Pos

Biro Pengembangan Gelar Pelantikan Akbar, Menegaskan Pentingnya SKT bagi Organisasi

berita.nuruljadid.net – Pada Senin, (22/07/24), Biro Pengembangan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara pelantikan untuk 104 peserta dari 24 Organisasi Forum Komunikasi Santri (FKS) serta organisasi wilayah pusat seperti HIMASY, ORIZA, dan ORINHA. Acara berlangsung di Aula II Pesantren.

Ny. Hj. Umi Hani’ah, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa pelantikan ini tidak hanya penting untuk memperjelas tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap organisator, tetapi juga sebagai wadah berorganisasi untuk mengembangkan diri agar lebih baik lagi.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi semua organisasi yang berada di bawah naungan Nurul Jadid.

“Pendaftaran SKT penting untuk semua organisasi yang beroperasi di Nurul Jadid. Organisasi yang tidak terdaftar atau tidak memiliki SKT tidak diizinkan beroperasi di wilayah ini,” jelasnya.

Kendati beberapa FKS tidak diikutsertakan dalam pelantikan karena belum memiliki SKT resmi dari Biro Pengembangan, ada juga FKS yang tidak mengikuti acara ini karena masih dalam masa regenerisasi organisasi.

“Ini karena ada FKS yang mengganti jabatannya setiap dua tahun sekali. Untuk sistem seperti itu, kami tidak mengadakan pelantikan,” ungkap Inas Fahmiyah, Staf Full Timer Biro Pengembangan.

 

Pewarta: Shelma Nasywa Ramadhani Munir
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Mengenal Forum Komunikasi Santri, Spirit Kiai Zaini Mun’im Merekatkan Santri dan Masyarakat

“Orang yang hidup di Indonesia kemudian tidak melakukan perjuangan, dia telah berbuat maksiat. Orang yang memikirkan masalah ekonominya sendiri saja dan pendidikannya sendiri, maka orang itu telah berbuat maksiat. Kita harus memikirkan perjuangan rakyat banyak,” – KH. Zaini Mun’im

nuruljadid.net – Kebiasaan yang ada setiap malam libur kegiatan pesantren (malam Selasa dan Jum’at) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, santri beramai-ramai berkerumun di pojok-pojok pesantren, mereka bersua dengan santri dari masing-masing daerah asal dalam wadah Forum Komunikasi Santri (FKS)—momen itu biasanya terjadi menjelang liburan panjang pesantren seperti libur maulid dan libur ramadan. Dalam forum itu, santri membahas giat-giat sosial-keagamaan yang menjadi program perekat antara dirinya dan masyarakat.

FKS menjadi salah satu organisasi yang dinilai memiliki andil sangat besar bagi Pondok Pesantren Nurul Jadid serta memiliki akses terhadap masyarakat. Saya rasa, menjadi hal yang menarik membahas FKS, baik dari asal-muasal, tujuan, hingga tantangan yang dihadapi.

Epistemologi FKS

Berdirinya organisasi bernama Forum Komunikasi Santri (FKS), berangkat dari visi-misi penggerak dan pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im, dengan semboyan yang lumrah dikenal dikalangan warga pesantren. Diskursus “saya tidak rela kalau santri saya tidak berjuang di masyarakat” menjadi ruh utama hadirnya FKS sebagai wadah santri untuk menjalankan tugas “berguna bagi masyarakat” melalui kegiatan berbasis sosial-keagamaan.

Kemudian, diskursus itu terinternalisasi pada rumusan Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid, tepatnya pada sila ke-3 yang berbunyi “Kesadaran Bermasyarakat” dan sila ke-5 “Kesadaran Berorganisasi”, kedua sila yang menghidupkan makna eksistensi organisasi FKS.

Berangkat dari dua sila inilah motor penggerak organisasi FKS yang menerima cahaya penerang jalan menuju dua arah objektif fungsionalnya, yaitu sebagai fungsi pengkaderan, media mempererat silaturahmi antar santri (sila ke-5); dan fungsi sebagai corong pengabdian santri di lingkungan masyarakat (sila ke-3).

