Pos

120 Guru Putra dan Asatiz Nurul Jadid Upgrading Pola Asuh Santri Melalui Kelas “Menjadi Teladan”

nuruljadid.net – Sebanyak 120 guru dan asatiz Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton probolinggo atas inisiatif dan kolaborasi Biro Kepesantrenan dan Biro Pendidikan mengikuti Kelas “menjadi teladan” pada program Dormitory Educator Academy (DEA) oleh Kafa Institute selama 3 hari mulai Selasa sampai hari ini Kamis (7-9/11/2023). Kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan pola asuh mereka melalui In House Training (IHT). Poin utamanya yaitu untuk memberikan teladan yang lebih baik kepada para santri dan memperkaya kualitas pendidikan di pesantren.

Pelatihan dengan sistem program kelas seri ke-XXXVI berjudul “Menjadi Teladan” ini diisi oleh 2 trainer ahli DEA, ustaz Ibrahim Mandres dan ustadz Puguh Santoso (Mr. Poo) yang kemudian berhasil menghidupkan suasana forum dan memberikan kesan positif kepada 120 peserta dari perwakilan sleuruh satuan pendidikan dan wali asuh asrama.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan, pola pengasuhan dan pembelajaran, para guru dan asatiz ini mengikuti serangkaian kelas yang fokus pada pengembangan metode pengajaran yang inovatif dan pola asuh yang membangun karakter. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mereka dapat menjadi teladan yang lebih baik bagi para santri dalam kehidupan sehari-hari.

Pengurus Biro Kepesantrenan, Ustaz Rahmat Toyyib, menyatakan, “Kami percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Dengan meningkatkan pola asuh guru dan asatiz, kami berharap dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi” ungkapnya.

Suasana Forum Kelas Menjadi Teladan bersama 120 peserta dari kalangan guru dan wali asuh asrama Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Selama pelatihan, para peserta mendiskusikan berbagai pendekatan baru dalam mengajar, memahami psikologi anak, dan strategi efektif dalam membangun hubungan yang baik dengan para santri. Mereka juga diajak untuk merenungkan peran mereka sebagai pendidik dan panutan bagi anak didik mereka baik di kelas maupun di asrama.

Salah satu peserta pelatihan, Saleh Bin Abdurrahman guru SMK Nurul Jadid, mengaku, “Saya merasa sangat terinspirasi dan termotivasi setelah mengikuti kelas ini. Ini membuka wawasan saya tentang bagaimana cara mendekatkan diri dengan anak didik santri, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan yang mereka perlukan.”

Ustaz Ibrahim Mandres menyampaikan dalam sesi kelas Menjadi Teladan bahwa Guru Teladan adalah Kunci Sukses Kepengasuhan. Lanjutnya “Tiada Kesuksesan Tanpa Kedisiplinan, Tiada Kedisiplinan Tanpa Keteladanan,” imbuh ustaz Ibrahim kepada seluruh ratusan peserta di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Pondok Pesantren Nurul Jadid terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung perkembangan holistik para santri. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan pesantren dapat terus menjadi lembaga pendidikan yang memberikan dampak positif pada pembentukan karakter generasi muda untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Latih 130 Guru dan Pengurus Putri Menjadi Pioner Keteladanan di Pesantren

nuruljadid.net – Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid Putri Pusat mengadakan pelatihan untuk 130 guru dan pengurus putri tentang “Menjadi Teladan” dalam program Dormitory Educator Academy atau DEA, di bawah naungan KAFA Institute. Pelatihan manajemen asrama pondok pesantren untuk seri ke-XXXVI ini diselenggarakan selama 3 hari mulai hari Jum’at-Ahad (03-05/11/2023) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.

Pelatihan dengan sistem program kelas berjudul seri “Menjadi Teladan” ini, diisi oleh dua trainer ahli, ustadz Ibrahim Mandres dan ustadz Puguh Santoso (Mr. Poo), yang kemudian berhasil menghipnotis 130 guru dan pengurus putri termasuk pimpinan pesantren putri di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Suasana Pelatihan Kelas Menjadi Teladan bagi guru dan pengurus asrama putri Pondok Pesantren Nurul Jadid

Kegiatan In House Training Menjadi Teladan ini mendatangkan berbagai respon positif dari para peserta, ada yang bersyukur punya kesempatan mengikuti pelatihan, mendapat pelajaran baru dari puluhan tahun menjadi guru dan pengurus, bahkan ada yang ingin bersegera menerapkan langsung materi pelatihan di lembaga dan asramanya.

