Pos

Habib Jindan: Orang Yang Suka Mencaci Maki dan Provokasi dalam Dakwahnya Tidak Mewakili Rosulullah. Contohlah Walisongo!

nuruljadid.net – Dewasa ini, semakin menjadi-jadi penceramah baik di majelis luring maupun daring yang kian melenceng dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Hal ini disoroti oleh Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan dalam ceramah agamanya pada pengajian umum di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (15/10/2023).

Penceramah yang seringkali berbicara semauanya, bisa dipastikan tidak memiliki sanad “cari pasti gak punya sanad, orang yang suka ngomong semaunya gak punya sanad. Apalagi kalau udah omongannya berisi cacian, makian, atau pun juga menuduh dengan tuduhan yang keji, fitnah, ghibah, namimah, mana ada sanad ghibah dari mana? nabi Muhammad? Gak ada, sanad cari maki dari mana? Bukan dari nabi” dawuh Habib Jindan.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar bukan cacian, fitnah, makian, ghibah, namimah kepada sesama saudara seiman dan kemanusiaan. Jika ada orang yang sering melakukan hal tercela tersebut maka mereka berguru pada syeiton.

“itu bukan dari nabi Muhammad, dari syeikh yang satu lagi, namanya Syeiton, dari syeikh yang itu tuh. Syeiton sudah jadi syeikh, sehingga waktu itu yang memberikan usul untuk membunuh Nabi Muhammad menjelang hijrah adalah syeiton, dia menyamar jadi syeikh, Syeikhun Najidi, syeikh yang berasal dari Najd daerah di wilayah Riyadh. Dan kalau ditelusurin, orang-orang yang ngawur ya sanadnya dari itu ya syeikh yang itu Syeiton”

Habib Jindan menceritakan ketika perang Badar, Syeikh Najidi juga memprovokasi orang-orang musyrikin untuk memerangi Rosulullah. Dia muncul dalam sejarah sebanyak 2 kali, 1 menjelang hijrahnya Nabi, dan yang kedua dia muncul lagi untuk menyulut peristiwa perang Badr.

“Nah nabi bilang, mau dakwah “ballighu” sampaikan tapi ingat, sampaikannya pakai sanad, sampaikannya pakai ilmu, sumbernya pastikan sumbernya dari nabi Muhammad bukan dari syeikh yang satu lagi.”

“yang kedua itu, poin yang penting “‘anni” diartikan itu ‘an rosulillah, menyampaikan mewakili nabi Muhammad, ballagh ‘an rosulillah, menyampaikan, mewakili Rosulullah.”

Jika kita menemukan seseorang atau penceramah yang dalam penyampaian, ucapan, perbuatan tidak mewakili Rosululullah maka dia sebenarnya telah mengikuti jalannya syeitan, oleh karenanya kita harus waspada dan mencerna segala yang terjadi di sekitar kita.

ballighu ‘anni, sampaikan dimana Rosulullah terwakili disitu, kata-katanya terwakili, dakwahnya terwakili.”

Beliau mencontohkan Walisongo yang berhasil menyebarkan dakwah Islam secara massif di bumi Nusantara. “Masanya Walisongo, walaupun 9 orang, tapi hatinya 1, lisannya 1, dan nabi Muhammad terwakili dalam dakwahnya mereka. Orang yang melihat mereka ingat nabi Muhammad, ingat rosulullah SAW.”

“Orang mencari tahu tentang Nabi Muhammad, dengan membaca gerak-gerik Walisongo. Itu dakwahnya walisongo, ballighu ‘anni walau ayah.”

Barang siapa yang ingin menumpang dalam izin bersanad kepada Rosulullah SAW, maka wajib mengikuti syarat dan ketentuannya ad-da’i al-ma’dzun dari Allah SWT. Allah berfirman kepada Nabi Muhammad SAW, Qul Hadzihi Sabili, katakan, sampaikan kepada umat ini jalanku.

“Jangan tau-tau, ada pembajak, yang membajak jalannya nabi Muhammad. Ada teroris yang menteror umat atas nama nabi Muhammad, ada penipu yang mencatut nama Nabi Muhammad SAW.”

قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

Artinya: Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf: 108)

“Ini jalanku, ngajak orang kepada Allah dengan hikmah, dengan mauidzotil hasanah, dengan ilmu. Bagaimana mau jadi da’i ilallah kalau gak punya ilmunya” ulas Habib Jindan

ﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَﻫُﻤَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ

Artinya: “Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.”

Syekh Al-Habib Jindan juga menyampaikan fenomena pendakwah era kekinian “Kita di zaman penceramahnya banyak tapi ulamanya sedikit. Nabi Muhammad pernah bilang dulu itu kata nabi kepada sahabat, kalian itu di zaman Khutobaul qolil, Katsir Ulamau ulamanya banyak, penceramahnya sedikit. Kita di zaman tukang ngomongnya banyak, ulamanya sedikit.”

Wallahu A’lam Bishawab

 

Link ceramah full klik tautan berikut : https://www.youtube.com/watch?v=SXzYDb1RP84&t=2h51m10s

 

 

(Humas Infokom)

Habib Jindan: Penghuni Syurga Terdiri dari 120 Barisan, 80 Diantaranya Shaf Umatnya Nabi Muhammad SAW

nuruljadid.net – Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan melanjutkan dalam ceramah agamanya tentang barisan penghuni syurga dari nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad sampai dengan kita ummatnya. Nabi Muhammad SAW menyampaikan sebagaimana disampaikan oleh Habib Jindan bahwasannya “Antum Khaddzim Minal Umam, Ana Khaddukum Minal Anbiya” aku adalah jatah kalian dari sekalian nabi-nabi, dan kalian adalah jatahnya aku. Jadi setiap nabi-nabi itu Allah persiapkan masing-masing dari mereka ada umatnya sendiri-sendiri.

