Pos

Kunjungan Industri ke PLTU Paiton, SMK Nurul Jadid Kenalkan Dunia Pembangkit pada Siswa

berita.nuruljadid.netSekolah Menengah Kejuruan Nurul Jadid (SMKNJ) melakukan kunjungan industri ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, khususnya PT. PLN Nusantara Paiton, Rabu (17/07/24). Kunjungan ini dalam rangka memberikan pengetahuan tentang dunia pembangkit pada siswa.

Pada lawatan itu, belasan siswa SMKNJ jurusan Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL) tak hanya menerima wawasan dasar tentang pembangkit melalui sambutan pengantar di dalam ruang (indoor), akan tetapi juga mengunjungi dan belajar secara langsung tentang alat operasi di unit tersebut.

Kepala SMKNJ Arief Hariyanto menyampaikan bahwa kunjungan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, dengan tujuan untuk mematangkan pemahaman siswa setelah mengikuti kuliah materi pembangkit di kelas.

“Kami berharap dari kunjungan ini siswa mampu lebih mengenal dan mengerti tentang segala hal yang berhubungan dengan pembangkitan,” imbuhnya.

Siswa TPTL, lanjut Arief, akan mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PLTU dalam waktu dekat. Menurutnya, kunjungan kali ini adalah rentetan sebelum siswa mengikuti Prakerin tersebut.

“Kunjungan ini dalam rangka mematangkan pemahaman siswa tentang pembangkit melalui pembelajaran secara langsung di lapangan sebelum siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin),” terangnya.

Siswa SMKNJ tengah disambut oleh Fungsi Rendal Operasi Unit 9 Agus Riyanto dengan wawasan sistem pembangkit.

Pada kesempatan yang sama, Fungsi Rendal Operasi Unit 9 Agus Riyanto mendukung penuh upaya SMKNJ dalam memberikan pengetahuan tentang pembangkit kepada siswa di jurusannya.

“Dengan adanya kunjungan ini, pemetaan kurikulum yang ditargetkan SMKNJ akan terbantu, yakni 70% praktik dan 30% materi,” pungkasnya.

 

Pewarta: Fifin Priandono
Editor: Ahmad Zainul Khofi

SMK Nurul Jadid Peroleh Gelar SMK Swasta Pusat Keunggulan Pertama di Probolinggo

nuruljadid.net – Pencapaian membanggakan kembali diraih SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pasalnya SMK berbasis pesantren ini akhirnya berhasil lolos sebagai SMK Swasta Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Pertama di Probolinggo. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam memberikan pendidikan kejuruan atau vokasi berkualitas serta prestasi yang gemilang.

Predikat sebagai SMK Swasta Pusat Keunggulan pertama di Probolinggo ini khususnya di program keahlian Desain dan Produksi Busana (Fashion Design) sebagaimana disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo Bapak Kusnadi, S.Sos., M.Pd pada acara Sosialisasi Program SMK Pusat Keunggulan akhir Tahun 2023 lalu (01/11/2023) yang juga dihadiri oleh Pengawas Pembina SMK Ibu Dian Novita Lestari, M.Pd.

SMK Nurul Jadid Paiton berhasil menempatkan diri sebagai lembaga pendidikan yang kompetitif dan adaptif dengan perkembangan zaman di Probolinggo. Beberapa faktor yang menjadi kunci kesuksesan sekolah ini termasuk manajemen yang efektif, guru yang kompeten, fasilitas yang memadai, dan program pembelajaran yang berkualitas.

Kepala SMK Nurul Jadid Paiton, Bapak Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, menyampaikan rasa syukur atas capaian yang diraih oleh sekolahnya. Ia mengungkapkan, “Pencapaian ini tidak hanya milik kami sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga hasil kerja keras seluruh komponen sekolah, termasuk para guru, siswa, dan dukungan dari wali peserta didik.” ungkapnya

Selain itu, Bapak Arief menekankan komitmen SMK Nurul Jadid untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. “Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi para siswa, menciptakan suasana belajar yang kondusif, dan mengikuti perkembangan terkini dalam dunia pendidikan dan dunia industry sebagai distingsi sekolah kejuruan,” ucapnya.

Sementara itu, para siswa SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo merasa bangga dengan prestasi yang diraih oleh sekolahnya. Mereka berharap semoga atmosfer belajar yang kondusif, pembelajaran yang kreatif dan dukungan penuh dari guru terus meningkat agar para siswa semakin termotivasi untuk meraih prestasi.

Prestasi SMK Nurul Jadid Paiton sebagai SMK Swasta Pusat Keunggulan Pertama di Probolinggo ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak generasi yang unggul dan berkualitas di masa depan.

 

 

(Humas Infokom)

Hanya SMKNJ dari Nurul Jadid Berhasil Juarai Literasi Award 2023 Radar Bromo Jawa Pos Dua Kategori Sekaligus

nuruljadid.net – SMK Nurul Jadid menjadi satu-satunya delegasi dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berhasil menjuarai Literasi Award 2023 dalam dua kategori sekaligus. Kegiatan Literasi Award 2023 ini diselenggarakan oleh Radar Bromo Jawa Pos yang bekerjasama dengan PT Paiton Energy – PT. POMI.

Serangkaian kegiatan telah dilaksanakan mulai dari pendaftaran, pelatihan sampai dengan pengumpulan karya. Pada puncak Literasi Award 2023 Sabtu (9/9/2023) pagi, panitia memberikan penghargaan pada pemenang nominasi di Rechall POH 1 PT Paiton Energy – PT POMI, Desa Sukodadi, Kecamatan Paiton.

Dalam event Literasi Award 2023 itu, setidaknya ada 28 penghargaan dan 1 juara umum yang diserahkan pada nominasi dari 7 kategori yang dilombakan. Meliputi konten tulisan, features, foto, infografis dan overall design serta, kategori video dan berita online. Terdapat empat pemenang dari setiap kategori yaitu juara 1, 2, 3 dan harapan.

Tim Jurnalistik SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan Kepala Biro Pengembangan Nurul Jadid KH. Faiz AHZ dan tim SMA Nurul Jadid

Acara berlangsung meriah dan semarak dengan sajian digital video pada videotron, penampilan Tari Kiprah Glipang dan quiz doorprize sepeda listrik yang membuat heboh seisi ruangan. Usai acara seremonial, kegiatan juga diisi dengan sharing session edukatif dari pimpinan PT. Paiton Energy – PT POMI tentang energi dan lingkungan.

Undangan yang hadir tidak hanya terdiri dari 35 tim nominator namun juga mengundang 47 tim yang mengikuti tahapan Literasi Award. Dalam acara itu juga diisi dengan sejumlah penyerahan sertifikat pelatihan kepada masyarakat, beasiswa bagi mahasiswa hingga bantuan kendaraan kepada Komunitas Besuki Membaca.

SMK Nurul Jadid salah satu tim yang masuk nominasi pada dua kategori juga hadir memenuhi undangan panitia didampingi kepala sekolah bapak Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, Wakasis. Nurul Iman, M.Pd.I dan dua guru pembimbing Mujiburrohman, S.Kom serta Ahmad Mujtahid, S.Pd. SMKNJ ini berhasil mencatatkan diri sebagai satu-satunya perwakilan dari Nurul Jadid yang berhasil meraih dua kategori sekaligus dalam event ini. Sebelumnya, tim jurnalistik MANJ, SMANJ dan MANSAPRO juga ikut berpartisipasi.

Kategori pertama, “Foto Terbaik” yang mengabadikan moment upacara kemerdekaan di pesantren masuk sebagai juara Harapan atau terbaik keempat. Sedangkan, kategori lainnya “Video Jurnalistik” yang mengusung kenaikan harga jual tembakau berhasil masuk tiga besar setelah karya MA Nurul Qadim dan SMA BBS HATI.

