Pos

Habib Jindan : Umat Islam Adalah Rujukan Dunia dalam Moderasi, Hak Kaum Wanita dan HAM

nuruljadid.net – Habib Jindan Bin Novel selain membahas tentang pentingnya sanad dan akhlaq dalam berdakwah, beliau juga menyinggung bahwa umat Islam adalah umat yang moderat menjunjung tinggi HAM dan menghormati kaum wanita sebagaimana ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan tauladan dari baginda Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana diajarkan terkait moderat ‘wasathiyah’ yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, bukan moderat versi Barat, Utara, Selatan atau Timur. Karena kebanyakan wasathiyah mereka tidak objektif, sehingga yang harus menjadi rujukan dan standard dalam wasathiyah umat Islam adalah versi Nabi Muhammad SAW.

“  لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا sebagaimana kita umat ini menjadi rujukan dalam kemoderatan. Jadi kita moderat bukan belajar dari Amerika, bukan belajar dari Eropa, moderat bukan belajar dari dunia Barat, sampai sekarang.”

“Di antara mereka itu sampai sekarang bahkan di negara-negara maju, tetap ada intimidasi dan rasis.”

Habib Jindan juga menceritakan kasus penindasan dan diskriminasi yang kerap dilakukan oleh Barat terhadap kaumnya yang seringkali menjadi rujukan dunia.

“Penindasan terhadap sesama, dan menganggap selain dari pada mereka (barat) itu di bawah. Orang kulit hitam, sampai sekarang, belum mendapatkan haknya secara penuh disana, walaupun secara tertulis ada haknya, akan tetapi di dalam pengaplikasiannya dalam bermasyarakat dan perkantoran, belum.”

“Mengklaim hak Wanita, kita tidak belajar dari Barat karena mereka justeru penista wanita. Mereka adalah orang-orang yang melecehkan kaum Wanita dari zaman dulu sampai sekarang.”

“terus kita disuruh belajar hak Wanita dari Barat, tidak! Standard di dalam menjaga, menghormati haknya kaum Wanita adalah nabi Muhammad dan ini umat Islam”

Sebagaimana Nabi menyampaikan kemulian seorang Wanita khususnya Ibu yang masyhur di kalangan umat Islam. “al-jannatu tahta aqdāmil ummahāt disebutkan dalam Kitab Al-Kāmil fi Dhu’afā’ir Rijāl karya Ibnu ‘Adi. Syurga di bawah telapak kakinya para ibu.”

“Suatu ketika Nabi juga pernah ditanya oleh Sahabat, “Siapa orang yang paling berhak untuk saya santun kepadanya?”, Nabi menjawab “paling prioritas untuk kamu berbuat baik kepadanya adalah Ummuk, ibumu!”, “kemudian?”, “Ibumu”, “Kemudian?”, “Ibumu”, baru setelah itu “Tsumma Abak” artinya ayahmu” beliau berkisah.

Menyoal Hak Asasi Manusia Habib Jindan mengutarakan dengan tegas bahwa kita tidak perlu belajar dari negeri Barat, cukup mencontoh Nabi Muhammad SAW.

“Kita mau belajar Hak Asasi Manusia dari orang tukang nembakin orang, dari orang-orang yang punya senjata pemusnah massal.”

“Itu adalah watak preman. Itu adalah watak penyamun, watak tukang palak, wataknya perampok, tukang todong, pencuri, yang hobinya mengancam sana-sini.”

“Negara maju bukan negara yang punya senjata pemusnah massal, tetapi punya alat pemberi makan massal, pemberi manfaat massal, pemersatu massal.”

“Oh, kita negara Indonesia negara maju, punya khitanan massal, nikahan massal, dari zaman dulu, waallah lebih baik dari pemusnah massal. Jauh lebih manfaat 1000 kali dari pada itu semua. Kita jauh lebih maju, akan tetapi suatu kebodohan ketika kita menganggap mereka modern, mereka maju, mereka keren, sama sekali gak ada kerennya.”

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah: 6)

Dewasa ini kita juga harus waspada akan virus negatif dari seks bebas dan LGBT. “mereka meracuni anak-anak kita dengan racun pelajaran zina, pelajaran liwat, pelajaran homoseksual, pelajaran LGBT yang disusupkan bahkan di dalam film-film kartun, bukan lagi di film-film dewasa saja, bahkan di dalam film-film anak”

“dan mereka adalah شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ seburuk-buruknya manusia.”

“Itu adalah hal yang primitif, yang tidak dilakukan hewan atau binatang. Binatang pun juga enggan untuk melakukan hubungan sesama jenis, sedihnya, manusia melakukannya. Terus dibilang, oh ini professor, oh ini lulusan dari universitas terkemuka, dan dengan bangga mengumumkannya. Naudzubillah Min Dzalik!”

“Dan kita menganggap apa saja yang datang dari mereka hebat. Dan ditanamkan di benak umat Islam, mereka adalah negara-negara yang tak terkalahkan.”