Alhamdulillah, kabar gembiranya untuk umat terakhir yang dikirim kepada kita, Nabi yang paling istimewa, yang paling agung yakni Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Habib Jindan menjelaskan “Sebaik-baiknya bagian, bagiannya kita, nasibnya kita beruntung, nabi kita Nabi Muhammad SAW, yang mana nabi bilang bahwasannya ahlul Jannah, penghuni syurga terdiri dari 120 barisan. Jadi semua yang masuk syurga dari semua umat manusia dibikin berbaris, barisan mereka itu 120 barisan semua penghuni syurga.”

“80 dari 120 shaf umatnya nabi Muhammad, yang 40 barisan dibagi untuk umatnya nabi-nabi sebelumnya. Semoga kita dijadikan dalam barisan-barisan tersebut, dibarisan pertama.”

“Ya Allah jadikan kami bersama nabi Muhammad dan keluarganya di barisan terdepan, senantiasa bersama mereka semua, di dunia dan di akhirat ya Robbal Alamin”.

“Sebab mereka yang berada di sana bareng bersama nabi, keluarganya dan pewarisnya. Kelak besok ketika di hari kiamat yang berada di barisan mereka adalah orang-orang yang di dunia juga berada di barisan mereka. Karenanya itu, jika ingin bersama mereka disana, jadilah bersama mereka disini (red. Dunia), bersama adabnya, bersama akhlaqnya, bersama ilmunya, bersama sunnahnya Rosulullah SAW. Bersama sahabatnya nabi dan keluarganya Nabi dalam kecintaan dan keteladanannya terhadap mereka.”

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 45-46:

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Artinya: “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,” (QS. Surat Al-Ahzab Ayat 45)

وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذْنِهِۦ وَسِرَاجًا مُّنِيرًا

Artinya: “Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS. Surat Al-Ahzab Ayat 46)

“Memberikan kabar gembira kepada mereka yang beriman, yang ikut kepada nabi Muhammad, memberikan peringatan kepada mereka yang menyimpang dan berbuat maksiat. Nabi diutus sebagai da’i, orang yang mengajak manusia ke jalan Allah dengan izin Allah.”

“Dakwah, Nabi Muhammad berdakwah punya izin. Kita sekarang nyetir mobil harus punya idzin, punya pewasat harus punya idzin. Nyetir mobil roda 4, 6 dan 12 izinnya beda masyaallah, mau nyetir motor sama nyetir mobil izinnya beda.”

“Apabila dalam hal demikian harus izin, mau jadi dokter praktik, harus ada izin, kalau tidak maka namanya malpraktik. Nah begitu juga dakwah harus ada izin, mana izinnya. Nabi Muhammad disebutkan دَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذْنِهِۦ Ngajak manusia kepada Allah dengan izin dari Allah SWT.”

 وَسِرَاجًا مُّنِيرًا

“Cahaya, lentera, lampu yang terang benderang SAW.”

 

Wallahu A’lam Bishawab 

Link ceramah full klik tautan berikut : https://www.youtube.com/watch?v=SXzYDb1RP84&t=2h51m10s

 

 

 

(Humas Infokom)

Habib Jindan : Nabi Muhammad adalah Cahaya Terang Benderang, Cahaya yang Nyata, Perantara Hidayah bagi Kita Umatnya

nuruljadid.net – Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Agung Muhammad SAW 1445 H telah sukses dilaksanakan (15/10/2023) yang dihadiri langsung oleh yang mulia Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan dari Tangerang, Banten. Acara ini diletakkan di halaman kantor Biro Kepesantrenan yang diikuti oleh ribuan santri dan masyarakat umum termasuk alumni dan wali santri.

Dalam ceramahnya, Habib Jindan menyampaikan “Beliau Nabi Muhammad adalah cahaya yang nyata, yang terang benderang, dengan berkat beliau kita dapat hidayah dari Allah SWT. Masyaallah!”

“Huwan-nuuru yahdiil haa-iriina dliyaa-uhu, Wa fiil hasyri dhillul mursaliina liwaa-uhu.”

“Beliau nabi Muhammad adalah cahaya, yang mana cahaya beliau memberikan hidayah kepada kita, menyingkap kegelapan dari pikiran, menyingkap kegelapan dari hati, menyingkirkan dari segala kotoran, perangai tercela dari anggota tubuh kita.”

Beliau Rosulullah SAW adalah da’i yang mengajak manusia kepada Allah. sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an:

  قَدْ جَاءكُم مِّنَ اللّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ

“…Sungguh telah datang padamu dari Allah, Nuur (cahaya) dan kitab yang jelas dan menjelaskan” (QS. Al-Maidah 5:15).

Habib Jindan menerangkan bahwa Nur adalah nabi Muhammad SAW, dan beliau (Nabi Muhammad) dikatakan oleh Sayyidina Abbas Bin Abdul Mutholib. Di dalam syairnya, Abbas mengucapkan ini di Madinah puluhan tahun setelah lahirnya Rosulullah, tepatnya menjelang wafatnya Nabi Muhammad atau pada akhir umur nabi Muhammad.

Sayyidina Abbas meminta izin kepada Rosulullah, “izinkan aku wahai Rosulullah untuk memuji engkau”, maka nabi Muhammad bukannya melarang, khawatir hal tersebut itu termasuk mengkultuskan, akan tetapi Rosulullah tidak menyampaikan demikian. Sebaliknya, nabi malah mendukung dan bahkan mendoakan Sayyida Abbas dan berkata “katakan, silahkan ucapkan syair yang ingin engkau ucapkan, Allah akan senantiasa menjaga mulutmu” dawuh Rosul kepada sahabat Abbas. Alhasil, sampai sepuh Sayyida Abbas giginya tidak ada satupun yang tanggal, semuanya tetap utuh.

