Pos

Cerita Seorang Gugas Covid-19, Saat Liburan Pesantren Tidak Pulang Kampung

nuruljadid.net- Menjalani rutinitas sebagai tim Gugus Tugas Pondok Pesantren Nurul Jadid, Saudara Isa tidak memutuskan pulang kampung saat liburan panjang Pesantren.

Padatnya kerja tim gugas pesantren untuk mencegah menyebarnya covid-19 di Pesantren dan lingkungan sekitar Pesantren menjadi alasan saudara Isa menghabiskan waktu libur di pesantren sebagai media pengabdiannya sebelum berhenti mondok.

Saat nuruljadid.net mewawancarai saudara Isa di Kantor Gugas Covid-19 PPNJ, Selasa siang (16/06). Isa mengatakan, saya memutuskan untuk tidak pulang kampung dan mau bertahan disini (pesantren) ingin membantu Pesantren dalam menangani tidak tersebarnya covid-19.

Saya sudah menelpon mama dan ayah bahwa saya tidak pulang liburan panjang kali ini. Ada kesan yang paling menarik bisa saya ambil setelah saya masuk tim Gugas Pesantren yaitu; saya bisa dekat dengan keluarga besar Pesantren Nurul Jadid dan bisa menjadi pejuang kemanusiaan,” Kata Isa.

Siswa kelas akhir SMA Nurul Jadid ini melanjutkan, saya banyak diajari untuk menjadi seorang pengabdi tanpa batas oleh Direktur Klinik Az-zainiyah Nyai.Hj Khodijatul Qodriyah.

Beliau selalu memberikan arahan dan motivasi tinggi pada saya sehingga saya merasa nyaman menjadi bagian dari tim Gugas Pesantren.

Ada pengalaman yang sangat berharga saya dapatkan pada saat memberikan pelayanan bagi masyarakat sekitar Pesantren. Melihat pelayanan kami yang optimal terkait protokol kesehatan covid-19, masyarakat merasa bahagia dan gembira.

Sebagian masyarakat memberi kue ke kami,” Imbuh Isa dengan terkekeh

Sebelum saya keluar dari Pesantren ini, Saya akan memberikan yang terbaik untuk Pesantren. Karena bagi saya, kebahagiaan di Pesantren bisa saya rasakan apabila Pesantren memberi kesempatan mengabdi pada saya,” Lanjutnya.

Saat ditanya apa tidak merasa rugi tidak pulang kampung saat liburan panjang Pesantren. Isa menjawab dengan singkat, Ngapain rugi, justru saya disini saat liburan Pesantren mendapatkan pengalaman yang jauh lebih penting ketimbang menghabiskan waktu dirumah. Apalagi dirumah tidak bisa kemana-mana juga,” Tegasnya.

Saya bersyukur sekali diberi kesempatan menjadi bagian pejuang kemanusiaan. Meskipun menjadi relawan menghadapi mewabahnya pandemi covid-19, banyak orang yang takut. Tapi kami dari tim Gugas PPNJ telah dibekali do’a dan obat agar terhindar dari virus mematikan,” Ujar isa sambil tertawa.

Pemuda kalem ini mengakhiri pernyataannya dengan sebuah kalimat yang menarik. Mumpung kita ada di Pesantren berikan yang terbaik untuk Pesantren, disitulah barokah akan di dapat,” Katanya.

Selamat berjuang saudara Isa.

 

Pewarta : PM

Video Protokol Kesehatan Covid-19 Nurul Jadid, Hipnotis Para Pengunjung

nuruljadid.net- Pemutaran video protokol kesehatan covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid dilakukan saat acara silaturrahmi Kapolres Probolinggo bersama rombongan ke Pesantren Nurul Jadid, Selasa pagi (10/06) di ruang Aula Mini Universitas Nurul Jadid.

Pemutaran video protokol kesehatan covid-19 menjadi salah satu rangkaian acara seremonial pada kunjungan tersebut.

Intel Polres Bapak Maryono memberikan apresiasi atas pembuatan video protokol kesehatan yang dibuat oleh Pesantren Nurul Jadid.

“Tidak ada kata yang pantas saya ucapkan selain kata ” Nurul Jadid luar biasa”. Nurul Jadid menjadi pesantren terdepan dan sangat bagus dalam membuat protokol kesehatan covid-19 dilengkapi dengan videonya,” Katanya.

Para peserta kunjungan yang ada diruangan serius menyaksikan pemutaran video tersebut. Sesekali anggukan kepala dilakukan oleh Kapolres Probolinggo Bapak AKBP Ferdy Irawan saat menonton pemutaran video protokol kesehatan.