“Alhamdulillah, ternyata problematika di pesantren itu sangat luar biasa, saya sangat terkesan sekali dengan penyampaian para mentor yang benar-benar terjadi di pesantren,” kesan ustazah Hariana, guru MTs Nurul Jadid yang juga alumni.

Pimpinan putri Pondok Pesantren Nurul Jadid berharap agar pelatihan oleh DEA dapat memberikan dampak langsung yang posotif kepada seluruh peserta dan para santri. Harapannya juga kegiatan semacam ini terus berlanjut hingga batch-batch berikutnya, sehingga menghasilkan guru dan pengurus asrama berkualitas yang rapi secara sistem dan bagus secara emosi dalam menghadapi berbagai situasi dan problematika yang dihadapi di asrama dan sekolah.

 

 

(Humas Infokom)

In House Training Day-2 : Latih Kedisiplinan dan Fisik, Koramil Turun Tangan Gembleng Panji Pelopor

nuruljadid.net – Setelah melewati IHT (In House Training) day-1 selasa lalu, Panji Pelopor Nurul Jadid mengikuti pada hari kedua dibekali latihan kedisiplinan dan fisik langsung oleh personil TNI Koramil Paiton, yang dilaksanakan pada hari jum’at (18/03) siang ba’da sholat Jum’at.

Pelatihan hari kedua, santri panji pelopor mendapatkan materi tentang kedisiplinan serta materi Latihan Keterampilan Baris-Berbaris (LKBB). Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi, pematerian dilaksanakan di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid dan untuk praktik di lapangan SMK Nurul Jadid.

Pelatihan ini sudah menjadi agenda kegiatan rutin setiap tahun. Tujuannya untuk melatih para santri khususnya santri panji pelopor agar senantiasa menanamkan sikap disiplin baik disiplin waktu, pakaian, dan tempat sehingga menjadi bekal penting untuk masa depan mereka.

(Serma Babun Sugianto tengah menyampaikan materi Wawasan Kebangsaan pada acara In House Training Day-2 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pada pelatihan ini, panji pelopor dilatih langsung oleh TNI Koramil Paiton Serma Babun Sugianto. Beliau salah satu personil TNI yang rutin melatih santri Nurul Jadid setiap kali pesantren mengadakan kegiatan pelatihan kedisiplinan atau dalam persiapan paskibraka acara HUT RI dan HSN.

Pada sesi pematerian Serma Babun Sugianto menjelaskan materi seputar Wawasan Kebangsaan. Peserta mengikuti dengan antusias, bahkan sebagian dari mereka berinisiatif untuk bertanya selain tentang materi juga bertanya seputar bagaimana tips bisa menjadi TNI. Pemateri merespon setiap pertanyaan dengan baik dan semangat menjadikan suasana forum semakin hidup.

(Penyerahan Piagam Penghargaan kepada Serma Babun Sugianto oleh pembina Panji Pelopor pada acara In House Training Day-2 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Usai pematerian pertama pemberian piagam penghargaan kepada narasumber oleh pembina Panji Pelopor dan dilanjutkan foto bersama. Seluruh peserta melaksanakan sholat ashar berjamaah di musholla timur setelah materi pertama. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan materi lapangan, kali ini peserta diminta untuk mempraktikkan LKBB langsung di lapangan SMK Nurul Jadid.

Sebanyak 32 santri panji pelopor mengikuti pelatihan saat itu. Mereka mengikuti materi ruang serta materi lapangan dengan semangat dan riang gembira, “Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa masuk di organisasi panji pelopor ini karena saya mendapatkan banyak pembelajaran yang tidak pernah saya pelajari” ungkap Rahman salah satu peserta

(Santri Panji Pelopor Putra berfoto bersama Serma Babun Sugianto didampingi pembina panji peolopor Ahmad Zainul Khofi dan Menwa Unuja Muhammad Miftahul Ulum pada In House Training Day-2)

Peserta dilatih kedisplinan dan LKBB serta semangat kebersamaan selama di lapangan. Tidak hanya itu mereka juga menyanyikan lagu penyemangat Mars Panji Pelopor dan yel-yel yang diikuti gerak lari keliling kompleks pesantren mulai SMK Nurul Jadid lewat dalam pesantren menuju Pos 2 dan lanjut melintasi belakang Gedung SMANJ hingga jalan raya dan kembali ke lapangan melewati Pos 1.

