Pos

Malam Puncak Pengajian Umum Haul Masyayikh dan Harlah ke- 74, Berlangsung Khidmat

nuruljadid.net- Malam puncak pengajian umum haul masyayikh dan harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo berlangsung dengan khidmat, ditengah belasan ribu wali santri dan simpatisan yang hadir memadati lokasi acara. Kegiatan dilaksanakan dihalaman Pesantren beserta halaman Gedung Sekretariat Pesantren dan sepanjang jalan kediaman pengasuh, pada Minggu (19/02/2023) 20.00 WIB ba’da Isyak.

Acara tersebut dihadiri oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini serta keluarga besar. Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al Habsyi, Habib Qushay Bin Abdullah Assegaf selaku penceramah beserta tamu undangan VIP dan seluruh ketua dan anggota P4NJ pusat maupun daerah serta masyarakat umum turut hadir dan memeriahkan acara pengajian umum dalam rangka haul masyayikh dan harla ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Acara dibuka dengan pembacaan al-fatihah dipandu oleh Ustadz Mujiburrohman selaku pembawa acara dalam kegiatan teserbut dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al’quran oleh ustadz Ahmad Saifudin fahmi yang merupakan alumni Ponpes Nurul Jadid tahun 2012. Ustadz Ahmad Saifudin Fahmi tampil sangat percaya diri dan berhasil membuat tamu undangan dan simpatisan terbawa suasana syahdu saat lantunan ayat suci al-qur’an dibacakan.

Usai pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh ustadz Ahmad Safudin Fahmi asal Banyuwangi, acara dilanjutkan pembacaan sholawat nabi yang  menambah kekhidmatan, kesyahduan dan keterharuan acara pengajian yang dipimpin oleh firqoh Hadrah Az-Zainiyah (FIRHAZ) dan diikuti oleh ribuan santri dan ratusan tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan rasa syukur bisa berkumpul bersama dalam acara rutinan memperingati haul masyayikh dan harlah ke-74 pondok pesantren nurul jadid, serta ucapan terima kasih kepada seluruh undangan khususnya Al Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al Habsyi, Habib Qushay Bin Abdullah Assegaf beserta seluruh tamu undangan tingkat pemerintahan dan P4NJ pusat maupun daerah serta wali santri yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk bisa hadir dalam memeriahkan harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ahlan wasahalan bihudhurikum, Alhamdulillah bersyukur kehadirat Allah SWT, mala mini kita bisa berkumpul dalam acara rutinan memperingati haul dan harlah ke-74 Pesantren Nurul Jadid terima kasih atas rawuhnya para habaib dan masyayikh serta bapak ibu dan hadirin hadirot sekalian telah meluangkan waktunya untuk memeriahkan acara ini” turu kiai yang rama berbusana putih itu.

Usai sambutan pengasuh, dilanjutkan dengan ucapan selamat dari kepemerintahan RI mulai dari tingkat gubernur, menteri sampai Wakil Presiden dilanjutkan dengan tausiyah oleh Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al Habsyi, dalam awal tausiyahnya beliau mendoakan Kiai Zuhri Zaini semoga selalu diberikan kesehatan dan kerkahan umur serta sehat wal’afiyat. “mugi – mugi gusti Allah paring panjang yuswonipun barokah kesangipun insha Allah fishihhatin wa ‘afiyah” tutur beliau saat mengawali tausiyahnya.

Dalam kesempatan yang sama Habib Qushay Bin Abdullah Assegaf hadir tidak hanya sebagai tamu undangan melainkan beliau juga diberi mandate oleh pengasuh untuk memberikan mauidloh hasanah sebagai badal dari KH. Agoes Ali MAshuri yang berhalangan hadir dikarenakan kondisi kesehatan yang kuraang baik.

Mengawali ceramahnya beliau menyampaikan ucapan syukur bahwa bisa bertu bersama-sama dalam rangka haul dan harlah ke 74 Pondok pesantren Nurul Jadid yang insha Allah penuh dengan keberkahan. “Alhamdulillah dimalam hari ini kita ditakdirkan oleh Allah SWT untuk bertemu bersama – sama dalam satu acara yakni haul dan harlah Ponpes Nurul Jadid” tutur habib Qushay diawal tausiyahnya.