Secara struktural FKS berada di bawah koordinasi Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM), khususnya di Seksi Organisasi Satuan dan Organisasi Daerah (Orsat-Orda) Pondok Pesantren Nurul Jadid. Satuan kerja inilah yang mengorganisir arah haluan organisasi FKS.

Benang Merah FKS

Ihwal berorganisasi, “permasalahan” sebuah niscaya menjadi makanan empuk sehari-hari dalam menempa proses pendewasaan diri dan mematangkan sebuah organisasi. Begitupula yang dihadapi oleh organisasi yang bernama FKS. Saya mencoba menarik benang merah dalam aporia kedua objektif-fungsional FKS tersebut, dalam penemuan praktisnya, sejumlah FKS melewatkan hingga melazimkan (disfungsi) yang seharusnya menjadi tonggak awal terbentuknya forum yang diidamkan ini, yaitu sinergitas organisasi: menyambung dan memperkuat keeratan tali persaudaraan antar santri. Menurut saya, hal ini tak luput dari bias yang berserakan oleh kepentingan yang bersifat seremonial yang ditengarahi lebih penting daripada membangun tubuh organisasi yang ideal.

Merespon hal itu, BPPM mengambil langkah taktis untuk mengembalikan cita-cita dan arah tujuan awal terbentuknya organisasi FKS. Langkah itu sebagai pemutus mata rantai agar FKS tidak disebut sebagai organisasi yang implisit-objektif. Disamping itu, BPPM berupaya memperluas makna kegiatan FKS yang bermula sebagai organisasi pragmatis menjadi organisasi yang dapat memberikan output berdampak universal bagi sendi-sendi kehidupan yang berkamajuan dan berkelanjutan.

Seiring perjalanan forum tersebut, haruslah menjadi wadah santri untuk membangun dan membumikan nilai “Kesadaran Bermasyarakat dan Berorganisasi”; dalam mewujudkan dawuh Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Seyogyanya FKS harus terus diasah dan diolah melalui program evaluasi dan peremajaan Sumber Daya Manusia agar FKS kembali ke habitatnya sebagai organisasi penyambung lidah pesantren dan masyarakat untuk mewujudkan mimpi idealnya, yaitu menjadikan indonesia cakrawala dunia.

 

Oleh: Ahmad Zainul Khofi

Sukses! FOKSSI Gelar Seminar Motivasi & Ta’aruf Forum Komunikasi Santri (FKS)

nuruljadid.net – 17 Des 2021/Forum Komunikasi Santri Situbondo dengan bangga mengadakan Seminar Motivasi dan Ta’aruf Forum Komunikasi Santri di AULA II Pondok Pesantren Nurul Jadid bertajuk “FKS Sebagai Corong Pesantren.”

Dalam acara tersebut turut hadir Dr. Rojabi Azharghany, S.Sos.I., M.Si. sebagai Narasumber di depan ratusan peserta. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Biro Pengembangan yang membawahi semua kegiatan organisasi-organisasi di pesantren. Dalam salam pembuka, beliau menuturkan bahwasannya semua organisasi yang berada di lingkungan pesantren harus dipisah antara putra dan putri, agar organisator putri juga bisa show talent serta dapat berkontribusi lebih.

(tampak dengan antusias ratusan peserta memenuhi acara Seminar dan Ta’arruf Forum Komunikasi Santri)

Beliau juga memotivasi para santri agar tetap mengendalikan hawa nafsu, serta menanamkan kepada para santri untuk melakukan semua pekerjaan dengan tidak hanya memfokuskan pada kehidupan di dunia saja, namun juga perlu banyak beramal untuk bekal akhirat.

Selain untuk memberikan motivasi, tujuan diadakannya acara ini ialah untuk mempererat tali silaturahmi antar santri Nurul Jadid dari berbagai Forum Komunikasi Santri yang terdapat di beberapa daerah di Kabupaten Situbondo, yang selama beberapa tahun ini sempat vakum. “Sebenarnya, rencana untuk mengadakan acara ini sudah lama, hanya saja baru terealisasi saat ini. Disebabkan, adanya beberapa kendala” tukas Nadira Rusdiah selaku ketua panitia.