Di lapangan Serma Babun Sugianto tidak sendiri, beliau didampingi Menwa Unuja Muhammad Miftahul Ulum dan pembina Panji Pelopor Ahmad Zainul Khofi. Khofi berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kedisiplinan serta semangat pengabdian santri panji pelopor kepada pesantren tercinta Nurul Jadid.

(Suasana pelatihan kedisplinan dan LKBB santri panji pelopor oleh Serma Babun Sugianto di halaman SMK Nurul Jadid)

Pelatihan baris-berbaris ini tidak hanya melatih pembentukan watak, akan tetapi juga melatih fisik dan membentuk tanggung jawab peserta. Selain itu, baris-berbaris jura turut menanamkan sikap disiplin dan patriotism santri panji pelopor.

Tepat pukul 17.00 WIB pelatihan ini diakhiri dengan ice breaking dan doa bersama. Pelatih menitipkan pesan agar tetap istiqomah menjaga semangat dan kedisiplinan dalam setiap kegiatan. Peserta kemudian melakukan bersih badan dan makan bersama di kantor humpro.

 

 

(Humas Infokom)

In House Training Day-1: Panji Pelopor Perkuat Skill Administrasi, Public Speaking dan Komunikasi Efektif

nuruljadid.net – Untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tim panji pelopor Pondok Pesantren Nurul Jadid, bagian humas dan protokoler (Humpro) pesantren mengadakan In House Training (IHT) yang dihelat di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Selasa (15/03/2022) kemarin. Hari pertama, panji pelopor dibekali materi seputar skill administrasi, public speaking dan effective communication.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan panji pelopor untuk menggembleng keterampilan dan kompetensi mereka di berbagai bidang khususnya kehumasan dan keprotokolan agar mereka siap terjun di berbagai event dan penyambutan tamu pesantren.

(Kasubbag Protokoler bapak Ady Azhari, M.Pd saat memberikan sambutan pada opening ceremony In House Training di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pada acara pembukaan, bapak Ady Azhari, M.Pd. selaku Kasubbag. Protokoler menyampaikan bahwa kegiatan IHT ini merupakan kesempatan bagi para anggota Panji Pelopor untuk belajar mengenai keterampilan yang dibutuhkan dalam organisasi maupun kelak ketika terjun ke dalam dunia kerja sehingga beliau berharap agar setiap anggota memaksimalkan kesempatan ini dengan baik.

“Saya harap teman-teman panji pelopor dapat memaksimalkan dengan baik kesempatan ini, pelatihan ini akan sangat berguna nantinya untuk kalian dalam berorganisasi maupun kelak ketika sudah keluar pesantren dan mencari pekerjaan karena di sini kalian akan mengasah keterampilan melalui berbagai bidang keahlian,” pungkas beliau.

(Staf Humpro Ahmad Zainul Khodi saat memberikan pematerian tentang Administration Skill pada In House Training di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Selepas acara Opening Ceremony, kegiatan pun dilanjutkan dengan sesi pematerian skill administrasi oleh Ahmad Zainul Khofi selaku staf Humas dan Infokom (Huminfo) pesantren sekaligus pembina panji pelopor putra yang dimoderatori oleh Wahyu Ilahi panji pelopor devisi jurnalistik. Pada sesi tersebut Khofi menjelaskan perihal tata tertib administrasi umum dan surat-menyurat pesantren yang berlaku.

