Pos

Gagal Libur, Nurul Jadid Gelar Gebyar Hari Santri Nasional

nuruljadid.net – Pasca surat edaran peniadaan liburan Maulid, Panitia Hari Santri Nasional ke-6 tahun 2021 Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar Gebyar Hari Santri Nasional dengan berbagai macam rangkaian kegiatan edutainment mulai dari perlombaan akademik, keagaman, sastra sampai dengan lomba kreativitas literasi santri.

Gebyar HSN 2021 ini merupakan kegiatan gabungan antara Panji Pelopor dan Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid di bawah koordinasi Bagian Humas dan Protokoler (Humpro) Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan yang digelar selama hampir sebulan ini dimulai sejak tanggal 07 s.d 26 Oktober 2021 nanti.

Adapun rangkaian kegiatan Gebyar HSN ini meliputi Pemilihan Santri Berprestasi, Lomba Karya Sastra Santri, Lomba Karya Insan Pers Siswa, Lomba Cerdas-Cermat, Seminar HSN, Malam Maulid Agung, Upacara HSN dan Penobatan Pemenang, Live Special Maulid dan diakhiri dengan Nonton Bareng Film Santri.

Ketua Panitia Ahmad Zainul Khofi menyamaikan tujuan pelaksanaan Gebyar HSN ini untuk memeriahkan dan menyambut peringatan Resolusi Jihad atau Hari Santri Nasional sekaligus Bulan Kelahiran Nabi.

“Tujuan kami menggelar Gebyar HSN ini selain untuk memeriahkan peringatan HSN juga menghidupkan bulan kelahiran Nabi serta memberikan hiburan kepada santri Nurul Jadid dengan perlombaan mengasah bakat dan kompetensi mereka agar lupa dengan kecewa karena gagal libur Maulid,” ungkap Khofi kepada nuruljadid.net

Peringatan Hari Santri Nasional merupakan kegiatan rutin tahunan pesantren untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para syuhadak yang mengorbankan harta benda dan bahkan nyawanya demi kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Harapannya Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dapat merefleksikan nilai dan semangat juang kiai dan santri terdahulu yang loyal dan berintegritas untuk Agama, Nusa dan Bangsanya. Karena seyogyanya santri adalah bagian dari elemen bangsa yang juga bertanggung jawab mengisi kemerdekaan dengan karya dan kontribusi nyata demi kemaslahatan bersama.

 

(Humas Infokom)

Paskibraka Nurul Jadid Latihan Perdana Menyambut Hari Santri Nasional 2021

nuruljadid.net – Persiapan menjelang Upacara Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021 di Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mulai dilakukan sejak hari Kamis (7/10/21) kemarin. Upacara akan dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat lantaran belum tuntasnya Pandemi Covid-19. Peserta upacara hanya akan dihadiri oleh perwakilan siswa delegasi masing-masing lembaga pendidikan yang berada di dalam pesantren dan undangan dibatasi pimpian pesantren, pimpinan satuan kerja dan pimpinan satuan pendidikan.

Meski diselenggarakan secara terbatas, persiapan Upacara HSN tetap dipersiapkan secara maksimal dan matang demi suksesnya pelaksanaan hari puncak Upacara HSN tanggal 22 Oktober 2021 nanti. Kali ini, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) dipersiapkan dengan formasi yang diisi 22 personel. “Hal itu dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tanggal diresmikannya Hari Santri Nasional yakni tanggal 22 Oktober,” ungkap Mujiburrohman ketika diwawancarai tim Infokom.

Upacara HSN mendatang akan dilaksanakan di halaman Madrasah Aliyah (MA) Nurul Jadid. Tim paskibraka diarahkan untuk menggelar latihan perdana hingga digelarnya Upacara di halaman MA Nurul Jadid untuk membiasakan mereka beradaptasi dengan lokasi upacara. Resimen Mahasiswa (MENWA) Universitas Nurul Jadid ikut berperan aktif sebagai pelatih Paskibraka Nurul Jadid yang diketuai oleh Ubaidillah selaku Komandan Satuan Menwa Unuja.

