Pos

Update Info! Perijinan Santri Nurul Jadid DITUTUP

nuruljadid.net – Berdasarkan Surat Pemberitahuan resmi dari Biro Kepesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo nomor: NJ-F/A.II/0119/12.2022 yang beredar di berbagai platform media sosial bahwa Perijinan Santri untuk sementara ditutup (21/12).

Surat Pemberitahuan ini berangkat dari hasil keputusan rapat internal pengurus Biro Kepesantrenan yang dinahkodai KH. Fahmi AHZ dalam menyikapi momentum menjelang tahun baru masehi 2023.

Penutupan perijinan santri berlaku sejak tanggal 30 Jumadil Ula 1443 H atau tanggal 24 Desember 2022 tahun masehi sampai dengan tanggal 10 Jumadil Akhir 1443 H atau 03 Januari 2023 M.

Hal ini dimaksudkan agar santri tidak mengajukan ijin pulang begitu pula wali santri tidak menjemput putra-putrinya untuk pulang dengan alasan apapun menjelang tahun baru 2023.

(Surat Pemberitahuan resmi tentang penutupan perijinan santri menjelang Tahun Baru 2023 oleh Biro Kepesantrenan Nurul Jadid)

Tidak lain tujuan penutupan ijin pulang menjelang datangnya tahun baru ini adalah sebagai tindakan preventif pesantren agar santri tidak ikut merayakan pergantian tahun dari 2022 menuju 2023 di rumah masing-masing.

Rentan perayaan tahun baru masehi yang bukan budaya dan tradisi Islam tersebut dilakukan oleh santri saat di rumah karena mengandung banyak mudhorot bagi masyarakat khususnya remaja dan pemuda.

Sehingga, harapannya keputusan Pondok Pesantren Nurul Jadid ini melalui Biro Kepesantren bisa diindahkan oleh semua pihak dan dijalankan bersama dengan penuh tanggung jawab oleh baik pengurus, santri dan wali santri demi kemaslahatan bersama.

Tradisi pesantren memperingati awal tahun (1 Januari 2023), Biro Kepesantrenan akan menyelenggarakan istighosah bersama seluruh santri di masjid jami’ bagi putera dan wilayah masing-masing bagi putri untuk berjamaah bermunajad kepada Allah SWT mendoakan demi kebaikan serta keselamatan Indonesia dan dunia.

 

 

(Humas Infokom)

Tahun Baru Islam 1444 H Jatuh Pada Tanggal 30 Juli 2022, Berikut Doa Akhir dan Awal Tahun Juga Amalan Muharram

nuruljadid.net – Tidak terasa, hari ini kita telah tiba di penghujung tahun hijriyah 1443 yang ditutup dengan bulan Dzulhijjah. 1 Muharram 2022 merupakan tahun baru Islam 1444 Hijriyah. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Dirjen Bimas Kemenag) Kamarrudin Amin, mengungkapkan tahun baru Islam atau 1 Muharram 1444 H jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022.

Momen tahun baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 H ini merupakan hari libur nasional yang berlaku bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Muharram menjadi bulan yang suci kedua setelah bulan Ramadhan. Tahun Baru Muharram biasanya dirayakan selama 10 hari di awal bulan Muharram. Ada yang menyebut bulan Muharram sebagai bulan perdamaian.

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa sejarah dalam Islam yang berkaitan dengan bulan Muharram. Bulan Muharram ini menjadi hari penting bagi Nabi Musa, yaitu hari bersejarah dimana Nabi Musa diselamatkan oleh Allah SWT dari Firaun.

Selain itu Muharram juga diperingati sebagai kematian cucu Nabi Muhammad, Hussein Ibn Ali yang dibunuh selama pertempuran Karbala pada hari Asyura tahun 690 M. Maka dari itu, seluruh umat muslim dapat merayakan 1 Muharram dengan menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah SWT.

Umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak beribadah dan selalu berdoa. Do’a akhir tahun dibaca pada tanggal akhir bulan dzulhijjah ba’da sholat ashar yaitu sore ini 29 Dzulhijjah 1443 H, sedangkan do’a awal tahun dibaca di hari yang sama ba’da sholat maghrib. Adapun do’a Akhir tahun dan awal tahun sebagai berikut:

Sedangkan pada tanggal 1 Muharram 1444 H, umat muslim dianjurkan membaca amalan dan doa sebagai berikut:

 

 

(Humas Infokom)

 

 

Sambut Tahun Baru, Nurul Jadid Gelar Istighosah dan Doa Bersama untuk Indonesia

nuruljadid.net – Tanggal 01 Januari merupakan awal setiap tahun, tidak terkecuali tahun 2022 ini. Hampir semua manusia di seluruh dunia merayakan momentum pergantian tahun tersebut dengan berbagai kegiatan. Sebagaimana biasanya, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid menyambut tahun baru 2022 dengan istighosah bersama di Masjid Jami’ pagi ini (01/01/2022). Kegiatan istighosah ini juga digelar di masing-masing wilayah satelit yang dikoordinir oleh masing-masing pengurus setempat.

Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar istighosah selain sebagai bentuk munajat kepada Allah SWT untuk keberkahan hidup juga sebagai sikap keprihatinan atas banyak musibah yang dihadapi bangsa Indonesia. Selain pandemi Covid-19 yang merupakan bencana dunia, akhir-akhir ini Indonesia banyak diuji dengan berbagai bencana yang melanda, mulai dari erupsi gunung semeru, gempa bumi, tsunami sampai dengan kasus kemanusiaan dan fitnah dunia.

Pelaksanaan istighosah bersama merupakan kegiatan rutinitas santri yang diinisiasi oleh bagian ubudiyah Biro Kepesantrenan. “Kegiatan istigosah ini merupakan kegiatan tahunan pesantren yang sudah ditentukan dan ditetapkan dalam Kalender  Pesantren,” ujar Ust. Alif Hidayatullah salah satu pengurus pesantren.

Tentu istighosah dilakukan harapannya bukan hanya sebagai ritual rutinitas para santri, tapi juga sebagai momen untuk menundukkan hati, merenungi hal-hal yang telah dilakukan selama satu tahun berlalu. Pembacaan istighosah bersama juga sebagai simbol semangat baru untuk masa satu tahun mendatang.

(Terlihat santri sedang memenuhi Masjid Jami’ Nurul Jadid Sabtu (01/01) pagi tadi)

Setelah pergelaran refleksi akhir tahun kemarin malam, pagi ini ribuan santri Nurul Jadid bermunajat dengan istighosah bersama. Selain sebagai ciri khas warga pesantren, istighosah juga bentuk serupa dengan doa dan dzikir yang memiliki berbagai manfaat. Do’a dan dzikir (mengingat Allah SWT) memiliki faedah yang sangat banyak, diantaranya 1) Mendatangkan keridhoan Allah SWT; 2) Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya; 3) Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati; 4) Mendatangkan kegembiraan dan ketentraman (di dalam) hati; 5) Melapangkan rizki; 6) Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan.

Banyak misteri dan tantangan yang akan bangsa Indonesia dan dunia hadapi di masa yang akan datang sehingga dengan berdoa dan mengemis ridho, hidayah dan maunah dari Allah SWT melalui istighosah ini, harapannya kita akan senantiasa dalam lindungan Allah SWT, khususnya pandemi covid-19 ini segera berakhir.

“Setiap memasuki tahun baru, kaum Muslim hendaknya memiliki semangat baru untuk menjalani sunnatullah dengan diniatkan beribadah kepada Allah SWT lebih baik lagi,” tutur ustaz Alif.

(Humas Infokom)

KSR PMI UNUJA Ikut Serta Pengamanan Tahun Baru Bersama POLRES Probolinggo

nuruljadid.net – Korps Sukarelawan (KSR) PMI Universitas Nurul Jadid (UNUJA) ikut serta dalam pengamanan tahun baru 2022 bersama Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Probolinggo di Posko Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Unit Paiton Jum’at malam (31/12).

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi ikut hadir dan memantau kondisi pos pengamanan di lapangan menyampaikan bahwa malam ini seluruh personel agar siap siaga, dan lebih mengedepankan sikap humanis dalam menjalankan tugas pengamanan malam tahun baru 2022.

(foto Korps Sukarelawan (KSR) PMI Universitas Nurul Jadid (UNUJA) bersama Kapolres probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi dengan di Pos keamanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022)

Tim Korps Relawan Palang Merah Indonesia Unuja selama menjalankan tugas pengamanan, berperan sebagai tim medis bertanggung jawab pada protokol Kesehatan. Selain itu, mereka juga harus terus siap siaga manakala terdapat isu Kesehatan dan keselamatan petugas jaga atau masyarakat yang melintas di lokasi sekitar sehingga dapat memberikan pertolongan pertama pada penderita.