Tim Jurnalistik SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief. Hariyanto, M.Pd dan Wakasis Nurul Iman, M.Pd.I

Kepala SMK Nurul Jadid, Bapak Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian prestasi tim Jurnalistik MASA. “Alhamdulillah, saya bangga dan bersyukur sekali atas capaian luar biasa tim Jurnalistik MASA SMKNJ. Penghargaan ini adalah buah dari kerja keras dan perjuangan anak-anak. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan literasi di kalangan siswa kami agar mereka menjadi generasi yang cerdas dan berwawasan luas.” pungkasnya

Penghargaan Literasi Award 2023 Radar Bromo Jawa Pos ini bukan sekedar prestasi bagi SMK Nurul Jadid tetapi juga pengakuan atas peran penting sekolah dalam mengembangkan literasi dan kecerdasan generasi muda. Dengan berbagai inovasi dan program literasi yang terus ditingkatkan, SMK Nurul Jadid berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan generasi yang terampil dalam literasi di masa depan.

(Humas Infokom)

5 Siswa SMK Nurul Jadid Kembali Torehkan 6 Prestasi Nasional

nuruljadid.net – Lima siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid Paiton, Jawa Timur, berhasil meraih medali prestisius dalam kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan Rumah Sastra Seni dan Ruang Lomba Nasional secara daring (02/08). Prestasi gemilang ini menjadi sebuah kesyukuran bagi sekolah dan peserta didik yang berhasil menorehkan juara.

Allesandro dan Rafi saat ditemui, nampak sumringah dengan piala di tangan dan kalung medali. Mereka mengaku sangat senang atas capaian yang mereka peroleh berkat ketekunan dan kerja keras bersama dengan rekan satu timnya.

“Alhamdulillah kami sangat senang, akhirnya perjuangan dan kerja keras kami satu tim membuahkan hasil. Ini juga berkat dorongan dan bimbingan para guru yang dengan sabar mengawal proses ini sampai kami juara,” aku Rafi kepada Nurul Jadid Media.

Kelima siswa yang mengukir prestasi membanggakan ini berhasil meraih medali tingkat nasional dalam berbagai bidang kompetisi. Berikut ini adalah daftar siswa dan medali yang mereka raih:

  1. Allesandro Sign Vizumi kelas XII Rekayasa Perangkat Lunak sebagai Juara 1 lomba Cerita Pendek dan Karya berbakat Cipta Puisi
  2. Ahamad Faruq Faza Bin Naja kelas XII Multimedia sebagai Juara 3 lomba Fotografi
  3. Firgirofiq Auliya kelas XII Multimedia meraih penghargaan Karya Berbakat bidang Poster Digital
  4. Muhammad Rafi’ Hidayatullah kelas XII Rekayasa Perangkat Lunak raih penghargaan Karya Berbakat lomba Cipta Puisi
  5. Abdan Hilyah Barlaman kelas XII Teknik Pembangkit Tenaga Listrik sebagai Karya Berbakat lomba Cipta Pantun.

Piala kemenangan siswa SMK Nurul Jadid tingkat Nasional tahun 2023

Prestasi kelima siswa ini merupakan hasil dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen tidak hanya para siswa namun juga guru pembimbing yang dengan telaten melakukan pendampingan dan bimbingan kepada peserta didik dalam mengembangkan keterampilan, minat dan bakat mereka baik di bidang akademik maupun non-akademik.

“SMK Nurul Jadid sangat berbangga atas pencapaian ini dan berharap agar prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain untuk mengejar impian mereka dan terus berusaha meraih prestasi di berbagai bidang keilmuan dan keterampilan” tutur bapak Moh. Arief Hariyanto selaku kepala sekolah.

Sekolah merayakan keberhasilan siswa-siswa mereka dalam upacara penghargaan yang diadakan ketika kegiatan do’a bersama sebelum memulai pembelajaran di halaman. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal mereka untuk mengukir prestasi lebih besar di masa depan.

(Humas Infokom)

Santri Vokasi SMK Nurul Jadid Bawa Pulang 2 Trofi Nasional

nuruljadid.net – Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan santri vokasi alias peserta didik SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Ia adalah Muhammad Yusuf Ardiyanto, santri asal Lumajang ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Yusuf yang juga belajar di asrama Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) ini berhasil memborong sejumlah penghargaan tingkat nasional di bidang bahasa, yakni lomba pidato Bahasa Inggris (01/07/2023).

Yusuf panggilan akrabnya ini berhasil membawa pulang dua tropfi dalam event dan waktu yang berbeda. Awalnya, Yusuf hanya dapat berpuas diri sebagai juara harapan 2 pada lomba pidato Bahasa Inggris yang digelar Rumah Sastra Seni bulan lalu. Dirinya mengaku pada lomba awal belum maksimal mempersiapkan diri karena benturan dengan kegiatan yang cukup padat di pesantren.

Seolah tidak mau kapok dan pantang menyerah, Yusuf kembali mencoba dan bekerja lebih keras untuk mengikuti berbagai event lomba. Kali ini Prestasi Indonesia Competition yang menghelat beberapa jenis lomba untuk pelajar dan mahasiswa salah satunya lomba pidato Bahasa Inggris. Alhasil, Yusuf mampu raih juara 2 lomba pidato Bahasa Inggris sedangkan juara 1 dari SMAN 08 Bulakamba Jawa Tengah dan untuk juara 3 diraih oleh siswa SMAN 02 Denpasar.

(M. Yusuf Ardiyanto saat foto bersama Kepala Sekolah Moh. Arief Hariyanto dan Waka Kesiswaan Nurul Iman di ruang pimpinan)

Putra dari bapak Garjito ini terlihat bahagia dengan senyum lebar saat kami wawancarai perihal pencapaian yang baru saja Yusuf raih di tahun keduanya di SMK Nurul Jadid. “Saya sangat senang bisa menang dan menyumbang prestasi untuk sekolah tercinta juga untuk pesantren. Berkat bimbingan guru khususnya di LPBA Nurul Jadid keterampilan Bahasa Inggris saya terus berkembang,” akunya saat ditemui tim Nurul Jadid Media.

Kepala SMK Nurul Jadid, Moh. Arief Hariyanto mengaku sanggat bangga atas prestasi yang berhasil diukir siswanya. ”Ini merupakan prestasi yang luar biasa ditorehkan oleh peserta didik kami. Dengan persiapan yang relatif singkat, mereka berhasil meraih penghargaan tingkat nasional,” ujar Arief, Senin (03/07/2023).

Moh. Arief Hariyanto mendorong agar para siswa terus dibina dan diajarkan untuk aktif mengikuti berbagai kompetisi di berbagai bidang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi, mengukur kemampuan sekaligus memupuk mental para siswa agar terbiasa berkompetisi, sekaligus memberikan motivasi untuk terus berkembang.

”Andaikata ternyata hasilnya bisa memenangkan perlombaan, itu semacam bonus saja. Hal terpenting adalah bagaimana peserta didik terus terpacu untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dirinya,” urainya.

Di tempat lain, Waka. Kesiswaan SMK Nurul Jadid, Nurul Iman mengatakan, tantangan ke depan akan semakin kompetitif. Karena itu, para siswa harus dilatih untuk selalu bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sekaligus terlatih untuk memenangkan berbagai kompetisi di tengah padatnya kegiatan pesantren dan sekolah.

