Pos

Gugas Covid-19 Adakan Rapat Persiapan Kedatangan Wali Asuh

nuruljadid.net- Dalam rangka menyambut kedatangan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Gugus tugas covid-19 gelar rapat persiapan, Ahad pagi (21/06) di Aula Mini Universitas Nurul Jadid.

Rapat ini bermaksud sebagai upaya persiapan lebih maksimal dalam menyambut kedatangan pengurus yang berperan sebagai wali asuh dan santri sejak 26 Juni -17 Agustus 2020. Hali ini diungkapkan oleh Ketua Gugus Tugas Ustadz Kholid Fauzi.

“Iya (rapat) ini untuk mempersiapkan segala kebutuhan sarana prasarana kedatangan wali asuh dan santri yang akan datang kembali ke pesantren,” Kata Ustadz Kholid.

Senada dengan ketua gugus, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menyampaikan harapannya agar persiapan lebih ditingkatkan melihat evaluasi kedatangan pengurus tahap I.

“Kita berharap segala bagian untuk mempersiapkan sesuai dengan tugasnya masing-masing. Agar penanganan kedatangan santri sesuai dengan standar kesehatan covid-19,” Tegas Ustadz Faizin

Rapat persiapan kali ini dihadiri pengurus wilayah putra dan putri, kepanitian gugus tugas covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

Pewarta : PM

Menghidupkan Yasin di tengah Puasa dan Wabah Corona

Bulan puasa nampaknya tidak lengkap tanpa aktivitas membaca al-Quran atau tadarusan, keluarga saya dirumahpun meluangkan waktu setelah tarawih untuk membaca minimal 1 juz setiap malam. setiap onggota dari keluarga membaca dan menyimak satu sama lain, kecuali nenek yang hanya menyimak saja, tanpa saya tanya, beliau nyeletuk bahwa penglihatannya sudah mulai terganggu dan sulit untuk membaca walaupun dengan mushaf yang berukuran besar.  Tetapi ketika membaca yasin (yasiinan) setiap malam jumat, tanpa melihat mushafpun beliau dapat melantunkannya dengan baik, ya sebab beliau memang hafal surat tersebut dan saya kira mayoritas para orangtua kita terutama yang hidup di desa mulai dari yang sangat fasih membaca hingga yang sangat minim bacaan al-Qur’annya sangat familiar bahkan hafal surat tersebut. Apa sebab, karena surat yasin adalah surat yang paling sering dibaca dalam ritual-ritual keagamaan ditengah masyarakat, seperti peringatan haul,tahlilan  bahkan yasinan.

Ketika membongkar dan mencari buku bacaan di lemari sembari menunggu buka puasa, saya menemukan kitab karya Syaikh Hammami Zadah berjudul Tafsir Surat Yasin cetakan maktabah al Hidayah Surabaya, di halaman pertama beliau menjelaskan panjang lebar tentang kata يس dari aspek gramatikal bahasa, kategori surat, qiroah, asbabun nuzul dan keutamaan membacanya. Tentang keutamaan surat yasin beliau mengutip hadis nabi أكثروا قراءة هذه السورة فإن فيها خصائص كثيرة “ hendaklah kalian memperbanyak membaca surat ini, sebab didalamnya terkandung banyak kekhususan (keutamaan). Kemudian beliau memaparkan beberapa syarah tentang hadis tersebut yakni siapa yang membaca surat ini akan dipermudah hajatnya, akan dihilangkan kekhawatirannya, akan diamankan hidupnya, bila dibacakan atas orang yang sedang sakaratul maut, maka akan diturunkan malaikat sejumlah huruf surat tersebut yang mendoakan, memohonkan ampun, menyaksikan pemandian hingga mengiringi jenazahnya, jika dihaturkan kepada orang yang meninggal akan diringankan dari siksa kubur.

Kemudian yang lebih menarik lagi jikalau ditarik dalam kondisi hari ini, bagi orang yang sedang lapar kemudain membaca surat ini dengan menghadirkan dalam hati maka akan dianugerahi rasa kenyang, fadilah ini mugkin relevan  bagi teman-teman yang sedang berpuasa apalagi ketika lupa sahur misalnya. Berkat kemuliaan surat ini juga jika dibacakan dalam suatu negeri maka Allah akan menghilangkan dari negeri itu kesulitan, kemarau, bala bahkan wabah penyakit. Oleh sebab itu didalam suasana ramadhan dan terutama ditengah-tengah kondisi wabah covid 19 ini, menurut hemat saya menghidupkan surat yasin merupakan salah doa dan usaha dari beberapa ikhtiar yang dapat dilakukan dalam menghadapi kondisi tak menentu ini.  Akhirnya selamat menunaikan ibadah puasa.

