Pos

Seru! Santri Putri Merayakan Idul Adha dengan Beragam Lomba, Dari Takbiran Hingga Masak

nuruljadid.net – Berbeda dengan putra yang melaksanakan Sholat Idul Adha terpusat di masjid Jami’, santri putri melaksanakan sholat eid di musala wilayah masing-masing (29/06/2023). Usai sholat eid, tidak seperti putra yang melakukan penyembelihan hewan qurban, santri putri sibuk ke lokasi sambang untuk menemui keluarganya. Sementara yang lain, menyibukkan diri bersilaturrahim antar asrama sambil bermaaf-maafan.

Pada malam hari Raya Idul Adha, santri putri masing-masing wilayah menggelar serangkaian kegiatan untuk menghidupkan malam hari raya umat Islam sekaligus menauladani kisah Nabi Ibrahim. Salah satu lomba yang dilaksanakan adalah takbir keliling kompleks asrama di wilayahnya.

(Suasana santri putri tengah sibuk mengolah daging qurban menjadi beragam sajian masakan khas santri dengan bahan seadanya)

Tak kalah dengan putra, santri putri juga mengadakan lomba memasak kreasi olahan daging hewan qurban. Para santri putri terlihat sangat antusias mengikuti beragam kegiatan yang diadakan oleh pengurus khususnya lomba memasak ini, karena masing-masing tim berusaha unjuk kebolehan dalam menciptakan menu-menu yang kreatif.

Rangkaian kegiatan yang diadakan untuk santri ini tentu tidak terlepas dari pendidikan yang pesantren sediakan untuk mereka. Selain keilmuan, mereka juga diajarkan mandiri dan terampil dalam berbagai bidang khususnya masak-memasak untuk santri putri.

(Presentasi hasil karya olahan daging qurban santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka menyambut Idul Adha 1444 H)

Selesai memasak olahan daging hewan qurban, masing-masing tim melakukan plating dan mempresentasikan karya hasil masakan mereka di hadapan dewan juri dan santri yang menonton memadati halaman kantor wilayah. Salah satu santri baru asal Kalimantan Timur Nabila Zaskya Salsya Helwa mengaku terhibur dan senang bisa mengikuti berbagai kegiatan menyambut Idul Adha ini.

“Alhamdulillah, saya senang bisa mengikuti kegiatan dalam rangka merayakan Idul Adha ini, seru ternyata di pondok itu ya, selain banyak teman juga kegiatannya gak selalu ngaji dan sekolah, saya jadi tambah kerasan di pondok,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

 

 

(Humas Infokom)

Keseruan Santri Putra Merayakan Idul Adha 1444 H di Pesantren

nuruljadid.net – (29/06/2023) Hari raya Idul Adha bagi kebanyakan orang mestinya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, namun tidak dengan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berbagai kegiatan diikuti oleh santri dalam merayakan Idul Adha di pesantren, mulai dari sholat eid berjamaah, takbiran sampai penyembelihan hewan qurban. Qurban juga menjadi salah satu wasilah ibadah yang mendekatkan hamba dengan Rabb-Nya.

Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seluruh santri tiadak ada yang diperkenankan pulang, mereka wajib mengikuti sholat Eid dan merayakan hari besar Idul Adha di pesantren. Sehingga pesantren tetap ramai sebagaimana biasanya. Malam harinya sebelum sholat Eid, para santri secara bergantian terjadwal melakukan takbiran di Masjid Jami’.

(Ketika santri mengikuti kegiatan takbiran secara berkelompok sesuai jadwal atau giliran yang telah ditentukan oleh bagian Ubudiyah)

Selain santri dan asatidz warga dusun Tanjung Lor, desa Karanyanyar turut hadir memadati masjid Jami untuk shalat Idul Adha berjamaah. Usai sholat Eid, santri dilibatkan dengan proses penyembelihan hewan qurban, menguliti dan mencincang sampai mendistribusikan kapada orang yang membutuhkan.

Di kesempatan yang lain, sebagian santri khususnya santri baru baik tingkat SLTP maupun SLTA mengabadikan momen Idul Adha usai sholat Eid berjamaah dengan foto bersama dengan para asatidz di depan asrama masing-masing.