“Kami sangat bersyukur atas prestasi anak didik kami, selamat untuk anak-anakku semua. Semoga bisa terus meningkatkan motivasi dan prestasi diri menyongsong masa depan yang cemerlang. Mereka semua luar biasa dengan keunikan dan keahliannya masing-masing,” ungkapnya.

(Humas Infokom)

SMK Nurul Jadid Berhasil Rajai Lomba Kompetensi Siswa Bidang Teknologi Informasi Tingkat Kabupaten

nuruljadid.net – Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid kembali berhasil merajai Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Bidang Teknologi Informasi di tingkat Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, peserta didik SMKNJ berhasil meraih juara 1 Graphic Design Technology, juara 3 bidang WEB Technology dan juara 2 IT Software Solution for Business yang diselenggarkan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pada tanggal 13 – 14 Februari 2023 lalu berlokasi di tempat yang berbeda.

Ahmad Zaidan Salim kelas XII Multimedia berhasil sabet juara 1 bidang Graphic Design Technology, sedangkan atas nama Moh. Ikromul Husni kelas XII RPL sebagai juara 2 IT Software Solution for Business dan A Subhan Ridho Rohmatullah kelas XI RPL keluar sebagai juara 3 WEB Technology.

Untuk bidang Graphic Design Technology bertempat di SMKN 3 Kraksaan, sedangkan untuk bidang IT Software Solution for Business dan Web Technology berlokasi di SMK Negeri 1 Gending. LKS ini merupakan ajang paling bergengsi untuk siswa SMK seluruh Indonesia, seleksinya sangat ketat sejak dari tingkat kabupaten, lanjut ke provinsi hingga nasional dan bahkan internasional.

LKS ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi siswa, mamacu SMK di Probolinggo untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya sehingga dapat bersaing baik dalam rangka kompetisi maupun nyata sebagai calon tenaga kerja yang siap memasuki dunia kerja, dan juga untuk mempererat tali silaturahmi antar SMK di kab. Probolinggo.

Pada lomba Kompetensi Siswa (LKS) Bidang Graphic Desain Technology tersebut ada beberapa tahapan yang harus dilalui para peserta yaitu modul 1 Corporate Identity yang diberi waktu 120 menit, Modul 2 Brand Guideline – waktu 240 menit, dan modul 3 Package Design – waktu 240 menit. Selepas semua modul selesai, tahapan yang terkahir adalah penjurian.

(Potrait siswa RPL SMK Nurul Jadid yang berhasil menjuarai LKS bidang IT tingkat Kabupaten Probolinggo)

Sedangkan untuk bidang IT Software Solution For Business dan Web Technology, berlangsung selama satu hari penuh yang dihadiri oleh guru pendamping Abdul Hadi, S.Kom sekolah dan dewan juri dengan diikuti oleh peserta dari berbagai SMK se-Probolinggo.

Akhirnya semangat juang dan kegigihan peserta didik SMKNJ membuahkan hasil. SMK Nurul Jadid berhasil membawa pulang 3 trofi dari program keahlian Multimedia dan Rekayasan Perangkat Lunak, untuk bidang Teknik Komputer dan Jaringan tahun ini belum cukup beruntung karena persaingan yang ketat.

Perasaan bahagia dan bangga nampak jelas di wajah ketiga peserta didik SMKNJ tersebut. Rasa haru terpancar dari binar mata mereka karena berhasil mengaharumkan nama SMK Nurul Jadid. Pasca lolos di tingkat kabupaten Probolinggo, juara 1 dan 2 dari SMK Nurul Jadid akan mewakili Probolinggo di tingkat Jawa Timur pada bidang lomba yang sama, yang dilaksanakan pada bulan April 2023 di kab. Jember.

“Alhamdulliah, saya sangat bahagia, dan terharu karena bisa berhasil memenangkan lomba LKS ini yang cukup panjang dan melelahkan, saya sangat bersyukur seluruh kerja keras terbayarkan dan bisa mengharumkan nama SMK Nurul Jadid, insyallah akan lanjut di tingkat Jawa Timur, yang akan dilaksanakan pada bulan April bertempat di kab. Jember, mohon doanya” ungkap Zidan saat diwawancarai

Hal senada diutarakan oleh pemenang lomba jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.

“Kami tidak menyangka akan juara, karena sejak awal ikut saya hampir merasa putus asa bahkan proyek yang dikerjakan sempat error, mungkin ini suatu keajaiban bagi saya bisa juara karena hal tersebut tak luput dari barokah Pesantren” tutur Ikromul Husni dan diamini oleh Subhan.

Dia juga menjelaskan persiapanya dalam mengikuti LKS hanya sekitar 2 – 3 minggu, tapi hal tersebut akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Semoga prestasi ini membawa berkah dan menginspirasi santri yang lain.

 

 

(Humas Infokom)

 

SMKNJ Satu-satunya Perwakilan Nurul Jadid Berhasil Juara di Kejurprov Pencak Silat Jatim

nuruljadid.net – Prihandika Tri Bastian, siswa kelas XII Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid Paiton, berhasil meraih juara 3 kelas C Remaja pada Kejuaraan Tingkat Provinsi (Kejurprov) Pencak Silat Jatim antar pelajar. Event Kejurprov pencak silat antar pelajar ini digelar di GOR PKPSO, Senin, 22 Agustus 2022 lalu.

Kendati Prihandika satu satunya perwakilan pelajar dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sebelumnya berhasil sabet juara 1 pencak silat pada kejuaraan tingkat kabupaten, tidak mengurangi niat dan semangatnya untuk berjuang meraih prestasi demi membanggakan almamater tercinta SMK Nurul Jadid dan pesantren.

“Saya sudah berlatih satu bulan sebelum dilaksanakannya lomba ini, Alhamdulillah berkat latihan cukup intens di sela padatnya kegiatan pesantren itu saya berhasil mendapatkan juara III kelas C Remaja,” ujarnya kepada Tim Nurul Jadid Media saat ditemui di sekolahnya, Sabtu (3/9/2022).

Salah satu pelatih Persatuan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) Aulia Akbar Maulana mengaku bahwa Andhika sudah lama bergabung di perguruan tersebut. “Saya melihat Andhika memang memiliki passion di bidang bela diri, potensi itu terlihat saat dia menekuni bela diri di PBDNJ,” ungkap Ula.

Sementara itu, Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief Hariyanto, M.Pd. menyampaikan, pihak sekolah selalu mendukung dan mensupport kegiatan pengembangan bakat dan potensi peserta didik agar berprestasi di berbagai bidang meskipun tidak linier dengan kompetensi kejuruan yang mereka pelajari di sekolah. Hal ini merupaka wujud konkrit bahwa SMK Nurul Jadid senantiasa konsisten dalam pengembangan diri peserta didik untuk menjadi versi terbaik diri mereka masing-masing.

“Bagi seluruh siswa yang sedang berproses ataupun sudah meraih passion dan prestasinya, kami pihak sekolah akan selalu mensupport. Kami juga mendukung penuh minat-bakat yang dimiliki siswa-siswi kami di SMK Nurul Jadid, semaksimal mungkin, mohon doanya” imbuh Arief.

Prihandika menambahkan, dia berharap capaian prestasi ini dapat memotivasi teman-teman sebayanya baik di sekolah maupun di asrama untuk berlomba-lomba mengharumkan almamater Nurul Jadid tercinta dengan raihan prestasi di berbagai bidang yang digeluti.

“Pesan saya kepada teman-teman yang masih sama-sama berproses, teruslah berusaha dan berjuang sampai tiba saatnya kita mengangkat trophy kejuaraan untuk almamater kebanggaan kita, Nurul Jadid!,” pungkas Prihandika.

