Sayang Raja Wali. Event internasional ini diikuti oleh sekitar 1.083 peserta dari dua kategori baik seni maupun tanding.

Ternyata tidak hanya mahasiswa, melainkan peserta mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa/Dewasa turut meramaikan ajang Bandung Lautan Api International Championship ke 4 tersebut. Peserta tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga beberapa dari Thailand, Malaysia dan Singapura.

Berikut daftar nama pesilat jawara pada ajang Bandung Lautan Api International Championship 4 delegasi Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo

  1. Juara 1 kelas A dewasa putra diraih Achmad Nasruddin Sholeh;
  2. Juara 1 kelas B dewasa putra diraih Moh Nurrizal Sulton;
  3. Juara 2 kelas C dewasa putra diraih Ahmad Ibnu Akil;
  4. Juara 1 kelas D dewasa putra diraih Muhammad Firdaus;
  5. Juara 1 kelas E dewasa putra diraih Abdullah.

 

 

(Humasn Infokom)

STAI Azzain Sampang Ngaji Pengelolaan PT ke Universitas Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Sekolah Tinggi Agama Islam Azzain Sampang bersilaturrahim ke Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo untuk mengaji pengelolaan lembaga perguruan tinggi (PT) khususnya perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren beberapa waktu lalu (10/01/23).

STAI Azzain Sampang merupakan kampus vokasi pertama dan satu-satunya di Pulau Madura yang saat ini tengah mengambangkan pengelolaan kampusnya untuk memberikan peningkatan layanan kepada mahasiswa. Acara yang dilangsungkan sejak pagi itu berlangsung di aula mini Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid Paiton.

Kunjungan dalam rangka ngaji pengelolaan Perguruan Tinggi (PT) ini disambut hangat oleh pimpinan Unuja. Pimpinan dan beberapa civitas akademika yang saat itu hadir adalah wakil rektor (Warek) I Unuja bagian akademik Drs. H. Hambali, M.Pd , yang didampingi oleh dekan fakultas dan kaprodi di Fakultas Agama Islam Unuja.

(Suasana forum ngaji pengelolaan perguruan tinggi dari STAI Azzain Sampang kepada Universitas Nurul Jadid Paiton di Aula Mini Wisma Dosen)

Kegiatan berlangsung khidmat dan akrab selamam beberapa jam di dalam ruangan Aula Mini tersebut. Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak STAI Azzain Sampang kepada pihak Unuja seputar pengelolaan perguruan tinggi berbasis pesantren.

Universitas Nurul Jadid (Unuja) sebagai salah satu perguruan tinggu Nahdlatul Ulama tahun lalu 2022 berhasil berada pada posisi keempat kategori PTNU terbaik di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Unuja sebagai salah satu perguruan tinggi fovarit dan diminati oleh banyak calon mahasiswa untuk menimba ilmu serta pengalaman.

Unuja juga kerap kali menjadi rujukan perguruan tinggi berbasis pesantren di Jawa Timur untuk ngaji pengelolaan PT terpadu, yang mengintegrasikan antara kuliah dan mondok di pesantren dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Ahluassunah Wal Jamaah (ASWAJA).

 

(Humas Infokom)

Harumkan Unuja, Mahasiswi Fakultas Kesehatan Raih Peserta Terbaik Nasional

nuruljadid.net – Siti Zulfiana Safitri, Mahasiswi Universitas Nurul Jadid Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan berhasil harumkan almamater kampusnya dengan raih harapan Penulis Terbaik tingkat Nasional dalam lomba menulis cerpen. Lomba tersebut diadakan oleh Lisapublisher pada awal bulan Januari 2023.

Ana sapaan akrabnya, Mahasiswi asal Besuki itu kemudian menjelaskan serangkaian kegiatan perlomban yang ia ikuti tersebut. Perlombaan ini digelar secara daring, jadi peserta cukup mengirimkan naskah karyanya saja dalam mengikuti perlombaan tersebut kepada panitia penyelenggara sesuai deadline yang telah ditentukan. Setelah itu, naskah akan melalui proses penilaian oleh juri.

Ana menceritakan pengalamannya dari awal. Sebelum kenal dengan even lomba, Ana hanya mengikuti seminar-seminar saja.