Kami merasa senang dan bangga sekali melihat video itu. Dan rasanya Pesantren Nurul Jadid merupakan pesantren yang pertama membuat video protokol kesehatan covid-19,” Ujar salah satu peserta rombongan yang tidak mau disebutkan namanya.

Dengan adanya video ini, besar harapan kami agar semua warga pesantren bisa mengikuti protokol kesehatan covid-19 yang telah dibuat,” Kata Ketua Gugas Covid-19 Ustadz Abdul Kholid Fauzi.

Itu (video) merupakan salah satu cara dalam mensosialisasikan protokol kesehatan covid-19 yang diterapkan oleh pesantren Nurul Jadid. Dengan adanya video ini masyarakat bisa langsung menyaksikan bahwa Pesantren Nurul Jadid benar-benar telah mempersiapkan protokol kesehatan dalam menyambut kedatangan santri,” Tegas Ponirin Mika Kasubbag Humas Pesantren Nurul Jadid.

Saya bangga melihat pesantren Nurul Jadid yang sangat siap menyambut kedatangan santrinya dengan protokol yang begitu lengkap dan sistematis,” Tegas Anggota Polres yang enggan menyebutkan namanya.

Pewarta : PM

Kepala Kamtib; Bersama Kita Cegah Penyebaran Covid-19

nuruljadid.net- Penanganan dalam menanggulangi menyebarnya covid-19 perlu dilakukan oleh semua pihak. Pondok Pesantren tengah melakukan hal tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Ustadz Adiyatno Kepala Keamanan Pesantren Nurul Jadid, Selasa pagi (16/06).

Adiyatno melanjutkan, Pesantren telah siap menghadapi situasi pandemi covid-19 saat ini, tentu dengan mempersiapkan semua protokol kesehatan covid-19 yang dianjurkan oleh pemerintah dan tim medis.

Disamping itu kerjasama dalam penjagaan pintu masuk pesantren sangat ketat diakukan. Dalam penjagaan kita melibatkan semua unsur terkait mulai dari pengurus keamanan, pengurus pesantren dan gugus tugas,” Imbuhnya.

Kami akan terus melakukan penjagaan di pintu masuk pesantren sampai kondisi benar benar stabil.

Alhamdulillah, Gugas PPNJ telah melakukan sosialisasi secara intens baik secara langsung maupun melalui banner yang dibuat. Itu semua sangat membantu dalam memberikan pemahaman berkait protokol kesehatan covid-19. Contohnya banner yang terpasang di portal pos I,” Kata Ustadz Dayat.

 

 

Pewarta : PM

Pemprov Jatim Sumbang APD Ke Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Untuk mendeteksi seluruh santri apakah mereka reaktif atau non reaktif covid-19, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo melakukan rapid test. Rapid test ini dilaksanakan pada saat santri kembali ke Pesantren setelah mereka berlibur panjang. Kurang lebih 3 bulan liburan yang diberikan kepada santri, berbeda dengan liburan Pesantren tahun sebelumnya.

Ketua Gugas PPNJ Ustadz Abdul Kholid mengatakan, rapid test ini bagian dari salah satu langkah untuk mengskrining santri yang kembali ke Pesantren. Kali ini pengurus pesantren yang lebih di dahulukan kembali ke Pesantren dan di rapid test, setelah itu santri secara umum yang akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari tanggal 10 Juli sampai 17 Agustus 2020.

Upaya maksimal dilakukan oleh Pengurus Pesantren Nurul Jadid berkait akan dikembalikannya santri dengan bentuk koordinasi bersama instansi terkait, seperti berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Probolinggo, Polres Probiolinggo, RMI, ISNU Jatim, Pengurus P4NJ, Para dokter.  Seluruh instansi menyambut baik usaha yang dilakukan oleh Pesantren Nurul Jadid.

Bahkan Gugas Kabupaten Probolinggo memberikan apresiasi terhadap protokol kesehatan yang dibuat oleh Pesantren Nurul Jadid.

“Protokol kesehatan covid-19 yang dibuat oleh Pesantren Nurul Jadid sangat bagus. Sudah memenuhi standar umum protokol kesehatan dan bahkan sangat rinci sekali. Pesantren yang lain bisa mencontoh protokol yang telah dibuat oleh Pesantren Nurul Jadid. Insya Allah akan dikirim ke beberapa Pesantren di Probolinggo, supaya dapat mencontohnya,” Tutur Bapak Fathorrazi, Bagian Sosialisasi dan Komunikasi Gugas Kabupaten Probolinggo.