Berdasarkan laporan panitia, Kejurprov Pencak Silat pelajar tahun 2022 diikuti 33 Kabupaten dan Kota seJawa Timur dengan jumlah peserta 469 pesilat yang akan bertanding berbagai cabang, beregu dan tunggal yang telah berlangsung seminggu sejak tanggal 21 sampai dengan 27 Agustus 2022 silam.

 

(Humas Infokom)

Fotografer Pemula SMK Nurul Jadid Raih Juara 3 Lomba Fotografi Nasional

nuruljadid.net – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid. Kali ini, prestasi tersebut diraih oleh Naufal Kafin Fernanda Siswa kelas XI jurusan Multimedia. Naufal berhasil mendapat Juara 3 Photography Contest AFTHERONT: Art For The Environment’.

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Dinamika  (HIMA DKV UNDIKA) Surabaya. Dalam kompetisi ini, Kafin mengirimkan foto berjudul Pemuda Penerang Bangsa”. Lokasi pengambilan foto ini terletak di halaman SMK Nurul Jadid saat siswa melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah.

Saat diwawancarai oleh Kru Nurul Jadid Media, Kafin menceritakan bahwa fotonya berisi pesan bahwa pemuda adalah penyelamat masa depan bangsa, kegiatan bersih-bersih sekolah merupakan salah satu langkah kecil pemuda juga santri dalam berkontribusi menyelamatkan lingkungan untuk masa depan para pewaris bumi.

“Kami di pesantren belajar bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman, dan kami sebagai santri memiliki peranan besar untuk menyelamatkan lingkungan. Dalam foto ini, saya termotivasi bagaimana santri, siswa sekaligus sebagai pemuda Indonsia dapat mengaplikasikan hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dengan melakukan kegiatan bersih-bersih halaman sekolah,” jelasnya, Senin (11/07).

Ia mengaku dirinya sangat bersyukur ketika fotonya ditetapkan menjadi pemenang dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh HIMA DKV UNDIKA tersebut. Terlebih, banyak foto dari peserta lain yang tak kalah bagus.

“Saya bersyukur bisa memenangkan lomba ini. Sungguh tidak menyangka, karena awalnya hanya iseng-iseng nyari lomba fotografi, dan kebetulan saat itu di sekolah ada kegiatan bersih-bersih halaman, jadi saya jepret lalu dipoles dengan editing sederhana dan saya kumpulkan ke panitia. Alhamdulillah bisa dapat juara,” ungkapnya.

Melalui capaian ini, Kafin berharap dapat terus mencari dan memanfaatkan peluang-peluang dari kompetisi yang ada, dan Ia juga berharap capaian prestasinya ini bisa memotivasi siswa lainnya untuk turut berjuang menorehkan prestasi.

“Intinya, apapun lomba dan peluang yang ada kita coba dulu, masalah hasil belakangan,” tutupnya.

 

 

(Humas Infokom)

Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas X TKJ SMK Nurul Jadid

Oleh Mashudi, S. Kom (Guru SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

 

PENDAHULUAN

Sistem pembelajaran di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah mulai mengalami pergeseran paradigma dari pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik (student centered). Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) diharapkan dapat membuat peserta didik terampil dalam membangun pengetahuannya secara utuh. Keterampilan membangun pengetahuan ini sudah seharusnya dapat diaplikasikan dalam suatu institusi pendidikan sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai melalui pelaksanaan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pembelajaran peserta didik kurang termotivasi untuk belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mereka kurang berinisiatif untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut secara mandiri. Di dalam laboratorium komputer banyak peserta didik yang melakukan aktivitas diluar kegiatan belajar TIK (misalkan berbicara sesama teman, dan membuka media sosial. Walaupun peserta didik dilarang membuka media sosia saat pembelajaran praktik tetapi sebagian peserta didik ada yang masih melanggar). Peserta didik di kelas X TKJ apabila diperintah oleh guru untuk mencari suatu informasi yang berhubungan dengan materi-materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan sehari hari, peserta didik selalu mengeluh. Berdasarkan data hasil ulangan sebelumnya. peserta didik kelas X TKJ mendapatkan nilai TIK rata rata 72,71 yang belum mencapai nilai rata rata lebih dari atau sama dengan 75. Dari 34 Peserta didik yang telah mencapai ketuntasan adalah 19 peserta didik atau 55.9%. dan 15 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 15 atau 44.1%, dengan nilai terendah 50 dan tertinggi 98.

Uraian di atas menunjukkan adanya masalah pembelajaran di kelas X TKJ yang bermacam-macam. Salah satu diantaranya yaitu peserta didik kurang termotivasi memecahkan masalah yang menyebabkan hasil belajar pada pembelajaran TIK tidak sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti perlu mengadakan usaha perbaikan. Kurikulum yang digunakan pada tahun pelajaran 2021/2022 adalah Kurikulum 2013. Kurikulum ini mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Peserta didik dituntut paham materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki karakter yang baik. Alternatif yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah pembelajaran TIK adalah dengan menggunakan Scientific Approach (Pendekatan Ilmiah). Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan ilmiah, yaitu pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Model pembelajaran yang memakai pendekatan ilmiah, salah satunya adalah model Problem Based Learning (PBL). Penerapan model pembelajaran yang berbeda dari model konvensional diharapkan dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) menunjang materi TIK karena memiliki ciri-ciri pembelajaran yang diawali dengan masalah, biasanya masalah memiliki konteks dengan dunia nyata, peserta didik secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah, dan melaporkan solusi dari masalah. Sesuai dengan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun Pelajaran 2021/2022. Identifikasi masalah dari penelitian tindakan ini adalah;

  • Diperlukan kemampuan pemahaman konsep yang baik dalam materi Teknologi Informasi dan
  • Kurangnya motivasi peserta didik dalam belajar Teknologi Informasi dan
  • Peserta didik pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Teknologi Informasi dan
  • Dibutuhkannya model pembelajaran berorientasi student centered yang dapat memperbaiki pemahaman konsep peserta didik pada materi Teknologi Informasi dan
  • Sebagian peserta didik belum terbiasa untuk belajar mandiri dan berfikir kritis
  • Peserta didik kesulitan dalam memecahkan suatu masalah-masalah yang berhubungan dengan materi Teknologi Informasi dan
  • Hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi pada peserta didik kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo belum mencapai nilai 75.

Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang diteliti maka dalam penelitian ini terdapat batasan masalah yaitu: Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok TIK.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  • Bagaimanakah implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
  • Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
  • Bagaimanakah efektivitas implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo?

Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk:

  • Untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
  • Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
  • Untuk Mengetahui efektifitas implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Motivasi

