Pos
Biro Kepesantrenan Laksanakan Ujian Kaderisasi Wali Asuh
nuruljadid.net- Demi meningkatkan mutu calon pengurus wilayah baru, Biro Kepesantrenan Kabid (kepala bidang) Penataan Wilayah menggelar tes kaderisasi Wali asuh tahun 2020 di bawah kepemimpinan Ustad Fathol Latif, Kabid penataan Wilayah bersama Ustad Sulton selaku wakil Kabid Penataan Wilayah. Kegiatan ini bertempat di masjid Jami’ Nurul Jadid. Selasa Malam (24/09/2019).
Sebanyak 70 Calon wali asuh dan pengurus baru di uji dengan beberapa tahapan dan pengujian dalam pemahaman materi Furudhul Ainiyah (FA) yang mencakup 5 materi (Al Qur’an, Fiqih, Tauhid, Akhlak dan kepesantrenan).
Ust Fathol Latif menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal dari pengkaderan calon pengurus dan wali asuh tahun 2020, dengan melalui tes materi-materi Furudhul Ainiyah (FA) yang langsung diuji oleh 7 pengurus senior, seusai kegiatan tes kompetensi nantinya akan di laksanakan follow up (kegiatan lanjut) Pengkaderan sebelum dilantik menjadi wali asuh dan Pengurus di 13 Wilayah Pusat Pesantren,” Tegas beliau.
“Tujuan diadakannya ke tes kompetensi ini untuk lebih memantapkan pemahaman kepada 70 calon pengurus dan wali asuh di tahun 2020,” Imbuh ustad fathol panggilan akrab beliau.
Menjadi wali asuh atau pengurus di wilayah maupun di pesantren merupakan pengabdian yang sangat mulia di kalangan para santri, tentunya sebagai wali asuh harus memiliki pemahaman yang lebih dari para santri yang lain.
Penulis : Ns
Editor : Ponirin Mika
Maksimalkan Pembinaan Wali Asuh Melalui Pelatihan kecapan Wali Asuh
nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, mengadakan pelatihan kewaliasuhan di Auditorium SMP Nurul Jadid Kamis, (31/01/19) dalam rangka mengelolah kecakapan emosi wali asuh.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh wali asuh pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid dan penyaji Fatchul Munir, Dosen Psikologi Universitas Surabaya.
Bapak Fathol Lathif, Kepala Bidang Penataan Wilayah Biro Kepesantrenan PP. Nurul Jadid mengatakan pelatihan ini merupakan rangkaian pelatihan ke tiga yang bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan kewaliasuhan kepada para santri.
“pelatihan pertama dan kedua itu dilaksanakan pada hari Sabtu kemarin yakni, pelatihan Ruhul Jihad,” ungkapnya.
Lanjut beliau, menurutnya setelah mengikuti pelatihan tersebut segenap wali asuh bisa mengamalkan materi – materi yang telah disampaikan oleh para penyaji dari tiga pelatihan yang telah dilaksanakan.
“semoga mereka (wali asuh, red) bisa lebih gigih lagi dalam membimbing dan membina anak asuhnya,” pungkasnya.
Menurut, Moh. Rofik Udin Zuhri, salah – satu wali asuh wilayah Sunan Bonang (N). Pelatihan – pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Biro Kepesantrenan sesuai dengan realita yang dialami oleh anak asuhnya.
“dan saya harap setelah pelatihan ini tetap ada tetap ada follow up atau arahan dari Biro Kepesantrenan kepada kami para wali asuh,” tuturnya.
Penulis: Ahmad Salim
Editor: Jawahir
Integrasi Kelistrikan Pesantren, Biro Kepesantrenan Adakan Silaturrahim dan Dialog Interaktif bersama Alumi Perlengkapan
nuruljadid.net – Pengurus bagian perlengkapan merupakan pengurus yang bernilai plus, karena selain melaksanakan tugas kesantriannya, mereka diamanahkan untuk melaksanakan beberapa tugas pesantren yang lainnya. Oleh karena itu, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid menyebutkan bahwa pengabdian sebagai perlengakapan merupakan tugas yang mulia.
Namun, seiring dengan perkembangan jaman yang ada, degradasi kepengurusan dialami oleh pengurus bagian perlengkapan, mulai dari tatanan kinerja dan skill yang mereka miliki. Melihat kondisi tersebut, Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang bertanggung jawab atas tugas perlengkapan mengadakan pertemuan bersama alumni senior perlengkapan yang dikemas dengan nama kegiatan “Silaturrahmi dan Dialog Interaktif Pengurus Perlengakapan Bersama Alumni Perlengkapan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo” yang bertempat di Aula SMP Nurul Jadid.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 alumni perlengkapan dan 15 orang pengurus aktif perlengkapan. Selain itu, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid serta KH. Fahmi AHZ, Kepala Biro Kepesantrenan juga turut menghadiri kegiatan tersebut.
“Tujuan dilaksakannya kegiatan ini adalah untuk menyambungkan kembali koordinasi yang beberapa waktu lalu sempat terputus antara generasi yang saat ini (pengurus aktif perlengkapan yang sedang mengabdi dan membantu di pesantren) dengan teman teman yang sudah alumni” dawuh KH. Fahmi AHZ, Kepala Biro Kepesantrenan.