Penulis : Nadzif Fikri Abady, Alumni Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

9 Ramadan 1441 H

Dua Orang Gugus Tugas Pesantren Nurul Jadid, Jadi Relawan

nuruljadid.net- Gugus Tugas Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya bertugas melakukan pencegahan corona virus (covid-19) di area Pesantren dan sekitarnya melalui cek kesehatan pengunjung.

Namun, gugus tugas Nurul Jadid tersebut, ikut andil menjadi relawan Check Point Wilayah Kabupaten Probolinggo, Sabtu malam (25/04) mulai dari pukul 21: 00 WIB sampai pagi hari selama pandemi covid-19 mengikuti jadwal penjagaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ustadz Kholid Fauzi Ketua Gugus Tugas NJ berkata, Pengawasan ini dilakukan mulai dari perbatasan di Paiton dan Tongas oleh relawan dari tim kita.

“Dua orang yang ditunjuk menjadi relawan cek kesehatan itu Bapak Setyo Adi Nugroho Dan Bapak Zainal Munir, beliau adalah Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid, beliau bertugas mulai dari perbatasan Paiton dan Tongas. Ini merupakan bentuk kewaspadaan virus corona atau covid-19 dari pihak pengunjung,” Kata Ustadz Kholid.

Mereka tidak hanya berdua, tapi bersama beberapa Polisi, TNI dan petugas medis lainnya,” Tambah Ustadz Kholid.

Ustadz Kholid menambahkan, Kami Gugus Tugas Nurul Jadid tidak hanya peduli bagi masyarakat yang ada di dalam Pesantren dan juga disekitar Pesantren. Kami juga harus berbagi untuk menjadi relawan dengan masyarakat luas, ini sesuai dengan fungsi pesantren juga, sebagai lembaga dakwah dan sosial kemasyarakatan.

 

Pewarta : PM

Screening Kesehatan, Pembagian Masker dan Brosur Covid-19 Kepada Wali Murid

nuruljaadid-net- Anggota tim satgas covid-19 saudara Azrul Anam mengucapkan syukurnya atas kesempatan yang diberikan pesantren untuk mengabdi kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-19 yang tengah mewabah di bumi Nusantara saat ini. Kepada tim www.nuruljadid.net- (15/04). Dia banyak bercerita tentang pengalaman lapangan saat melaksanakan tugas sebagai satgas covid-19 yang dibentuk oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

“Saya ucapkan syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pesantren yang telah memberikan kepercayaan kepada saya. Ini kesempatan yang langka dan sangat menyenangkan menjadi satgas covid-19, apalagi saat berbagi kepada masyarakat sekitar,” Ucap Azrul

Harus melanjutkan, selama 4 hari, senin-kamis besok kami mendampingi wali murid di Madrasah Nurul Mun’im (MINIM), karena ada acara pembagian tabungan murid kepada walinya oleh pihak Madrasah. Bersamaan dengan acara tersebut kami (tim satgas) melakukan screening kesehatan, membagikan masker dan brosur, agar wali murid memakai masker saat keluar rumah upaya menghindari penyebaran corona virus.

Dengan kepedulian satgas covid-19 tersebut, Ustadz Umar Taha Guru Madrasah Nurul Mun’im menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, karena satgas covid-19 mengawal kegiatan sangat tangkas dan tanggap.

“Terima kasih tim satgas covid-19 Nurul Jadid yang telah mengawal pembagian tabungan murid Madrasah Nurul Mun’im (MINM) kepada walinya,” Kata Ustadz Umar

Tidak hanya itu, salah satu wali murid MINM mengapresiasi satgas covid-19 atas dedikasi dan kepeduliannya terhadap masyarakat. Mereka sangat bangga dengan pelayanan yang diberikan pesantren.

“iya, mereka (wali santri) merespon baik bahkan ada yang memberi kue pada kami,” Ujar Nazrul sambil tertawa.