Acara pengajian ditutup dengan pembacaan doa yang Al-Habib Abdullah bin Muhammad Al-Haddad dari Mekkah

 

(Humas Infokom)

Bukan Hanya Ulama, Kiai Matin Jawahir Tegaskan Kiai Zaini Juga Pejuang Besar Bangsa

nuruljadid.net – “Saya didawuhi oleh Kiai Maimun Zubair untuk membaca Kitab Shahih Bukhari, dawuh beliau bacalah Shahih Bukhari, baca di pondok dengan para santri dan perintahkanlah santrimu membacanya di rumah seperti rutinan membaca Al-Qur’an. InsyaAllah kalau jadi Kiai pondoknya diberi kelancaran dan kemajuan oleh Allah SWT., keluarga diberi ketentraman dan rizki dicukupi oleh Allah SWT. Ini dawuhnya Kiai Maimun Zubair”.

Pesan tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban Jawa Timur sekaligus Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Matin Jawahir sebagai pengantar dan tujuan untuk membaca Manaqib Masyayikh dalam Haul dan Harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Ahad (19/02) pagi.

Kemudian Kiai Matin Jawahir memulai Manaqib Masyayikh dengan membacakan sanad keturunan dan keilmuan KH. Zaini Mun’im. Tutur beliau Kiai Zaini mengaji kepada banyak ulama, diantaranya Syaikhona Kholil Bangkalan Madura, Kyai Haji Muntaha, Kyai Raden Abdul Hamid, Kyai Haji Abdul Majid dan banyak ulama-ulama nusantara lainnya. Disamping itu beliau juga mengaji ke Mekkah dan Madinah.

“Artinya malang melintang mbah Kiai Zaini Munim ini ngaji kepada para masyayikh dan para ulama baik di Indonesia maupun di Saudi Arabia. Tidak kenal lelah, bahkan setelah itu kembali pulang masih ngaji kepada Hadratussyaikh Kyai Haji Hasyim Asyari,” dawuh beliau.

Kisah menarik dan menjadi sudut pandang para tamu undangan dan peserta waktu itu adalah saat Kiai Matin Jawahir menceritakan kisah penangkapan Kiai Zaini Mun’im oleh kaum penjajah. Beliau menjelaskan bahwa ada yang perlu dikoreksi dan diteliti kembali dalam buku tersebut (buku Kalaidoskop Masyayikh dan Pondok Pesantren Nurul Jadid, red.) khususnya saat Kiai Zaini ditangkap oleh penjajah.

“Karena Kyai Zaini disamping memperhatikan keagamaan masyarakat, ummat, dan pesantren. Juga memikirkan kemerdekaan Bangsa Republik Indonesia. Tertulis dalam buku itu tiga bulan kemudian di lepas oleh Belanda, tolong ini diteliti,” tutur beliau.

Kemudian beliau menceritakan kisah yang sebenarnya terjadi, cerita tersebut beliau ketahui melalui sanad dari Kyai Alie Wafa Baidlowi dan Ustaz Rifa’i waktu itu, beliau menceritakan bahwa Syaikhona Mbah Kiai Zaini Mun’im ditangkap oleh Belanda, tidak dilepas. Tapi dimasukkan dalam drum, dilas tanpa ada udara, dan dibuang ke laut.

“Sudah secara lahir, mati. Tapi mbah Kiai Zaini alhamdulilllah dengan maunah oleh Allah SWT. diberi karomah oleh Allah SWT. Drum diletakkan di laut, dibanduli batu, tenggelam. Tapi mbah Kiai Zaini Munim ada di pondok dan ngajar ngaji. Saya pikir ini kalau tidak bagian dari al arifillah, sulit. Sudah bukan hanya laa ma’buda ilallah, tapi laa faila ilallah. Dikala itu bahkan sudah laa maujuda ilallah. Tidak ada drum tidak ada air dak ada apa, yang ada hanya Allah, apa kehendak Allah SWT.,” jelas beliau.

