Pos

PWI Goes To Campus Kunjungi UNUJA, Resmi Luncurkan Sekolah Jurnalistik

nuruljadid.net – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya dengan program “PWI goes to campus” mengunjungi Universitas Nurul Jadid (Unuja) Kamis (24/3/22). Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk seminar sekaligus peluncuran Sekolah Jurnalistik Unuja yang dihelat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan ini dihadiri Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Yulius Christian, dan Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti.

(Pimpinan Unuja bersama tamu undangan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik berfoto bersama usai kegiatan)

Sebagaimana penjelasan ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti, Goes To Campus merupakan progam PWI untuk menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder di kota dan kabupaten Probolinggo dalam rangka pengkaderan jurnalis di kalangan mahasiswa. Salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi di lingkungan pesantren.

Kali ini, tema yang diangkat bertajuk “Menuju Kabupaten Probolinggo menjadi Kabupaten Santri.” Sementara itu, maksud dari kata “santri” pada tajuk tersebut adalah singkatan dari Sadar dan Tanggap Informasi.

Program ini, nantinya diharapkam mampu melahirkan output kader jurnalis yang cerdas dan berkarakter. Selain itu, jurnalis santri ke depan harapannya harus lebih tanggap dan responsive terhadap perkembangan informasi dan mampu menyampaikannya melalui tulisan yang objektif, informatif dan edukatif dalam mencerdaskan masyarakat Probolinggo.

(Rektor Unuja KH. Abd. Hamid Wahid saat memberikan sambutan pada kegiatan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik)

Dalam sambutannya. Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid menyatakan pentingnya kemampuan jurnalistik bagi santri dan mahasiswa, “saat ini, perkembangan informasi di media sosial sangat cepat dan tidak bisa dibendung. Dengan adanya sekolah jurnalistik kita akan mendapatkan pengayaan wawasan, pengalaman dan seni. Saya kira beberapa hal ini tidak akan didapatkan di kampus yang bersifat teoritis.” tutur KH. Abdul Hamid Wahid.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini dari kalangan mahasiswa Universitas Nurul Jadid baik putra maupun putri secara terbatas. Mereka merupakan perwakilan setiap oganisasi mahasiswa (Ormawa) yang ada di kampus.

(Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti saat memberikan sambutan pada kegiatan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik)

Sementara itu, Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti mengatakan “dengan program Sekolah Jurnalistik ini kami ingin sharing dengan para mahasiswa dan mahasiswi yang bisa jadi akan meneruskan profesi kami,” ungkapnya.

(Penandatanganan MoU antara Rektor Unuja KH. Abd. Hamid Wahid dan Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti)

Setelah itu acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Unuja dengan PWI Probolinggo Raya dan pemberian cinderamata.

 

(Humas Infokom)

Kominfo Pemkab Adakan Pelatihan Ketahanan Informasi

Nuruljadid.net- Sekolah Jurnalistik (SJ) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) bekerja sama dengan Dina Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian Pemkab Probolinggo; TIMES Indonesia dalam rangka pelatihan ketahanan informasi di era digital, Kamis (18/10).

Noer Fadli Hidayat selaku Wakil Rektor III UNUJA menyampaikan, penyelengaraan pelatihan ini sebagai wadah memperkuat peran universitas dalam membantu masyarakat sekitar melalui ketahanan informasi. “Selain juga sebagai media pembelajaran di kelas,” katanya pada peserta pelatihan.

Menurutnya, hal itu merupakan wujud nyata peran kampus dalam memberikan manfaat kepada masyarakat luas, sesuai dengan tridharma perguruan tinggi. “Kita cetak masyarakat sadar dan tanggap informasi melalui pelatihan, untuk membangun ketahanan informasi di era digital,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Komunikasi Publik Diskominfo, Statistik dan Persandian, Ofie Agustin mengajak mahasiswa bijak dalam menerima dan berbagi informasi. Ia juga mengajak mahasiswa bersatu padu berinternet secara positif, dan menyebarkan kebaikan. “Jadilah seorang jurnalis yang mampu memberikan nilai positif,” sampainya pada peserta yang hadir.

Acara pelatihan dilanjutkan dengan berdiskusi soal ketahanan informasi. Muhammad Iqbal, jurnalis TIMES Indonesia hadir sebagai pembicara. Ia menyampakan sudah saatnya mahasiswa UNUJA khususnya SJ menjadi pelopor jurnalisme berkeadaban.