Menurut Hamzah B.Uno (2016: 1) Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Ngalim Purwanto (2009:73) motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu. Dalam hal belajar, motivasi menjadi hal penting sebagai syarat mutlak dalam belajar. Demikian hasil belajar peserta didik akan lebih baik bila peserta didik memiliki dorongan motivasi untuk berhasil. Sebab ada kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal. Hakikat motivasi belajar menurut Uno (2016: 23) adalah dorongan internal dan eksternal pada pelajar yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • adanya hasrat dan keinginan berhasil,
  • adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
  • adanya harapan dan cita-cita masa depan,
  • adanya penghargaan dalam belajar,
  • adanya keinginan menarik dalam belajar,
  • adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Menurut Oemar Hamalik (2001: 158) “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu tenaga potensial dalam bertindak untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dalam rangka pencapaian tujuan. Motivasi dalam kegiatan belajar mengajar akan berdampak pada perilaku peserta didik yang rajin dalam belajar dan tekun dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang ia pelajari. Hasil belajar yang kurang optimal karena motivasi belajarnya kurang. Belajar Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru. Menurut Sardiman (2014: 20) belajar itu akan lebih baik kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar itu merupakan perubahan tingkah laku pada individu yang belajar. Belajar adalah proses aktif peserta didik untuk mempelajari dan memahami konsep konsep yang dikembangkan sendiri atau kelompok, baik mandiri maupun dibimbing. Belajar merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang, mulai dari lahir sampai ke liang lahat tidak terkecuali baik pria maupun wanita. Pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan bagi para pendidik khususnya para guru. Ada berbagai definisi yang diungkapkan oleh para pakar untuk membahas tentang definisi belajar. Hilgard and Bower dikutip dari Ngalim Purwanto (2009: 84) mengatakan bahwa, Belajar merupakan proses mental yang terjadi pada diri sendiri seseorang yang menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadarinya. Menurut Omar Hamalik (2001:154), belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar itu ditandai adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku. Tanpa mengamati tingkah laku, kita tidak dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. Perubahan perilaku tersebut bersifat potensial dan perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau interaksi dengan lingkungan. Model Problem Based Learning (PBL) Menurut Dewey (dalam Sudjana 2012: 19) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada peserta didik berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman peserta didik yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya. Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana peserta didik mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya diri. Pendapat ini senada dengan yang dikemukakan oleh Arend (dalam Trianto, 2011: 92) bahwa, Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana peserta didik mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir ke tingkat yang lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Lebih lanjut Dewey (dalam Sudjana, 2011: 19) menyatakan belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada peserta didik berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Boud dan Feletti (dalam Rusman 2010: 230) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Kurikulum pembelajaran berbasis masalah membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, refleksi, kritis dan belajar aktif. Kurikulum Pembelajaran Berbasis Masalah memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibanding pendekatan yang lain Jadi model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dengan model pembelajaran ini, peserta didik dari sejak awal sudah dihadapkan kepada berbagai masalah kehidupan yang mungkin akan ditemuinya kelak pada saat mereka sudah lulus dari bangku sekolah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian PTK, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana guru yang mengajar sebagai peneliti. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Sementara itu, dilihat dari teknik penyajian datanya, penelitian menggunakan pola deskriptif. Strategi penelitian dengan model siklus karena obyek penelitian yang diteliti hanya satu sekolah. Tahap-tahap siklus dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya secara ulang sampai permasalahan yang dihadapi dapat teratasi atau terpecahkan. Penelitian ini bertempat di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil Tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas X TKJ semester ganjil di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 34 peserta didik yang terdiri dari peserta didik 34 laki-laki. Objek penelitian yang digunakan adalah kemampuan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

  • Teknik Observasi. Observasi dilakukan pada aktivitas peserta didik kelas X TKJ SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan di kelas dengan mengamati proses pembelajaran itu berlangsung.
  • Teknik Dokumen. Dengan melakukan pengumpulan dokumen-dokumen dan catatan sekolah berupa data nama peserta didik kelas X TKJ. Sedangkan dokumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak selama proses pembelajaran berupa RPP, dan nilai hasil belajar peserta didik tentang materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menggunakan pendekatan problem based learning.
  • Metode Tes. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Metode tes ini berupa tugas mengerjakan soal tes. Hasil tes dikelompokkan berdasarkan nilai yang kurang dari 75 dan yang lebih dari 75.
  • Metode Angket. Angket ini digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar peserta didik sesudah dilaksanakan model pembelajaran problem based learning. Angket motivasi ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.
  • Teknik Wawancara. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan secara langsung bertatap muka dengan narasumber. Dalam penelitian ini dilaksanakan wawancara sebagai sumber data yaitu peserta didik yang menonjol mendapatkan nilai tertinggi dan peserta didik yang mendapatkan nilai terendah di kelas X TKJ SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Hasil wawancara digunakan untuk mencari kelebihan dan kelemahan dan untuk mengetahui reaksi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah proses dan hasil belajar, yang dimaksud proses disini adalah motivasi siswa sedang hasil belajar yaitu aspek kognitif. Dalam penelitian ini, soal tes kognitif dan angket motivasi diberikan pada setiap akhir siklus, akhir siklus I dan akhir siklus II. Data penelitian mengenai motivasi siswa secara ringkas disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Presentasi Tingkat Motivasi Belajar Siklus I

Predikat

Jumlah Presentasi
Tinggi 13 38 %
Sedang 21 62 %
Rendah 0 0 %

Data penelitian mengenai hasil belajar siswa pada siklus I disajikan dalam Tabel 2 berikut

Tabel 2 : Rekap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pada Siklus I

Nilai Jml (%) Kategori
88 – 100 5 14,7 % Tuntas
65 – 87 21 61,8 % Tuntas
67 – 74 6 17,6 % Belum
< 67 2 5,9 % Belum
Jumlah 34 100 %

Dari data tersebut di atas dalam proses terlihat bahwa, 26 peserta didik atau 76.5% peserta didik memperoleh nilai lebih dari 75 dan 8 peserta didik atau 23.5% peserta didik memperoleh nilai di bawah 75. Jika dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 77.7. Indikator kerja penelitian yang mensyaratkan keberhasilan peserta didik dalam pencapaian nilai rata rata adalah 75 dan ketuntasan klasikal adalah 85% peserta didik maka dengan demikian pembelajaran masih harus perlu diperbaiki melalui siklus II.

Tabel 3. Rekap Prestasi Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pada Siklus II

Nilai Jml (%) Kategori
88 – 100 17 50 % Tuntas
65 – 87 15 44,1 % Tuntas
67 – 74 2 5,9 % Belum
< 67 Belum
Jumlah 34 100 %

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus II dapat diinterpretasikan bahwa; melalui penggunaan model pembelajaran Problem based learning (PBL) dengan tindakan yang tepat dapat meningkatkan Hasil Belajar pada materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas X TKJ SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo tahun pelajaran 2021/2022 terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar mencapai ketuntasan belajar mencapai 94,11%.

Tabel 4. Persentase Tingkat Motivasi Belajar Siklus II

Predikat Jumlah Presentasi
Tinggi 31 91 %
Sedang 3 9 %
Rendah 0 0.00 %

Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat disimpulkan bahwa; dengan penerapan model PBL dalam pembelajaran memotivasi siswa untuk belajar bersungguh-sungguh dan lebih fokus. Hal tersebut ditunjukkan hasil angket siswa yang mengalami peningkatan. Berikut tabel rincian peningkatan dari siklus I dan siklus II.

Tabel 5. Peningkatan Hasil Tindakan Setiap Siklus

Peningkatan Siklus I Siklus II
Jml % Jml %
Motivasi Tinggi 13 38 31 91
Ketuntasan 26 76,5 32 94,1
KKTP 75 75

Pada proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) terdapat temuan-temuan sebagai berikut:

Kelebihan Penerapan model Problem Based Learning

Dari hasil wawancara pada hari Senin tanggal 22 November 2021 yang dilakukan pada peserta didik kategori pandai:

  • Pembelajaran dengan model PBL yang dipadukan dengan praktikum dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru hal tersebut akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
  • Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
  • Pembelajaran dengan model PBL dapat diterapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan bidang studi yang lain.