PLT Bupati Probolinggo Drs. H. A. Timbul Prihanjoko turut hadir didampingi Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mendatangi setiap pos pengamanan malam tahun baru tersebut untuk mencegah terjadinya konvoi yang dapat mengancam keselamatan masyarakat di tengah situasi pandemic covid-19 ini.

Bapak Timbul mengecek kesiapan dan kondisi personil yang sedang bertugas ketika berkunjung ke pos pengamanan Nataru. Sekaligus menyerahkan bingkisan kepada personil sebagai bentuk dukungan agar tetap semangat dalam melaksanakan tugas memberikan Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kepada masyarakat.

“Peninjauan ke Pos Pantau Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022 ini sekaligus untuk memberikan support moral kepada teman-teman kita yang sedang bertugas di lapangan supaya bisa tetap semangat,” tutur Plt Bupati Timbul Prihanjoko.

Lebih lanjut Plt Bupati Timbul mengharapkan kepada masyarakat tetap bisa merayakan tahun baru ini di rumah saja. Kalaupun dirayakan perlu menghindari kerumunan yang rentan menularkan virus. “Harapan saya tentunya malam tahun baru ini dapat berlangsung dengan tenang dan tidak ada kejadian-kejadian yang menonjol,” jelasnya.

Plt Bupati Timbul mengaku sangat bersyukur karena di penghujung tahun 2021 dan menyambut tahun baru 2022 ini Kabupaten Probolinggo sudah zona hijau semua karena tidak ada kasus Covid-19.

“Cuma harapan saya tentunya tetap waspada kepada masyarakat. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat atas disiplinnya dan seluruh petugas kesehatan, TNI dan Polri yang terus bahu membahu dalam rangka untuk mencegah penularan Covid-19. Keberhasilan ini tentunya harus kita syukuri,” imbuhnya.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menyampaikan pemantauan ini dilakukan di pos pantau yang ada di wilayah hukum Probolinggo. Yakni, Exit Tol Leces, Alun-alun Kota Kraksaan dan Desa Binor Kecamatan Paiton.

( Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi memberikan bingkisan kepada Korps Sukarelawan (KSR) PMI Universitas Nurul Jadid (UNUJA))

AKBP Teuku Arsya mengaku sangat bersyukur sebab sampai saat ini berdasarkan hasil pantauan untuk arus lalu lintas di Kabupaten Probolinggo terkait dengan pengamanan tahun baru kondisinya masih normal.

“Tempat-tempat wisata sudah kami lakukan pengecekan. Tempat wisata yang sekiranya menjadi kunjungan dari wisatawan sudah dilengkapi juga dengan aplikasi Peduli Lindungi. Jadi yang masuk harus menunjukkan aplikasi Peduli Lindungi atau memiliki kartu vaksin sebanyak dua kali,” imbuhnya.

 

(Humas Infokom)

Galeri Foto: Pawai Obor Santri Dalam Rangka Menyambut Tahun Baru Islam 1441 H

Perayaan Tahun Baru Ala Santri Nurul Jadid

Perayaan Tahun Baru Ala Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – Masjid Jami’ Nurul Jadid tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Pada waktu pagi, di hari yang lain, Masjid Jami’ akan terlihat sepi sebab para santri pergi ke sekolah masing-masing. Lain halnya hari ini, dari kejauhan suara dzikir terdengar menggema, Pondok Pesentren Nurul Jadid gelar istigasah bersama menyambut  tahun baru 2019.

Banyak cara untuk merayakan tahun baru. Kebanyakan biasanya diawali dengan pesta kembang api, tiup terompet, dan diakhiri dengan melancong ke berbagai destinasi wisata. Perayaan macam ini diasumsikan sebagai ucapan syukur atas segala hal yang telah terjadi pada tahun yang sudah terlewati.

Namun santri Nurul Jadid berbeda. Selasa, (01/01/2019) mereka memilih berkumpul di Masjid Jami’ Nurul Jadid dalam rangka menyambut tahun baru dengan lantunan do’a dan ungkapan syukur atas rahmat Allah SWT. “Selain itu kami berdoa untuk keselamatan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid, santri, wali santri, alumni pondok pesantren, serta seluruh saudara sebangsa setanah air,” kata Alif Hidayatullah selaku Kepala Ubudiyah Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Kegiatan ini dilakukan bakda sholat Shubuh berjama’ah. “Setiap tahun baru, biasanya hanya baca Yasin 3kali dan tahlil. Untuk sekarang ditambah istigasah dan pembacaan tawassul karangan Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zaini Mun’im,” tambahnya.