“Kalau untuk lombanya, sebelum saya kenal ke event-event lomba karya tulis seperti puisi, opini dan cerpen itu saya hanya ikut seminarnya saja. Kemudian dari seminar itu memang diinstruksikan untuk membuat 1 artikel untuk prasyarat. Dan kebetulan artikel saya kepilih tanpa bersyarat,” Terang ana.

Selanjutnya ia diajak bergabung ke dalam grub Lisapublisher. Disana ia mulai aktif mencari informasi perlombaan sehingga diajak untuk berpartisipasi dalam ajang lomba cipta puisi tingkat Nasional Lisapublisher. Tanpa disangka-sangka, ternyata hasil karyanya berhasil masuk dalam ketegori Harapan Penulis Terbaik.

Rasa senang dan haru menyelimuti kemenangan Ana pada saat itu. Sejak itu juga ia semakin termotivasi untuk aktif mengikuti perlombaan lagi khususnya dalam dunia tulis menulis. Ia ingin prestasi yang dia dapatkan tidak berhenti sampai disitu saja, sebab ia juga ingin menorehkan prestasi-prestasi yang lain untuk kampusnya.

Mahasiswi Fakutas Kesehatan tersebut juga berpesan kepada generasi muda masa kini agar tidak takut untuk mencoba.

“Jangan takut untuk mencoba. Kejar terus dan teruslah belajar berjalan tanpa henti. Boleh gengsi tapi jangan jatuh, boleh jatuh tapi harus tetap bangkit,” ungkapnya kepada tim infokom.

 

 

(Humas Infokom)

Tutup Akhir Tahun 2022, Asrama Pomas Gelar Acara Refleksi Tahun Baru 2023 Bersama Ra Imdad

nuruljadid.net – Pondok Mahasiswa (Pomas) Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid laksanakan acara Refleksi Akhir Tahun 2022. Acara ini merupakan salah satu kegiatan rutinan yang dilaksanakan oleh asrama Pondok Mahasiswa (Pomas) tiap di penghujung tahun masehi.

Selain acara refleksi, acara kali ini juga diselingi dengan pelantikan pengurus baru Asrama Pomas yang bertempat di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Sabtu (31/12/2022) malam.

Pomas mengusung tema yang bertajuk “Moralitas Santri Dalam Perspektif Panca Kesadaran Santri” pada acara refleksi santri tahun ini

Turut hadir dalam acara, K. Imdad Rabbani sebagai Penyaji, Ustadz M. Alif Hidayatullah menjadi moderator, Dr. H. Chusnul Mualli selaku Ketua Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid dan beberapa dosen Universitas Nuru Jadid lainnya.

Ketua panitia acara, Deni Alfan Humaidi sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah membantu menyukseskan acara dan hadirin yang sudah hadir meluangkan waktunya pada acara Refleksi tersebut.

Sementara itu, Dr. H. Chusnul Mualli dalam sambutannya menyampaikan latar belakang adanya acara ini dan beberapa hal terkait kemahasiswaan.

“Kedepannya LIK sudah merencanakan beberapa program. Salah satunya, Unuja akan memfasilitasi sertifikasi keagamaan melalui uji kompetensi yang sifatnya wajib bagi mahasiswa dari angkatan tahun 2021. Nantinya sertifikat tersebut menjadi syarat untuk mengikuti tugas akhir,” papar Ketua LIK tersebut.

(Dr. H. Chusnul Mualli selaku Ketua Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid saat memberikan sambutan)

“Kelulusan atas uji kompetensi keagamaan anda itu menjadi syarat untuk mengikuti ujian akhir,”  tambahnya.

Selanjutnya, bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh  asesor mitra LIK  Unuja yakni Aswaja Center,  JQH Jawa Timur, dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah PWNU Jawa Timur. Dan yang belum lulus akan mengulangi lagi sampai benar-benar tuntas.

Usai sambutan, acara disambung dengan pelantikan puluhan pengurus baru wilayah Ibnu Arabi dengan pembacaan Ikrar yang dipimpin oleh bapak Suherdiansyah, M.Pd.

Setelah ceremonial usai, acara dilanjutkan dengan sesi pembedahan tema yang diisi oleh Kepala Biro Pendidikan yakni K. Imdad Rabbani. Pada sesi ini para audien menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh pemateri sambil lalu menyiapkan sesi soal pertanyaan. Karena sejak dari awal moderator mengingaatkan audien untuk mempersiapkan pertanyaan.