“Persis seperti perkataan kaum ‘Ad, mereka bilang مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً siapa gerangan yang lebih hebat, lebih kuat dari pada kami? Menganggap dirinya paling kuat, punya kekuatan, punya persenjataan, punya segalanya, bukankah Allah yang maha kuat, sudah membinasakan orang-orang tersebut, Kaum Ad dibinasakan, kaum nabi Nuh dibinasakan, gampang membinasakannya,”

“Sebagaimana kita kalau di closet, udah selesai, setelah itu di-flush, cukup dipencet tombolnya, ceeeesss, cuci bersih. Nah Allah Ta’ala lakukan sama persis pada kaumnya Nabi Nuh. Semudah itu bagi Allah SWT. Sesimpel itu bagi Allah SWT”

“Bukankah dulu, ada Kerajaan Romawi yang ribuan tahun berkuasa, mana sekarang? Mereka tidak menyangka kalau kerajaannya akan musnah, habis sudah. Kerjaan Persia, yang ribuan tahun, berkuasa, kerjaan terlama di dunia, mana sekarang? Dicabik-cabik oleh Allah Ta’ala, habis musnah.”

“Dan bukankah dulu, di masa perang dunia pertama dan perang dunia kedua, orang kalau sudah dengar, Negara Jerman dengan NAZI-nya dan Hitler nya, semua ketakutan, semua gentar. Sekarang mereka lenyap, mana NAZI nya, mana Hitlernya.”

“Perancis, dengan fasisnya juga habis. Tidak ada lagi Mussolini-nya, dia digantung terbalik sampai mati oleh rakyatnya sendiri, selesai sudah.”

“Dan untuk orang-orang yang menyimpang dari Allah Ta’ala, akan dapat nasib yang sama. Mereka tanamkan kekacauan, kerusuhan, peperangan di negara-negara Islam, sekarang dibawa oleh Allah SWT kerusuhan, kekacauan dan peperangan di dalam negara mereka sendiri satu sama lain. Disibukkan orang dzalim dengan orang dzalim,”

Sehingga kita patut bersyukur karena Allah SWT karuniai Nabi Muhammad SAW sebagai “nur” cahaya dan pencerahan bagi kita sekalian. Kita cukup merujuk kepada Nabi Muhammad SAW sebagai standarisasi dalam segala hal. Sedangkan golongan mereka adalah golongan yang tidak punya solusi dan gagal. Mereka mengandalkan kekuasaan, mengandalkan pemasukan negeri dari perang, mengandalkan pemasukan negeri mereka dengan membuat antar negara berperang demi keuntungan.

“Indonesia 350 tahun dijajah Belanda, dijajah Jepang, dijajah Portugis dan hampir semua negara-negara jajahan mereka di zaman tersebut seperti di Afrika, masing-masing dibagi-bagi, sebagian diambil Perancis, sebagian yang lain diambil Inggris, Portugis, diambil sama Itali, dibagi-bagi oleh mereka.”

“Mengandalkan kekayaannya dengan menjarah negeri lain pada zaman dulu sampai sekarang. Zaman sekarang negara Timur Tengah dibuat saling rusuh, agar mereka dapat untung, mereka dapat duit, terus mereka kayanya dari mana? Kayanya hasil merampok, hasil menjarah, hasil bikin rusuh di negara orang, sukses apa yang mereka punya?”

“Sejatinya, mereka gagal dalam ekonomi, keamanan, sosial dan masyarakat. Gagal dalam hubungan rumah tangga, gagal dalam hubungan dengan orang tua dan anak. Sedikit sekali rumah yang rukun antar orang tua dan anak. Gagal bahkan antara suami-istri. Kegagalan itu dimana-mana, sehingga mereka tidak mau menikah, karena sudah pasti bercerai.”

Nabi Muhammad SAW memberikan teladan yang terbaik kepada, termasuk dalam hal berperang. Rosulullah berpesan dalam jihad untuk tidak membunuh wanita, anak kecil yang ada di medan perang termasuk musuh yang sudah kabur juga rakyat sipil.

“musuh yang kabur jangan dikejar kata Rosulullah, kasih kesempatan, mungkin mereka mau beriman, mau balik, mau bertaubat. Kemudian dalam peperangan, jangan ganggu rakyat sipil, orang pasar jangan diganggu, orang yang lagi ibadah di kuilnya atau di gerejanya atau di sinagoknya jangan diganggu dan jangan dirusak kata Rosulullah SAW. Nabi mengajari kita demikian.”

“Ini kemodernan yang sudah kita raih yang diajarkan oleh nabi Muhammad sejak 15 abad lalu. Negara modern tau apa? Tentang HAM? Kita mau belajar tentang HAM dari mujrimin, dari pendosa, dari pelaku kejahatan, melakukan kejahatan perang, puluhan tahun, ratusan tahun dalam keadaan yang demikian.”

“Terus kita sekarang mau berguru sama mereka? Belajar HAM dari mereka? Standarisasi HAM bukan mereka. Kita umatnya Nabi Muhammad sebagai rujukan HAM.”

Habib Jindan Bin Novel menceritakan ketika Sholahuddin Al-Ayyubi berperang merebut Baitul Maqdis, terjadi peperangan, kemudian pimpinan atau raja yang memimpin pasukan sakit, sakit keras, maka Sholahuddin berinisiatif untuk tidak melakukan gencatan senjata. Mengapa demikian? Karena pimpinannya sedang sakit, sehingga peperangan dihentikan sambil menunggu dia sembuh.