 

Kelemahan Penerapan Model PBL

Dari hasil wawancara yang dilakukan hari Senin, tanggal 22 November 2021 kepada peserta didik yang kategorinya kurang pandai.Hasil wawancara itu bisa diambil kesimpulan:

  • Penggunaan model problem based learning kurang efektif apabila diterapkan pada siswa yang kurang aktif.
  • Proses pembelajaran dengan PBL menekankan siswa untuk selalu berfikir dan terus berfikir.
  • Evaluasi Efektifitas;
  1. Evaluasi Reaksi Peserta Didik Pembelajaran dengan penerapan model problem based learning (PBL) reaksi peserta didik menjadi tertarik, senang dan termotivasi untuk belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sebagian besar (diatas 90%) menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pelaksanaan post tes setelah siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Nilai rata rata pada siklus I sebesar 77,7 meningkat menjadi 86,9 dengan kategori baik. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.
  2. Komponen “Learning Process” Komponen Learning Process sebenarnya memfokuskan ke evaluasi proses. Evaluasi proses pembelajaran dapat dilihat dari pelaksanaan pembelajaran dari siklus satu dan siklus dua. Pada kegiatan praktikum dan diskusi secara umum dapat berjalan dengan baik, siswa ikut terlibat dalam kegiatan diskusi. Hasil belajar peserta didik sebelum tindakan nilai rata-rata 72,71 dengan ketuntasan 55,9%. Setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar. Nilai rata-rata setelah siklus I adalah 77,7 dengan ketuntasan 76,5% dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 86,9 dengan ketuntasan 94,1% , hal ini menunjukkan bahwa dengan proses pembelajaran tersebut peserta didik dapat mencapai ketuntasan secara klasikal.
  3. Komponen Behavior Pada penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Problem based learning (PBL) maka motivasi peserta didik terhadap pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertambah. Selain terjadi peningkatan pada motivasi dan hasil belajar peserta didik, peningkatan juga terlihat pada peserta didik lebih bersikap aktif dalam proses pembelajaran.
  4. Evaluasi “Result” Pelaksanaan proses pembelajaran dengan model problem based learning (PBL) muncul dampak yang positif pada peserta didik. Peserta didik menjadi tertarik dan bersemangat dalam mengerjakan soal-soal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang selama ini dianggap sulit ternyata dengan penerapan problem based learning (PBL) menjadi lebih menarik.

KESIMPULAN

Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Sistem Komputer Kelas X TKJ di SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun Pelajaran 2021/2022. Sedangkan untuk ketuntasan belajar peserta didik adalah 75, kemampuan awal ketuntasan mencapai 55.9% dapat meningkat pada siklus I menjadi 76.5%, dan pada siklus II menjadi 94.1%. Melalui penerapan pembelajaran Problem based learning (PBL) dengan tindakan yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada materi Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X TKJ SMKS Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning;

  • Pembelajaran dengan model PBL yang dipadukan dengan praktikum dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru hal tersebut akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
  • Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
  • Pembelajaran dengan model PBL dapat diterapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan bidang studi yang lain.

Kelemahan model pembelajaran Problem Based Learning;

  • Penggunaan model problem based learning kurang efektif apabila diterapkan pada siswa yang kurang aktif.
  • Proses pembelajaran dengan PBL agak merepotkan, dan menekankan siswa untuk selalu berfikir dan terus berfikir.
  • Evaluasi Efektifitas;
  1. Evaluasi Reaksi Peserta Didik Menerapkan model pembelajaran Problem based learning (PBL), reaksi peserta didik menjadi senang belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), senang mengerjakan soal-soal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan motivasi belajarnya meningkat. Pelaksanaan post tes setelah Penerapan model Problem based learning (PBL) dilakukan pada siklus pertama dan siklus kedua dengan dengan kategori Baik, karena siklus I rata- rata nilai 77,70 dan siklus II rata-rata nilai 86,90 ada peningkatan 17.6%.
  2. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat diambil kesimpulan bahwa proses kegiatan belajar mengajar mengalami peningkatan aktivitas baik peserta didik maupun guru.
  3. Komponen Behavior, Selain terjadi peningkatan pada motivasi dan hasil belajar peserta didik, peningkatan juga terlihat pada peserta didik lebih bersikap aktif dalam proses pembelajaran, peserta didik lebih terlatih dalam menyelesaikan masalah-masalah secara mandiri.
  4. Evaluasi “Result”. Setelah dilaksanakan tindakan penerapan pembelajaran model Problem based learning (PBL) ini muncul dampak yang positif. Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang selama ini dianggap sulit ternyata dengan penerapan problem based learning (PBL) menjadi lebih menarik.

SARAN

Model pembelajaran Problem based learning (PBL) dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.T.2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group.

Hamzah. B Uno. 2016. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Ngalim Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Prayitno.1989. Motivasi Dalam Belajar dan Berprestasi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali.

Sardiman. A.M.2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Syaiful Bahri Djamarah. dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad Fadil Hasan saat memegang trofi dan sertifikat didepan podium

Siswa SMKNJ Raih Juara 1 Web Design

nuruljadid.net – Setelah mengharumkan nama besar Pondok Pesantren Nurul Jadid di kancah nasional melalui Lomba Web Design tingkat Nasional dan berhasil menjadi juara 2, kali ini siswa SMKNJ kembali menghaturkan prestasi membanggakannya dengan menyabet Juara 1 Web Design se-Jawa Timur. Kamis (05/12/2019).

Adapun siswa yang berhasil menyabet prestasi membanggakan itu adalah Muhammad Fadil Hasan, siswa SMKNJ  jurusan Rekayasa Perangkat Lunak kelas XII sekaligus santri PP. Nurul Jadid wilayah PPIQ Tahfidz.

Dalam lomba yang bertempat di SMKN 1 jember itu Fadil berhasil mengalahkan 25 siswa smk se – jawa timur dengan perolehan nilai 94,25.

Lebih lanjut, Prestasi itu diraih pada Lomba Kompetensi Siswa SMK Tingkat Provinsi Jawa Timur 2019 yang mengusung tema “Generasi Millenial Yang Berkompeten Dan Berkarakter” dan diikuti oleh seluruh SMK Negeri dan Swasta yang meliputi 7 kabupaten seperti : Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.

Muhammad Fadil Hasan (baju biru) saat memegang trofi dan sertifikat didepan podium

Muhammad Fadil Hasan (baju biru) saat memegang trofi dan sertifikat didepan podium

Abdul Hadi, Kepala Jurusan RPL yang turut mendampingi kelapangan sangat bangga terhapat perolehan prestasi tersebut.

“Alhmadulillah, dalam lomba Kompetensi Siswa pada tahun ini. Siswa kami SMKNJ berhasil mendapat juara 1,” tuturnya saat dihubungi via telepon.

Seraya dengan hal itu, Abdul Manaf Kepala SMKNJ sangat senang sekaligus bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswa yang berasal dari Bondowoso itu.

“Tentunya senang dan bangga, kami yakin pertarungan ini tidak sampai disini dan nanda Fadil pasti akan naik diajang LKS bergengsi ini ke level Nasional bahkan Internasional,” harapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Santri Nurul Jadid bisa Berprestasi di Dunia Teknologi Nasional

Santri Nurul Jadid bisa Berprestasi di Dunia Teknologi Nasional

nuruljadid.net – Pada hari ini, Ahad (27/10/2019). Selain Persatuan Sepak Bola Nurul Jadid yang berhasil menjadi Juara 1 Liga Santri Nusantara 2019 dan SMA Nurul Jadid yang berhasil menyabet 6 prestasi membanggakan se-Jawa Timur. Santri sekaligus siswa SMK Nurul Jadid turut membanggakan almamater Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan prestasi Juara 2 Lomba Web Design Tingkat Nasional.
Prestasi tersebut diraih di Lomba Final Hiedescom 2019 yang diadakan oleh Universitas Airlangga dan diikuti oleh seluruh SMK dan SMA se-nasional.
Lomba yang diadakan secara online dan secara kelompok, dan SMK Nurul Jadid mengutus 3 siswa terbaiknya yaitu Muhammad Fadil Hasan,Yogis Dirga P dan Shohibul Hikam yang merupakan siswa SMK Nurul Jadid, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).