Acara Refleksi akhir tahun itu berjalan dengan lancar dan ditutup dengan sesi foto bersama pemateri.

 

 

(Humas Infokom)

Ra Imdad : Tahun Baru Yang Terpenting Bukan Pada Perayaannya, Tetapi Pada Pemaknaannya

nuruljadid.net – Kepala Biro Pendidian Nurul Jadid, Kiai Mohammad Imdad Robbani yang akrab disapa Ra Imdad diundang untuk menjadi pembicara pada acara Refleski Akhir Tahun 2022 dengan tema yang bertajuk “Moralitas Santri dalam Perspektif Panca Kesadaran Santri”. Acara tersebut digelar tepat pada hari Sabtu (31/12/2022) malam tahun baru 2023 oleh Pomas (Pondok Mahasiswa) Unuja.

Dalam acara tersebut, Ra Imdad mengupas tema dengan baik walaupun beliau baru mengetahui tema yang akan dibahas pada saat tiba di lokasi acara. Beliau memulai materinya dari pemaknaan akhir tahun. Dimana menurut beliau, pergantian tahun itu sama dengan pergantian bulan, pergantian hari, pergantian jam, dan pergantian menit. Artinya momentum pergantian tahun dari bulan Desember ke Januari secara historis, bagi kita itu tidak bermakna apapun. Namun yang penting bagi kita adalah bagaimana kita memaknainya.

“Kalau berbicara pemaknaan, berarti yang penting itu bukan hanya tahun, tapi pergantian bulan, minggu, hari, menit, detik setiap saat itu penting. Jadi pergantian tahun masehi ini yang penting bukan terletak pada perayaannya, tapi pemaknaannya,” terang beliau.

Kemudian Ra Imdad menerangkan makna refleksi itu dengan “merenung sejenak”. Dalam artian kita bisa memikirkan apa saja yang telah kita lakukan selama satu tahun, dua atau beberapa tahun sebelumnya. Tetapi tidak hanya sekedar memikirkannya saja, namun juga harus mengevaluasi apa yang telah terjadi dengan berbenah diri, memanfaatkan waktu hidup kita dengan hal yang bermanfaat.

“Jadi kalau kita di waktu-waktu yang telah berlalu terbiasa menggunakan akal kita untuk hal-hal yang tidak berguna, itu hentikan,” ungkap Ra Imdad.

 (Sesi Pematerian tema acara Refleksi Akhir Tahun oleh Gus Imdad selaku pemateri bersama dengan Ustadz Alif Hidayaullah sebagai moderator)

Lebih dalam lagi, Ra Imdad melanjutkan pembahasan tema dengan menjelaskan makna tingkatan panca kesadaran santri.

Agama itu dasarnya adalah kepatuhan kepada Allah SWT dan kepada Rasullullah SAW., sedangkan semua ilmu bagi seorang muslim itu orientasinya selalu bersifat ketuhanan. Oleh karena itu. Panca Kesadaran Santri ini bersifat hirarkis, bertingkat. Mulai dari kesadaran beragama dulu, berilmu, berbangsa dan bernegara, bermasyarakat dan terakhir kesadaran berorganisasi. Itulah mengapa sebabnya kesadaran beragama dalam Panca Kesadaran Santri diletakkan di posisi pertama.

Kesadaran beragama, Ra Imdad melanjutkan, adalah kesadaran universal yang menjiwai, mengorientasikan dan mengarahkan yang ada dibawahnya. Jadi agama itu paket lengkap. Semua yang ada pada diri kita sebagai manusia, itu ada petunjuk penggunaannya dalam agama.

Hal itulah yang membuat Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mewajibkan santrinya agar lulus Furudul Ainiyah (FA) baik di tingkat lembaga rendah, hingga perguruan tinggi sekalipun. Sebab FA itu adalah modal dasar yang harapannya nanti kita jangan sampai merasa selesai dengan apa yang telah kita ketahui. Jadi kita perlu secara sadar dan kontinyu berpikir bagaimana kita bisa terus meng-upgrade level pemahaman, penghayatan, dan pengamalan FA ke tahap selanjutnya.

Seusai sesi pematerian, moderator mengawal sesi tanya jawab dengan audiens, peserta mengikuti dan beberapa aktif bertanya seputar tema yang diusung malam itu. Setelah kurang lebih 2 jam, acara dikahiri dengan sesi foto bersama Ra Imdad.