Tidak hanya sampai di situ, kemudian Sholahuddin juga mengirimkan dokter pribadi terbaik yang dia punya, untuk membantu pengobatan pimpinannya sampai sembuh. Dan di masa itu, kedokteran dikuasai oleh umat Islam. Dokter-dokter terbaik adalah umat Islam.

“dalam peperangan mereka gak ada istilah sebel sama suatu negeri dengan tidak memperbolehkan kiriman makanan, akses listrik, akases minum, dan lain sebagainya. Lihat Sayyidina Sholehuddin Al-Ayyubi, ratusan tahun yang lalu. Beliau kirim dokter terbaik untuk mengobati musuh besarnya.”

“Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan kepada kita ‘jangan memutilasi’. Jenazah di medan perang itu jangan dimutilasi, beliau sendiri yang memerintahkan para sahabat, kubur jenazahnya orang-orang kafir yang sudah terbunuh, digali lobang, dikubur, gak dibiarkan untuk dimakan Binatang buas. Dikubur dan dimakamkan oleh Rosulullah SAW.”

“Kita belajar HAM dari nabi Muhammad. Kita belajar HAM dari khulafaur rasyidin, dari para sabahat, dari pada ulama, dari para pejuang-pejuang Islam. Dari mereka kita belajar Hak Asasi Manusia. Nabi yang bilang perlakukan tawanan dengan baik. Tanyakan tawanan di Guantanamo diperlakukan seperti apa? Tanyakan tawanan yang ada di penjara-penjara mereka diperlakukan seperti apa? Tapi nabi Muhammad memerintahkan perlakukan tawanan perang dengan baik hingga mereka dijamu dengan jamuan terbaik.”

“bahkan tuan rumahnya, makan tidak seenak tawanan, makanan yang paling enak diberikan kepada tawanan. Ditanya kenapa itu tawanan sampai malu? Kalian adalah tamu kami, kalian titipannya Rosulullah SAW.”

Allah berfirman dalam Al-qur’an: وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (QS. Al-Insan:8)

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًا

Artinya: Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS. Al-Insan:9)

“Memberikan makan kepada orang lain, yatim, miskin dan tawanan perang, kafir harbi yang ditangkap dan ditawan di Madinah, mereka diberikan jamuan terbaik oleh Rosulullah SAW.”

“Dan inilah Islam, Islam memperlakukan lawan seperti apa. Apalagi memperlakukan kawan sesama umat Islam. Oleh karenanya itu, Alhamdulillah, Allah Ta’ala berikan segala khazanah kekayaan di dalam Sirahnya Nabi Muhammad, dalam Akhlaqnya Nabi Muhammad, dalam Ajarannya Nabi Muhammad.”

“Jangan terkecoh dengan hidangan palsu oleh musuh-musuh Islam, dan sebaik-baiknya yang kita lakukan adalah kita mendoakan umat agar Allah melindungi mereka,”

“kita menuntut ilmu, bentuk pembelaan kita sebagai santri kepada saudara-saudara kita yang ditimpa musibah atau bencana.”

“Bukan saudara kita yang berperang ya! Mereka lebih mirip pembantaian massal, itu bukan perang, itu pembantaian massal. Pemusnah massal! Gak heran emang, karena keahlian Barat memang seperti itu, dari dulu seperti itu, hobinya begitu.”

“Masuk ke Amerika ratusan tahun yang lalu, penduduk asli Amerika mati, habis! Tersisa tinggal sedikit, kena penyakit, yang sakit hanya pribumi saja, yang lain semuanya hidup. Suku Indian disana sudah habis. Baik itu di Amerika, di Australia, dimanapun tempat.”

“Dan perang kita, sibukkan dalam belajar, menuntut Ilmu, bangun malam, menjaga adab dan sunnahnya Rosulullah dan mendoakan saudara-saudara kita, sebaik-baiknya peran yang bisa kita jalankan di saat ini.”

“Pembelaan yang bisa kita lakukan saat ini, menuntut ilmu, hafalkan pelajaran, muraja’ah, kemudian juga berdakwah, mengkaji ilmu agama, mengamalkan ilmu, menjaga adab dan sunnahnya Nabi Muhammad, dhuha, witir, qiyamul lail, tahajjud, sholatul jama’ah, adab kepada guru, birrul walidain, hadir pengajian, tilawatul qur’an, sebaik-baiknya bentuk pertolongan yang bisa kita berikan kepada saudara-saudara kita.”

“Dan ini adalah peran kita untuk membela agama di saat ini dan mendoakan saudara-saudara muslimin kita di dalam sujud dimanapun mereka berada.”

“Dan ketahuilah, musuh-musuh Allah tidak akan berhasil menjajah tanah umat Islam, melainkan setelah sebelumnya mereka berhasil menjajah jiwa dan hati dan pikiran umat Islam. Ketika jiwanya berhasil dijajah, maka tanahnya dengan mudah direbut.”

“Bagaimana menjajah jiwa? Nah itu tadi, dibikin orang tidak lagi mengidolakan nabinya, yang diidolakan yang lain, dibikinin deh tiap hari dibawakan idola yang baru. Dibawakan Idol yang baru tiap hari, baik itu dari olahragawan, atau artis, atau penyanyi tiap hari dibawain hal yang baru.”