Lisannya Sayyidina Abbas senantiasa dipakai untuk memuji Rosulullah SAW dan membela Rosulullah. “Syairnya panjang menceritakan tentang kronologis kelahiran Nabi, dari sebelum nabi dilahirkan hingga beliau (Abbas) bilang ‘engkau berada di dalam bahteranya nabi Nuh, ketika banjir menenggelamkan sampai berhala pun ditenggelamkan, semua manusia ditenggelamkan, rumah-rumah ditenggelamkan, bumi ditenggelamkan, tinggal engkau berada di dalam sulbinya Nuh, dan perahu itu tidak akan tenggelam.”

“Dan engkau berada di dalam Sulbi-nya nabi Ibrahim, waktu dia dilempar di apinya Namrud, bagaimana Ibrahim akan terbakar sedangkan engkau berada di Sulbinya.” Jelas Habib Jindan menceritakan Syair yang ditulis oleh sahabat Sayyidina Abbas, terkenal dengan istilah syair Maulid.

“Dan tatkala dilahirkan, engkau ketika lahir maka bumi menjadi terang benderang dengan kelahiranmu, dan ufuk menjadi bercahaya dengan kelahiranmu, dan kami senantiasa berada di dalam cahaya tersebut. Dengan cahaya itu, kami menempuh jalan hidayah dari Allah SWT.” Sayyidina Abbas menyampaikan ini 60 tahun setelah Nabi dilahirkan pungkas Habib Jindan di hadapan seluruh hadirin.

“Karenanya itu, ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah sepakat bahwasannya malam yang paling mulia bagi umat nabi Muhammad adalah malam kelahiran Rosulullah dan malam yang paling mulia bagi Rosulullah yaitu malam Isro’ dan Mi’raj ketika beliau menghadap kepada Allah SWT. Tapi untuk umat yang paling mulia adalah saat malam dilahirkannya Rosulullah SAW, sebab dari situ bermula segala kebaikan dan keberuntungan bagi umat ini, Alhamdulillah.”

Link ceramah full klik tautan berikut : https://www.youtube.com/watch?v=SXzYDb1RP84&t=2h51m10s

 

 

(Humas Infokom)

UPDATE INFO! Pengajian Umum Maulid Nabi Pondok Pesantren Nurul Jadid akan Dihadiri Habib Jindan Bin Novel

nuruljadid.net – (14/10/2023) Pada Ahad, 15 Oktober 2023 akan diadakan Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan dihadiri oleh seorang da’i kondang dan ulama masyhur di Nusantara yakni yang mulia Al-Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan dari Tangerang, Banten. Acara ini akan dilangsungkan di halaman kantor Biro Kepesantrenan.

Habib Jindan Bin Novel adalah pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten. Beliau adalah cucu dari Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, yang dikenal sebagai seorang ulama yang sangat dihormati dan dicintai di kalangan umat Islam, akan berbagi pengetahuannya tentang pesan-pesan agama, cinta kasih, dan toleransi yang diajar oleh Nabi Muhammad SAW. Kehadiran beliau di acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan lebih untuk menauladani akhlaq Nabi Muhammad kepada para santri dan tamu undangan yang hadir.

Selain ceramah dari Habib Jindan Bin Novel, acara ini juga akan dimeriahkan dengan pembacaan Simtudduror dan penampilan sholawat oleh Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz) Nurul Jadid. Seluruh rangkaian acara ini dirancang sebagaimana kebiasaan di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan juga diisi dengan kegiatan Khotmil Qur’an besok pagi (Ahad, 15 Oktober 2023).

Ribuan santri, pengurus, dosen, guru dan karyawan akan hadir dan merayakan Maulid Nabi bersama-sama dan mengikuti pengajian umum sebagai Upaya mendapatkan barokah dan syafaat Rosulullah kelak di hari kiamat. Acara ini bisa dikategorikan sebagai kesempatan langka untuk mendengarkan langsung nasihat dan pandangan dari seorang ulama karismatik yang sangat dihormati seperti Habib Jindan Bin Novel.

Jangan lewatkan acara Pengajian Umum Maulid Nabi yang akan dihadiri oleh Habib Jindan Bin Novel ini juga bisa disaksikan di kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui link https://www.youtube.com/@PondokPesantrenNurulJadid. Mari bergabung dalam momen yang penuh keberkahan dan kedamaian ini, sambil memperkuat ikatan ukhwah Islamiyah di antara kita semua. Bagi masyarakat, alumni dan simpatisan yang berencana hadir dipersilahkan dengan catatan tetap menyesuaikan dengan kondisi dan budaya pesantren.

Kedatangan masyarakat umum, alumni, wali santri dan simpatisan diharapkan dapat memperhatikan ketertiban pelaksanaan dengan masuk ke area pesantren pada sore sebelum pukul 16.00 WIB dan malam mulai pukul 19.00 WIB. Bagi yang hadir perlu memperhatikan barang bawaannya dan memarkirkan kendaraannya di tempat yang telah disediakan. Panitia menyediakan tempat lesehan dan fasilitas MCK. Tidak diperkenankan melakukan pertemuan dan aktifitas lain selama acara pengajian berlangsung demi kelancaran dan kehidmatan acara.

 

 

(Humas Infokom)

Nasi Kotak Kos Makan Santri Terapkan Prinsip 3R Solusi Kurangi Sampah dan Ramah Lingkungan

nuruljadid.net – Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, sebuah gagasan inovatif yang sejak lama diwacanakan kini telah terealisasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid terkait penggunaan kotak nasi (rice box) kos makan santri yang dapat digunakan berulang-ulang (reusable), meskipun ini pernah dijalankan dulu.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Biro Kepesantrenan sekaligus Direktur Sinar Sejahtera KH. Fahmi Abdul Haq Zaini bahwa konsep rice-box ini menerapkan kaedah prinsip ramah lingkungan yaitu 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle).