 

 

(Humas Infokom)

Kembali Tatap Muka, UNUJA Luluskan 1.115 Wisudawan

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali melaksanakan wisuda Diploma-Sarjana-Magister secara tatap muka untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 pada hari Sabtu (29/10) kemarin. Bertema ‘Bakti UNUJA untuk Peradaban Bangsa,’ pelaksanaan wisuda ini sekaligus menjadi puncak peringatan milad ke-5 atau 1 Lustrum UNUJA.

Perhelatan ini dilaksanakan serentak di multilokasi kampus UNUJA, Wisudawan bertempat di Aula I, dan Wisudawati di Aula II. Wisudawan Wisudawati juga di dampingi para orang tua maupun pendamping yang menyaksikan melalui videotron di Lapangan Ayaman.

(Terlihat Rektor Universias Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid. M.Ag. (kanan) dan Dekan Fakultas Agama Islam Dr. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I (kiri) tengah melakukan prosesi wisuda)

Pada wisuda kali ini, terdapat sebanyak 1.115 Wisudawan Wisudawati jenjang Diploma, Sarjana, dan Magister dari 5 fakultas berbeda. Masing-masing 88 Wisudawan Wisudawati dari program Pascasarjana, 465 orang lulusan Fakultas Agama Islam, 313 orang lulusan Fakultas Teknik, 100 orang lulusan Fakultas Kesehatan, dan 149 orang lulusan Fakultas Sosial Humaniora.

Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. mewakili seluruh Civitas Akademika Universitas Nurul Jadid dalam pidato sambutan menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati tahun akademik 2021/2022.

Dalam pidato Rektor UNUJA, disampaikan wisuda merupakan pengakuan akademik terhadap kompetensi yang telah diterima selama ini. “Dengan wisuda ini, para wisudawan dan wisudawati telah melalui suatu tahapan penting dari perjalanan kehidupan akademik,” ujar Rektor.

(Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. sedang memberikan sambutan kepada seluruh Wisudawan Wisudawati)

Dalam upacara prosesi wisuda, juga dinobatkan Wisudawan Wisudawati terbaik Akademik, Non-Akademik, dan Pengurus Pesantren Terbaik. Wisudawan peraih IPK Terbaik diantaranya, Helmiyatus Sa’adah (Pascasarjana), Santi Laili Safitri (Fakultas Agama Islam), Husnul Hotimah (Fakultas Teknik), Sofiatul Widad (Fakultas Kesehatan), dan Saiful Islam (Fakultas Sosial Humaniora).

Sementara itu, Wisudawan terbaik Non-Akademik diantaranya, Badrus Zaman (Fakultas Agama Islam), Ahmad Wahyu Nor Khotim (Fakultas Teknik), Fauzan Abdullatif (Fakultas Kesehatan), Zulfikar Prayogi (Fakultas Sosial Humaniora), dan Wisudawan Pengurus Pesantren Terbaik adalah Ilham Akbar Safaruddin (Fakultas Agama Islam) dan Sulusiyah (Fakultas Agama Islam).

Wisuda ini menjadi momentum berharga dan kebanggaan, tidak hanya bagi para wisudawan, melainkan juga bagi para orang tua atau wali mahasiswa. Kelak, upacara wisuda yang kembali digelar secara luring dengan hadirnya orang tua/wali/pendamping akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi generasi di masa mendatang.

“Kami berharap semoga lulusan Universitas Nurul Jadid yang diwisuda saat ini mampu membaktikan diri dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” ungkap Rektor.

 

(Humas Infokom)

Kemendes PDTT RI Lakukan Perjanjian Kerja Bersama dengan UNUJA

nuruljadid.net – Bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional, Universitas Nurul Jadid lakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia (RI). Sabtu, (22/10) lalu.

Usai mengikuti upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi Republik Indonesia Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd beserta rombongan dan Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. bergeser tempat dari Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid menuju Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid guna untuk melanjutkan kegiatan kerjasama antara UNUJA dengan Kemendes PDTT RI.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula satu Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut turut hadir Staf Khusus Kemendes PDTT H. Abdul Malik Haramain,, S.Sos, M.Si, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si.