Meskipun digelar secara perdana, Acara ini berhasil tidak hanya menampung santri putri yang berasal dari Kabupaten Situbondo, namun seluruh santri putri yang berasal dari berbagai daerah juga turut hadir. Acara ini juga melatih jiwa keorganisasian para santri putri agar mereka dapat memahami serta berkontribusi langsung dalam agenda layaknya hari ini. Setelah acara seminar usai, acara dilanjutkan dengan sesi nonton bareng film inspiratif.

(humas infokom)

Dokumentasi Humas Pesantren

Tingkatkan Pelayanan Selama PSB, FKS Turut Ambil Bagian

nuruljadid.net – (01/07/2021) Dalam menyambut Penerimaan Santri Baru (PSB) Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) kian matang. Pasalnya, melalui Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) menurunkan seluruh perwakilan anggota  Forum Komunikasi Santri (FKS) untuk andil selama PSB, yang berlangsung sejak tanggal 30 Juni hingga 06 Juli mendatang.

Partisipasi FKS yang merupakan organisasi kedaerahan bukan tanpa alasan. Sebab, mereka yang ditempatkan di lokasi sambang putera (Batra) tersebut merupakan salah satu wujud peningkatan pelayanan. Hal ini diungkapkan oleh salah satu anggota FKS Kabupaten Jember, Saudari Zahrotul Fikri Annabila.

Ia juga menjelaskan bahwa tugas mereka (anggota FKS) adalah mencatat nomor Hp dan mengantarkan wali santri sesuai daerahnya masing-masing. Ini dilakukan setelah santri baru  merampungkan rangkaian tes kesehatan sebelumnya, untuk kemudian melakukan verifikasi data yang bertempat di aula II PPNJ.

“Kita bertugas membantu dan mendampingi wali santri agar lebih kondusif dan terkontrol,” ucapnya kepada redaksi.

Dokumentasi Humas Pesantren

Dengan adanya pelayanan ini, diharapkan komunikasi antar santri lebih terjalin. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Biro PPM, Bapak Rojabi Azharghony. Menurut beliau, adanya pelayanan dari FKS ini diharapkan mampu menjalin keakraban antar santri sesuai asal Kota masing-masing. Dan diharapkan pula para santri baru bisa berpartisipasi dalam kegiatan FKS.

“Hal tersebut untuk mengakrabkan dengan santri baru terkait program kedaerahan,” tutur beliau saat dihubungi melalui telegram.

FKS merupakan organisasi di bawah naungan biro PPM Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dibentuk berdasarkan latar belakang kedaerahan. Biasanya, FKS melakukan serangkaian kegiatan di dalam pesantren maupun di daerahnya masing-masing sebagai wujud silaturahmi dan dakwah pesantren, santri dan masyarakat sekitar. (w24/Aozo)

The Voice Of Islamic, Menyihir Masyarakat Kangean Di Bulan Ramadan

nuruljadid.net.-Antusiasme masyarakat Kangean tak terbendung, agar dapat menyaksikan pembukaan lomba The Voice Of Islamic yang diadakan oleh Forum Komunikasi Santri Kangean (FKS-K) bertempat di alun-alun Arjasa, Kangean, Sumenep (25/05/19). Lomba tersebut diikuti oleh sejumlah 43 peserta tingkat MI/SD se-Kecamatan Arjasa dan se-Kecamatan Kangayan

Ketua Panitia kegiatan Khairul Anam mengatakan bahwa lomba The Voice ini diharapkan mampu memberikan dorongan kepada masyarakat Kangean agar semangat mengembangkan bakat dan minat terhadap putra-putrinya.

“Harapannya,Kegiatan ini mampu memberikan motivasi agar masyarakat Kangean tertarik untuk mengembangkan bakat dan minatnya, terutama di bidang seni. Dan mendorong putra-putrinya agar mengasah bakatnya dalam bidang seni,” ujarnya.