Di akhir Manaqib Masyayikh, beliau kembali mengingatkan dan menegaskan dawuh Kiai Zaini yang populer saat ini, karena menurut beliau dawuh tersebut salah satu diantara dawuh-dawuh beliau yang sangat penting bagi kita sebagai masyarakat untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Orang yang hidup di Indonesia kemudian tidak melakukan perjuangan dia telah berbuat maksiat. Orang yang hanya memikirkan masalah ekonominya saja dan pendidikannya sendiri tanpa kepedulian terhadap masyarakat, maka orang itu telah berbuat maksiat. Kita semua harus memikirkan perjuangan rakyat banyak, bagaimana agar hukum-hukum Allah yang ada dalam Al Quran baik yang tersirat maupun yang tersurat dapat berlaku di bumi Indonesia.” dawuh KH. Zaini Mun’im yang disampaikan kembali oleh KH. Matin Jawahir.

(Humas Infokom)

KH. Zuhri Zaini: Jaga dan Peliharalah Nikmat yang Allah Berikan Jangan Sampai Rusak dan Musnah, Gunakanlah untuk Kebaikan dalam Hidup

nuruljadid.net- Minggu (19/02/2023) pagi 08.30 WIB. Pada kesempatan acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang dihelat pada pukul 07.30 – selesai. Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini berpesan kepada seluruh tamu undangan santri dan simpatisan agar selalu menjaga dan memelihara nikmat yang allah berikan kepada kita semua jangan sampai rusak dan musnah serta gunakanlah untuk kebaikan dalam hidup.

“Tetapi yang terpenting bagaimana nikmat yang diberikan allah itu dijaga dan dipelihara jangan sampai rusak jangan sampai musnah dan abis” pesan kiai Zuhri kepada seluruh tamu undangan santri dan simpatisan pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sebagaimana yang didawuhkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid kiai Zuhri Zaini bahwa ungkapan rasa syukur tidak hanya melantunkan ucapan Alhamdulillah dan menggelar tasyakuran serta walimah sekalipun itu sesuatu yang baik. Tetapi bagaimana nikmat yang allah berikan kepada kita dimanfaatkan untuk kebaikan dalam kehidupan kita sehari – hari sesuai dengan tujuan allah memberikan nikmat dan fasilitas hidup kepada kita.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Kiai Zuhri Zaini pada saat menyampaikan sambutannya pada acara haul masyayikh yang digelar Minggu, 19 Februari 2023, pagi.)

“Tentu mensyukuri nikmat tidak cukup hanya tasyakuran dan ucapan Alhamdulillah merayakan perayaan seperti ini atau kendurian, sekalipun itu sesuatu yang baik dan itu dicontohkan oleh nabi besar Muhammad saw dengan adanya walimah – walimah. Bagaimana nikmat yang ada itu digunakan dimanfaatkan untuk kebaikan sesuai dengan tujuan Allah memberikan nikmat dan fasilitas hidup kepada kita.” sambung Kiai yang ramah dan akrab dengan penampilan pakaian sederhana serba putih tersebut.

Tak lupa ucapan selamat datang dan terima kasih beliau sampaikan kepada para Kiai, habaih, santri dan simpatisan telah meluangkan waktunya untuk bisa hadir dalam haul masyayikh mengenang jasa para almarhumin Pondok Pesanytren Nurul Jadid.

Ahlan wasahlan marhaban Bihudhurikum terima kasih atas kehadiran para kiai dan para habaib terkhusus kepada Habib Abdullah almasyhur habib Muhammad bin hasan al ba’aly KH. Mutawakkil alallah pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, KH. Mutamakin  wakil Syuriah PWNU Jawa Timur tamu undangan yang tidak bisa saya sebut satu persatu pada acara haul pendiri dan almarhumin.” Tutur beliau saat membuka sambutannya.

Sebelum menutup sambutannya tak lupa pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Kiai Zuhri Zaini beliau memberikan penghargaan kepada seluruh pengurus dan simpatisan yang berjasa baik dari internal Pondok Pesantren Nurul Jadid maupun dari luar pesantren dari  masa lampau hingga sekarang atas partisipasinya dalam mengembangkan Pondok Pesantren Nurul Jadid sampai saat ini. Acara berjalan dengan lancar, seluruh tamu undangan santri dan simpatisan menyaksikan serta menyimak sambutan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan penuh khidmat sampai selesai.