(Humas Infokom)

Hadiri Acara Maulid di Nurul Jadid, Habib Jindan Bin Novel Isi Ceramah Tentang Pentingnya Ilmu Yang Bersanad

nuruljadid.net – Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan isi ceramah pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Minggu (15/10/2023) malam. Acara tersebut dihadiri oleh ribuan santri, ratusan tamu undangan dari kalangan alumni, wali santri dan simpatisan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam awal ceramahnya, Habib Jindan Bin Novel menyampaikan bahwa Nabi Muhammad adalah Nur (cahaya) sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT.

“Wahai Nabi, sesungguhnya kami utus engkau sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi peringatan. Memberikan kabar gembira kepada mereka yang beriman yang ikut kepada Nabi Muhammad, memberikan peringatan kepada mereka yang menyimpang, yang bermaksiat. Dan Kami utus engkau sebagai Da’i (orang yang mengajak manusia ke jalan Allah, dengan izin Allah).” tutur beliau.

Nabi Muhammad, Habib Novel melanjutkan, berdakwah dengan izin. sepertihalnya kita ketika akan mengendarai alat transportasi yang memiliki izin mengemudi berbeda-beda, mau jadi Dokter, praktek juga harus izin, kalau tidak brati mal praktek namanya. Begitu pula dengan dakwah, harus ada izin. Nabi Muhammad mendapatkan izinnya dari Allah SWT. Sedangkan kita numpang izin kepada izinnya Nabi Muhammad. Namun beliau memberikan izin dakwahnya dengan syarat, yakni harus bersanad atau bersumber dari Nabi Muhammad SAW. mulai dari cara berkomunikasi, metode dakwah, pemahaman nash agama dan lainnya.

“Barang siapa yang berbicara tentang Al-Qur’an memakai pendapatnya, tidak memakai sanad. Pemahamannya sendiri, bukan pemahaman yang bersanad, mengarang sendiri, maka bersiap untuk kursinya di neraka (masuk neraka).

Dalam akhir ceramahnya, Habib Jindan menyampaikan pembelaan yang harus dilakukan oleh para santri kepada saudara muslim yang terkena musibah ialah dengan menyibukkan diri dalam belajar, menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, berdakwah, menjaga adab kepada guru, birrul walidain, hadir pengajian, bangun malam, sholat jamaah, sholat duha, menjaga adab dan sunnahnya Rasulullah, dan mendoakan saudara-saudara kita. Itu adalah sebaik-baiknya peran yang bisa kita jalankan disaat ini untuk membela agama.

 

(Humas Infokom)

UPDATE INFO! Pengajian Umum Maulid Nabi Pondok Pesantren Nurul Jadid akan Dihadiri Habib Jindan Bin Novel

nuruljadid.net – (14/10/2023) Pada Ahad, 15 Oktober 2023 akan diadakan Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan dihadiri oleh seorang da’i kondang dan ulama masyhur di Nusantara yakni yang mulia Al-Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan dari Tangerang, Banten. Acara ini akan dilangsungkan di halaman kantor Biro Kepesantrenan.

Habib Jindan Bin Novel adalah pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten. Beliau adalah cucu dari Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, yang dikenal sebagai seorang ulama yang sangat dihormati dan dicintai di kalangan umat Islam, akan berbagi pengetahuannya tentang pesan-pesan agama, cinta kasih, dan toleransi yang diajar oleh Nabi Muhammad SAW. Kehadiran beliau di acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan lebih untuk menauladani akhlaq Nabi Muhammad kepada para santri dan tamu undangan yang hadir.

Selain ceramah dari Habib Jindan Bin Novel, acara ini juga akan dimeriahkan dengan pembacaan Simtudduror dan penampilan sholawat oleh Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz) Nurul Jadid. Seluruh rangkaian acara ini dirancang sebagaimana kebiasaan di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan juga diisi dengan kegiatan Khotmil Qur’an besok pagi (Ahad, 15 Oktober 2023).

Ribuan santri, pengurus, dosen, guru dan karyawan akan hadir dan merayakan Maulid Nabi bersama-sama dan mengikuti pengajian umum sebagai Upaya mendapatkan barokah dan syafaat Rosulullah kelak di hari kiamat. Acara ini bisa dikategorikan sebagai kesempatan langka untuk mendengarkan langsung nasihat dan pandangan dari seorang ulama karismatik yang sangat dihormati seperti Habib Jindan Bin Novel.

Jangan lewatkan acara Pengajian Umum Maulid Nabi yang akan dihadiri oleh Habib Jindan Bin Novel ini juga bisa disaksikan di kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui link https://www.youtube.com/@PondokPesantrenNurulJadid. Mari bergabung dalam momen yang penuh keberkahan dan kedamaian ini, sambil memperkuat ikatan ukhwah Islamiyah di antara kita semua. Bagi masyarakat, alumni dan simpatisan yang berencana hadir dipersilahkan dengan catatan tetap menyesuaikan dengan kondisi dan budaya pesantren.