(Peserta Paskibraka Nurul Jadid melakukan latihan bersama Menwa Unuja)

Persiapan acara HSN dikoordinir oleh bagian Humpro, Tim Panji Pelopor dan FKO Nurul Jadid. Mereka berkolaborasi dan saling bahu-membahu demi mensukseskan Upacara Hari Santri Nasional 2021 mendatang.  Waktu latihan sangat terbatas yang semula sekitar 2 minggu sebelum hari-H namun hanya tersisa 7 hari efektif dikarenakan terpotong pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) di seluruh satuan pendidikan dasar dan menengah sejak tanggal 16 sampai dengan 21 Oktober. Keputusan berat ini memang menjadi bagian resiko yang harus diambil karena pesantren tidak ingin menggangu fokus belajar mereka yang merupakan hak setiap santri. Dansat Menwa Unuja Ubaidillah berharap tim Paskibraka dapat memaksimalkan waku yang ada. Agar bisa memberikan performance yang baik ketika upacara nanti. “Saya harap, kalian bisa lebih disiplin dan fokus dalam memaksimalkan waktu yang ada agar lebih siap dan dapat memberikan performance terbaik di acara HSN nanti” imbuh Ubaidillah sebelum memulai latihan.

Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Mujiburrohman juga menitipkan tugas dan amanah ini kepada setiap individu tim paskiraba yang terlibat agar tetap semangat dan disiplin sampai hari-H demi suksesnya prosesi pengibaran bendera merah putih sebagai momentum sakral dari setiap upacara. “Kalian adalah santri pilihan yang diberi amanah mengemban tugas mengibarkan bendera Merah Putih sebagai sebuah penghormatan dan bentuk pengabdian kalian kepada pesantren, bangsa dan Negara.” ujarnya di akhir kegiatan latihan.

(Humas Infokom)

Komandan Kodiklatal Apresiasi Serbuan Vaksin di Nurul Jadid secara Virtual

nuruljadid.net – Tepat pukul 08.30 WIB rombongan Pejabat Utama Kodiklatal tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid langsung menuju ruang transit di lantai 1 gedung Rektorat Unuja (22/09). Kedatangan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) untuk menyelenggarakan kegiatan Serbuan Vaksin Maritim dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Laut yang ke-76 Tahun 2021. Kegiatan ini didesain secara hybrid system gabungan luring dan video acara secara daring bersama Komandan Kodiklatal Laksamana Madya Nurhidayat, S.H., M.A.P yang hadir secara virtual.

Dalam sambutannya, Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat mengungkapkan permohonan maaf karena tidak dapat menghadiri secara langsung kepada pihak pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Mohon maaf saya tidak bisa hadir langsung. Ini bukan hanya semata-mata menggelar vaksinasi namun juga menyambung silaturahmi dengan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid,” jelas Laksamana Madya TNI Nurhidayat saat memberikan sambutan dalam vidcon.

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi barokah bagi kita semua,” imbuhnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa sebenarnya telah terjalin kedekatan antara TNI AL dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Oleh karenanya, ada nilai lebih selain tujuan utama melaksanakan serbuan vaksinasi yakni, menjaga tali silaturrahmi agar nilai kekeluargaan tidak terputus dan bisa saling membantu di kemudian hari.

(Kondisi acara seremonial dengan Vidcon bersama Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P di Aula 1 PPNJ)

Menyaksikan lokasi acara secara virtual, Laksamana Madya TNI Nurhidayat memberikan apresiasi kepada pihak pesantren. “Terimakasih telah menerima dan menyambut kami dengan sangat baik. Disana ada karpet merah, kursi dan ruangan yang begitu mewah. menunjukkan keseriusan dalam menyambut kedatangan kami.” pungkasnya

Sementara itu, Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyebutkan, kegiatan ini digelar untuk memperingati HUT TNI AL ke-76.

“Sesuai dengan Program Prioritas dari Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, yaitu agar mengerahkan seluruh upaya untuk berperan aktif mendukung program pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 di Indonesia salah satunya dengan vaksinasi,” terang Laksamana Muda TNI Agus Hariadi.

Di ujung sambutannya Wakil Komandan Kodiklatal menanggapi sambutan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid yang berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir setelah giat serbuan vaksinasi ini saja. Akan tetapi, bisa berlanjut dengan kegiatan lain ke depannya. Mengingat bahwa juga banyak dari kalangan santri yang ingin bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).

“Kami membuka dengan hati lapang, bagi yang ingin bergabung dengan Kodiklakal, akan kami guide nanti supaya bisa dilolos,” imbuh Agus Hariadi.