(Humas Infokom)

Halaqoh Alumni 2023: KH. Abd. Hamid Wahid Ajak Perkuat Ekonomi Ummat Hadapi Globalisasi

nuruljadid.net – Dua belas jam menuju hari H pelaksanaan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-74, Pesantren sukseskan acara “Halaqah Alumni Internasional” pada Sabtu (18/02/2023) siang di Aula I Pesantren. Acara ini diselenggarakan dengan sistem hybrid forum, yakni diselenggarakan secara tatap muka langsung di Aula I pesantren lantai 3 kantor Pusat dan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.

Dalam Halaqoh kedua ini, nampak Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Direktur PPIQ Gus Ahmad Madarik, Ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi, Ketua P4NJ dari berbagai daerah dan beberapa perwakilan anggotanya turut menghadiri acara serta perwakilan organisasi ikatan mahasiswa alumni di beberapa daerah. Total peserta Halaqoh tahun ini mencapai 500 peserta dari berbagai daerah mulai dalam negeri hingga luar negeri.

Ketua Panitia Dr. Rojaby Azharghany dalam laporannya menjelaskan rangkaian acara yang akan dilalui dalam Halaqoh Alumni Internasional tahun ini. Selain itu, ketua panitia juga melaporkan terkait salah satu program pesantren untuk mendata alumni yang disebut dengan tracer study.

“Terakhir data yang masuk kepada kami masih berjumlah 2.200 alumni. Jadi kami mohon kepada bapak ibu sekalian untuk mengkoordinir seluruh anggota P4Njnya di daerah masing-masing untuk mengisi tracer ini. Karena Pesantren punya target pada renstra di tahun 2027, minimal 50.000 alumni sudah terdata secara valid,” paparnya.

Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dalam sambutannya menyebut bahwa pendiri dan para pengasuh yang menggantikan, mendefinisikan santri itu bukan hanya ketika berada di pondok pesantren.

“Identitas dan jiwa kesantrian, kita bawa hingga terjun ke masyarakat dalam bidang apapun. Oleh karena itu, para pendiri tidak mewajibkan santri Nurul Jadid harus berperan dan berprofesi menjadi Ulama atau Kyai saja, tetapi bisa di berbagai profesi,” tutur beliau.

Selain itu, Kepala Pesantren juga ajak para alumni untuk memperkuat perekonomian ummat dalam rangka menghadapi besarnya gelombang globalisasi.

“Kita tidak mungkin melawan gelombang besar itu. Tetapi bagaimana kita mengambil peranan disana bukan hanya menjadi objek, tetapi menjadi pemain (subjek) yang mengambil bagian sekecil apapun, itu perlu kita lakukan,” terang KH. Abdul Hamid Wahid.

 “Kita berharap juga bisa membentuk koprasi primer di masing-masing P4NJ setempat, kemudian nanti di pusat kita berharap ada koperasi induknya,” imbuh Kepala Pesantren.

 

 

(Humas Infokom)

Menuju Pelaksanaan Halaqah Alumni Internasional, Pengurus P4NJ dan Peserta Halaqah Mulai Berdatangan dari Segala Penjuru Daerah

nuruljadid.net – Menjelang pelaksanaan Halaqah Alumni Internasional dalam rangka memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid siang nanti. Tamu undangan, pengurus P4NJ dan peserta halaqah mulai berdatangan dari segala penjuru tanah air, Sabtu (18/02) pagi.

Ketua Pelaksana Halaqah Alumni sekaligus Sekretaris Biro Pengembangan Nurul Jadid Bapak Dr. Rojabi Azharghany menuturkan bahwa halaqah alumni tahun 2023 ini mendatangkan sekitar 500 orang alumni untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Peserta yang hadir tahun ini diantaranya juga tergabung di Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) dari berbagai daerah di Indonesia, informasinya beberapa peserta yang hadir juga dari alumni yang sekarang sudah bermukim di luar negeri,” jelasnya.

Sementara itu, panitia telah menyediakan akomodasi berupa tempat transit sekaligus ruang istirahat bagi para peserta yang terletak di gedung MA Nurul Jadid khusus pengurus P4NJ, dan di SMK Nurul Jadid untuk peserta umum. Check in penginapan sudah dibuka sejak pagi tadi.