Kedatangan masyarakat umum, alumni, wali santri dan simpatisan diharapkan dapat memperhatikan ketertiban pelaksanaan dengan masuk ke area pesantren pada sore sebelum pukul 16.00 WIB dan malam mulai pukul 19.00 WIB. Bagi yang hadir perlu memperhatikan barang bawaannya dan memarkirkan kendaraannya di tempat yang telah disediakan. Panitia menyediakan tempat lesehan dan fasilitas MCK. Tidak diperkenankan melakukan pertemuan dan aktifitas lain selama acara pengajian berlangsung demi kelancaran dan kehidmatan acara.

 

 

(Humas Infokom)

Safari Maulid: Biro Kepesantrenan Nurul Jadid Awali Bulan Maulid dengan Pembacaan Sholawat Simtudduror

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengawali bulan suci Rabi’ul Awwal dengan kegiatan penuh keberkahan. Dalam rangka menyambut Bulan Maulid, Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar acara rutin yakni dengan pembacaan Sholawat Simtudduror, sebuah tradisi yang memperkuat hubungan spiritual dan budaya bagi warga pesantren (16/09/2023).

Acara tersebut diinisiasi oleh Biro Kepesantrenan Nurul Jadid dan dinahkodai langsung oleh kepala Biro KH. Fahmi AHZ, yang selalu berupaya untuk menjalankan aktivitas guna memperkuat batin dan hati serta ikatan ukhuwah (persaudaraan) antar santri. Sholawat Simtudduror dipilih sebagai acara pembuka bulan Maulid karena memiliki makna mendalam dalam Islam, mengingatkan umat akan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW yang penuh dengan kebajikan dan kasih sayang.

Sholawat Simtudduror adalah sebuah bacaan sholawat yang terkenal di seluruh dunia Islam. Di Pondok Pesantren Nurul Jadid, acara ini dilaksanakan secara berpindah-pindah. Kegiatan perdana dilaksanakan di Musala Timur Risyadus Sholihin diikuti oleh santri mahasiswa.

Suasana Pembacaan Sholawat Simtut Duror di Musala Timur Riyadus Shalihin bersama KH. Fahmi AHZ

Pada acara ini, KH. Fahmi Abdul Haq Zaini, kepala Biro Kepesantrenan, berharap para santri memahami makna pentingnya Bulan Maulid dan sholawat dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Beliau juga menekankan pentingnya istiqomah mengikuti kegiatan safari Maulid dengan harapan kelak mendapat syafaat dari Rosulullah SAW.

Pembacaan Sholawat Simtudduror dimulai dengan khidmat yang dipimpin oleh Kiai Fahmi. Santri dan pengurus yang hadir berkumpul dalam satu suara memuji Nabi Muhammad SAW, mengisi setiap pojok ruang musala dengan getaran suara yang penuh kekhidmatan dan kekhusyukan.

Ustaz Moh. Alief Hidayatullah selaku sekretaris Biro menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dilangsungkan selama 40 hari mulai 01 Robiul Awwal sampai dengan 12 Robiul Akhir 1445 atau bertepatan dengan tanggal 16 September 2023 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2023 yang dilaksanakan berpindah-pindah dari musala sampai ke wilayah asrama santri.

Acara Safari Maulid ini bukan hanya tentang pembacaan sholawat, tetapi juga tentang meningkatkan pemahaman keagamaan dan kebersamaan antar santri. Selain itu, acara ini merupakan momen berharga untuk mengenang Rasulullah Muhammad SAW dan ajarannya yang penuh kasih sayang.

Bulan Maulid yang diawali dengan pembacaan Sholawat Simtudduror di Pondok Pesantren Nurul Jadid memberikan inspirasi dan semangat baru bagi seluruh santri dan jamaah yang hadir. Kegiatan ini menjadi momentum yang sangat diantisipasi untuk merajut kebersamaan dan meningkatkan kesadaran spiritual dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati.

 

 

(Humas Infokom)

Pengajian Umum Maulid Pada Hari Santri Nasional, Teladani Kiprah Nabi Memantik Semangat Santri

nuruljadid.net – Bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H bersama KH. Musleh Adnan salah satu alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sukses di bidang dakwah, pada minggu (22/10) malam lalu untuk kembali meneladani akhlaq Nabi memantik semangat santri kembali mencintai manusia pilihan Nabi Akhiruzzaman.

Kegiatan pengajian umum ini berlangsung di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid tepatnya di depan gedung Kantor Biro Kepesantrenan dihadiri langsung oleh KH. Moh. Zuhri Zaini selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren, Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil, Lora Shalahuddin Wahid beserta keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid juga pengurus pesantren turut hadir memeriahkan acara tersebut.

(Para Masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta tamu undangan menghadiri acara pengajian umum Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H)

Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah sebagai bukti bahwa manusia paling sempurna telah lahir membawa petunjuk, penerang bagi umat Islam diseluruh dunia. Oleh karenanya, panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Podndok Pesantren Nurul Jadid mengajak seluruh santri untuk mengenang kembali serta mempelajari Sirah Nabi dan memuliakan kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW.

Ketua Panitia, Muhammad Is’adur Rofiq menjelaskan bahwa kegiatan Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini adalah selain sebagai kegiatan rutin tahunan juga sebagai upaya kembali menauladani nilai luhur dari kehidupan Nabi Muhammad dan Kiprah Nabi sebagai penyemangat para santri untuk berjuang di jalan Allah.