Adapun Tema yang diusung dalam peringatan HUT TNI AL ke-76 adalah “Dengan semangat Jalesveva Jayamahe, TNI Angkatan Laut siap mewujudkan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”.

(Wadan Kodiklatal, Dandim 0820 Probolinggo dan Kapolres Probolinggo melakukan kunjungan ke asrama santri didampingi pengasuh dan kepala pesantren)

Untuk menghindari penyebaran Covid-19, selama pelaksanaan kegiatan pihak Pondok Pesantren Nurul Jadid mengharuskan seluruh tim TNI AL yang hadir menerapkan protokol kesehatan secara ketat, di antaranya mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Pihak pesantren juga mewajibkan seluruh pihak yang terlibat termasuk peserta vaksin dari luar untuk melaksanakan Test Swab atau GeNose sebelum masuk ke area Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

(Humas Infokom)

Serbuan 1000 Vaksin TNI AL, Kodiklatal di Bumi Nurul Jadid Paiton Probolinggo

nuruljadid.net – Seribu santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan masyarakat sekitar mengikuti program Serbuan Vaksin 1000 dosis jenis Sinovac oleh Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Laut ke-76 Tahun 2021 (22/09). Sebagaimana disampaikan pihak Kodiklatal bahwa serbuan vaksin tersebut dilaksanakan atas perintah langsung Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., guna mempercepat proses kekebalan kelompok (Herd Immunity) masyarakat Indonesia khususnya di Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Serbuan vaksin dilaksanakan selama satu hari, peserta terdaftar 544 santriwan, 400 santriwati dan 56 masyarakat sekitar yang mengikuti vaksinasi di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kodiklatal menerjunkan sekitar 43 tenaga kesehatan (vaksinator) yang dibagi ke dua tempat yaitu area layanan putra di bagian barat dan putri di bagian timur. Tenaga Kesehatan Kodiklatal berasal dari para prajurit Satuan Kesehatan (Satkes) dan siswa Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Kodikdukum, juga melibatkan tim medis dari Dinkes Kabupaten Probolinggo.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini mendampingi Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi bersama Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid)

Kegiatan semula akan dihadiri langsung oleh Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P namun harus diwakili oleh Wakil Komandan Laksamana Muda TNI Agus Hariadi disebabkan acara dinas Vidcon bersama KSAL pada waktu yang bersamaan. Acara dimajukan pukul 09.00 WIB dari jadwal awal 09.30 WIB setengah jam sebelum vidcon Dankodiklatal bersama Ksal dimulai. Saat Video Conference, Dankodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir langsung dan berterimakasih kepada pimpinan pesantren Nurul Jadid karena telah berkenan menerima dengan baik untuk melakukan giat serbuan vaksin maritim.

Dalam sambutannya, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan bahwa Serbuan ini merupakan serbuan yang menyenangkan karena pada umumnya serbuan itu menakutkan. “Serbuan ini adalah serbuan yang menyenangkan karena pada umumnya serbuan itu menakutkan. Mungkin karena istilah ini digunakan oleh TNI. Namun karena ini serbuan vaksin yang memberikan manfaat maka hal ini menjadi menyenangkan” ungkap KH. Abd. Hamid Wahid.

Sambutan hangat dan pengawalan acara yang disiapkan oleh panitia tuan rumah mendapatkan apresiasi dari Komandan kodiklatal Laksamana Madya Nurhidayat melalui Video Conference di depan seluruh peserta dan undangan yang hadir. “Di sana ada karpet merah, kursi dan ruangan yang begitu mewah, menunjukkan keseriusan dalam menyambut kedatangan kami,” imbuh Laksamana Madya TNI Nurhidayat.

(Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyerahkan cinderamata kepada Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini)

Dalam acara seremonial, selain sambutan juga diisi dengan penyerahan cinderamata dari Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini. Dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bingkisan untuk pengurus dan Goodie Bag bagi santri peserta vaksin. Seremonial diakhiri dengan sesi foto bersama pimpinan pesantren juga pejabat utama Kodiklatal.