Acara yang merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional ini ditutup dengen pemberian cenderamata oleh pihak Universitas Nurul Jadid pada Kasi Komunikasi Publik Diskominfo, Statistik dan Persandian Pemkab Probolinggo.

Penulis : Abdur Rafiq

Editor : Muhammad Nuris

Perahu Dipoles agar Hari Nelayan Sukses

Nurul Jadid.net- Tepat hari Jum’at (06/04), rakyat Indonesia merayakan hari nelayan nasional. Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar. Kondisi tersebut menjadikan wilayah Indonesia didominasi oleh wilayah maritim. Secara sosial ekonomi sebanyak ± 140 juta jiwa (60%) hidup di wilayah pesisir pantai dan sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Indonesia bahkan termasuk dalam salah satu 5 besar negara penghasil ikan teratas di dunia.

Oleh karena itu, Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) bekerjasama dengan masyarakat dusun Karanganom menyelenggarakan hari nasional tersebut. tak heran, Jika kita pergi ke pantai Grinting sejak seminggu yang lalu, maka yang akan kita temukan sederet perahu yang dulunya tampak usang menjadi anggun dan indah.

Perubahan fisik tersebut merupakan salah satu bentuk syukur masyarakat untuk memperingati hari nelayan.  Menurut pengakuan Hafidz, ketua panitia, kegiatan ini mendapat respon baik dari masyarakat. Antusias dan partisipasi masyarakat pesisir Karanganom merayakan Hari Nelayan sangat khidmat dan bahagia.

Jauh sebelum itu, para nelayan dan istrinya berbagi tugas demi suksesnya kegiatan ini. Ada yang menata tempat, menyiapkan konsumsi, membersihkan tepi pantai, dan menata perahu dengan beraneka macam hiasan.

Para nelayan yang menghiasi perahu harus menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah untuk menyewa hiasan kapal ke daerah lain. Seperti Pak Rahmah yang harus bolak balik Probolinggo-Banyuwangi untuk sewa peralatan perlengkapan hiasan perahu. Begitu juga Purno yang berhari-hari dipantai untuk medandani perahu miliknya dengan lukisan-lukisan. “Itu semua jerih parah nelayan untuk menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Hafidz. (Heri Yadi/SJ)

Komunitas Vespa Literasi Warnai Hari Nelayan dengan Wahana Edukasi

NurulJadid.net- Komunitas vespa literasi yang digagas oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang mana juga ikut andil memeriahkan acara memperingati hari nelayan dan sedekah laut yang selengarakan oleh Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Nurul Jadid bekerja bersama dengan masyarakat Dusun Karanganom.

Para mahasiswa yang sadar akan pentingnya pendidikan dengan nilai literasi tersebut, menyediakan lapak baca buku gratis. Hal ini mereka lakukan  bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dikalangan masyarakat dan pemuda, khususnya anak-anak  pengunjung acara hari nelayan.

Selain menyediakan lapak baca buku gratis, Komunitas vespa literasi juga membuka wahana edukasi menggambar bagi anak-anak usia dini.

Hafid, ketua panitia kegiatan acara hari nelayan dan sedekah laut berterima kasih kepada komunitas vespa yang sudah berpastisipasi  memeriahkan acara hari nelayan.

“Saya berterima kasih banyak kepada komunitas tersebut. Hal ini, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan menyadari bahwa membaca buku adalah hal yang sangat penting”. Ungkapnya saat ditemui oleh Wartawan SJ.

Disamping itu, pengunjung juga sangat antusias dengan adanya lapak baca buku gratis tersebut. Banyak masyarakat, pemuda dan anak anak membaca dan belajar menggambar di lapak komunitas vespa.

ZH. Rizqiyansyah, salah satu mahasiswa UNUJA yang aktif di komunitas vespa literasi menyatakan banyak orang tua yang membawa anaknya untuk belajar mengambar dan mewarnai. (Heri Yadi/SJ)

Sumbang Menyumbang untuk Rayakan Hari Nelayan

NurulJadid.net- Jum’at (06/04/2018), masyarakat  Dusun Karanganom berkerjasama dengan Badan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid, merayakan hari nelayan dan sedekah laut. Acara  yang bertempat di Pantai Grinting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo tersebut, berjalan meriah dan lancar.

Peringatan hari nelayan ini merupakan kegiatan rutinitas yang digelar setiap tahun, sebagai rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. pada tahun ini, penyelenggaraannya berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Mulai dari segi konsep hingga pendanaan semua tertata dengan sangat matang mulai dari segi pra kegiatan hingga puncak kegiatan .