“Tujuan kami adalah untuk kembali mengajak santri lebih mencintai dan mengenal baginda Nabi Muhammad SAW melalui kisah ketauladanan beliau sebagai penyemangat santri untuk berjuang di era modern saat ini yang memiliki tantangan berbeda namun tetap harus berpegang teguh pada pilar agama Islam,” tegas ketua panitia.

(Ribuan santri dan pegawai Nurul Jadid mengikuti Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sesuai dengan tema “Kiprah Nabi Daya Juang santri” tersebut bahwa santri diberikan pembekalan untuk mempelajari keteladanan nabi dalam memperjuangkan agama Islam dengan penuh kesabaran, serta akhlak mulia. Santri diwajibkan untuk mengutamakan akhlak terpuji dari pada ilmu pengetahuan, karena pada dasarnya Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak umat. Disamping itu pula santri harus selalu memperhatikan kewajiban furudlul ‘ainiyah dengan selalu istiqomah dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Disamping bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN) bahwa santri harus tetap terus meningkatkan kuriositasnya (rasa ingin tahu) terhadap ilmu pengetahuan. Sebab santri yang akan menjadi penerus risalah para ulama serta penentu masa depan bangsa.

(Ribuan santri dan pegawai Nurul Jadid mengikuti Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Acara tersebut diikuti oleh ribuan santri putra-putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan berpakaian khas santri sarung, baju putih, songkok khas Nurul Jadid bagi santri putra dan baju serta jilbab setelah putih untuk santri putri. Selain santri, kegiatan pengajian umum juga dihadiri oleh pegawai Nurul Jadid dan masyarakat serta alumni di sekitar pesantren.

Sebelum acara inti dimulai, kegiatan dimeriahkan oleh pembagian hadiah pada pemenang lomba Festival Maulid dan Pekan Santri dan dilanjutkan penampilan sholawat dari Firqoh Hadrah Az-Zainiyah Nurul Jadid (FIRHAZ).

 

 

(Humas Infokom)

Mendekatkan Hati Menauladani Nabi Melalui Pengajian Maulid

nuruljadid.net – Persiapan pengajian umum kamis malam jum’at dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sempat terkendala hujan sore harinya (04/11/2021). Meskipun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat panitia menyelesaikan tugas dengan baik. Pengajian umum ini berjalan dengan semarak di malam dan tempat yang mulia bertepatan malam 29 Robiul Awwal 1443 H. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Jami ini telah dipenuhi oleh ribuan santri putra hingga lantai 2 dan perwakilan putri dari setiap wilayah.

Pengajian Umum itu dihadiri oleh Habib Abdurrahman Bin Alwi Ba’ali dari Probolinggo sebagai penceramah. Kehadiran beliau selain menyambung silaturahmi juga tabarrukan seorang santri kepada murobbinya karena beliau merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid ketika masih dipimpin Almaghfurlah KH. Hasyim Zaini.

Pra-acara diisi lantunan gema sholawat yang dibawakan oleh Firhaz Nurul Jadid dengan merdu dan khusyuk menghipnotis para santri yang awalnya riuh menjadi tenang dan khidmat.

Pembawa Acara Ibnu Abbas memulai acara tepat pukul 20.15 WIB dengan ummul kitab, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudara M. Khoiron Husain. Selanjutnya, acara disambung dengan pembacaan Sholawat Nabi yang dipimpin Firhaz Nurul Jadid. Pembacaan sholawat nabi ini berjalan dengan khidmat. Semua hadirin mengikuti sholawat dengan khusyuk dan penuh penghayatan.

Sementara itu, Ketua Panitia Thoifur Rasyid dalam sambutannya menyampaikan tujuan diselenggarakannya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H ini tak lain adalah untuk mengenang perjuangan Nabi Muhammad pada masanya.

“Tujuan digelarnya peringatan ini adalah tidak hanya untuk peringatan saja, namun sebenarnya juga untuk mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW bahwasanya telah mengenalkan akhlaqul karimah yang baik namun sering kita lupakan,” tegas Thoifur Rasyid.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini ketika memberikan sambutan)

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya menyampaikan tentang perjuangan rasul yang tidak mudah untuk meraih kesuksesan dalam menyiarkan Agama Islam. Beliau juga menyampaikan kisah perjuangan Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im sebelum mendirikan Pondok Pesantren ini. Harapannya, santri beserta tamu undangan bisa termotivasi untuk lebih semangat mengaji dan membina akhlak.

Tidak lupa, KH. Moh. Zuhri Zaini juga mengajak para tamu undangan, santri dan seluruh jamaah online untuk bertawassul atas berita duka wafatnya putra kedua KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy Almarhum Lora Muhammad Dhofir Ibrahimy dan doa atas kecelakaan rombongan yang menjemput. KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy sebenarnya juga dijadwalkan untuk mengisi pengajian ini namun disebabkan musibah tersebut beliau tidak dapat hadir ke Nurul Jadid.