Istigasah digelar agar santri membiasakan diri untuk tidak melakukan hal-hal negatif di momentum tahun baru. Misalkan sampai berbuat maksiat atau minum-minuman keras dengan alasan merayakan tahun baru. Santri seharusnya selalu menjaga identitas diri dengan mengamalkan sesuatu yg bernilai ibadah, lebih-lebih tahun baru sebagai tanda berkurangnya umur.

“Di setiap Musala Wilayah Putri acara istigasah juga dilakukan secara serentak. Dengan harapan kita semua, khususnya Indonesia dijauhkan dari bencana pada tahun 2019 nanti,” tutupnya.

Penulis : Badrus

Editor : Rahmad Hidayat

K. Imdad Robbani saat memimpin istigasah

Bulan Muharram, Santri Nurul Jadid Berpuasa dan Adakan Istigasah

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar istigasah hari Asyura atau hari ke-10 bulan Muharram yang bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Dalam istigasah tersebut santri dipandu untuk membaca Surat Al-Ikhlas 1000 kali dan wiridan yang sudah terangkum dalam Al-A’malu Al-Yaumiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kamis pagi (20/9/2018).

K. Imdad Rabbani, selaku Kepala Biro Kepesantrenan Nurul Jadid, memimpin jalannya istigasah dengan mengajak segenap santri untuk niat beriktikaf. Seraya kemudian beliau menjelaskan keistimewaan-keistimewaan hari Asyura.

Menurut beliau kejadian-kejadian terdahulu yang menjadi faktor penyebab dibalik keistimewaan hari Asyura. “Pada hari ini ­Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, diselamatkannya Nabi Nuh AS, diampunkannya kaum Nabi Yunus AS dan terselamatkannya Nabi Musa dari kerjaran Fir’aun,” ungkap beliau pada seluruh santri yang hadir.

“Maka kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dianjurkan untuk memperbaharui taubat dan juga dianjurkan untuk merayakannya dengan ibadah dan salah satu ibadah yang agung adalah puasa,” imbuh beliau.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa karena menurut K. Imdad Rabbani penjelasannya ada pada suatu riwayat dalam kitab Irsyadul Ibad karangan Zainuddin Al-Malibari. Dikisahkan Nabi Muhammad SAW bertemu dengan orang Yahudi, lalu Rasulullah bertanya alasan ia berpuasa tepat pada hari Asyuro. Orang yahudi tersebut menjawab bahwa pada hari ini, hari Asyuro, Nabi Musa AS selamat dari kejaran Fir’aun.

Sedangkan untuk membadakan antara umat Islam dengan Yahudi, K. imdad Rabbani lebih jauh menjelaskan bahwa umat Nabi Muhammad SAW ketika berpuasa di hari Asyuro dianjurkan untuk turut berpuasa satu hari sebelum atau sesudah hari ke-10 bulan Muharram tersebut, yaitu pada tanggal 9 atau 11 bulan Muharram.

“Amalan seperti itu merupakan suatu amalan yang biasa dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu dan saya berharap amalan seperti ini bisa dilakukan oleh para santri khususnya santri Pondok Pesantren Nurul Jadid,” terang beliau.

Begini Cara Santri Nurul Jadid Sambut Tahun Baru

nuruljadid.net – Berbagai cara dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dalam menyambut tahun baru masehi 2018,  salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh santri yang berdomisili di Asrama Diniyah.

Hari ini, (01/01/18) tepat pada pukul 00.00 WIB santri asrama Diniyah mengadakan kegiatan perayaan hari tahun baru masehi 2018 di Auditorium Madrasah Diniyah Nurul Jadid. Kegiatan tersebut diisi dengan beberapa kegiatan seperti Istigosah,  Muhasabah, Pembacaan Puisi dan yang terakhir ialah makan tabhek atau makan bareng (budaya santri Nurul Jadid).

Selaku Kepala Wilayah Sunan Bonang (N), Ust. Imron Sadewo menyampaikan dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan para santri yang berdomisili di Asrama Diniyah bisa ber-Muhasabah atau evaluasi diri.

“harapan kedepannya yang diinginkan semoga momen – momen tahun baru seperti ini bisa diisi dengan hal – hal yang bermanfaat dan bisa bermuhasabah atau evaluasi diri atau dengan renungan,” cakap Ust. Dewo (sapaan akrab Kepala Wilayah N). (qz/salim)