(Kasubbag Humas Infokom bapak Mujiburrohman, S.Kom., S.Pd saat menyampaikan materi tentang Public Speaking dan Effective Communication pada In House Training)

Ba’da Dzuhur pematerian dilanjutkan dengan materi public speaking and effective communication yang dipandu oleh Muhammad Rafi’ Hidayatullah wakil ketua panji pelopor dan diisi oleh Kasubbag Humas dan Infokom (Huminfo) pesantren bapak Mujiburrohman S.Kom, S.Pd. Pada sesi kali ini, selain menjelaskan secara gamblang tentang teori dan konsep kedua materi tersebut, Bapak Mujib juga memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk praktik menjadi seorang pembawa acara atau MC formal dan host secara bergantian.

Faiz Khoironi selaku ketua panitia pelaksana juga menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan pada hari Jum’at dan Selasa depan dengan materi kedisiplinan baris-berbaris dan juga keprotokolan yang akan mendatangkan narasumber dari Koramil Paiton dan Tim Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo.

“Kegiatan ini akan kami lanjutkan pada Jum’at akan datang untuk materi baris- berbaris oleh Koramil Paiton juga materi keprotokolan dari Tim Protokol dan komunikasi pimpinan sekretariat daerah kabupaten Probolinggo pada hari Selasa nanti,” tutup Faiz Khoironi saat diwawancarai oleh nuruljadid.net.

 

 

(Humas Infokom)

Upgrading Skill Keprotokolan, Panji Pelopor Putri Laksanakan In House Training

nuruljadid.net – Bagian Humas dan Protokoler (Humpro) Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan upgrading skill (peningkatakan keterampilan) keprotokolan untuk Panji Pelopor sebagai kader pengurus melalui In House Training (IHT). Pasca dilantik, sebanyak 90 orang mengikuti pelatihan ini, yang dimulai kamis (03/02/2022) siang sampai dengan minggu (06/02/2022) sore di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pengurus panji pelopor dalam menjalankan tugas di pesantren. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, peserta IHT antusias mendengarkan dan mengikuti pematerian yang disampaikan pemateri. Terdapat beberapa segmen pematerian diantaranya keprotokolan, public speaking, dan Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB).

(Protokoler pesantren Alfi Syukrin tengah melatih tim Panji Pelopor Putri di halaman SMA Nurul Jadid)

In House Training ini dilaksanakan selama dua hari, hari pertama diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Kepala Subbagian Protokoler Ady Azhari, M.Pd. Dalam sambutannya Ady Azhari, M.Pd. menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mengembangkan keterampilan pengurus panji pelopor Nurul Jadid.

“Pelaksanaan pelatihan ini yaitu dalam rangka mengembangkan keterampilan pengurus panji pelopor seperti mempersiapkan tempat acara, pelayanan tamu, penataan konsumsi dan lain sebagainya,” ungkap Ady Azhari.

Pada dasarnya seluruh kegiatan di pesantren menerapkan aturan keprotokolan sehingga perlu memberkali santri dan pengurus tentang keprotokolan karena Pondok Pesantren Nurul Jadid seringkali mendapatkan kunjungan baik dari lembaga Pendidikan, pesantren hingga pejabat pemerintah.

Aturan keprotokolan telah menjadi standar dalam penanganan acara resmi pesantren. Tidak hanya itu, pengurus panji pelopor juga dibekali materi public speaking untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Namun lebih dari itu, public speaking dapat dijadikan sebagai salah satu penentu ketercapaian tujuan seseorang dan tersampaikannya informasi dengan baik. Kemampuan public speaking ini menjadi urgen bagi panji pelopor sebagai garda terdepan dalam menuntaskan acara resmi pesantren.

(Tim Panji Pelopor Putri berpose bersama sesaat setelah Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) di halaman SMA Nurul Jadid)

Hari kedua diisi materi latihan keterampilan baris-berbaris (LKBB) yang dipandu langsung oleh bagian protokoler pesantren Alfi Syukrin, S.Pd dan Miftahul Ulum yang dilaksanakan di lapangan SMA Nurul Jadid yang diikuti sebanyak 90 peserta. Hal ini merupakan langkah awal dalam membela negara, selain menanamkan rasa disiplin juga menumbuhkan rasa kebersamaan antar peserta. Selain itu, LKBB juga memiliki manfaat seperti melatih daya kosentrasi, solidaritas tim, belajar mendengar dan patuh serta belajar mengendalikan ego.

 

(Humas Infokom)