KH. Moh. Zuhri Zaini juga menjelaskan harapan beliau. “Mudah-mudahan barokahnya peringatan maulid sekalipun tahun ini cukup sederhana dan kurang meriah karena memang hanya melibatkan internal pesantren. Tapi mudah-mudahan, kita tidak kehilangan makna dan hikmah dari peringatan ini.” Tutur beliau.

“Sebenarnya dalam memperingati maulid itu tidak hanya dalam bentuk seperti ini, semisal pengajian. Namun juga bisa dalam bentuk-bentuk yang lain, seperti yang pernah Rasul lakukan, yakni syukuran maulidnya dengan berpuasa,” dawuh pengasuh saat sambutan.

(Habib Abdurrahman Bin Alwi Ba’ali memberikan ceramah pada pengajian umum maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H)

Habib Abdurrahman Bin Alwi Ba’ali mengawali ceramahnya dengan bersholawat kepada Nabi diiringi Firhaz Nurul Jadid dan diikuti oleh seluruh jamaah. Dalam ceramahnya Habib Abdurrahman mengungkapkan rasa haru dan syukur karena telah diberi kesempatan menjadi penceramah pada acara pengajian umum tersebut.

“Sebuah kehormatan bagi saya untuk berpidato di acara ini, saya sedikit bingung mau berpidato tentang apa, karena ilmu saya juga dari sini,” ungkap Habib Abdurrahman Bin Alwi Ba’ali

Habib Abdurrahman Bin Alwi Ba’ali berhasil menghidupkan suasana dan membuat audien yang awalnya mengantuk karena malam cukup larut tertawa dengan kisah-kisah yang disampaikan. Akan tetapi, hal tersebut lantas tidak menghilangkan makna dan nilai yang dapat ditauladani dari figur Rosulullah.

“Adanya maulid ini supaya kita dekat dengan nabi muhammad, mengenal sifat Nabi dan sebagai obat hati bagi kita,” papar Habib Abdurrahman.

Terakhir, acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Dewan Pengasuh KH. Fadlurrahman Zaini. Setelah acara berakhir tepat pukul 23.00 WIB tamu undangan beserta para jamaah meninggalkan Masjid Jami’ Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

eNJe Picture Pinang Muhibbus Sholawat Meriahkan Live Special Maulid

nuruljadid.net – Tim eNJe Picture Multimedia Nurul Jadid menggandeng Muhibbus Sholawat untuk memeriahkan Live Special dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Senin malam (02/11/2021).

Kolaborasi keduanya merupakan salah satu bentuk kreativitas santri untuk menggemakan sholawat nabi kepada masyarakat luas secra virtual melalui siaran langsung YouTube Channel Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan ini bukan kali pertama eNJe Picture pernah lakukan, setelah dua live special sukses dieksekusi yaitu Live Special Ramadhan dan Muharrom, Live special kali ini adalah kali ketiga. Sangat terlihat progress yang semakin baik ditunjukkan oleh tim kreatif eNJe Picture Multimedia Nurul Jadid dari segi format dan konsep acara.

Penampilan memukau dari Muhibbus Sholawat (MS) pada Live Special Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H ini meliputi penampilan cover album terbaru dari Tim Hadrah Nurul Jadid ini, antara lain Abati, Ansamul Fajri, Huwal Hubbu Ya Allah, Alumni, Fi Kulli Yaum, Ilahunarrohman, Ummahat Al-Mu’minin, dan Shollallahu ‘Ala Muhammad. Tidak hanya itu, kolaborasi tersebut juga menggandeng Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk penampilan puisi Sirah Nabawiyah.

Sementara itu, Ketua Tim eNJe Picture Multimedia Nurul Jadid yang juga merangkap sebagai talent management Achmad Faqihatus Sholeh mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak.

“Untuk menyajikan penampilan yang menarik tentu membutuhkan ide kreatif, waktu dan tenaga yang cukup banyak. Kami menghabiskan waktu sekitar lebih dari satu bulan untuk mempersiapkan penampilan-penampilan pada acara Live Streaming tersebut demi menyajikan yang terbaik, seperti script kegiatan, aransemen music, lagu penggiring dan juga manajemen talent yang akan tampil dan banyak persiapan lainnya.” tutur Faqih pada tim nuruljadid.net.

Selain itu, mereka juga melakukan persiapan untuk lokasi syuting Live Streaming Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di I Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid. Persiapan yang dilakukan sehari sebelum acara itu meliputi observasi lapangan, persiapan sudut rekam kamera, persiapan audio sound hingga gladi resik.

(Terlihat Kasubbag Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh sedang melakukan briefing bersama tim)

Faqih melanjutkan, kesuksesan acara tersebut berkat kerjasama tim yang solid dari keduanya, selain itu personel multimedia lulusan Universitas Brawijaya Malang dan mahasiswa ISI Yogyakarta yang notabene juga alumni Nurul Jadid ikut terlibat membantu dalam mensukseskan kegiatan live special Maulid ini. Ini merupakan gambaran kolaborasi dan loyalitas yang perlu diapresiasi, karena tanpa adanya kolaborasi yang solid dan komunikasi yang baik maka acara ini tidak akan berjalan lancar.