 

 

Pewarta : PM

Cegah Covid 19, Tim Satgas Disinfeksi Tempat Haul Masayikh

nuruljadid.net-Sedianya tepat pada hari ini, 22 Maret 2020 PP. Nurul Jadid melaksanakan peringatan Haul Masayikh dan Harlah ke-71. Namun karena merebaknya wabah covid 19, pengasuh dan jajaran pengurus Pesantren Nurul Jadid memutuskan untuk menunda acara dimaksud melalui surat edaran resmi NJ-B/0208/A.III/03.2020 tentang Pencegahan Penyebaran Covid 19.

Penundaan ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus dengan mengurangi aktifitas di tengah keramaian. Kerena covid 19 dibanding dengan virus lain, penulurannya bisa dikatakan sangat cepat.

Sekalipun diharuskan untuk memperingati Haul Masayikh dengan merubah konsep dan khusus bagi internal saja, penanggulangan covid 19 tetaplah diutamakan. Maka dari itu Satgas covid 19 PP. Nurul Jadid mengupayakan pencegahan dengan melakukan disinfektan tempat haul diselenggarakan, Masjid Jami’ Nurul Jadid, tepat sebelum acara dimulai.

“Disinfeksi untuk membunuh bakteri dan virus seketika. Semua Fasilitas umum pesantren didisinfeksi agar tidak menjadi media penularan. Mari dukung program ini dengan cuci tangan pakai sabun untuk disinfeksi tubuh kita agar tidak tertular dan menularkan,” ungkap Nyai Khodijatul Qodriyah, sebagai Direktur Klinik Azzainyah.

 

 

Pewarta : Rahmad Hidayat

Semaan Alquran Untuk Kesalamatan Bangsa

nuruljadid.net- Semaan alquran dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Ilmu Alquran (PPIQ) Kamis malam (19/03) di Masjid Jami’ Paiton Probolinggo.

Kegiatan semaan ini merupakan kegiatan rutin setiap menjelang haul dan harlah Pesantren Nurul Jadid, kali ini kita disamping kita berdoa untuk keselamatan seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid, kita niatkan juga untuk keselamatan bangsa dari ancaman covid 19.

Ustadz Syaiful Rijal salah satu ustadz PPIQ mengatakan, dengan adanya semaan alquran ini, kita mohon kepada Allah agar keluarga besara Pondok Pesantren Nurul Jadid diberikan perlindungan oleh Allah dari segala musibah termasuk juga virus corona.

“Kita berharap agar keluarga besar pondok pesantren (para masyayik, pengabdi dan juga santri) diberi kesehatan dan keselamatan oleh Allah,” Ujar Ustadz Rijal

Pesantren memang selalu melakukan usaha dhahir dan batin. Itu harus sama-sama dilakukan, sebagai upaya ikhtiar manusia. Insya Allah, Semaan alquran akan diakhiri nanti malam dan ditutup dengan do’a khotmil qur’an,” Sambungnya.

 

Pewarta : PM

Covid 19, Pesantren Nurul Jadid Tingkatkan Kewaspadaan

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) Paiton, Probolinggo, Jawa Timur terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona atau dikenal dengan covid 19 kepada setiap santri, guru dan karyawan dilingkungan Yayasan Nurul Jadid.

Peningkatan kewaspadaan ini merupakan bentuk kesigapan yang dilakukan Pesantren Nurul Jadid terhadap covid 19 yang tengah mewabah di belahan dunia termasuk juga di Indonesia. Bentuk kewaspadaan tersebut meliputi pengecekan ketersediaan alat pengukur suhu tubuh dan juga sosialisasi cara mencegah virus baik mealui pesan berupa meme dan suara yang dilakukan oleh Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ketua Tim Satgas Covid 19, Ustadz Abdul Kholid mengatakan dengan upaya peningkatan kewaspadaan terus menerus dilakukan oleh satuan tugas yang dibentuk oleh Pesantren Nurul Jadid.

“Ini (peningkatan kewaspadaan) dilakukan dengan cepat agar semua kalangan bisa terhindar dari penyebaran virus covid 19. Selain dari itu, ini merupakan wujud dari tanggung jawab dan juga merupakan praktek nilai-nilai kemanusiaan,” Ujar Ustadz Kholid.

“Kami akan selalu berupaya terus menerus dalam meningkatkan kewaspadaan melalui apapun,” Sambungnya.

Pembatasan tamu berkunjung sudah dilakukan oleh Pesantren, kita lebih baik mencegah daripada mengobati,” Kata Ustadz Fathur Rozi Keamanan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

Pewarta : Ibnu Abdillah

Editor : PM