Acara tersebut dikemas sesuai dengan ajaran agama islam. Seperti, khotmil qu’ran, istighosah bersama dan  melakukan sedekah laut yang sangat meriah dengan dihari oleh pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini beserta kepala desa grinting, karanganyar dan seluruh para nelayan dan masyarakat sekitar desa grinting.

Dalam Perayaannya menghabiskan dana kurang lebih Rp. 20.000.000, berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang mencapai hingga Rp. 70.000.000. Hal ini dikarenakan adanya sumbangsih dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal.

“Sumber dana untuk menyukseskan acara ini dari PP Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal. Kapal besar sebesar Rp. 100.000 dan perahu cilik menyumbang Rp. 50.000, Papar ketua panitia, Hafidz. (Heri Yadi/SJ)

Khotmil Qur’an Sebagai Media Evaluasi Baca Al-Qur’an

Nurul Jadid.net– Jum’at (6/4/2018) wilayah Zaid bin Tsabit (K) putri Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan kegiatan Khotmil Qur’an Kubro. Kegiatan yang diadakan setiap Jum’at manis tersebut diikuti oleh semua santri dari berbagai Lembaga.

Semua santri berkumpul untuk mengikuti pembukaan pukul 08.00 WIB pagi. Salah satu pengurus bagian QFA (Qur’an Furudhul ‘Ainiyah) yang menghandel kegiatan tersebut menjelaskan, Khotmil Qur’an Kubro adalah bentuk evaluasi bersama baca Al-Qur’an santri. “Semua santri wajib mengikuti kegiatan ini, baik Tahfidz, Tahsin, Takhossus Kitab, Amtsilati, Imrithi, I’dadiyah dll agar nantinya disimak bersama dan saling koreksi.” Jelas Siti Nur Aminah.

Teknisnya, semua santri dikelompokkan secara acak dengan satu pembina dan ketua dimasing-masing kelompok. Pembina dan ketua kelompok akan membimbing semua anggota kelompok untuk  menyimak dan mengoreksi setiap santri yang membaca Al-Qur’an.

“kami membaginya dalam tiga gelombang dengan 5 kelompok setiap gelombangnya, tiap kelompok mendapat bagian membaca 2 juz sesuai jadwal dan diberi waktu 2 jam, jadi pas 30 juz sampai akhir”, lanjut  pengurus QFA tersebut.

Pembina kelompok Siti Zainab mencoba memberi sedikit gambaran tentang kegiatan ini, “Bacanya gantian dan harus pakek microfon, harus tartil (pelan-pelan)”, ungkapnya.

Hasil evaluasi mengaji santri juga akan diberitahukan kepada setiap Lembaga untuk ditindak lanjuti. Ia juga menambahkan bahwa, sebagai pembina kelompok harus menilai secara tertulis di kolom evaluasi membaca Al-Qur’an santri yang sudah diedarkan.

Kegiatan yang berakhir sekitar pukul 14.30 WIB tersebut akan ditutup dengan pembacaan surat-surat pendek juz 30 dan Doa bersama usai sholat Maghrib berjama’ah. (Aisyatul Azizah/SJ)

Mahasiswa IQT Adakan Kegiatan Progres Berwajah Baru

Nurul Jadid.net- Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himmaprodi) Ilmu Qur’an Tafsir (IQT) Universitas Nurul Jadid menggelar kegiatan khotmil Qur’an, yang bertempat di mushalla Unuja. Kamis (05/04/2018).

Acara tersebut yang dihadiri oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Ahmad Fawaid serta seluruh mahasiswa-Mahasiswi IQT. Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga menjelang sholat dzuhur.

Hal tersebut sebenarnya untuk menyeimbangkan diskusi ilmiah mahasiwa dengan keagamaan di lingkungan kampus. Dalam sambutannya, Ahmad Fawaid menyatakan Mahasiswa sudah terbiasa dengan jagongan, diskusi dan penelitian ilmiah.  “Lah, dalam acara ini ada penyeimbangan, yakni diskusi ilmiah dan nilai-nilai rohani, inilah yang menarik dalam kegiatan ini”. Ungkapnya ketua studi.