(Mendes PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd bersama Rektor UNUJA Dr. KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag saat penandatangan PKB)

Pada kesempatan tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd bersama Rektor Uiversitas Nurul Jadid menandatangani naskah Kesepahaman Bersama antara Kemendes PDTT dan UNUJA.

Dalam sambutannya, Menteri Desa PDTT menyampaikan bahwa kerja sama dengan pesantren dalam konteks pembangunan desa adalah keniscayaan mutlak.

“Bahwa pesantren mampu menangani menyelesaikan dan menindak lanjuti segala hal dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya, kerja sama dengan pesantren dalam pembangunan desa ini adalah suatu keniscayaan, dan UNUJA sebagai perguruan tinggi yang ada di pesantren menjadi mitra yang tepat untuk kerja sama ini.” tegas Doktor peraih Honoris Causa UNY tersebut.

Saat ini, kata Gus Halim, kesadaran masyarakat untuk mengirimkan anak-anak mereka ke pesantren semakin meningkat. Tak hanya dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, mayoritas pesantren kini juga diisi anak-anak dari kalangan menengah ke atas.

“Mulai dari anak yang nakal, yang setengah nakal, pintar, pintar banget itu ada di pesantren. Mulai dari yang kaya, orang elit, sampai sama sekali tidak punya biaya untuk sekolah, itu ada di Pesantren,” tuturnya.

Sebagai penyangga peradaban, ia mengatakan, pesantren telah banyak menuai bukti nyata sebagaimana yang diharapkan oleh para pendiri bangsa.

“Pesantren juga menangani dan menyelesaikan semua hal dalam tatanan kehidupan baik di dalam maupun di luar lingkungan pesantren. Termasuk persoalan bangsa dan negara,” tuturnya.

(Dirjen PEID Kemendes Ir. Harlina Sulistyorini usai menandatangani MoU dengan Warek IV UNUJA KH. Faiz, M.Phil.I disaksikan Mendes PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd dan Rektor UNUJA Dr. KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag saat penandatangan PKB)

Usai penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara UNUJA dengan Kemendes PDTT dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi oleh Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan UNUJA KH. Faiz, M.Phil.I.

Dengan adanya perjanjian kerja bersama tersebut, Kemendes PDTT dan UNUJA akan bersinergi dalam melakukan pengembangan ekononomi dan investasi desa.

 

 

(Humas Infokom)

Expo Kerajinan Handmade Santri Hiasi Sepanjang Koridor Halaqah Fikih Peradaban

nuruljadid.net – Memeriahkan kegiatan Halaqah Fikih Peradaban, Pondok Mahasiswi (Pomasi) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) mengadakan expo kerajinan tangan (handmade) karya santri di sepangan koridor lantai 1 gedung kantor pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ketua Pomasi Unuja, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menuturkan display kerajinan tangan santri dan karya literasinya akan ditampilkan saat halaqah fikih peradaban PBNI untuk mengapresiasi karya santri agar dapat dinikmati oleh tamu undangan dan pengunjung lainnya.

(Potret display karya kerajinan tangan santri mahasiswi pada expo halaqah fikih peradaban)

“sengaja kami display seluruh karya mahasiswi perwakilan wilayah dan fakultasnya untuk mengapresiasi jerih payah usaha proses pembuatan karyanya dari nol sampai jadi,” Neng Iah menuturkan.

Kerajinan tangan, di masyarakat, merupakan salah satu industri yang digerakkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain mengaji dan kuliah, mahasiswi Pomasi juga mendapatkan ruang untuk berkarya dan menumbuhkan keterampilan kerajinan tangan.

Tidak hanya kerajian tangan, mahasiswi santri dan umum diberikan wadah untuk menuliskan esainya dalam rangka menghidupkan literasi yang menyenangkan songkok di lingkungan pesantren.

(Potret display karya kerajinan tangan santri mahasiswi pada expo halaqah fikih peradaban)

Jangan heran, banyak karya santri mahasiswi membuat kerajianan tangan (handmade) yang bagus dan kreatif. Mereka membuat miniature atau prototype gedung yang berada di wilayah Al-Hasyimiah. Tidak sedikit pengunjung tak berdecak kagum. “Masyaallah, karyanya luar biasa bagus dan mirip dengan aslinya, sungguh kreatif,” terang Ichsan saat melewati koridor tersebut.