Siswa SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan pendamping didepan gedung Universitas Airlangga

Siswa SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan pendamping didepan gedung Universitas Airlangga

Rahmad Hidayatullah selaku pendamping lomba tersebut sekaligus guru SMK Nurul Jadid merasa tidak menyangka siswa SMK Nurul Jadid berhasil menyabet prestasi itu.
“Ini bukan akhir dari segalanya, karena ini awal dari segalanya. Awal dari mengharumkan nama santri di kancah nasional. Meskipun santri, saya yakin pasti bisa dan hanya tim kita yang santri,” ungkap guru SMK Nurul Jadid itu.
Selain itu, Abdul Manaf Kepala SMK Nurul Jadid turut senang apa yang telah diraih oleh siswa SMK Nurul Jadid. “Semoga kelak yang menjadi pemimpin bangsa adalah santri, kuncinya bukan pada i want to be a winner karena setiap orang berkemauan dan punya kunci tersebut, tapi yang terpenting adalah kehendak untuk mempersiapkan kemenangan dengan i will be a winner…,” tegasnya kepada nuruljadid.net saat dihubungi via telepon.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Workshop Integrasi Kurikulum Pesantren Dan Kurikulum Nasional (K13) di SMP Nurul Jadid

nuruljadid.net- Mengawali tahun pelajaran 2019/2020, SMP Nurul Jadid (SMPNJ) mengadakan Workshop “Bedah Kurikulum, Buku I dan Buku 2” (dalam Kerangka Integrasi Kurikulum Pesantren dan K-13) yang dilaksanakan dari tanggal 15 sd 16 Juli 2019. Bertempat di Aula Mini Universitas Nurul Jadid (UNUJA) dan Aula Metting SMP Nurul Jadid. Di Aula Mini UNUJA dari pagi sampai siang (08.00-12.00) dan di Aula Metting SMP Nurul Jadid dari siang sampai sore (13.00-16.00 WIB)

Workshop ini dihadiri oleh seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) SMPNJ dan stakeholder terkait. Stakeholder dari unsur Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo diwakili oleh Pengawas Pendidikan Menengah, sekaligus sebagai pemateri workshop. Unsur Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) diwakili oleh Sekretaris Pesantren dan Wakil Kepala Biro Pendidikan. Selain itu juga melibatkan unsur perguruan Tinggi, perwakilan Wali murid dan Komite Sekolah.

Adanya Workshop ini, untuk meningkatkan kompetensi PTK SMPNJ. Khususnya dalam tataran implementasi K13 yang terus menerus mengalami penyempurnaan. Penyempurnaan itu ditandai dengan munculnya regulasi baru berkait dengan implementasi K13 yang hampir tiap tahun muncul. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengintegrasikan keunggulan lokal nilai-nilai kepesantrenan. SMPNJ adalah sekolah boarding school. Seluruh siswa SMPNJ sekaligus sebagai santri yang bertempat tinggal (diasramakan) di PPNJ.
SMP Nurul Jadid melaksanakan K13 sejak tahun pelajaran 2014 dan telah meluluskan tiga periode lulusan. Lulusan SMP Nurul Jadid secara komparatif memiliki pembeda dalam bidang keagamaan dan kebahasaan. Bidang keagamaan yaitu kompetensi keagamaaam (tafaqquh fiddin) yang wajib dimiliki, dikuasai dan diamalkan oleh setiap pribadi muslim. Sedangkan kebahasaan adalah kemampuan berbahasa Inggris dan Arab.

Aspirasi dan harapan masyarakat dalam bidang keagamaan sejalan pula dengan tujuan dan fungsi Pesantren. Fungsi pesantren diantaranya sebagai tempat pendidikan dan pengajaran, kaderisasi dan pengabdian kepada masyarakat. Dari sisi inilah tafaqquh fiddin menemukan relevansinya. Kegiatan Workshop dengan tema “Integrasi Kurikulum Pesantren dan Kurikulum Nasional (K-13)” sangat penting dilaksanakan.

Sambutan Kepala SMP Nurul Jadid, Bapak Didik PW, S.Sos., M.Pd menyampaikan tentang “tantangan pendidikan”. Tantangan pendidikan setidaknya harus bisa menjawab (1) globalisasi, (2) kepentingan nasional dan (3) kearifan lokal. Bagaimana kurikulum yang dikembangkan bisa menjawab ketiga tantangan tersebut? Perlu membedah dokumen kurikulum (KTSP) di SMPNJ dan menyusun kembali yang sesuai dengan harapan stakeholder dan tantangan zaman.
Kegiatan Workshop ini, menurut Bapak Sugiono, S.S., M.Ed., Wakil Kepala Biro Pendidikan, mewakili Biro pendidikan, pada sambutan Beliau merujuk teori “Connectivist Curriculum Desain” yaitu menghubungkan nilai-nilai yang relevan di level konteks pendidikan. Kurikulum Nasional (K13) menjadi penting didialogkan secara terus-menerus dengan Kurikulum Pesantren. Sehingga nilai-nilai karakter kepesantrenan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam implementasi pendidikan dan pembelajarannya. Ke depan pada tahun pelajaran (2019/2020), Biro pendidikan akan melakukan supervisi dan monitoring, selain perangkat pembelajaran juga melakukan survei ke dalam kelas-kelas pembelajaran.

Sementera itu sekretaris Pesantren, Bapak H. Faizin Syamweil, M.Pd mengupas tentang perubahan Kurikulum Nasional. Seringnya perubahan kurikulum Nasional (k13, KTPS, KBK dll), dalam tanda petik, seolah lembaga pendidikan itu “terjajah” (tersandera) untuk menyesuaikan dengan perubahan kurikulum itu sendiri.

Bagaimana PPNJ tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan Kurikulum Nasional? Perlu mengembangkan Kurikulum Mandiri, kurikulum khas PPNJ. Kurikulum khas PPNJ apabila dikembangkan dengan sungguh-sungguh –bukan tidak mungkin– dapat menjadi pembeda. Jika konsisten SMPNJ melahirkan output yang sukses, pada akhirnya Kurikulum PPNJ menjadi rujukan keberhasilan pendidikan.
Unsur dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo diwakili oleh Bapak Edy Santoso, M.Pd (Pengawas Bina SMP Kabupaten Probolinggo), menyajikan materi dan bekal yang lengkap berkaitan dengan Bedah Buku I, Buku II, Regulasi, strategi dan implemetasi K13, pengembangan RPP dan Penilaian berbasis HOTs (Hight order thingking skill). Juga tantangan pendidikan Abad 21 dan revolusi industri 4.0.
Harapan ke depannya SMPNJ dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, kolaboratif dan komunikatif (4K), Pembelajaran yang sarat dengan strategi literasi, menguatkan budi pekerti dan prestasi, menumbuhkembangkan karakter baik, melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi dan menumbuhkembangkan kecerdasan metakognisi siswa.
Kegiatan selanjutnya melakukan reveiw Buku I dan Buku II yang dipandu oleh Tim Pengembang Kurikulum SMPNJ. Bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai kepesantrenan dalam kurikukum SMPNJ? Setidaknya dapat dilihat dari dokumen KTSP (Buku I) dan Buku II (RPP dan perangkat pembelajaran lainnya) serta proses-proses yang terjadi dalam kelas pembelajaran. Tentu saja, yang tidak boleh ditinggalkan adalah dampak yang dirasakan oleh pengguna pendidikan.
Rubrik-rubrik indikator keberhasilan kegiatan workshop merujuk pada Lembar Kerja (LK) yang sudah disiapkan oleh Pengawas Bina SMP Kabupaten Probolinggo.
Sampai tulisan ini dibuat (pada pukul 14.35) kegiatan workshop masih berlangsung. Dipandu oleh Tim Pengembang Kurikulum SMPNJ, Bapak Surono, S.Ag., M.Pd dan Surinta Harko Miyangga, S.Si., S.Pd membedah KTSP: Visi Misi, Tujuan Sekolah, Identifikasi SI-SKL dan Penilaian”.
Semoga Integrasi Kurikulum Pesantren dan Kurikulum Nasional (K13) sukses sesuai dengan harapan bersama.
Adapun materi workshop meliputi “analisis konteks, pengembangan dan implementasi K-13, bedah KTSP: Visi Misi, Tujuan Sekolah, Identifikasi SI-SKL dan Penilaian”. Workshop, ” Tegas Pak didik.