“Saya sangat bersyukur karena telah belajar banyak hal dari kegiatan ini. Terutama betapa pentingnya kekompakan dalam suatu tim yang sangat membantu kesuksesan suatu acara, seperti Live Special Maulid Nabi Muhammad 1443 H ini” ucap salah satu anggota Muhibbus Sholawat.

Kegiatan Live Special Maulid ini tidak hanya bernilai dakwah namun lebih dari itu yaitu mempromosikan produk lokal santri dalam rangka mendukung program OPOP (One Pesantren One Product). Bidang Usaha melalui eNJe Mart ikut mendukung dengan produk NURJA Water sebagai sponsor dan promosi produk lainnya yang dimiliki oleh pesantren seperti songkok, kaos, aksesoris dan produk layanan digital.

Tim eNJe Picture Multimedia Nurul Jadid senantiasa berupaya mengoptimalkan media sosial pesantren sebagai platform dakwah Islam dan Pesantren untuk menyampaikan pesan damai dan positif kepada masyarakat luas.

 

(Humas Infokom)

eNJe Picture Sukses Gelar Live Special Maulid Spektakuler Virtual

nuruljadid.net – Dalam rangka memeriahkan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo menggelar beragam kegiatan untuk santri di dalam pesantren dan alumni serta masyarakat umum di luar pesantren. Setelah sukses gelar Festival Maulid dan Malam Maulid Agung, kini giliran eNJe Picture Multimedia Nurul Jadid gelar Live Special Maulid Nabi Muhammad SAW secara virtual di kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berjalan sukses dan spektakuler (01/11/2021).

Live Special Maulid Nabi ini dilaksanakan secara langsung dari Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dalam acara ini eNJe Picture menghadirkan special performance dari Group Sholawat Santri Nurul Jadid Muhibbus Sholawat (MS). Beberapa lagu new cover album ditampilkan dan diperdengarkan pada acara live special maulid ini. Selain penampilan sholawat, tim MSQ putri juga ikut mengisi acara dan ditutup dengan penampilan baca puisi tentang Sirah Nabawiah oleh Sanggar Sastra Titik Koma.

Muhibbus Sholawat membuka acara live special maulid dengan lagu Nasamatuhawak dan Salam Alayka yang dipopulerkan oleh Melvan Kurtishi. Tidak hanya itu, Muhibbus Sholawat juga menampilkan lagu new cover album mereka yang akan segera dirilis bulan ini. Lagu yang dibawakan dengan apik adalah Allimni, La Ilaha Illa Allah, Huwal Hubbu Ya Allah, Fi Kulli Yaum, Ummahat Al Mu’minin, Abati ‘Allimni, Ansamul Fajri, dan Shollallahu ‘Ala Muhammad sebagai lagu penutup. Muhibbus Sholawat ini merupakan wadah kreativitas santri di bidang tarik suara khususnya sholawat yang beranggotakan Muhammad Nuris, Muhammad Dirga Pratama, Dimas Al Jawad sebagai vocal utama, Dwiky, Ridwan dan Faruq melengkapi tim MS sebagai backing vocal.

(Tim Syahril Qur’an Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid saat tampil pada acara live special Maulid Nabi)

Penampilan Syahril Qur’an yang dibawakan santriwati Nurul Jadid menghipnotis penonton. Substansi isi yang dibawakan tentang kepemimpinan Rosulullah membawa Kembali pada pelajaran Tarikh atau sejarah Islam, khususnya tentang kehidupan kepemimpinan nabi. Syahril qur’an yang berdurasi kurang lebih 15 menit itu memiliki makna dan nilai kepemimpinan yang dapat ditauladani oleh pemuda dan pemimpin saat ini agar dapat menjadi pemimpin yang baik dan amanah berdasarkan nilai-nilai keislaman.

Sebelum penutup, Live Special Maulid menampilkan puisi Sirah Nabawi yang dibawakan oleh Irfan dan Firman dari Sanggar Titik Koma. Penghayatan dan kedalaman puisi yang dibacakan menggelorakan jiwa yang mendengarkan, mengenang Kembali perjuangan dan ketauladanan Nabi Muhammad SAW di masa lalu. Iringan music yang syahdu dan sendu oleh Dimas Al Jawad menambah kekhidmatan pembacaan puisi pada acara Live Special Maulid.

Konsep modern dengan tetap menjaga nilai religiusitas ini merupakan inisiasi dari tim kreatif eNJe Picture Multimedia Nurul Jadid dinahkodai oleh Kasubbag Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi santri masa kini untuk tetap dekat dan terus bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

“Kami berharap dapat membumikan sholawat dengan sajian yang fresh dan kekinian sehingga kalangan remaja dan generasi Z ke atas dapat lebih cinta kepada sholawat, semoga kita semua mendapatkan syafaat Nabi. Amin,” ungkap Faqih diakhir wawancara.

Sholawat yang dibawakan dengan aransemen musik yang modern, fresh dan classy ini dipersiapkan dalam kurun waktu sebulan. Karya luar biasa ini adalah bukti bahwa kaum santri juga dapat berkreasi dalam menghidupkan dakwah Islam di tengah lajunya arus perkembangan zaman terutama mengembalikan sense of affection pentingnya bersholawat kepada Nabi agar kelak mendapatkan syafaat beliau di hari akhir.

 

(Humas Infokom)