“Tujuan kami melakukan peningkatan layanan kos makan santri ini selain untuk memperbaiki kualitas gizi dan kebutuhan dasar santri dengan menu yang beragam, kami juga ingin menjaga kelestarian lingkungan pesantren meskipun belum sepenuhnya paling tidak ini dapat mengurangi sampah bungkus makanan karena rice-box nya bisa dipakai berulang-ulang.”

Pondok Pesantren Nurul Jadid, telah mengadopsi sistem nasi kotak ‘reusable’ sebagai bagian dari upaya untuk menjadi lebih ramah lingkungan. Sistem ini memungkinkan para santri untuk menggunakan wadah nasi kotak yang dapat digunakan berulang kali, daripada wadah sekali pakai yang umumnya digunakan di berbagai restoran atau penjual makanan.

Salah satu hal yang membuat inovasi ini begitu berharga adalah kemampuannya untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Dengan menggantikan wadah nasi kotak sekali pakai dengan wadah yang dapat digunakan berulang kali, pesantren ini telah berhasil mengurangi dampak negatif sampah plastik pada lingkungan.

Sekretaris Pesantren, H. Tahiruddin, menjelaskan, “Kami sadar akan masalah lingkungan yang semakin memburuk, dan kami merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik. Inovasi ini juga merupakan bagian dari pembelajaran dan pemahaman pesantren terhadap nilai-nilai lingkungan dalam Islam.”

Inovasi ini diharapkan akan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan. Dengan perubahan kecil seperti ini, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga bumi kita tetap bersih dan sehat untuk generasi yang akan datang.

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Sambut Antusias Peningkatan Layanan Kos Makan Dapur Umum

nuruljadid.net – (13/10/2023) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Jawa Timur, telah mendengarkan aspirasi santrinya dan memberikan perhatian khusus terhadap kualitas layanan kos makan di pesantren. Setelah melakukan upgrading dapur umum pesantren, santri merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam pengalaman mereka saat menikmati sajian kos makan santri dalam bentuk rice box di asrama sebagai upaya perubahan positif dalam segi layanan kesejahteraan santri.

Inisiatif ini merupakan kerja keras dan keseriusan pihak pesantren melalui Sinar Sejahtera (SS) yang dipimpin oleh KH. Fahmi Abdul Haq Zaini selaku direktur sekaligus kepala Biro Kepesantrenan dalam mengupayakan yang terbaik untuk santri. Disadari, bahwa masih terdapat koreksi dan evaluasi sehingga Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak pernah berhenti melakukan pengawasan, menerima masukan dan pembenahan di berbagai lini.

Yoga Pratama santri asal Jember merasa senang dan antusias dengan sajian kosmara dalam kemasan dan kualitas saat ini. “Saya sangat senang dengan perubahan yang ada dengan Kosmara. Dengan adanya dapur umum pesantren, kualitas Kosmara lebih baik dan dengan rice-box nasi tidak mubadzir terbuang karena santri bisa makan sesuai jatah yang diberikan.”

Begitu juga dengan pengurus asrama Ustaz Rijal menyampaikan antusiasnya menyambut perubahan dalam layanan kosmara ini. “Upaya pesantren untuk meningkatkan layanan kos makan telah membuat santri merasa didengar. Kualitas makanan telah meningkat, dan pilihan makanan yang lebih variatif, sehat dan bergizi. Saya bersyukur semoga bisa dipertahankan dan lebih baik lagi demi kesejahteraan teman-teman santri yang mondok dan mengaji di pesantren.”

Revitalisasi dapur umum ini adalah salah satu bukti nyata dari perhatian pesantren terhadap kesejahteraan santri dan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan perkembangan mereka. Semoga perubahan ini terus memberikan manfaat positif bagi seluruh santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

(Humas Infokom)

Ikatan Santri Kalimantan Barat Sowan Masyayikh ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (29/09/2023) menerima kunjungan istimewa dari Ikatan Santri Kalimantan Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Sowan Masyayikh ke Provinsi Jawa Timur dari Kalimantan Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturrahmi dan tabarrukan antara santri alumni dari berbagai pondok pesantren kepada para masyayikh di Jawa Timur.

Pada acara tersebut, rombongan Ikatan Santri Kalimantan Barat diterima dengan hangat langsung oleh pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini, didampingi oleh sekretaris pesantren, H, Tahiruddin. Acara penyambutan berlangsung di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid Lantai dasar.

Tausyiah pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini pada acara Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Kegiatan ini diawali dengan sesi seremonial pembukaan oleh perwakilan rombongan Ikatan Santri Kalimantan Barat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tujuan sowan masyayikh dan silaturrahmi ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur salah satunya Nurul Jadid Paiton. Beliau juga mengungkapkan bahwa santri memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa lewat silaturrahmi.

Selama kunjungan ini, para santri Kalimantan Barat diajak untuk mendengarkan tausyiah dari Kiai Moh. Zuhri. Mereka berkesempatan mengikuti secara langsung nasehat-nasehat baik dari kiai Zuhri tentang pentingnya menjaga silaturrahmi dan penguatan peran santri di tengah Masyarakat. Selain itu, rombongan juga melakukan sesi foto bersama usai kegiatan penyambutan dan tausyiah dari pengasuh Kiai Zuhri Zaini.