(Santri baru tingkat SLTA melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Sementara pada malam harinya, para santri memasak dan mengolah daging qurban. Para santri Nampak sangat antusias mengikuti kegiatan memasak ini. Mayoritas santri putra mengolah daging qurban menjadi menu sate dengan bumbu seadanya yang lumrah dijual di pasaran seperti bumbu kacang, kecap, lombok dan bawang.

(Santri baru tingkat SLTP melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Rangkaian kegiatan ini merupakan tarbiyah (pembelajaran) bagi santri tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha, makna dibaliknya serta melatih kemandirian serta kepedulian social dengan sesame. Tak kalah pentingnya adalam membangun kebersamaan dalam dekapan Idula Adha.

(Humas Infokom)

Urai Kemacetan Saat Sambang Santri Idul Adha, Kamtib Nurul Jadid Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

nuruljadid.net – Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Pondok Pesantren Nurul Jadid, disamping menjalankan tugas pengamanan dan mengatur ketertiban selama kegiatan sambang berlangsung bahkan sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha yang melibatkan masyarakat sekitar, kamtib juga berupaya memastikan kelancaran arus lalu lintas guna memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan lainnya (29/06/2023).

(Anggota Kamtib Pondok Pesantren Nurul Jadid terlihat tengah mengatur lalu lintas kendaraan pengunjung sambang santri)

Kasi lalu lintas dan parkir, Ali Fikri Ramadhon dalam kesempatan ini menjelaskan, memang sudah menjadi tugas Kamtib selalu berada di barisan terdepan dalam melakukan pengawalan keamanan dan ketertiban setiap cara pesantren, khususnya di pengaturan lalu lintas dan parkir.

“pengunjung sambang santri Ketika Idul Adha saat ini luar biasa membludak, sehingga kami perlu melakukan rekayasa lalu lintas agar pengendara dapat melintas dengan aman dan nyaman serta pengguna kendaraan lainnya di jalan umum tidak ada hambatan berarti ke tempat tujuan masing-masing” ungkap Ucok panggilan akrabnya.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Tak hanya sekedar melakukan pengaturan arus lalu lintas, Kamtib juga memberikan himbauan kepada pengunjung yang berada di sekitar pesantren agar kiranya tidak lengah mengawasi barang bawaannya agar tidak tertinggal atau terjatuh, karena kita ketahui bersama pelaku kriminalitas bisa berada dimana saja, untuk itu perlu adanya pengawasan dari kita semua.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Menyoroti rekayasa lalu lintas Abdurrafiq Kasi Humas dan Inteligen Kamtib saat ditemui di lapangan menyampaikan bahwa untuk mengurai kepadatan parkir dilakukan pembagian titik parkir sehingga tidak menumpuk di satu lokasi.

“untuk mengurai kemacetan kami berlakukan beberapa scenario, pertama jalur keluar-masuk kami bedakan lewat gang Nangka, kedua pemberlakukan buka-tutup lalu lintas di jalan Raya untuk menghindari kemacetan yang Panjang seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rafiq.

 

 

(Humas Infokom)

Lebih dari 2.013 Santri Disambang Saat Idul Adha, Nurul Jadid Padat Pengunjung  

nuruljadid.net – Petugas sambang santri melaporkan data kuantitatif berdasarkan aplikasi sambang (https://sambang.nuruljadid.net) bahwa santri yang terdaftar akan dikunjungi oleh keluarga dan sanak familinya saat hari raya Idul Adha berkisar 2.013 santri (29/06/2023). Hal ini ditengarai, salah satu penyebabnya karena sekitar sepekan lalu Pondok Pesantren Nurul Jadid baru saja menerima santri baru.

Salah satu wali santri asal Probolinggo Mohammad Amir mengaku bahwa dirinya beserta keluarga semenjak memondokkan putrinya pertama kali sering terbersit rasa kangen dan rindu, sehingga momen hari Raya Idul Adha ini menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung karena tidak dibatasi oleh kuota sebagaimana hari normal.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

“Jujur kami selaku orang tua merasa kangen sekali dengan putri kami yang baru saja mondok, setiap hari sering kepikiran. Makanya, hari raya Idul Adha ini kami ke pondok nyambang putri kami untuk melepas rindu, alhamdulillah akhirnya ketemu juga dan anaknya sehat serta baik-baik saja,” terang bapak Amir saat ditemui selepas kunjungan.