Turut hadir pada acara pembukaan lomba The Voice Of Islamic,  Camat Arjasa, Kapolsek, Koramil, Pengurus P4NJ dan alumni Nurul Jadid Kangean.

Kegiatan lomba dilaksanakan mulai tanggal 25-30 Mei 2019, Alhamdulillah respon masyarakat Kangean sangat bagus dan mereka cukup terkesima dengan adanya kegiatan ini, alhamdulillah mereka mendukung sekali,’ ungkap Islah salah satu panitia kegiatan.

Pewarta : PM

Pembagian 300 Zakat, Meriahkan Acara Penutupan Gebyar Ramadhan IKSAKAP

Pembagian 300 Zakat, Meriahkan Acara Penutupan Gebyar Ramadhan IKSAKAP

nuruljadid.net – Halaman rumah Bapak Muhammad Romli Hasan, Kepala madrasah Nahdlatul Ulama desa Sukorejo. Kotaanyar, Probolinggo. yang ditempati oleh Ikatan Santri se-kawedanan Paiton (IKSAKAP) Pondok Pesantren Nurul Jadid penuh sesak dengan masyarakat sekitar.

Pasalnya, ditempat tersebut IKSAKAP mengadakan acara penutupan Gebyar Ramadhan yang digelar sejak hari sabtu lalu.

Pada acara penutupan ini, IKSAKAP turut membagi kebahagian kepada orang – orang fakir miskin dengan membagikan sedikitnya 300 zakat.

“Pemberian 300 zakat kepada orang – orang duafa ini, merupakan salah – satu dari program kegiatan gebyar ramadhan yang kami selenggarakan,”tutur Muhammad Qoid, Ketua Umum IKSAKAP. Senin (03/06/2019).

Dari banyaknya zakat diberikan tersebut, mahasiswa Universitas Nurul Jadid itu juga menjelaskan, dana yang digunakan untuk membeli sembako zakat didapat dari sumbangan para alumni PP. Nurul Jadid, simpatan dan para panitia IKSAKAP.

Ibu Maryam, Salah – satu dari masyarakat sekitar yang mendapat zakat merasa bahagia. “alhamdulillah, sekarang saya bisa kebagian zakat, dan semoga bisa berkah,”tuturnya menggunakan Bahasa madura kental.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

IKSAKAP Sukses Ajak Masyarakat Menyantuni Anak Yatim

IKSAKAP Sukses Ajak Masyarakat Menyantuni Anak Yatim

nuruljadid.net – Acara Penutupan Gebyar Ramadhan yang digelar oleh Ikatan Santri se-kawedanan Paiton (IKSAKAP) Pondok Pesantren Nurul Jadid bertambah meriah tatkala momen pemberian santunan anak yatim berlangsung.

Sebanyak 16 anak yatim mendapat bingkasan berupa sembako dari panitia. “anak – anak yatim yang mendapat santunan ini, merupakan anak – anak dari masyarakat sekitar,”ungkap Muhammad Qoid disela – sela acara berlangsung. Senin (01/06/2019).

Momen santunan anak yatim bertambah khidmat, tatkala beberapa perangkat desa dan warga sekitar turut menyantuni anak yatim yang rata – rata masih duduk di sekolah dasar atau taman kanak – kanak.

H. Abdul Halim, Kepala desa sukorejo yang menjadi tempat acara ini berlangsung, memandang acara tersebut dengan baik, ditambah dengan adanya acara santunan anak yatim dan acara tausiyah Pengsuh PP. Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini.