Sesi foto bersama pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini pada acara Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton diharapkan akan menjadi wasilah untuk merekatkan tali silaturrahmi antara santri dengan pondok pesantren dalam rangka tafaqquh fiddin dan ukhwah islamiyah. Disamping itu, kunjungan ini juga menciptakan peluang untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman santri dalam menjaga persatuan bangsa dan keberagaman.

(Humas Infokom)

Kiai Zuhri Zaini Cek Langsung Dapur Umum Pasca Upgrading Upaya Peningkatan Layanan Kos Makan Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kos makan bagi ribuan santri. Salah satu langkah konkret yang diambil oleh pesantren ini adalah meng-upgrade Dapur Umum pesantren untuk memastikan santri mendapatkan makanan berkualitas dan sehat setiap harinya yang dicek langsung oleh pengasuh Kiai Zuhri Zaini (19/09/2023).

Kunjungan pengasuh Kiai Zuhri Zaini ke dapur umum ini didampingi oleh sekretaris pesantren H. Thahiruddin, sekretaris Yayasan H. Faizin Syamwil dan pihak mitra bapak Asy’ari. Nampak, kiai Zuhri sesekali tersenyum melihat perubahan yang sangat positif dari dapur umum pelayanan kos makan santri, ini merupakan kemajuan yang perlu disyukuri.

Pengasuh Kiai Zuhri Zaini didampingi sekretaris pesantren H. Thahiruddin dan Sekretaris Yayasan H. Faizin Syamwil ketika mengecek kondisi dapur umum santri

Peningkatan Dapur Umum ini adalah bagian dari tujuan Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendukung pertumbuhan holistik para santri. Dengan fasilitas yang ditingkatkan, pesantren berharap dapat memberikan makanan yang lebih baik, lebih bervariasi, dan lebih sehat kepada santri.

Abdul Ghafur Haikal, Kepala Bidang Kesejahteraan Santri Biro Kepesantren Nurul Jadid, mengatakan, “Kami sangat peduli terhadap kesejahteraan santri sebagaimana amanah dari pengasuh untuk memberikan layana terbaik. Dalam upaya untuk mencapai standar pelayanan itu, kami bekerjasama dengan bapak Asy’ari alumni asal Situbondo telah melakukan renovasi besar-besaran pada Dapur Umum pesantren. Ini adalah langkah yang penting dalam memastikan santri mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk berkembang dengan baik.”

Pengasuh Kiai Zuhri Zaini ketika mengecek peralatan makan santri di dapur umum pasca upgrading

Peningkatan Dapur Umum melibatkan perluasan dan pembaruan peralatan memasak, penyediaan ruang yang lebih luas untuk mempersiapkan makanan, serta peningkatan dalam standar kebersihan dan sanitasi. Pondok Pesantren Nurul Jadid juga telah mempekerjakan koki berpengalaman untuk memasak makanan yang lezat dan sehat.

Peningkatan Dapur Umum ini mendapat dukungan penuh dari para orangtua santri, yang juga berharap agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan nutrisi yang baik selama berada di pondok pesantren.

Upaya Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk meningkatkan layanan kos makan santri adalah contoh praktik baik dari komitmen terhadap pembangunan holistik para santri. Diharapkan langkah ini akan memberikan dampak positif dalam mendukung pertumbuhan intelektual dan fisik santri, serta memperkuat fondasi pendidikan pesantren.

(Humas Infokom)

Panitia Pulang Bersama Adakan Rapat Zoom Bersama P4NJ Sosialisasikan Teknis dan Mekanisme Pemulangan Santri

nuruljadid.net – Ketua panitia Pulang Bersama, ustaz Mujibul Khoir, M.Pd, yang bertugas mengorganisir pemulangan santri ke berbagai daerah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, telah mengadakan rapat daring melalui platform Zoom Siang ini (19/09/2023) di Aula Mini pesantren. Rapat tersebut dihadiri oleh anggota panitia serta perwakilan dari pengurus P4NJ pusat, H. Syamsul Ma’arif dan sekretaris pesantren dari sekretariat H. Thahiruddin.

Rapat tersebut merupakan agenda penting dalam persiapan pemulangan santri yang biasanya datang dari berbagai kota dan pulau di Indonesia untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad bersama keluarga dan masyarakat di kampung halaman. Tujuan rapat ini adalah untuk menyosialisasikan teknis dan mekanisme pemulangan santri agar proses ini berjalan lancar dan aman.

Dalam rapat yang berlangsung selama dua jam, panitia membahas berbagai aspek yang terkait dengan pemulangan santri. Beberapa poin yang dibahas antara lain jadwal pemulangan, armada transportasi, prosedur keamanan, titik turun (dropspot), koordinasi dengan keluarga, dan pelayanan khusus.

Ketua Panitia Pulang Bersama, ustaz Mujibul Khoir, M.Pd, mengatakan bahwa persiapan untuk pemulangan santri tahun ini telah berjalan dengan baik, dan mereka sangat berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kenyamanan santri selama proses pemulangan.

“Kami sangat menghargai kerja sama yang baik dengan semua pihak termasuk P4NJ dalam menjalankan program pemulangan ini. Semua langkah yang telah kami rencanakan semoga dapat membantu santri merayakan Maulid Nabi bersama keluarga dan masyarakat dengan aman dan nyaman,” kata ustaz Mujib.

Proses pemulangan santri ini merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para santri dan keluarganya. Semoga dengan persiapan yang baik, para santri dapat merayakan Maulid Nabi dengan sukacita dan ketentraman di tengah-tengah keluarga tercinta.