Peserta yang datang langsung diarahkan oleh Tim Panji Pelopor Nurul Jadid menuju ke tempat istirahat masing-masing yang telah disediakan oleh panitia. Selanjutnya, peserta akan kembali diarahkan untuk mengikuti acara halaqah yang dimulai tepat pukul 13.00 waktu setempat.

(Potret beberapa peserta sedang sowan di dalem pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini pagi tadi)

Terlihat beberapa peserta juga banyak mengisi waktu kekosongan dengan sowan ke pengasuh, mengunjungi bazar, dan ziarah ke astah (maqbaroh). Momentum yang sudah jarang ada sejak pandemi COVID-19 beberapa tahun terakhir membendung rindu hati para alumni.

Haul Masyayikh dan Harlah tahun sekarang ini bagaikan bak magnet bagi para alumni dan masyarakat umum, terlihat cukup ramai para alumni, pengurus P4NJ dan tamu undangan mulai berdatangan sejak tadi malam, baik yang hadir bersama keluarga menggunakan kendaraan pribadi maupun rombongan menaiki bus.

(Humas Infokom)

Rebut Kejayaan Dua Tahun Silam, PPIQ Raih Juara Umum Kembali

nuruljadid.net –  Bulan lomba telah usai, jerih payah dan tetes keringat merebut juara kini terbayar. Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) kembali raih kejayaannya dengan merebut piala bergengsi Juara Umum  Bulan Lomba dalam rangka menyemarakkan Haul dan Harlah Pesantren Nurul Jadid ke 74. Gelar Juara Umum tersebut didapatkan dalam acara penutupan Bulan Lomba pada Rabu (15/02/2023) malam di Aula 1 pesantren.

Detik-detik pembacaan surah keputusan pemenang Juara Umum Bulan Lomba ini cukup menegangkan para santri. Sebab mendapatkan Juara Umum merupakan suatu kebanggaan bagi daerah yang berhasil mendapatkannya. Selain itu, bukan perkara mudah untuk bisa meraihnya.

Mendengar hal tersebut, Direktur PPIQ Gus Ahmad Madarik turut mengapresiasi prestasi yang telah didapatkan. Selain itu beliau juga berharap PPIQ bisa mempertahankan prestasinya.

“Alhamdulillah, semoga tambah baik kedepannya dan bisa mempertahankan prestasi,” tutur Gus Ahmad Madarik kepada tim infokom.

Dilain sisi, Kepala Daerah PPIQ bersyukur dan sangat senang atas jerih payah yang selama ini begitu besar akhirnya tuntas dan terbayar.

“Alhamdulillah dengan prestasi ini, saya berharap peserta didik PPIQ bisa lebih semangat lagi dalam belajar. Sehingga prestasi yang didapat tidak hanya berhenti sampai disini saja, akan tetapi berlajut hingga masa depan nanti,” ungkap Kepala Daerah PPIQ saat ditemui paska acara.

(Momen seluruh peserta didik dan pengurus PPIQ mengabadikan kebahagiaannya setelah mendapatkan Juara Umum Bulan Lomba)

Dari dua puluh enam cabang lomba, Total 18 piala penghargaan yang berhasil diperoleh asrama PPIQ ditambah satu lagi dengan piala bergengsi Juara Umum.

Paska penobatan Juara, seluruh peserta didik asrama PPIQ meluapkan rasa bahagiannya dengan foto bersama dengan para pengurusnya dan semua piala serta sertifikat Juara Umum yang diperoleh.

 

(Humas Infokom)

Resmi Ditutup, Seremonial Penutupan Bulan Lomba Berlangsung Meriah

nuruljadid.net – Panitia bulan lomba resmi tutup rangkaian kegiatan bulan lomba dalam rangka memeriahkan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 74.  Acara Penutupan diadakan secara seremonial yang bertempat di Aula 1 pesantren pada Rabu (15/02/2023) malam.

Acara penutupan bulan lomba sangat meriah dengan diikuti oleh seluruh santri putra. Selain itu, kehadiran Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Makki Maimun Wafi menambah kemeriahan dan keistimewaan suasana seremonial Penutupan. Karena kurang afdol rasanya jika penutupan bulan lomba tanpa kehadiran beliau.

Ustaz Lutfi selaku Ketua Bulan Lomba menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh panitia dan partisipan yang sudah meluangkan waktunya.

“Kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada seluruh panitia, partisipan dari semua wilayah maupun daerah yang telah meluangkan waktunya dalam memeriahkan haul dan harlah Pesantren Nurul Jadid ke 74, ” ungkap Lutfi dalam sambutannya.

(Momen Ketua Panitia Bulan Lomba Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 74 saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Bulan Lomba)

Paska sambutan Ketua Panitia Bulan Lomba, terdapat pemutaran video Grand Closing Bulan Lomba. Video berdurasi satu menit empat puluh satu detik tersebut mampu menghipnotis perhatian dan menghibur semua santri. Pasalnya, video itu merepresentasikan beragam perlombaan yang diselenggarakan oleh panitia bulan Lomba. Aktor yang diperankan oleh santri I’dadiyah SLTP yang notabene masih lucu dan menggemaskan menambah keseruan video.

Sesekali tamu undangan mengangguk-anggukkan kepala disaat pemutaran video Grand Closing. Sementara itu, para santri bersorak gembira terpukau sembari diselingi dengan tepuk tangan meriah menghiasi kemeriahan ruangan Aula 1.

Piala lomba telah berjejer rapi, para pemenang telah siap menanti. Tiba dipenghujung acara penutupan bulan lomba, pemberian trofi penghargaan pemenang lomba diberikan secara bergilir sesuai dengan kategori lomba paska Surat Keputusan dibacakan. Mulai dari lomba keagaman, keilmuan dan keolahragaan.

Juara Umum Bulan Lomba tahun ini berhasil diraih oleh asrama PPIQ. Piala penghargaan Juara umum bulan lomba diberikan langsung oleh kepala BKOSS KH. Makki Maimun Wafi kepada perwakilan PPIQ. Bersamaan dengan hal tersebut, Tepuk tangan dan sorak gembira santri tak hentinya mengiringi kegembiraan  atas kemenangan wilayah PPIQ.

 

(Humas Infokom)

Peserta Festival Banjari Penuhi Lapangan Raya Nurul Jadid, Panitia Sediakan Akomodasi di Gedung Unuja

nuruljadid.net- Peserta Festival Banjari Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul jadid mulai berdatangan dan memenuhi area perlombaan, panitia dengan sigap menyambut dengan hangat dan menyediakan akomodasi yang bertempat di Gedung B KH. Wahid Zaini Universitas Nurul Jadid (Unuja) lantai dua dan tiga untuk tempat istirahat dan melepas penat peserta sebelum tampil (28/01/2023).

Terdapat beberapa ruangan yang telah diberikan label nama grup di masing-masing ruang. Satu bilik berisikan 3 grup peserta Fesban Nasional. Selama ajang perlombaan dihelat seluruh peserta selain disediakan fasilitas sederhana untuk istirahat atau bahkan menginap bagi peserta yang dari luar kota. Tidak hanya itu, panitia juga menyediakan konsumsi ringan dan berat (rice box) serta layanan informasi jika ada peserta yang membutuhkan.

(potret ruang tiga belas bilik peserta festival banjari dengan maksimal tiga tim disetiap biliknya)

Fasilitas sarana bagi seluruh peserta festival banjari diantaranya ruang parkir yang luas sehingga peserta tidak kesulitan untuk memarkir kendaraan yang dibawa, ruang istirahat sederhana ala santri, kamar mandi yang terdapat dilantai satu Gedung B KH. Wahid Zaini Unuja, serta tempat ibadah yakni Musholla KH. Zaini Mun’im yang tidak jauh dari lokasi pelaksanaan fesban.

Peserta fesban tingkat Nasional yang sebagian besar dari provinsi Jawa Timur mengaku nyaman dengan layanan dan fasilitas yang disiapkan oleh panitia penyelenggara. Bahkan, ada yang mengaku, apa yang telah dipersiapkan oleh tuan rumah tersebut, melebihi dari event-event yang sama sebelumnya.

(potret beberapa kamar penginapan seluruh peserta fesban yang bertempat di lantai dua Gedung B Kh. Wahid Zaini Universitas Nurul Jadid (Unuja)

Satu diantara peserta Armawi menyebut, sarana dan prasarana dari penginapan hingga venue pelaksanaan, betul-betul memadai. Sehingga peserta lain yang mengikuti festival banjari ini juga menyebut, layanan yang diberikan oleh panitia membuat mereka bisa lebih fokus saat mengikuti lomba.