Sebelum ke ruangan ramah tamah, Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi bersama Pejabat Utama Kodiklatal didampingi Pimpinan Pesantren Nurul Jadid melakukan visitasi proses vaksinasi mulai dari proses registrasi, skrining kesehatan, vaksinasi dan observasi. Turut hadir di tengah-tengah acara Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono dan Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi yang bergabung mendampingi visitasi proses vaksinasi.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Direktur Klinik Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah ramah tamah bersama Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi dan Pejabat Utama Kodiklatal)

Setelah kurang lebih 20 menit ramah tamah, rombongan Wadan Kodiklatal, Kapolres dan Dandim beserta Pengasuh juga Kepala Pesantren menuju Asrama Al-Hasyimiyah untuk melihat kondisi santri di asrama. Kunjungan dilanjutkan ke area kampus Universitas Nurul Jadid (Unuja) dan diakhiri dengan Press Conference bersama awak media di depan Gedung Rektorat Unuja.

Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyampaikan bahwa Serbuan Vaksin Maritim ini terdapat 1000 dosis dan siap mendukung siapapun yang ingin vaksin baik dosis 1 maupun dosis 2 untuk santri dan masyarakat sekitar. Beliau juga memaparkan siap untuk melanjutkan kerjasama ini dalam rangka percepatan terciptanya herd immunity utamanya di lingkungan pesantren. Bapak Agus juga memastikan siap menjadwalkan untuk vaksin dosis 2 bagi yang sudah melakukan vaksin dosis pertama hari ini.

(kiri-kanan: Paban 1 Renlat Bapak Harnoko, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Dandim Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono saat Press Conference)

Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat press conference mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya bisa ikut bersama-sama sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia, bahwa pesantren bisa mengikhtiarkan bagaimana kita bisa lebih cepat keluar dari krisis covid-19 ini dengan menciptakan kekebalan komunitas. “Pesantren Nurul Jadid dan masyarakat sekitar merasa sangat terbantu dan berterimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada Kodiklatal yang telah melakukan kegiatan serbuan vaksin pagi dan siang hari ini” ungkap beliau.

Berdasarkan laporan yang diterima, KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan masih terdapat sekitar 3000 santri yang telah divaksin dari 8000 jumlah santri di dalam atau 11.000 total dengan yang di luar pesantren. Sehingga prosentasenya masih cukup kecil. Sehingga giat vaksinasi untuk santri dengan umur dibawah 18 tahun akan terus digalakkan.

Kunjungan yang pada awalnya diagendakan hanya 1 jam ini, berlanjut selama hampir 2 jam terhitung mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.55 WIB. Kegiatan serbuan vaksinasi maritim ini dihadiri oleh Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, para pejabat utama Kodiklatal, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz Ahz, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

 

(Humas Infokom)

Tim Kodiklatal Survey dan Koordinasi H-1 Acara Vaksinasi di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Persiapan vaksinasi dosis 1 dan 2 jenis Sinovac telah dilakukan sejak sore ini (21/09) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Tim Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (KODIKLATAL) tiba pukul 14.05 WIB dengan melampirkan bukti Swab Antigen Negatif dan disambut oleh Tim Humas dan Protokoler Pesantren.

Tim Kodiklatal yang dikomandoi oleh Perwira Pembantu 1 Perencanaan Latihan (PABAN 1 RENLAT) Bapak Harnoko terbagi dalam dua pasukan, teknis dan medis. Tim teknis lapangan melakukan koordinasi dengan bagian Humas dan Protokoler (Humpro) dan Kerumahtanggan (Rumga) Pesantren untuk mempersiapkan tata ruang dan kebutuhan di lokasi acara. Sedangkan tim medis Kodiklatal melakukan komunikasi dan koordinasi intensif bersama Klinik Az-Zainiyah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo terkait prosedur dan mekanisme pelayanan vaksinasi besok Rabu, 22 September 2021.

(Tim Medis Klinik Azzainiyah, Dinas Kesehatan Probolinggo dan Tim Medis Kodiklatal berkoordinasi persiapan Vaksinasi)

Persiapan pelaksanaan kegiatan Vaksinasi bersama Kodiklatal ini juga dibantu oleh Tim Panji Pelopor yang turut berpartisipasi aktif di lapangan. Panji pelopor mendistribusikan tugas ke beberapa bagian perlengkapan, penataan ruang, keprotokoleran dan komunikasi taktis.

Target vaksinasi dosis 1 dan 2 ini diperuntukkan bagi santri dan masyarakat umum yang telah melakukan pendaftaran kepada pihak Klinik Az-Zainiyah sebagaimana flyer yang telah disebarkan melalui media sosial.