 

(Humas Infokom)

FKO Nurul Jadid Hidupkan Kembali Gerakan Literasi Santri Melalui Lapak Baca

nuruljadid.net – Senin Malam, 18 September 2023, Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid kembali menghidupkan program penting yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca santri dan mendukung perkembangan literasi di kalangan mereka. Inisiasi ini dinamakan “Gerakan Literasi Santri Melalui Lapak Baca” yang pernah dimulai sejak tahun 2019 dan vakum sejak pandemi covid-19

melaui program ini, FKO Nurul Jadid selalu berkomitmen untuk mengajak santri bukan hanya mahir dalam bidang agama, tetapi juga dalam literasi dan pengetahuan umum. Gerakan Literasi Santri Melalui Lapak Baca ini adalah langkah konkret dalam mencapai cita-cita bersama.

Salah satu ciri khas dari inisiatif ini adalah pendirian “Lapak Baca” di lingkungan pesantren. Lapak Baca ini adalah ruang yang didedikasikan khusus untuk membaca dan berbagi buku-buku. Santri diundang untuk datang ke Lapak Baca, meminjam buku, dan bahkan berbagi buku yang mereka miliki dengan santri lainnya.

Suasana Lapak Baca Santri yang dipadati santri yang tengah asyik membaca buku yang tersedia

Ketua FKO Nurul Jadid, Lutfi Fitratullah siswa SMK Nurul Jadid, mengungkapkan tujuan utama gerakan ini, “Kami ingin membuka pintu dunia literasi bagi santri Nurul Jadid. Literasi adalah kunci untuk pemahaman yang lebih baik tentang banyak hal, dan kami yakin bahwa dengan akses yang lebih mudah ke buku dan bahan bacaan, santri akan tumbuh menjadi generasi yang lebih berpengetahuan dan berpikiran terbuka.” Ujarnya.

Salah satu santri, Subhan, berbagi perasaannya tentang inisiatif ini, “Saya sangat senang dengan Lapak Baca ini. Sebelumnya, saya sulit menemukan buku-buku yang saya minati, tetapi sekarang saya bisa membaca lebih banyak dan berbagi buku dengan teman-teman. Ini membuka peluang baru untuk saya pribadi.” Pungkasnya.

Dengan akses yang lebih mudah ke buku dan berbagai kegiatan literasi, diharapkan generasi santri Nurul Jadid akan tumbuh menjadi individu yang lebih berpengetahuan, kreatif, dan berdaya saing di berbagai bidang dan tingkatan.

(Humas Infokom)

Hanya SMKNJ dari Nurul Jadid Berhasil Juarai Literasi Award 2023 Radar Bromo Jawa Pos Dua Kategori Sekaligus

nuruljadid.net – SMK Nurul Jadid menjadi satu-satunya delegasi dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berhasil menjuarai Literasi Award 2023 dalam dua kategori sekaligus. Kegiatan Literasi Award 2023 ini diselenggarakan oleh Radar Bromo Jawa Pos yang bekerjasama dengan PT Paiton Energy – PT. POMI.

Serangkaian kegiatan telah dilaksanakan mulai dari pendaftaran, pelatihan sampai dengan pengumpulan karya. Pada puncak Literasi Award 2023 Sabtu (9/9/2023) pagi, panitia memberikan penghargaan pada pemenang nominasi di Rechall POH 1 PT Paiton Energy – PT POMI, Desa Sukodadi, Kecamatan Paiton.

Dalam event Literasi Award 2023 itu, setidaknya ada 28 penghargaan dan 1 juara umum yang diserahkan pada nominasi dari 7 kategori yang dilombakan. Meliputi konten tulisan, features, foto, infografis dan overall design serta, kategori video dan berita online. Terdapat empat pemenang dari setiap kategori yaitu juara 1, 2, 3 dan harapan.

Tim Jurnalistik SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan Kepala Biro Pengembangan Nurul Jadid KH. Faiz AHZ dan tim SMA Nurul Jadid

Acara berlangsung meriah dan semarak dengan sajian digital video pada videotron, penampilan Tari Kiprah Glipang dan quiz doorprize sepeda listrik yang membuat heboh seisi ruangan. Usai acara seremonial, kegiatan juga diisi dengan sharing session edukatif dari pimpinan PT. Paiton Energy – PT POMI tentang energi dan lingkungan.

Undangan yang hadir tidak hanya terdiri dari 35 tim nominator namun juga mengundang 47 tim yang mengikuti tahapan Literasi Award. Dalam acara itu juga diisi dengan sejumlah penyerahan sertifikat pelatihan kepada masyarakat, beasiswa bagi mahasiswa hingga bantuan kendaraan kepada Komunitas Besuki Membaca.

SMK Nurul Jadid salah satu tim yang masuk nominasi pada dua kategori juga hadir memenuhi undangan panitia didampingi kepala sekolah bapak Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, Wakasis. Nurul Iman, M.Pd.I dan dua guru pembimbing Mujiburrohman, S.Kom serta Ahmad Mujtahid, S.Pd. SMKNJ ini berhasil mencatatkan diri sebagai satu-satunya perwakilan dari Nurul Jadid yang berhasil meraih dua kategori sekaligus dalam event ini. Sebelumnya, tim jurnalistik MANJ, SMANJ dan MANSAPRO juga ikut berpartisipasi.

Kategori pertama, “Foto Terbaik” yang mengabadikan moment upacara kemerdekaan di pesantren masuk sebagai juara Harapan atau terbaik keempat. Sedangkan, kategori lainnya “Video Jurnalistik” yang mengusung kenaikan harga jual tembakau berhasil masuk tiga besar setelah karya MA Nurul Qadim dan SMA BBS HATI.