Selain itu, tujuannya sebagai penutup kegiatan selama satu bulan yang hanya diisi dengan diskusi. “akal ditutup dengan hati. Karena kalau orang hanya baca filsafat saja tanpa diimbangi dengan  ilmu-ilmu yang mendinginkan hati maka tidak akan menemukan ketentraman” tambah Ach. Fawaid dalam sambutannya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ghufron, ketua Himmaprodi IQT bahwa kegiatan khotmil Qur`an yang di selenggarakan diruang publik ini, disamping untuk mengisi kegiatan rutin yang biasanya diisi oleh Habib Ali juga untuk bentuk syukur.

“Biasanya untuk hari ini kegiatannya diisi oleh Habib Ali, namun berhubung beliau ada kepentingan yang tidak bisa di wakili mahasiswa, maka kami menggantinya dengan kegiatan khotmil Qur`an.” Kata Ghufron saat ditemui Reporter SJ, usai kegiatan tersebut.

Untuk itu, Himmaprodi IQT diberi tugas oleh pihak kampus untuk mengadakan lomba tingkat fakultas, yakni lomba Al Qur`an semisal membaca, menafsirkan dengan bahasa madura, menghafal, dan MSQ.

“itu semua sebagai bahan untuk mengupgred kapasitas mahasiswa dalam bidang Al-Qur`an, pihak kampus memberikan mandat terhadap Himmaprodi IQT untuk mengadakan Lomba yang berkenaan dengan AL-Qur`an ” ujar Ach. Fawaid.

Penulis : Abdul Hanan/SJ

Editor : Muhammad Nuris

Peringati Hari Nelayan, PPM Nurul Jadid Gelar Kegiatan Bersama Nelayan Desa Grinting

Nurul Jadid.net- Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM), Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Nelayan Karanganom akan menggelar peringatan Hari Nelayan, di Pantai Gerinting (dusun Karanganom) Karanganyar, Paiton, Probolinggo. Jum’at (06/04/18).

Berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan diantaranya, lomba antar kelompok nelayan, sedekah laut, santunan sosial, dialog warga dan istigotsah.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun solidaritas para nelayan. Selain itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah swt atas karunia-Nya.

Adapun tema kegiatan ini yaitu “Ajegeh Tasek, Ajegeh Nak Potoh”. Tema ini memiliki makna filosofi bahwa betapa pentingnya seseorang menjaga dan merawat laut karena laut adalah salah satu sumber kehidupan umat manusia di bumi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita tidak lupa menjaga laut.

Menurut pengakuan Hafidz, ketua panitia, kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Antusias masyarakat pesisir Karanganom menyambut Hari Nelayan ini sudah tampak jauh hari sebelumnya. Para nelayan berbagi tugas demi suksesnya kegiatan tersebut. Ada yang menata tempat, dan menata perahu dengan beraneka macam hiasan. Sehingga perahu yang tampak usang menjadi anggun dan indah.

Namun demikian, banyak nelayan yang harus menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah untuk menyewa hiasan kapal ke daerah lain. Pak Rahmah misalkan yang harus bolak balik Probolinggo-Banyuwangi untuk sewa peralatan perlengkapan hiasan perahu. Begitu juga Purno yang berhari-hari dipantai untuk medandani perahu miliknya dengan lukisan-lukisan. “Itu semua jerih parah nelayan untuk suksesnya kegiatan ini,” pungkas Hafidz. (Zainul Hasan, SJ)

Untuk Meningkatkan Kualitas, Sekolah Jurnalistik Adakan Evaluasi

Nurul Jadid.netSekolah jurnalistik (04/04), telah mengadakan evaluasi kepada semua peserta jurnalistik. Dalam satu minggu para siswa telah banyak meliput berita di area Nurul Jadid mulai dari kegiatan wilayah, aktifitas santri, acara-acara kampus dan kegiatan pra harlah.

Evaluasi tersebut berlangsung selama 4 jam di Laboratorium Fakultas Teknik. Sebelum evalusi, bapak Iqbal selaku penyaji menjelaskan terlebih dahulu terkait dengan materi. Beliau menjelaskan bahwa tulisan yang bagus adalah tulisan yang mudah difahami dan dapat dimengerti oleh semua orang.

Evaluasi ini bertujuan untuk mengoreksi tulisan para siswa yang sudah di rilis di berbagai website dan portal berita online. Diantaranya, Nuruljadid.net, unuja.ac.id, dan jika berita dianggap bagus maka di rilis ke Times Indonesia.

Saat evaluasi berlangsung para siswa mengikutinya dengan khidmat. Acara ditutup dengan pemotretan siswa yang nantinya akan dijadikan kartu resmi anggota sekolah jurnalistik. (Ulfa Nurul Jannah/ SJ.)