Adapun, kerajinan tangan yang dibuat meliputi miniatur bangunan gedung pesantren dan asrama, produk anyaman dan kerajianan bahan daur ulang untuk dijadikan logo pesantren atau Unuja.

 

 

(Humas Infokom)

Meriahkan Halaqah: Pomasi Unuja Apresiasi Karya Literasi dan Kerajinan ‘Handmade’ Santri

nuruljadid.net – Pada kesempatan bedah buku “Pilar Penyelamat Pembangunan” yang dilaksanakan kemarin pagi (02/10/2022) di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Pondok Mahasiswi Universitas Nurul Jadid memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemenang lomba karya literasi dan kerajinan handmade santri mahasiswi.

Lomba literasi dan keterampilan membuat kerajinan tangan (handmade) ini merupakan program Pomasi Unuja bagi santri mahasiswi dan umum dalam rangka menyambut Halaqah Fikih Peradaban PBNU yang bertempat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Kerajian tangan yang dibuat santri putri ini berupa miniatur bangunan atau gedung yang berada di lingkungan pesantren putri. Selain itu, tidak sedikit dari mereka membuat karya dari anyaman dan bahan daur ulang berupa bucket bunga, mendesain logo pesantren dan Unuja.

Pembina Pomasi Unuja, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah biasa disapa Neng Iah menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya kita meningkatkan kecintaan santri terhadap dunia literasi dan kreatif dalam berkarya.

“kegiatan ini sangat positif sebagai upaya dalam meningkatkan tingkat literasi santri dan mendorong mereka agar lebih kreatif dalam berkarya di pesantren,” Neng Iah menuturkan.

Lomba kerajinan tangan (handmade) itu diperuntukkan baik untuk seluruh wilayah di lingkungan pesantren juga antar fakultas di Unuja. Sedangka lomba literasi diselenggarakan untuk umum dan antar fakultas.

Untuk mengetahui daftar pemenang lomba literasi dan kerajinan tangan (handmade) ini, dapat dilihat pada daftar berikut.

Lomba Handmade Antar Wilayah

  • Juara 1 (Wilayah Zaid Bin Tsabit)
  • JUARA 2 (Wilayah Al-Lathifiyah)

Lomba Handmade Antar Fakultas

  • Juara 1 (Fakultas Teknik Unuja)
  • Juara 2 (Fakultas Soshum Unuja)

Lomba Literasi Untuk Umum 

  • Juara 1 (Irma Sari Fadillah. Nasution. Judul: “Adikku baik-baik saja”)
  • Juara 2 (Mamluk Nurul Wada’ah. Judul : “Hadiah dibalik Pengorbanan”)

Lomba Literasi Antar Fakultas

  • Juara 1 (Fakultas Soshum Unuja. Judul : “Kongow Kelas Semesta”
  • Juara 2 (Fakultas Teknik Unuja. Judul : “Inspirasi Perempuan Cerdas Di Masa Pandemi”.

 

 

(Humas Infokom)

 

Studium Generale, UNUJA Hadirkan Profesor UIN Jember Bekali Wawasan Mahasiswa Pascasarjana

nuruljadid.net – Merespon berbagai fenomena di era Society 5.0, Program Pascasarjana Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melangsungkan Studium Generale dengan mengusung tema “Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dalam Penguatan SDM Unggul di Era Society 5.0 dan Pendidikan Abad 21,” pada Kamis (29/09) pagi di Aula KH. Zaini Mun’im Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pascasarjana Universitas Nurul Jadid menghadirkan narasumber Profesor Bidang Manajemen Pendidikan dari UIN KHAS Jember Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. Pada kesempatan itu, turut hadir menyambut sebagai tuan rumah, Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan SDM Drs. H. Hambali, M.Pd., Wakil Rektor II Bidang Keuangan & Sarana KH. Najiburrahman Wahid, M.Ag., serta jajaran civitas akademik lainnya.

(Potret pimpinan Universitas Nurul Jadid dan Civitas Akademika bersama Narasumber Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. di acara Studium Generale)

Era Super Smart Society (Society 5.0) dirancang sebagai antisipasi gejolak disrupsi yang diakibatkan oleh Revolusi Industri 4.0. Hal itu menjadi kekhawatiran bersama, ditakutkan invasi tersebut berpotensi mengecilkan peran manusia dan menggerus jati diri kemanusiaan. Sehingga puncaknya ada pada problematika yang begitu kompleks dan ambigu.