Tim Jurnalistik SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief. Hariyanto, M.Pd dan Wakasis Nurul Iman, M.Pd.I

Kepala SMK Nurul Jadid, Bapak Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian prestasi tim Jurnalistik MASA. “Alhamdulillah, saya bangga dan bersyukur sekali atas capaian luar biasa tim Jurnalistik MASA SMKNJ. Penghargaan ini adalah buah dari kerja keras dan perjuangan anak-anak. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan literasi di kalangan siswa kami agar mereka menjadi generasi yang cerdas dan berwawasan luas.” pungkasnya

Penghargaan Literasi Award 2023 Radar Bromo Jawa Pos ini bukan sekedar prestasi bagi SMK Nurul Jadid tetapi juga pengakuan atas peran penting sekolah dalam mengembangkan literasi dan kecerdasan generasi muda. Dengan berbagai inovasi dan program literasi yang terus ditingkatkan, SMK Nurul Jadid berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan generasi yang terampil dalam literasi di masa depan.

(Humas Infokom)

Silaturrahmi Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais Tambakoso Sidoarjo Disambut Hangat Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – (16/09/2023) Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kunjungan silaturrahmi rombongan Musholla dan Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais Tambakoso Waru Sidoarjo pada Sabtu pagi. Kunjungan ini bertujuan untuk tabarrukan dan  mempererat tali persaudaraan antara dua entitas keagamaan yang berdedikasi untuk peningkatan pemahaman agama Islam di masyarakat.

Kedatangan rombongan Majelis Ta’lim disambut dengan hangat oleh pengasuh Kiai Haji Moh. Zuhri Zaini. Acara penyambutan dimoderatori oleh Sekretaris Pesantren H. Thahiruddin dan dilanjutkan dengan sambutan singkat oleh kedua belah pihak yang menyoroti pentingnya penguatan ukhwah Islamiyah antar organisasi keagamaan dalam mewujudkan tujuan bersama.

Pemimpin rombangan Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais menyampaikan dalam sambutannya bahwa kehadiran mereka untuk tabarukkan, menjalin ukhwah Islamiyah dan ngaji sebagai santri kiai Zuhri Zaini. Harapannya mendapatkan keberkahan menuntut ilmu dan silaturrahim kepada orang alim.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, menyampaikan rasa syukur atas kunjungan ini. Dalam tausyiahnya, beliau mengatakan, “Kunjungan ini adalah bukti nyata dari semangat ukhuwah Islamiyah yang harus senantiasa kita jaga. Silaturahim itu dijanjikan panjang umurnya, melimpah rezekinya semoga kita semua tergolong golongan tersebut” dawuh kiai dengan pakaian sederhana serba putih tersebut.

Suasana kunjungan majelis Ta’lim KH. Abd. Rais di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid

“Saya yakin kita semua ini santri, paling tidak santrinya kanjeng nabi,”

“Saya salut, ada majelis ta’lim dari berbagai usia, ada yang muda, agak tua dan bahkan sepuh masih mau mengaji, ini hal yang luar biasa”

“dengan silaturrahim ini selain dapat ilmu, kebersamaan kita juga semakin kokoh. Majelis ilmu itu adalah kebersamaan yang baik. Karena ada kebersamaan yang tidak baik contoh korupsi berjamaah dan itu tidak barokah bahkan akan mencelakai pelakunya,”

Dalam tausyiahnya, kiai Zuhri juga menyinggung pentingnya tholabul ilmi sebelum ibadah sholat.

“Perintah allah pertama itu bukan sholat tapi iqro’ atau membaca, membaca itu tidak sekedar membaca qur’an melainkan membaca kehidupan dan keadaan”

“sebagai muslim, bagaimana kita semua berupaya kembalinya nanti dalam keadaan senang. Sama dengan anak di pondok rajin belajar, ngaji, berprestasi akhirnya kembali ke rumah dengan senang.”

“Ilmu itu memahami bagaimana cara hidup, cara ibadah dan saya yakin ilmu itu diajarkan di majelis talim.”

“Kita berharap mudah-mudahan ilmu yang kita punya dapat diamalkan. Karena menebarkan ilmu itu tidak harus kiai, bu nyai atau ustaz. Siapapun yang mempunyai ilmu bisa mengamalkan atau menebarkan ilmu tersebut.”

Sesi Foto bersama majelis Ta’lim KH. Abd. Rais dan pengasuh di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid

Kunjungan ini diharapkan akan menjadi landasan bagi ikatan silaturrahmi yang lebih erat antara Majelis Ta’lim dan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial di masa depan. Dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, kunjungan Majelis Ta’lim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid ini berakhir dengan doa bersama untuk keberkahan rangkaian acara tersebut dalam mewujudkan cita mulia untuk menyebarkan ajaran agama Islam yang damai dan welas asih.

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Nurul Jadid Lakukan Tes Penjurusan untuk Santri Baru Pasca Program Furudul Ainiyah

nuruljadid.net – Biro Pendidikan Nurul Jadid menggelar tes penjurusan untuk santri baru pasca suksesnya program Furudul Ainiyah selama tiga bulan lalu (12/09/2023). Program Furudul Ainiyah telah menjadi perhatian besar pesantren untuk seluruh santri khususnya santri baru sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap ibadah dasar seorang muslim.

Tes penjurusan ini merupakan langkah lanjutan dalam rangkaian penempatan santri baru (placement test) yang akan memilih jurusan sesuai minat, bakat dan kompetensinya di lembaga masing-masing. Tes tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa setiap santri baru memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup sesuai dengan tingkat dan paminatannya.

Penanggung Jawab sekaligus pelaksana di lapangan, Syamsul Arifin, M.Pd, menjelaskan pentingnya tes penjurusan ini, “Program Furudul Ainiyah telah membantu kita mengidentifikasi bakat dan kemampuan dasar agama santri. Sekarang, dengan tes penjurusan, kita ingin memastikan bahwa mereka ditempatkan di kelas yang sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.”