(Tim Kodiklatal sedang melakukan koordinasi dengan pasukan teknis di lapangan)

Calon peserta Vaksin yang berasal dari luar Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap wajib mengikuti protokol standar masuk ke area pesantren yaitu dengan menunjukkan Hasil Tes GeNose atau Swab Antigen Negatif dan menunjukkan ID Card kepada petugas protokoler Pos Utama.

Kegiatan Vaksinasi akan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Gedung Rektorat UNUJA Barat depan Kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Revitalisasi Protokol Layanan Pos Utama: Terimakasih Warga Nurul Jadid

nuruljadid.net – Senin, 20 September 2021 merupakan hari perdana revitalisasi protokol pelayanan pos utama setelah tim gabungan mendapatkan bimbingan teknis singkat selama dua malam satu hari. Kegiatan ini diinisiasi oleh bagian Humas dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dinahkodai oleh Dr. H. Syamsuri Hasan.

Tepat pukul 06.45 WIB Tim Gabungan dari unsur Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), Mahasiswa Komunitas Insan Pengabdi (KIP), Santri Husada dan Panji Pelopor melakukan apel pagi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Protokoler Pesantren Ady Azhari, Pihak Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi dan beberapa Pembina satuan organisasi lainnya di depan Ruang Rawat Inap Klinik Azzainiyah.

(Petugas Gabungan sedang melakukan apel dipimpin oleh Kasubbag. Protokoler Pesantren)

Selain bertawassul kepada para almarhumin Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai bentuk penguatan spiritual, apel juga diisi dengan pengarahan tupoksi dan penguatan mental petugas yang akan menjalankan Amanah pesantren di sepanjang Pos Utama. Ady Azhari menyampaikan terimakasih kepada petugas yang sudah datang disiplin dan berkomitmen menjalankan Amanah pesantren dengan mengikuti SOP yang telah disampaikan ketika Bimtek Protokol Layanan Pos Utama beberapa hari lalu.

“Alhamdulillah, saya berterimakasih kepada teman-teman tim gabungan protokol layanan pos utama yang sudah datang tepat waktu dan berkomitmen menjalankan Amanah pesantren ini. Semoga materi dan simulasi SOP yang sudah diajarkan selama Bimtek bisa diterapkan di lapangan,” ungka Ady di tengah pengarahan.

Berangkat pagi dari asrama masing-masing setelah kegiatan hadiran asrama, petugas protokoler untuk shift pagi yang berjumlah 8 orang dimulai sejak pukul 06.45 WIB sampai dengan 11.30 WIB terpaksa bertugas dalam keadaan perut kosong karena pada jam tersebut belum masuk jadwal sarapan. Sehingga tim Humpro menyediakan makanan ringan di sela mereka bertugas dan menyarankan untuk makan dengan cara bergantian tanpa meninggalkan tugas. Walaupun beberapa dari petugas memilih bertahan sampai waktu pergantian shift pagi ke siang tiba.

Pada hari pertama ini, petugas melakukan skrining standar sesuai surat edaran yang beberapa saat lalu diterbitkan oleh sekretariat pesantren dan klinik Az-Zainiyah yaitu wajib mengenakan masker, menunjukkan bukti hasil Tes GeNose berlaku 3 x 24 jam, menunjukkan ID Card Pegawai dan Cek Suhu serta Hand Sanitizer dengan alat otomatis.

Bagi Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang tidak membawa ID Card resmi akan diminta untuk menitipkan Kartu Identitasnya seperti KTP atau SIM dan akan diganti dengan ID Card Pegawai sementara yang disediakan oleh Tim Humpro. ID Card sementara dapat ditukarkan dengan Kartu Identitas asli saat hendak pulang atau keluar pesantren dan bisa diambil sewaktu-waktu ketika Pegawai yang bersangkutan bisa menunjukkan ID Card resmi dari pesantren.

(Antrian Pegawai Nurul Jadid yang sedang mengikuti Protokol Pelayanan Pos Utama di masa Pandemi Covid-19)

Temuan di lapangan, beberapa Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang tidak berhasil menunjukkan Hasil Tes GeNose diminta untuk melakukan tes terlebih dahulu di Gedung UNUJA termasuk pedagang dan khoddam eksternal keluarga pengasuh untuk memastikan semua yang masuk ke area pesantren dan melakukan layanan kepada santri serta keluarga pengasuh dalam keadaan sehat secara medis.