Di hadapan ratusan mahasiswa pascasarjana dan civitas akademika, Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. menjelaskan cara sederhana untuk menghadapi era Society 5.0, utamanya bagi mahasiswa sebagai pelaku pendidikan agar mampu survive di tengah pusaran dinamika yang dihadapi oleh bangsa ini.

“Modal utama adalah dalam hati, dari berbagai riset itu menunjukkan bahwa motivation adalah kunci sukses. Sebesar keinsafanmu, sebesar itu pula keberuntunganmu. Ini penting harus muncul dari dalam diri anda, karena saat ini anda berada pada lingkungan yang mengkooptasi, lingkungan luar anda terus menyerang anda. Kalau anda punya daya tangkal sesuai dengan visi niat anda belajar, maka insyaallah anda akan sukses,” terang Prof. Khusnuridlo.

(Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. sedang memaparkan materi di depan ratusan peserta)

Selain itu, Prof. Khusnuridlo juga menguraikan panjang lebar problematika yang menjadi sebab perlunya merdeka belajar diimplementasikan menjadi sistem pendidikan Indonesia.

“Saat ini kita mengalami krisis pembelajajan di dunia sistem pendidikan, krisis ini tidak berarti negatif di dunia pendidikan, ilmu itu dinamis, jadi komplementer, memang ada hal-hal yang perlu ditambah. Selanjutnya terjadi simplikasi kurikulum pendidikan. Selain itu, juga sebab Pandemi COVID-19, kompetensi anak didik kita menjadi hilang, dan perlu pemulihan pembelajaran memberi kebebasan memilih kurikulum. Oleh karenanya, terjadi implementasi kuikulum merdeka secara bertahap” tambahnya.

(Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid sedang memberikan sambutan pada acara Studium Generale)

Di sisi lain, Rektor Universitas Nurul Jadid berharap, kedatangan Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd.  mampu memberikan pencerahan terutama dalam meneguhkan semangat, wawasan, dan seni kepada mahasiswa dan civitas akademika agar bisa beradaptasi dengan perubahan.

“Saya berharap kita dapat mengikuti dengan saksama dan dapat mengambil manfaat dari kegiatan siang ini, harapan kita bahwa unuja sebagai kampus berkeadaban dapat terus mengambil peran dalam perubahan ini dengan melakukan inovasi-inovasi, sehingga kita bisa terus hidup beradaptasi dengan baik dengan perkembangan yang ada, bahkan bisa memberikan warna, dan berperan bukan hanya sekedar sebagai pengikut ataupun bagian pelengkap dari perkembangan yang ada.” pungkas beliau.

 

 

(Humas Infokom)

Menyambut Anniversary ke-5, UNUJA Gelar Bootcamp Digital Marketing Bersama KPEU MUI Jatim

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo melakukan peningkatan keterampilan (upgrading skill) pelaku usaha dan bisnis di pesantren dengan mengadakan Bootcamp Digital Marketing bekerja sama dengan Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur sejak tanggal 24 sampai 25 September 2022.

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan Unuja dalam rangka penguatan sektor ekonomi di pesantren. Karena dengan semakin menguatnya ekonomi pesantren maka akan mampu menguatkan ekonomi masyarakat sekitar sesuai dengan salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi (Decent Job and Economic Growth)

Dalam bootcamp selama dua hari ini, para peserta akan disuguhi berbagai materi yang berkaitan dengan digital marketing strategy, antara lain Mindset Digital Marketing, Market Research, Digital Marketing Plan, Pembuatan Konten Digital, Pembuatan Web Landing Page, Marketing Content dan Copywriting, hingga Optimasi Organik dan Berbayar.