Tes penjurusan ini mencakup berbagai mata pelajaran, termasuk matematika, bahasa, sains, logika, teknologi, komputer dan sejenisnya. Hasil dari tes ini akan digunakan untuk menentukan jurusan yang akan diambil orang santri baru yang paling sesuai berdasarkan hasil tes. Biro Pendidikan berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang proporsional bagi setiap santri, dan tes penjurusan ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut.

Pelaksanaan tes penjurusan ini dilaksanakan selama satu hari di satuan pendidikan masing-masing oleh pihak sekolah. Karena setiap pihak satuan pendidikan yang lebih paham tentang kondisi anak didik dan kebutuhan masing-masing jurusan di sekolahnya.

(Humas Infokom)

5 Siswa SMK Nurul Jadid Kembali Torehkan 6 Prestasi Nasional

nuruljadid.net – Lima siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid Paiton, Jawa Timur, berhasil meraih medali prestisius dalam kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan Rumah Sastra Seni dan Ruang Lomba Nasional secara daring (02/08). Prestasi gemilang ini menjadi sebuah kesyukuran bagi sekolah dan peserta didik yang berhasil menorehkan juara.

Allesandro dan Rafi saat ditemui, nampak sumringah dengan piala di tangan dan kalung medali. Mereka mengaku sangat senang atas capaian yang mereka peroleh berkat ketekunan dan kerja keras bersama dengan rekan satu timnya.

“Alhamdulillah kami sangat senang, akhirnya perjuangan dan kerja keras kami satu tim membuahkan hasil. Ini juga berkat dorongan dan bimbingan para guru yang dengan sabar mengawal proses ini sampai kami juara,” aku Rafi kepada Nurul Jadid Media.

Kelima siswa yang mengukir prestasi membanggakan ini berhasil meraih medali tingkat nasional dalam berbagai bidang kompetisi. Berikut ini adalah daftar siswa dan medali yang mereka raih:

  1. Allesandro Sign Vizumi kelas XII Rekayasa Perangkat Lunak sebagai Juara 1 lomba Cerita Pendek dan Karya berbakat Cipta Puisi
  2. Ahamad Faruq Faza Bin Naja kelas XII Multimedia sebagai Juara 3 lomba Fotografi
  3. Firgirofiq Auliya kelas XII Multimedia meraih penghargaan Karya Berbakat bidang Poster Digital
  4. Muhammad Rafi’ Hidayatullah kelas XII Rekayasa Perangkat Lunak raih penghargaan Karya Berbakat lomba Cipta Puisi
  5. Abdan Hilyah Barlaman kelas XII Teknik Pembangkit Tenaga Listrik sebagai Karya Berbakat lomba Cipta Pantun.

Piala kemenangan siswa SMK Nurul Jadid tingkat Nasional tahun 2023

Prestasi kelima siswa ini merupakan hasil dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen tidak hanya para siswa namun juga guru pembimbing yang dengan telaten melakukan pendampingan dan bimbingan kepada peserta didik dalam mengembangkan keterampilan, minat dan bakat mereka baik di bidang akademik maupun non-akademik.

“SMK Nurul Jadid sangat berbangga atas pencapaian ini dan berharap agar prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain untuk mengejar impian mereka dan terus berusaha meraih prestasi di berbagai bidang keilmuan dan keterampilan” tutur bapak Moh. Arief Hariyanto selaku kepala sekolah.

Sekolah merayakan keberhasilan siswa-siswa mereka dalam upacara penghargaan yang diadakan ketika kegiatan do’a bersama sebelum memulai pembelajaran di halaman. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal mereka untuk mengukir prestasi lebih besar di masa depan.

(Humas Infokom)

Siswa SMP Nurul Jadid Bawa Pulang 4 Trofi Kemenangan PAIS Tingkat Kabupaten Probolinggo

nuruljadid.net – SMP Nurul Jadid Paiton kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Pentas Pendidikan Agama Islam dan Seni (PAIS) Kabupaten Probolinggo (31/07). Dalam event bergengsi yang diadakan Kantor Kementerian Agama (kemanag) Kabupaten Probolinggo, peserta didik SMP Nurul Jadid berhasil membawa pulang 4 trofi, menunjukkan bakat dan kemampuan mereka pada bidang agama Islam dan seni.

Pentas Pendidikan Agama Islam dan Seni (PAIS) Kabupaten Probolinggo merupakan ajang tahunan yang diikuti oleh berbagai sekolah dari seluruh kabupaten. Acara ini bertujuan untuk merangsang minat dan bakat siswa dalam bidang agama Islam dan seni, serta untuk mempromosikan nilai-nilai keagamaan dan budaya.

Salah satu prestasi yang membanggakan adalah juara 1 Musabaqah Hifdzul Qur’an diraih oleh Muh. Dafin Azzaroqy. Tak kalah hebat, Barrotut Taqiyah juga berhasil meraih juara 1 bidang MTQ. Dafin yang juga peserta didik Pusat Pengembangan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) menunjukkan kemampuan luar biasanya dalam menghafal Al-Qur’an, keduanya berhasil mengesankan para juri dengan penampilan yang penuh khidmat dan khusyuk.

Tak hanya dalam bidang agama, peserta dari SMP Nurul Jadid Paiton juga berjaya dalam lomba seni. Mereka berhasil meraih juara 1 dalam lomba kaligrafi atas nama Azka Ranuri Hafidz dan Adelia Fathin Kamila harus berpuas diri sebagai Harapan 3 lomba pidato.

Kepala SMP Nurul Jadid, Bapak Mohammad Jufri, M.Pd, sangat bangga dengan capaian prestasi peserta didiknya. Beliau mengatakan, “Prestasi ini adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan semangat juang para siswa. Kami sangat berterima kasih kepada guru-guru yang telah mendampingi mereka dalam persiapan untuk event ini sehingga berhasil juara. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya.”

(Humas Infokom)