“Saya kira panitia IKSAKAP PP. Nurul Jadid ini tidak hanya sukses dalam menggelar acara, namun juga sukses dalam mengajak warga sekitar untuk turut menyantuni anak yatim. Dan juga saya sangat berterima kasih dengan diadakannya acara ini kepada Pihak PP. Nurul Jadid,”tegasnya pasca acara.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Galakkan Masyarakat Bersholat jamaah Melalui Buka Bersama

Galakkan Masyarakat Bersholat jamaah Melalui Buka Bersama

nuruljadid.net – Suasana riuh rendah namun penuh dengan canda tawa dan kehangatan begitu tepancar di Masjid Nurul Hidayah, dusun Sukorejo, kecamatan Kotaanyar, Probolinggo.

Sebagai bagian dari tradisi sekaligus penyiaran agama islam di bulan suci Ramadhan, Ikatan Santri se-kawedanan Paiton (IKSAKAP) Pondok Pesantren Nurul Jadid, mengadakan kegiatan acara buka bersama dengan masyarakat sekitar dan para peserta lomba tartil.

Pembina IKSAKAP, Ust. Aulia Akbar Maulana mengatakan Acara berbuka itu merupakan kegiatan pendukung dari kegiatan sebelumnya yakni, kegiatan lomba tartil.

“Alhamdulillah, acara tartil yang kami laksanakan dari tadi siang, berjalan lancar,”tutur mahasiswa Universitas Nurul Jadid tersebut saat ditemui pasca acara. Sabtu (01/06/2019).

Bertempat di kediaman Bpk. Muhammad Romli Hasan. Acara dimulai pukul Pukul 17.30 WIB, dan dimulai dengan saling silaturahim antar anggota pengurus IKSAKAP dengan masyarakat sekitar maupun kepada wali dari peserta lomba tartil.

Saat waktu berbuka tiba, para tamu mendapat sajian takjil berupa nasi kotak, kue, dan es teh yang menggugah selera.

Setelah menikmati hidangan, acara dilanjutkan dengan Shalat Maghrib bersama dan kemudian berlanjut dengan pengumaman pemenang lomba tartil oleh Ust Mufidurrahman Hariyanto, Pembina IKSAKAP.

Tuan rumah acara tersebut, Bpk. Muhammad Romli Hasan. Merespon dengan baik kegiatan yang telah diadakan oleh ISAKAP. “Kegiatan ini sangat positif sekali, karena dalam kegiatan buka bersama ini santri PP. Nurul Jadid bisa menjalin silaturahim kepada masyarakat Kotaanyar maupun kepada santri Pesantren Lain,”ungkap alumni PP. Nurul Jadid itu.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Lomba Tartil, Warnai Kegiatan IKSAKAP di Masyarakat Kotaanyar

Lomba Tartil, Warnai Kegiatan IKSAKAP di Masyarakat Kotaanyar

nuruljadid.net – Momen Bulan Suci Ramadhan kali ini, Ikasan Santri se-kawadanan Paiton (IKSAKAP) Pondok Pesantren Nurul Jadid turut membagi beragam kemujuran kepada sesama. Hal ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang seru seperti Pondok Ramadhan, lomba tartil, Buka Bersama, Khotmil Qur’an, Pawai Obor, Lomba Ranking 1 dan Pengajian Umum.

Pada kali ini, Sabtu (01/05/2019) Lomba tartil berlangsung. Sebanyak 40 peserta berkecimpung dalam acara yang bertempat di dusun Sukorejo, kecamatan Kotaanyar, Probolinggo.

Penjelasan dari Pembina IKSAKAP, Ust. Aulia Akbar Maulana. Lomba tersebut diperuntukkan kepada siswa – siswa Madrasah Ibtidaiyah, sekolah dasar, madrasah serta Taman Pendidikan Al-qur’an (TPQ) se- kecamatan Kotaanyar dan Paiton.

“kegiatan tartil ini dimaksudkan untuk mewujudkan semangat mengbdi para teman – teman santri PP. Nurul Jadid dan mempererat tali silaturahim kepada masyarakat sekitar Kalikajar,”jelasnya.

Mengenai juri lomba, Ust Ula (sapaan akrab) mengatakan, IKSAKAP mengundang 3 ustadz Pusat Pembinaan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) PP. Nurul Jadid, karena dianggap lebih kompeten dalam bidang Tartilul Qur’an.

