Halaqah Fiqih Peradaban II, KH. Zuhri Zaini Ajak Upaya Perdamaian Dari Diri Sendiri Terlebih Dahulu
nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, menyambut hangat seluruh tamu undangan pada acara Halaqah Fiqih Peradaban II pada hari Rabu (20/12/2023) pagi di Aula I Nurul Jadid.
Turut hadir dalam acara, KH. Mitah Faqih ketua PBNU, KH. Zainul Mu’in, KH. Khudri dan 100 peserta tamu undangan lainnya yang berasal dari pengasuh pondok pesantren di wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo serta akademisi dari berbagai lembaga pendidikan.
Pada awal sambutannya, Kiai Zuhri, sapaan akrab beliau (Pengasuh PP. Nurul Jadid) mengungkapkan rasa syukur beliau karena telah dipercaya untuk menjadi tuan rumah penyelenggara Halaqah Fiqih Peradaban II.
“Ungkapan syukur sekaligus terimakasih, ahlan wasahlan marhaban bihudurikum, pesantren ini bisa menyelenggarakan halaqah, yang sebetulnya sudah lama kita merindukan adanya halaqoh ini,” tutur beliau.
Lebih lanjut, beliau sedikit menceritakan halaqah masa lalu yang juga pernah bertempat di Nurul Jadid.
“Dulu pada masa kepengurusan RMI masih KH. Wahid, itu sering sekali mengadakan halaqoh yang melibatkan para Masyayikh. Selain silaturrahim, juga untuk menyamakan visi tentang berbagai isu. Ini penting supaya tidak terjadi ikhtilaf, sekalipun Ikhtilaf itu adalah sesuatu yang normal, tapi tidak sampai kepada iftiraq,” imbuh Pengasuh.
Oleh karena itu, KH. Zuhri melanjutkan, sudah selayaknya kita berupaya untuk minimalisir meskipun tidak mampu meniadakan masalah kekerasan dan terorisme tersebut baik dalam kelompok, individu maupun negara.
“Sebab kadang-kadang ada negara yang berdalih, ‘karena mengambil haknya, sehingga menekan bangsa-bangsa lain’. Saya kira perlu adanya pencerahan tentang itu dikalangan kita. Sehingga kita bisa memulai upaya-upaya perdamaian itu dari diri kita sendiri. Dan kita harapkan hal itu bisa terus menyebar ke lingkungan kita, dari yang kecil sampai yang besar (nasional maupun internasional). Sebab kalau kita tidak mulai dari sekarang, kita hanya menunggu, dan harus bersama-sama, itu kapan?,”terang KH. Zuhri.
“Mudah-mudahan melalui halaqoh ini, minimal kita sudah mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap upaya-upaya perdamaian. Dan tidak larut dengan trend-trend dalam menghadapi tahun 2024 mendatang. Dan Mudah-mudahan halqoh kali ini bisa berjalan dengan lancar disertai dengan ridho dan maunah Allah SWT. Aamiin- Aamiin Ya Mujibassailin,” pungkas Pengasuh.
(Humas Infokom)