Petugas protokoler yang masih didampingi oleh Tim Humpro Pesantren dan Gus Sholahuddin Wahid pada hari perdananya ini tidak sedikit menerima keluhan dari pegawai dan beberapa pihak yang bekepentingan untuk masuk ke area pesantren dikarenakan belum mengetahui informasi perbelakuan kembali protokol masuk pesantren di masa pandemi covid-19 ini yang telah disebarkan melalui group telegram pengurus dan pegawai Nurul Jadid. Sehingga Kepala Sub Bagian Humas Pesantren Mujiburrohman ikut membantu mengkomunikasikan kepada pihak dimaksud dan memberikan penjelasan serta toleransi pada hari perdana itu.

“Alhamdulillah, kami tim Humpro sangat bersyukur melihat sikap yang sangat kooperatif dari seluruh elemen terutama Pegawai Nurul Jadid yang berkenan mematuhi aturan yang ada. Meskipun terdapat beberapa keluhan, itu kami jadikan masukan untuk perbaikan layanan ke depan. Kami sangat berterimakasih,” pungkas Mujib saat bertugas di lapangan.

Alfi Syukri bagian Protokoler Pesantren juga menyampaikan banyak PR dan koreksi yang perlu dibenahi untuk optimalisasi protokol pelayanan pos utama. Semua petugas yang terjunkan relatif masih baru dan beberapa petugas shift siang datang terlambat disebabkan harus mengikuti KBM di sekolah. Sehingga evaluasi dan pendampingan akan terus diupayakan untuk perbaikan ke depannya.

Tim Humpro mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang turut mendukung dan bersabar menjalani protokol pelayanan di Pos Utama, karena tanpa dukungan dan kerjasama yang kooperatif semua pihak, Amanah ini terasa lebih berat untuk dijalankan secara istiqomah. Dengan pemberlakuan Protokol Pelayanan Standar di Pos Utama ini harapannya dapat menjadi cikal bakal mendisiplinkan warga pesantren dan meningkatkan layanan kepada masyarakat umum. Oleh karena itu, ketauladanan, kepedulian dan kemauan untuk berbenah bersama yang akan mampu memperbaiki sisi kekurangan-kekurangan yang ada di semua sektor Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Tidak Ada Penulis Yang Hebat Yang Ada Penulis Yang Terlatih

nuruljadid.net – Dalam membentuk sebuah kinerja tim yang maksimal dan handal, Sekretariat bagian Humas dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo mengadakan sekolah kewartawanan yang diikuti beberapa siswi dan mahasiswi. Terhitung sejak tanggal 14-15 september 2019.

Sekolah kewartanan tersebut bertempat di Aula SMP Nurul Jadid. Para peserta merupakan bagian dari tim wartawan dan infokom putri. Mereka sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Selain bisa menambah pengalaman, kegiatan tersebut juga bisa menambah wawasan para peserta dalam aspek kewartawanan.

“Tidak ada penulis yang hebat yang ada penulis yang terlatih.”Ujar Kak Rahmat Hidayat dalam sela-sela pemateriannya.

“Dalam penulisan berita yang paling dibutuhkan adalah keahlian, bukan hanya sekedar pengetahuan belaka. Disini para peserta, juga diminta untuk memperbanyak kosakata dan wawasan-wawasan melalui membaca buku,” Sambungnya.

”Karena dari sebuah bukulah wawasan kita hadir.”Ujar Kak Arwin

Meski telah berjalan selama dua hari, para peserta tetap bersemangat dan tetap khidmat dalam memperhatikan materi-materi yang disampaikan.Tak hanya itu para peserta pun sangat antusias pada sesi tanya jawab. Mereka saling melemparkan pertanyaan. Dan beberapa motivasi dari pemateri yang ada, mereka jadikan acuan untuk terus mengabdi.

Acara berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun. Dalam kegiatan ini para peserta diminta untuk langsung mempraktekkan apa yang mereka dapat, namun belum sempat dilaksanakan para peserta kehabisan waktu. Mereka semua berharap untuk kedepannya sekolah kewartawanan ini bisa lebih diperbanyak waktunya terlebih-lebih dalam hal praktek.

”Anggaplah dalam hal ini adalah upaya kita dalam mengabdi bukan hanya menambah pengalaman, karena sejatinya tak ada pengabdian yang mendua.”Ujar icha salah satu peserta pada sesi akhir acara.

Pewarta; Al-Mukhtar

Editor : Ponirin Mika