Selain dekat dengan masuknya santri baru, tingginya jumlah pengunjung untuk sambang dipengaruhi oleh waktu cuti dan libur kerja yang cukup panjang yakni selama 5 hari terhitung mulai rabu sampai dengan minggu. Sehingga wali santri pun berbondong-bondong dari berbagai daerah datang ke pesantren khususnya wilayah Jawa Timur.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pada hari normal, sambang santri dibuka terpisah antara putra dan putri juga maksimal kunjungan harian sebanyak 100 santri. Sedangkan kemarin, sambang santri dibuka untuk santri putra dan putri secara bersamaan meskipun di lokasi yang berbeda. Putra ditempatkan di balai pertemuan dan Gedung SMKNJ, sedangkan putri di gedung MTs NJ dan MANJ.

Kendatipun demikian, tempat yang telah disediakan pesantren tidak mampu mengakomodir pengunjung, sehingga wali santri melakukan pertemuan di area parkir sepeda, pinggir jalan, teras wartel dan musala timur. Jumlah 2.013 santri ini meliputi putra sebanyak 684, putri daltim 660 dan putri dalbar 669 yang terbagi menjadi dua sesi. Pagi mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00, untuk sesi siang 13.00 sampai dengan 15.30. jumlah ini tidak termasuk santri wilayah satelit seperti Mawaddah dan Zabitsa.

(Kondisi lapangan parkit saat sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pihak pesantren membatasi jumlah pengunjung sebanyak dua orang, akan tetapi fakta di lapangan banyak pengunjung yang lolos disebabkan pengurus yang bertugas kewalahan, sehingga dalam sehari estimasi hampir 5.000 pengunjung memadati area pesantren. Hal ini juga terpantau dari banyaknya jumlah kendaraan yang terparkir di lapangan parkir utama, area kampus UNUJA, lapangan ayaman, musala timur, Mansapro bahkan sampai ke pekarangan rumah tetangga sekitar pesantren.

Pengurus sambang santri terlihat sangat kewalahan menghadapi banyaknya pengunjung wali santri yang datang, bahkan tidak sedikit wali santri berhasil lolos sampai ke zona satu asrama santri, karena pihak Kamtib terkonsentrasi di pengaturan lalu lintas dan parkir. Kondisi padatnya kendaraan pengunjung ini sempat menimbulkan kemacetan mulai dari jalan tanjung sampai ke jalan Raya Paiton.

 

 

(Humas Infokom)

Ribuan Santri Nurul Jadid Bersama Masyarakat Ikuti Sholat Idul Adha di Masjid Jami

nuruljadid.net – Pelaksanaan sholat Idul Adha tahun ini sebagaimana biasanya diikuti ribuan santri dan masyarakat sekitar yang bertempat di masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/06/2023). Tidak hanya di masjid, banyaknya jamaah membuat halaman masjid dan kantor Biro Kepesantrenan dipadati oleh jamaah.

Sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah ini selain sebagai perayaan tahuna juga dilakukan untuk memperingati kisah nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya nabi Ismail atas perintah Allah.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid dimulai sekitar pukul 06.15 WIB yang dipimpin langsung oleh pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini selaku imam dan putra beliau kepala Biro Pendidikan kiai Moh. Imdad Robbani bertindak sebagai khotib.

Nampak selepas subuh para jamaah sudah mulai memadati area halaman masjid, baik dari kalangan santri yang dari wilayah satelit maupun pengurus dan warga yang tinggal di sekitar pesantren.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Suasana menjelang sholat Idul Adha pagi itu menyejukkan mata, pasalnya cuaca sangat cerah dan semua santri mengenakan baju putih termasuk Sebagian besar masyarakat yang hadir untuk melangsungkan sholat eid di masjid jami pesantren.

Usai sholat eid, pemandangan khas hari raya terlihat mewarnai area pesantren. Para santri, pengurus dan jamaah saling berjabat tangan sambil mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin, karena hari raya umat Islam merupakan momentum untuk saling memaafkan dan mengikhlas kesalahan antara satu dengan yang lainnya.

(Humas Infokom)