Kriteria penilaian lomba tartil ini ada 3, pertama. Kelancaran dalam membaca ayat – ayat Al-qur’an, Fashohah, dan Tajwid.

Para pemenang dari lomba tersebut Juara 1 disabet oleh Zulfa Murtaqia Delegasi dari TPQ Raudlatul Jannah, Juara 2, Syifaul Qolbi delegari TPQ AL-Ikhlas dan Juara 3, delegasi TPQ Al-furqon.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

FKS Lumajang Gelar Seminar & Dialog Interaktif

FKS Lumajang Gelar Seminar & Dialog Interaktif

nuruljadid.net – Forum Komunikasi Santri (FKS) Lumajang, menggelar Seminar Motivasi Nasional dan Dialog Interaktif Keorganisasian dengan tema “Santri berprestasi di era milenial”. Di Aula Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Jum’at (22/02/2019).

Muhammad Sirojuddin, Ketua Panitia menerangkan dalam sambutan, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak dan membangun semangat juang para santri untuk tidak berputus asa dalam meraih prestasi di era milenial.

Disisi lain, Ahmad Fu’adi, Pengurus Biro Pengembangan PP. Nurul Jadid menerangkan, kegiatan itu juga sebagai wadah untuk belajar serta bersosialisasi dengan masyarakat. “Karena kegiatan FKS ini bukan hanya di dalam Pondok Pesantren, tapi juga di masyarakat,” ungkapnya dalam sambutan.

Dalam seminar, FKS Lumajang mengundang dua narasumber yang merupakan alumni PP. Nurul Jadid sendiri, mereka adalah Ma’ruf Nidhomuddin, Direktur Utama PT. Grand Zamzam Indonesia, dan Gus Aak Abdullah Al-Kudus, Pendiri Laskar Hijau.

Penulis : Badrus

Editor : Ponirin

Seminar Motivasi Entrepreneur FKS se-Kawedanan Paiton

Seminar Motivasi Entrepreneur FKS se-Kawedanan Paiton

nuruljadid.net- Forum Komunikasi Santri (FKS) Se-Kawedanan Paiton Pondok Pesantren Nurul Jadid adakan seminar entrepreneur dengan tema “Urgensi Anak Muda Indonesia Dalam Berwirausaha Di Era Zaman Now” di Auditorium Universitas Nurul Jadid, Jum’at (18/01/2019).

Kegiatan seminar ini menghadirkan narasumber pengusaha Alumunium Kec. Besuki, H. Hambali, jajaran pengurus FKS Se-Kawedanan Paiton, Kepala Seksi (Kasi) Organisasi Santri Dan Organisasi Daerah (Orsat-Orda) Biro Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat PP. Nurul Jadid, segenap 13 undangan delegasi dari luar lembaga se-Kabupaten Probolinggo dan delegasi dari lembaga yayasan Nurul Jadid sebagai peserta.

Menurut Ahmad Taufik Hidayat, Ketua Panitia kegiatan seminar ini menyampaikan tujuan dari seminar ini ialah untuk menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri atau orang lain. Karena seiring berkembangnya zaman, maka populasi manusia di Indonesia bertambah banyak. “Kita sebagai pemuda bangsa yang berpendidikan, tidak harus tau akan bekerja tapi kita harus tau apa itu berwirausaha,” ungkap dalam sambutan.

Selain itu, Riyadlus Sholihin Kasi Orsat-Orda juga menyampaikan bahwa FKS ialah salah  satu usaha untuk mewujudkan visi, misi, trilogi dan panca kesadaran santri. Salah satunya adalah kesadaran berorganisasi, karena sebagai generasi milenial banyak tantangan yang dihadapi para santri bukan hanya tantangan dalam hal-hal ilmu keagamaan. Melainkan kehidupan sosial yang kemudian kompleks. Era globlisasi berdampak pada terhapusnya garis damarkasi batasan dengan hadirnya media sosial. “Kejadian – kejadian diluar hanya dengan menggunakan handphone ini adalah tantangan dan juga bisa menjadi peluang untuk mengembangkan kehidupan kita mulai dari sosial, ekonomi, pengetahuan dan sebaginya,” ungkap dalam sambutan.