Rektor UNUJA sekaligus Wakil Ketua KPEU MUI Jawa Timur, KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan Bootcamp Digital Marketing Pesantren ini merupakan langkah strategis untuk terus memberikan kontribusi kepada umat, serta menjadi wahana bagi para pelaku UMKM yang ada di pesantren agar dapat terus berkembang dan melahirkan produk-produk unggulan yang dapat bersaing (competitive products) di pasar nasional bahkan internasional.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Pengembangan Profesionalitas dan Kewirausahaan (LPPK) UNUJA, Moh. Jasri, M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah salah satu wujud peran serta UNUJA dalam mengembangkan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta sebagai bentuk inovasi kampus untuk terus memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Pada acara pembukaan kegiatan tersebut, hadir Rektor UNUJA sekaligus Wakil Ketua KPEU MUI Jawa Timur, KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., Sekretaris KPEU MUI Jawa Timur, Dr. Fatin Fadhillah Hasib, S.E., M.Si., para pimpinan dan kepala lembaga UNUJA, para pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid, serta perwakilan dari 15 pesantren mitra yang juga merupakan peserta Bootcamp selama dua hari.

Kegiatan Bootcamp Digital Marketing Pesantren ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi UNUJA ke-5 (1 Lustrum), yang akan diperingati pada tanggal 29 Oktober mendatang.

 

 

(Humas Infokom)

UNUJA Gandeng Kemenkumham Tingkatkan Hak Paten Melalui Sentra Kekayaan Intelektual

nuruljadid.net – Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur bersama Lembaga Pengembangan Profesionalitas dan Kewirausahaan (LPPK) Universitas Nurul Jadid (Unuja) melaksanakan pelatihan dan pendampingan seputar “Sentra Kekayaan Intelektual” bertempat di Aula Mini Wisma Dosen Unuja pada hari Senin lalu (19/09/22).

Kepala Bidang Pelayanan Hukum Mustiqo Vitra Ardiansyah mengatakan dalam sambutannya “Hak Kekayaan Intelektual (HKI) begitu penting dilaksanakan khususnya di Unuja. Karena di daerah sekitar sini memiliki potensi kekayaan alam yang memadai, sehingga perlu didukung dengan upaya yang optimal dalam memberikan perlindungan HKI,” ujarnya.

(Suasana Forum Pelatihan dan Pendampingan Layanan Sentra Kekayaan Intelektual Unuja bekerjasama dengan Kanwil Kemenkumham Jatim di Aula Wisma Dosen)

Selain itu, Pahlevi Witantra sebagai Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual menjadi pamateri pertama dalam acara kerjasama ini, ia menjelaskan bahwa, “pendaftaran Kekayaan Intelektual (KI) menjadi persoalan tersendiri bagi para pencipta maupun inventor. Karena dianggap pendaftaran KI terlalu rumit untuk proses pendaftarannya maupun persyaratannya, dan ini merupakan tanggung jawab kami untuk memberikan pelayanan yang menurut orang lain rumit dalam prosesnya,” ucapnya.

Kepala LPPK Unuja Moh. Jasri Ahyak, M.Kom melalui sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan kerjasama ini, “untuk meningkatkan mutu dari output penelitian, pengabdian, dan pembelajaran atau tri dharma perguruan tinggi. Tidak hanya itu, jurnal yang telah terpublikasi perlu ditingkatkan menjadi produk-produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat baik di dunia usaha maupun industri,” tegasnya

(Kepala LPPK Unuja bersama mahasiswa binaan mempromosikan salah satu produk hasil karya mahasiswa Unuja pada Pelatihan dan Pendampingan Layanan Sentra Kekayaan Intelektual)

“kemudian meningkatkan mutu kegiatan dan pendampingan proses kewirausahaan berupa produk merek dagang baik kewirausahaan yang telah dilakukan di dalam Unuja maupun layanan-layanan pendaftaran merek dagang dari bermacam lapisan produk yang dihasilkan masyarakat, pesantren mitra, dan UMKM yang menjadi binaan Unuja,” imbuhnya.

Harapannya tindak lanjut dari kegiatan ini Unuja terus konsisten dalam melakukan pendampingan-pendampingan dan layanan pendaftaran HKI. Selain itu, Unuja juga akan berupaya membuka berbagai macam sentra-sentra HKI di berbagai wilayah melalui kerja sama dengan alumni, masyarakat, dan pesantren mitra.

Dalam acara tersebut turut hadir Ketua LPPK Unuja Moh. Jasri Ahyak, M.Kom, Warek 1 Unuja Drs. H. Hambali, M.Pd, Kepala Bidang Pelayanan Hukum Mustiqo Vitra Ardiansyah, S.IP, M.Si, M.H, Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Pahlevi Witantra, S.H dan para dosen Unuja.

 

 

(Humas Infokom)