Melihat keseriusan Pesantren Nurul Jadid dalam memberikan pelayanan maksimal pada santri yang akan kembali ke Pesantren agar terbebas dari covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan Alat Pelindung diri (APD), Kamis pagi (11/06) penyerahan dilakukan di ruang rapid test, yaitu Gedung Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

dr. Durratun Nafisah Shofwan perwakilan Pemerintah Provensi menyampaikan, dengan sumbangan ini, berharap Pesantren Nurul Jadid terus maju menjadi Pesantren tangguh dan siap menghadapi new normal.

“Sumbangan Pemprov berupa baju hazmat 6 pcs, sepatu boot6 buah, kacamata goggle 6 pcs, face shield 7 pcs,” Ucap dr. Choky melalui pesan WA.

Terkait sumbangan Pemprov ini, Direktur Klinik Az-zainiyah sekaligus Penanggung Jawab Gugas Covid-19 Ny. HJ. Khodijatul Qodriyah menuturkan, sumbangan APD dari pemprov atau sumbangan-sumbangan lain dari berbagai pihak baik berupa tenaga / SDM, sarpras dan lain-lain, Tentu menjadi sumbangsih bagi pesantren agar semakin maksimal memberikan pelayanan ke santri/ pengurus yang kembali ke Pesantren. Semoga upaya-upaya sinergi ini semakin memperkokoh kita sebagai pesantren tangguh yang siap dengan situasi ” berdamai” mencegah dini dari tertularnya virus corona yang masih merebak.

 

Pewarta : PM

Ning Iah, Beri Apresiasi Kinerja Gugus Tugas Covid-19

nuruljadid.net- Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum mereda. Pasalnya, masih terus ada penambahan pasien covid-19 meski tidak terlalu banyak di Kabupaten Probolinggo.

Ketua Gugus Tugas Pondok Pesantren Nurul Jadid Ustadz Abdul Kholid Fauzi, terus mengikuti perkembangan terkait covid-19 khususnya di Kabupaten Probolinggo, dan menginformasikan perkembangan covid-19 tersebut di grup gugus tugas dan juga di grup telegram Pengurus Pondok Nurul Jadid.

Melihat perkembangan covid-19 semacam itu, gugus tugas terus melakukan upaya pengawasan dan pencegahan kepada masyatakat Pondok Pesantren Nurul Jadid dan pada masyarakat sekitar pondok seperti dari awal dilakukannya.

Semangat kerja gugus tugas tersebut mendapatkan apreseasi dari Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah Direktur Klinik Az-zainiyah PP. Nurul Jadid.

“Terima kasih untuk tetap melayani sepenuh hati selama pandemi,” Kata Ning Iah panggilan akrab beliau dengan singkat.

Ning Iah menyampaikanya bersamaan dengan hari perawat internasional yang jatuh pada hari selasa 12 Mei 2020.

 

 

Pewarta : PM.

Pesantren Salurkan Ramuan obat Untuk Pengobatan Covid- 19

nuruljadid.net- – Pemberian obat ramuan untuk pengobatan covid-19 (Bio Nuswa) dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Sabtu malam (03/05) kepada keluarga pengasuh, tim gugus tugas dan pengurus pesantren yang masih bertugas ditengah pandemi covid-19.

Tentunya, mereka juga butuh suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh agar dapat menangkal virus corona dan juga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan maksimal, ” Ungkap Ustadz Bahrudin saat menyalurkan ramuan obat tersebut bersama rombongan.

Adalah Prof. Dr. Sukardi alias Prof Dr. Ainul Fatah alias Gus Inul adalah Sang Penemu BIO NUSWA merupakan satu dari enam Prof Ahli Mikro Kultur bakteriologi di dunia. Menempuh pendidikan di Ryukyu University, sebuah Universitas di pulau Kyushu Okinawa Jepang. S2 mengambil bidang mikrobakteriologi, S3 mengambil bidang mikro kultur bakteriologi.

Kepala Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M. Ag mengatakan, suplemen ini mengandung bakteri yang dapat mengelilingi virus COVID-19 sehingga membuat virus ini tidak aktif kemudian membuka epitel/cangkangnya sehingga tubuh dapat cepat mengenali virus tersebut dan mengeluarkan antibodi untuk melawannya. Seseorang yang dinyatakan positif COVID-19 dalam 1 – 3 hari setelah minum suplemen ini bisa negatif.

Kiai Hamid menambahkan, untuk pencegahan cukup sekali 3 sdt (5ml) diminum atau dicampur minuman. dan dua kali sehari untuk pengobatan jika sudah ada gejala sakit sehari 3 kali @1 sdm (15ml).