Pewarta : DPW
Editor : PM

 

Pengumuman Lulusan Berbasis Online Dan Memberikan QR-Code, Siswa SMKNJ Sambut Penuh Antusias

nuruljadid.net.- Meski di bawah naungan Pesantren, Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Jadid (SMKNJ) terus berupaya melakukan terobosan-terobosan untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Kali ini SMKNJ memulai _data collecting_ tamatan peserta didiknya tahun ajaran 2018/2019. Ini dilakukan sebagai upaya untuk memantau aktifitas lulusannya dalam dunia kerja, kuliah, wirausaha arau bahkan pengangguran.

Kepala SMKNJ Ustadz Abdul Manaf Firdaus menuturkan,” langkah ini kami lakukan agar sekolah ikut memantau perkembangan lulusannya dan juga terus memberikan update informasi berkait lowongan kerja dan sejenisnya. Kemudian hasil _data collecting_ sebagai data dasar, layanan dan pantauan sekolah kepada alumninya,”.

“Program ini kita mulai tahun ini, sekalian memberikan informasi terkait kelulusan peserta didik tahun ajaran 2018/2019, agar peserta didik SMKNJ yang sudah berhenti mondok tidak repot-repot datang ke sekolah, apalagi ada sebagian peserta didik berada di luar pulau jawa,’ Ungkap Moh. Zuhri WKS bagian kurikulum.

Alhamdulillah banyak yang merespon positif adanya program ini. Setelah kami bersepakat mengumumkan adanya program tersebut melalui meme pada tanggal 10 Mei 2019, selang satu hari dari pengumuman sudah banyak peserta didik menyambut antusias di tandai dengan masuk ke link untuk mengisi kelengkapan data begitu cepat

STL dan Nilai UN sudah kita umumkan dengan di beri QR-Code sebagai legalitas dan ini bisa di print dimanapun serta tidak mungkin ada kesamaan peserta didik satu dengan lainnya.

 

Pewarta : PM

Siswa SMK Nurul Jadid Menorehkan Prestasi Tingkat Asia Tenggara

Siswa SMK Nurul Jadid Menorehkan Prestasi Tingkat Asia Tenggara

Nuruljadid.net – Siswa SMK Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, meraih juara 2 pada ajang SEA Creative Camp ke-3 2018 yang diselenggarakan oleh South Asean Minister Education Organization (SEAMEO).

Dalam hal ini bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Kejuruan dan Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia.

SEA Creative Camp ke-3 yang dilaksanakan dari bulan September 2018 – Januari 2019 ini, mengusung tema “Karir Masa Depan untuk Kaum Muda: Integrasi dengan Kewirausahaan”. Selama pelaksanaan, para peserta diberi pelatihan melalui platform online Webex.

Rahmad Hidayatullah, selaku guru pembimbing tim lomba menyampaikan bahwa, pelatihan melalui telekonferensi dilakukan siang malam dalam kurun waktu satu bulan penuh. “pelaksanaan telekonferensi itu tidak hanya siang saja, tapi juga malam. Karena kegiatan ini se-Asia Tenggara, jadi bisa mungkin di sana sore di sini malam, apalagi pusatnya bertempat di Bangkok,” katanya saat ditemui di sekolah.

“Setelah itu, kita dikasik penyelesaian akhir dengan membuat game 3D yang beredukasi melalui teknologi Virtual Reality, dengan tema bersih-bersih sampah di pulau,” imbuhnya.

Para tim pembuat game yang beredukasi terdiri dari satu orang guru sebagai pembimbing, dan tiga siswa diantaranya adalah Rusydi Hafidz Alinata jurusan (MM), Mochammad Arifandy Furaihan jurusan (RPL), Aditiya Muhammad Luqman Abdurrahman Wahid jurusan (TKJ).

Agus Fanani, selaku Humas SMK Nurul Jadid, sangat terkejut para siswanya meraih juara 2 tingkat Asia Tenggara. “ini benar-benar surprise buat kita. Karena sebelumnya meraih juara hanya tingkat Kabupaten, dan Provinsi. Terus terang baru kali ini, kita sampai tingkat Asia Tenggara apalagi yang mengikuti bukan hanya SMK, tapi juga SMA dan Perguruan Tinggi,”tuturnya.

Dengan begitu, Agus nama panggilannya, berharapa agar kedepannya bisa mengikuti semua lomba, dan bisa mempertahankan prestasinya, serta sebagai motivasi kepada siswa yang lain.

Penulis : Jawahir

300 Sekolah Ikuti Program Sekolah Pencetak Wirausaha, SMK NJ Salah Satunya

300 Sekolah Ikuti Program Sekolah Pencetak Wirausaha, SMK NJ Salah Satunya

nuruljadid.net- Setelah terpilih menjadi Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) dari 300 sekolah Se-Indonesia, SMK Nurul Jadid (SMK NJ) Paiton Probolinggo, mendapatkan kesempatan untuk melatih peserta didiknya menjadi seorang wirausahawan yang handal dan berdaya saing.

SMK NJ Menjadi satu-satunya sekolah kejuruan di Kabupaten Probolinggo yang terpilih untuk mengikuti program tersebut. Hal ini mengharuskan adanya Integrasi tiga mata pelajaran kejuruan, yaitu: Simulasi dan Komunikasi Digital (SIMDIG), Produk Kreatif dan Kewirausahawan, dan SMK Program.

Peningkatan kompetensi tenaga pendidik juga menjadi tantangan untuk dapat menghadapi transformasi pendidikan 4.0 untuk menjalin kerjasama dengan 12 kementerian di Indonesia.Bahkan melalui SPW ini, SMK NJ dapat bersanding dan mendapatkan pendampingan langsung dari seluruh P4TK dan Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) seluruh Indonesia.

Pengumuman itu disampaikan saat presentasi SPW oleh Tim Wirausaha yang dikoordinir oleh para guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) ke pihak Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan SEAMEO Pusat, di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, 6-8 September 2018.

Diikuti oleh kepala SMK Nurul Jadid, Abdul Manaf Firdaus. Dihadiri langsung oleh Direktur Ditpsmk, Bahrun, dan Dirjen Dasmen, Hamid Muhammad, M.Sv., Ph.D.
Berdasarkan ketentuan dalam acara tersebut, setiap sekolah akan difasilitasi Workshop Entrepreneurship, kemampuan dalam mengembangkan potensi ekonomi wilayah dan masyarakat lokal, mengembangkan potensi lokal berbasis pinjaman modal.
Selain itu terdapat juga Teaching Factory (TEFA), konsep atau model pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten akan kebutuhan pasar.

Penulis : Ahmad

Editor : Zainul Hasan R