Salah satu panitia menyampaikan bahwa lokasi fesban tahun ini digelar di lapangan raya Ponpes Nurul Jadid dengan tujuan untuk memberikan fasilitas dan layanan yang terbaik bagi peserta yang mengikutinya sehingga bisa fokus dalam mengikuti perlombaan tersebut.

“Dari awal kami sudah diskusi mengenai venue fesban tahun ini, dan alhamdulillah hasil dari musyawarah itu bertempat dilapangan raya timur pesantren supaya peserta bisa merasa nyaman dan lebih fokus dalam mengikuti perlombaan ini”pungkasnya pada saat fesban dimulai.

 

 

(Humas Infokom)

Official Launching Fesban Nasional Tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Berikut Ketentuannya!

nuruljadid.net- Akhirnya, Festival Banjari (Fesban) tingkat Nasional tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid secara resmi meluncurkan pamflet pendaftaran dan ketentuan umum pada akun instagram resmi Muhibbus Sholawat sebagai media pusat informasi mengenai pendaftaran bagi peserta yang akan mendaftar pada gelaran bergengsi tersebut.

Kegiatan ini sudah menjadi jadwal rutinan tiap tahun yang diselenggarakan oleh Bidang Koordinasi Olah raga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid dipimpin langsung oleh KH. Muhammad Makki Maimun Wafi yang juga membawahi Muhibbus Sholawat atau Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz) sebagai panitia pelaksana.

Gelaran Fesban Nurul Jadid yang ke-6 tersebut akan dilaksanakan pada sabtu, 28 Januari 2023 bulan mendatang pada malam hari pukul 19.00 sampai acara selesai. Sebelum menuju acara inti, seluruh peserta atau perwakilan grup hadrah diwajibkan mengikuti Technical Meeting pada Sabtu, 21 Januari 2023 yang akan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom.

Adapun tujuan Technical Meeting (TM) tersebut merupakan rapat awal sebelum dimulainya lomba Festival Banjari se-Nasional, untuk menjelaskan tentang peraturan dan tata tertib teknis pelaksanaan lomba sekaligus pembagian nomor urut tampil peserta Fesban.

Ketentuan yang harus diperhatikan dalam fesban Nurul jadid yang ke-6 tersebut ialah peserta kategori umum khusus putra dengan jumlah personil masing-masing grup maksimal 10 orang. Panitia membatasi kouta peserta Fesban sebanyak 60 grup, dan pendaftaran akan ditutup sewaktu-waktu jika kuota terpenuhi.

(Pamflet informasi ketentuan umum pada ajang Festival Banjari Nasional tahun 2023 Pondok pesantren Nurul Jadid)

Peraturan pada saat penampilan peserta diharapkan untuk mempersiapkan 2 lagu dengan tema bebas dan islami. Selanjutnya peserta diminta untuk menyerahkan Makro’ (lirik) lagu kepada panitia paling lambat pada saat registrasi ulang di hari H serta digandakan 2 kali. Selain itu peserta diwajibkan untuk membawakan satu jingle dengan kata kunci “Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke- 74” dan “Milad Muhibbus Sholawat ke- 9”. Untuk durasi penampilan minimal 13 menit dan maksimal 15 menit terhitung pada saat lampu hijau tanda mulai menyala hingga lampu merah tanda harus berhenti menyala.

Terkait biaya pendaftaran Festival Banjari (fesban) 2023 Nurul Jadid sebesar Rp. 150.000; pendaftaran melalui transfer ke rekening panitia (Bank BRI 6328-01-002415-50-2) a.n Ahmad Fais Ghozali. Bagi peserta telah melakukan pembayaran wajib melakukan konfirmasi kepada panitia melalui nomor WhatsApp dalam kurun waktu 1×24 jam pasca melakukan pembayaran.

Info lebih lanjut dapat menghubungi nomer kontak narahubung panitia Festival Banjari atas nama saudara Fais : 082229295665 dan saudara Dirga : 081288383401.

 

 

(Humas Infokom)