Sementara Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menyampaikan, Pesantren sementara masih menyediakan ramuan untuk kalangan terbatas, yaitu untuk keluarga pengasuh, tim gugus covid-19 dan pengurus yang masih bertugas manjaga Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

Pewarta : PM

“Prihatin Dampak Pandemi, PPNJ Salurkan Bantuan Sembako”

nuruljadid.net- Sabtu, 2 Mei 2020, pagi hari sejumlah orang berkumpul di depan Posko Layanan Laziskaf Azzainiyah. Mereka diundang untuk menerima bantuan sembako. Akibat sepinya pekerjaan efek pandemi Covid-19, warga masyarakat mulai merasakan dampak pandemi terhadap rumah tangga mereka.

Untuk mengantisipasi kebutuhan darurat pangan warga sekitar selama pandemi, PPNJ menyalurkan bantuan berupa sembako yang digalang dari donatur. Bantuan tersebut disalurkan oleh lembaga amil zakat Laziskaf Azzainiyah sesuai kriteria Mustahiq yang berlaku.

Terdapat sekitar 100 paket sembako yang disiapkan dan disalurkan selama bulan Ramadan. Donasi tersebut diperoleh PPNJ dari PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Jawa Timur, juga sumbangan donatur Yayasan Bhakti Persatuan Surabaya dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, serta donatur individual.

“Semua harus saling peduli dan membantu di saat sulit sekarang. Dan mohon diterima secara ikhlas bantuan ini. Kalau ada yang punya kebutuhan darurat, jangan segan melapor”, kata Gus Fayyadl selaku direktur Laziskaf Azzainiyah, saat memberi pengantar singkat sebelum serah terima.

Hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Laziskaf Azzainiyah secara bertahap menggalang dan menyalurkan bantuan untuk Mustahiq yang membutuhkan. Baik berupa zakat fitrah, zakat mal, maupun shodaqah-infaq.

Donasi dapat ditransfer ke Nomor Rekening BRI a/n Laziskaf Nurul Jadid, 6518-01-024798-53-1.

 

 

Pewarta : Sekretaris Laziskaf

Dua Orang Gugus Tugas Pesantren Nurul Jadid, Jadi Relawan

nuruljadid.net- Gugus Tugas Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya bertugas melakukan pencegahan corona virus (covid-19) di area Pesantren dan sekitarnya melalui cek kesehatan pengunjung.

Namun, gugus tugas Nurul Jadid tersebut, ikut andil menjadi relawan Check Point Wilayah Kabupaten Probolinggo, Sabtu malam (25/04) mulai dari pukul 21: 00 WIB sampai pagi hari selama pandemi covid-19 mengikuti jadwal penjagaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ustadz Kholid Fauzi Ketua Gugus Tugas NJ berkata, Pengawasan ini dilakukan mulai dari perbatasan di Paiton dan Tongas oleh relawan dari tim kita.

“Dua orang yang ditunjuk menjadi relawan cek kesehatan itu Bapak Setyo Adi Nugroho Dan Bapak Zainal Munir, beliau adalah Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid, beliau bertugas mulai dari perbatasan Paiton dan Tongas. Ini merupakan bentuk kewaspadaan virus corona atau covid-19 dari pihak pengunjung,” Kata Ustadz Kholid.

Mereka tidak hanya berdua, tapi bersama beberapa Polisi, TNI dan petugas medis lainnya,” Tambah Ustadz Kholid.

Ustadz Kholid menambahkan, Kami Gugus Tugas Nurul Jadid tidak hanya peduli bagi masyarakat yang ada di dalam Pesantren dan juga disekitar Pesantren. Kami juga harus berbagi untuk menjadi relawan dengan masyarakat luas, ini sesuai dengan fungsi pesantren juga, sebagai lembaga dakwah dan sosial kemasyarakatan.

 

Pewarta : PM

Keceriaan dan Kelucuan Satgas Covid-19 Nurul Jadid

nuruljadid.net- Keceriaan dan kelucuan satgas covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, saat mereka bercanda dan bergurau sesama tim satgas saat melaksanakan tugasnya, jum’at (10/04).

Dari penuturan ketua satgas covid-19 Ustadz Kholid, tim yang bertugas selalu menyelingi pekerjaannya dengan senda gurau tanpa mengurangi kewaspadaan terhadap tengah menyebarnya covid-19 saat ini. Mereka satu sama lain saling melempar joke-joke segar terutama saat mau bertugas kelapangan.

“Mereka terkadang tertawa lepas bersama sesame temannya dilokasi tugas, ini yang membuat mereka tidak letih dan lesuh hilang seketika. Hal itu tentu tidak mengurangi terhadap kewaspadaannya dalam melaksanakan amanah Pesantren,” Ungkap Ustadz Kholid Rabu malam (15/04).