Harapannya agar bisa bersaing dengan perkembangan zaman di era sekarang, belajar berwirausaha yang baik dan menghasilkan kreaifitas, inovasi dan kredibilitas yang baik untuk menantang wirausaha di tahun 2020.

Penulis : Badrus

Editor : Rahmad Hidayat

Pererat Silaturrahmi, PP Nurul Jadid Kukuhkan 18 FKS

Nuruljadid.net-Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BP2M), selenggarakan pengukuhan struktur kepengurusan forum komunikasi santri (FKS) di Aula Mini Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Kamis (09/08/18). Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan kenerja pengurus FKS di Masing-masing daerah, sekaligus meningkatkan hubungan erat antar santri dan alumni di seluruh Indonesia.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh ketua FKS baik yang divisioner dan juga dimisioner beserta para pengurus-pengurus inti. Ada sebanyak 18 FKS yang dikukuhkan diantaranya Bali, Banyuwangi, Bawean, Besuki, Bondowoso, Gending, Jember, Kangean, Kraksaan, Lumajang, Melandingan Bungatan, Paiton, Probolinggo, Ra’as, Sapudi, Situbondo, Foksma (Forum Komunikasi Santri Madura : Bangkalan, Sumenep, Sampang, Pamekasan).

“Aktifnya FKS di seluruh daerah menjadi modal utama untuk meningkatkan hubungan antara santri dan alumni, dan ini merupakan suatu keuntungan bagi pondok, karena saat ini Pondok Pesantren Nurul Jadid gencar-gencarnya mempererat hubungan antar Alumni,” Terang Ahmad Fuadi, Wakil kepala biro Pengembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Di akhir acara, Ketua ORSAD-ORDA(Organisasi Santri dan Organisasi Daerah), Bpk. Riyadlus Sholihin yang juga hadir pada malam itu mengungkapkan bahwa tujuan lain dari diselenggarakannya pengukuhan tersebut sebagai bukti bahwa FKS benar-benar berada dibawah binaan Biro Pengembangan.

“FKS ini mulanya tidak berada dibawah binaan Biro Pengembagan, namun seolah-olah berada dalam pengawasan biro pengembangan, intinya pintu Organisasi ini untuk masuk kepesatren harus melalui Biro pengembangan, khususnya seksi ORSAT-ORDA, oleh itu lahirlah acara pengukuhan struktur FKS ini sebagai pengakuan bahwa FKS benar-benar berada dibawah binaan Biro Pengembangan”. Tambahnya.

(Mr. Han_SJ & Ach. Yani_SJ)

Galeri Foto: Lomba Tartil FKS Situbondo Dalam Gebyar Ramadhan

Gebyar Ramadhan: Lomba Tartil FKS Situbondo

Nurul Jadid : Lomba Tartil Warnai Rentetan Lomba FOKUSS

nuruljadid.net – Santri PP. Nurul Jadid yang berasal dari Kabupaten Situbondo atau lebih dikenal dengan nama FOKUSS (Forum Komunikasi Santri Situbondo) hari ini, Rabu (06/06/2018) kembali mengadakan Lomba Tartil setelah kemarin mereka mengadakan Lomba Pildacil yang bertempat MWC NU Kecamatan Kendit.

Lomba tartil ini hanya berlaku untuk siswa/i tingkat SD sederajat dan berdomisili di Dusun Krajan Kecamatan Kendit. Lomba ini diikuti oleh 24 peserta dengan membaca surat yang ditentukan oleh juri. Acara tersebut dimulai pada pukul 20.00 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB. Lomba kali ini merupakan lomba terakhir yang diadakan Pasalnya, besok, Kamis (07/06/2018) puncak acara akan digelar yang dikemas dengan Pengajian Umum dan dihadiri langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini.