Lanjut Ustadz Kholid, kepenatan yang selama ini, terhibur dengan adanya satgas covid-19 yang selalu bercerita dan tertawa bersama, apalagi setelah berkumpul dikantor satgas, diakuinya dapat menghibur tim satgas yang lain.

 

Pewarta : PM

Camat Maron Ikut Menyambut Kedatangan Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net- Setelah mendapat pengarahan berkait penanggulangan penyebaran corona virus (Covid-19) dari ketua tim Satgas Covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Selasa pagi (31/03) di Masjid Jami’, Santri Nurul Jadid yang berasal dari Gending, Probolinggo mendapatkan pengarahan juga dari Camat Maron tiba di daerah Gending, Rabu siang (01/04) di lapangan Maron.

Camat Maron Bapak Imam Syafi’i dalam pengarahannya mengajak kepada seluruh santri agar supaya mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh dokter dan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus corona.

“Kepada semua santri supaya mengikuti prosedur mencegahnya penyebaran covid-19 dengan mencuci tangan, social distancing, psycal distancing, diam dirumah, kalau sakit segera ke dokter, tetap tenang, usaha batiniyah dengan memperbanyak do’a dan dzikir kepada Allah, baca alqur’an selama diam dirumah dan tetap belajar dengan baik,” Ucap Bapak Imam Syafi’i.

Saat memberikan pengarahan, camat maron (bapak imam syafi’i) didampingi danramil dan polsek setempat. dan beliau semua ikut menyambut kedatangan santri dari Pesantren Nurul Jadid,” Kata Bapak Ali Wafa Pengurus P4NJ daerah Gending.

Selanjutnya, Ketua P4NJ Kabupaten Probolinggo, H. Sa’dun mengingatkan agar santri selalu taat terhadap apa yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini melalui tausyiah-tausyiahnya.

“Santri harus mengikuti tausyiah pengasuh dengan penuh ketaatan, patuh kepada orang tua dan harus menjaga kesehatan,” Tegas H. Sa’dun di dampingi pengurus P4NJ setempat.

 

Pewarta : PM

Cegah Wabah Covid-19,  Satgas NJ Sosialisasikan Hingga Ke Pelosok Desa

nuruljadid.net- Setelah mengadakan sosialisasi pencegahan penyebaran wabah covid-19, di tiga Masjid Desa Karanganyar, Paiton Probolinggo. Personel satgas covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali mensosialisasikan himbauan, anjuran dan cara penanganan penyebaran corona virus tersebut kepada masyarakat di Masjid Randu Tatah, Jum’at siang (27/03).

Personel satgas covid-19 menyampaikan, agar masyarakat selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, serta mewaspadahi kalau ada warga yang datang dari daerah lain.

Pentingnya sosialisasi seperti ini kepada masyarakat, supaya masyarakat memiliki pengetahuan terkait bagaimana caranya mencegah penyebaran corona virus atau dikenal dengan covid-19,” Ujar Ustadz Sulaiman Makki, Koordinator Pemuda Randu Tatah.

Kami sangat berterima kasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sangat peduli terhadap masyarakat randu tatah. Ini sangat berharga dan penting sekali,” Sambungnya.

 

 

Pewarta       : Ibnu Abdullah

Editor         : Ponirin Mika

Satgas Covid 19, Terapkan Social Distancing di Acara Haul Masyayikh

nuruljadid.net- Social distancing merupakan sebuah cara yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan masyarakat untuk memperlambat penyebaran penyakit yang ditularkan dari orang ke orang. Cara ini mengharuskan orang untuk menjaga jarak satu sama lain sehingga virus – atau patogen apapun – tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.

Pada haul masyayikh dan doa bersama yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ahad pagi (22/03), Pengurus Pesantren bersama Tim satgas covid 19 menerapkan sosial distancing pada seluruh peserta haul masyayikh.

“Menjaga jarak antara sesama peserta haul masyayikh, salah satu upaya untuk mencegah menularnya covid 19. Kita mempraktikkan social distancing itu bagian dari ikhtiar,” Hal itu diungkapkan Ustadz Ernawiyadi, Selaku Ketua SC Haul Masyayikh selepas acara haul masyayikh kemarin.

Tidak hanya itu, tadi ada sosialisasi pencegahan covid 19 yang disampaikan oleh tim satgas bentukan Pesantren kepada seluruh peserta haul. Ini dimaksudkan biar semua peserta haul masyayikh memiliki pengetahuan terkait penanggulangan covid 19 yang marak saat ini,” Lanjutnya.

Pewarta : PM