Bertindak sebagai dewan juri, Tito Roy Zaki Mubarok mengatakan bahwa ke 24 peserta lomba telah memberikan penampilan yang terbaik dan diantara mereka berhasil memukau para  penonton yang hadir dilokasi acara. Tak hanya itu, diantara mereka pula memiliki kelemahan terutama dalam segi fashohah.

“Mereka telah menampilkan yang terbaik, namun mereka masih perlu belajar lagi, terutama dalam segi tartilnya” jelasnya.

Tito, sapaan akrab juri juga berharap kepada seluruh asatidz dan asatidzah yang mengajar Al Qur’an agar menekankan kepada santri-santrinya untuk belajar dan bisa memahami tentang Fashohah serta Tajwid. Agar mereka dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.

“Saya berharap agar para Asatid dan Asatidzah dapat memberikan pelajaran fashohah dan ilmu tajwid kepada santrinya agar mereka bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Sehingga ketika suatu saat ada lomba tartil, mereka para santri sudah dapat mengikutinya dengan bacaan yang baik,” imbuhnya.

Juarawan dari seluruh rentetan lomba yang telah terlaksana akan diumumkan pada acara puncak, Kamis (07/06/2018). (Qz/Sony)

Lomba Pildacil Gebyar Ramadhan FKS Situbondo

Semarakkan Ramadhan, FOKUSS adakan Lomba Pildacil

nuruljadid.net – Libur Pesantren di Bulan Ramadhan 1439 H tidak membuat semangat santri Pondok Pesantren Nurul Jadid berkurang untuk senantiasa berkhidmat di masyarakat, Hal ini sesuai dengan salah satu poin dari tiga Panca Kesadaran Santri, yaitu Kesadaran Bermasyarakat.

Hal itu dibuktikan oleh segenap santri yang berasal dari Kabupaten Situbondo. Selasa, (05/06/2018) segenap anggota Forum Komunikasi Santri Situbondo (FOKUSS) mengadakan kegiatan Gebyar Ramadhan yakni Lomba Pildacil yang bertempat di Kantor MWC NU Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.

“Kegiatan yang kami lakukan ini sebagai bentuk aplikasi dari salah satu panca kesadaran santri pesantren, yakni Kesadaran Bermasyarakat,” cakap Nafiatul Bariroh, Ketua Panitia Pelaksana saat diwawancarai.

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Pengurus MWC NU Kecamatan Kendit dan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kecamatan Kendit. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari kepengurusan P4NJ Kecamatan Kendit.

“Agar bisa mendidik para anak bangsa untuk berdakwah dalam masyarakat sehingga mampu untuk berbicara di depan masyarakat umum,” tutur Ust. H. Sudawi pada saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Lomba Pildacil ini diikuti oleh 11 peserta yang berasal dari musholla disekitar Dusun Krajan Kecamatan Kendit. Lomba tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar para generasi muda mampu berbicara didepan publik dengan pembahasan islami yang baik, dan hal tersebut harus dimulai sedini mungkin.

Ketua Umum FOKUSS Puteri, Inur Rofiqotul Fadlillah juga mengungkapkan “Harapan kami, semoga anak-anak bangsa kedepannya bisa tumbuh menjadi anak yang lebih berani tampil serta bisa berbicara dengan baik didepan umum,” ungkap perempuan asli kota Situbondo tersebut.

Senada dengan yang disampaikan oleh Ketua Umum FOKuSS Puteri, salah satu dewan juri lomba pildacil, Hecky Mustofa juga mengatakan “ini adalah sebuah moment bagi anak SD/MI untuk mengikuti lomba gebyar romadhon ini, untuk meningkatkan kualitas mereka,” tuturnya.

Tak hanya mengadakan lomba pildacil saja, beberapa rangkaian kegiatan Gebyar Ramadhan lainnya adalah Lomba Tartil, Praktik Furudhul ‘Ainiyah dan Pengajian Umum. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari, dimulai sejak tanggal 05 s/d 07 Juni 2018. (Qz/Sony)