Selain tujuan untuk menyambungkan kembali komunikasi dan koordinasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk melakukan penataan kembali tugas dan niat dari pengurus perlengkapan sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid.
“Tujuan kegiatan ini adalah menyambung semangat perjuangan sebagai pengurus, memberi masukan dan saran terhadap tugas perlengkapan saat ini, mengembalikan asal mula kepemilikan pesantren (listrik dan sarana pesantren), berbagi ilmu dan Pengalaman dari para Alumni Perlengkapan serta koreksi penataan listrik pesantren” dawuh Kepala Pesantren dalam tausiyahnya.
Beliau, Kepala Pesantren juga memaparkan beberapa progress pesantren yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab dari bagian perlengkapan. Beberapa diantaranya adalah tata kelola pesantren dalam hal ke-listrik-an dan intergrasi bagian perlengkapan yang ada di wilayah maupun lembaga kepada bagian perlengkapan pesantren.
Hal itu didukung penuh oleh Kepala Biro Kepesantrenan. Beliau menyampaikan bahwa waktu terakhir ini pesantren sudah melakakuan penataan strategis. Sehingga bagian perlengkapan pesantren dituntut untuk bisa berperan lebih besar lagi. Contohnya penataan kelistrikan antar wilayah, dhalem dan lembaga formal.
Mengawali dialog interaktif, KH. Fahmi AHZ menyampaikan beberapa permasalahan yang dirasakan oleh pesantren saat ini. Beberapa diantaranya adalah kurangnya skill yang dimiliki oleh pengurus perlengkapan, penataan ke-listrik-an yang masih berlum tertata rapi hingga beberapa tugas yang akan diamanahkan kepada pengurus perlengkapan.
Hal tersebut mendapatkan respon positif dari beberapa alumni perlengkapan yang sudah sukses bermasyarakat. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan oleh KH. Junaidi Mu’thi, salah satu perlengkapan senior yang turut hadir dalam acara ini.
“pertemuan ini dilakukan untuk membicarakan seputar perlengkapan yang ada di Pondok Pesantren ini” papar beliau.
Harapan kepada alumni perelengkapan senior disampaikan oleh Kepala Biro Kepasantrenan. Beliau menyampaikan bahwa pendampingan dan bimbingan untuk meningkatkan skill pengurus aktif perlengkapan agar selalu dijadikan perhatian. Dikarenakan, kedepannya, pengurus aktif perlengkapan akan mendapatkan tugas dan tanggung jawab yang lebih berat lagi dari pesantren. (Qz/Msf)
Untuk melihat foto seputar kegiatan klik disini
Biro Kepesantrenan Mengadakan Diklat Wali Asuh & Bimbingan Konseling Pondok Putri
nuruljadid.net – (29/08) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid Mengadakan Diklat Wali Asuh Pondok Putri, yang dihadiri oleh Kepala Biro Kepesantrenan, KH. Fahmi AHZ dan Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah, Selaku Kepala Madrasah Diniyah An- Nafi’iyah dan H. Ahmad Jazuli sebagai Pemateri dalam Diklat Wali Asuh dan Bimbingan Konseling, Beserta Semua Calon Wali Asuh Pondok Puteri dari Wilayah Al-Hasyimiyah (Daltim) dan Az-Zainiyah (Dalbar) yang bertempat di Aula SMP Nurul Jadid.
Dalam Acara Kegiatan ini, Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan tata cara mendidik anak didiknya (santri) dengan beberapa tahapan. Yang pertama, kita harus selalu konsisten dalam menjaga atau mengawasi anak didik, sehingga semua waktunya dapat kita pantau. Yang kedua, sikap elegan kita terhadap anak didik sangatlah berdampak kepada tata cara sikap dan akhlak pada anak didik kita nantinya, yang paling utama bagi kita selaku wali asuh seharusnya terlebih dahulu membentuk akhlak kita, agar mejadi contoh bagi anak didik.
Karena mereka tidak akan mencontoh perilaku selain dengan bimbingan yang telah anak didik kita dapatkan, meskipun setiap anak didik itu memiliki sifat yang berbeda beda, jadi kita sebagai wali asuh harus extra sabar dalam mendidik dan mengayomi anak didik pada nantinya.
“Tujuan dibentuknya atau diakananya diklat wali asuh ini adalah dalam rangka mengawal dan mendidik santri, agar menjadi santri yang ber-Akhlakul Karimah, sebagaimana Tujuan Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid” dawuh beliau Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah. (QZ,NS,MSF)
Biro Kepesantrenan Adakan Diklat Wali Asuh
nuruljadid.net – Malam ini (25/08) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Wali Asuh yang bertempat digedung Aula SMP Nurul Jadid.
Kegiatan ini dihadiri oleh KH. Mahfudz Faqih, H. Ahmad Jazuli, Sekretaris Biro Kepesantrenan, Bapak Ponirin Mika, Koordinator Bagian Bimbingan Dan Konseling Biro kepesantrenan, Bapak Sholeh beserta seluruh pengurus wilayah yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Dalam acara ini Sekretaris Biro Kepesantrenan menyampaikan pesan dari KH. Fahmi AHZ selaku Kepala Biro Kepesantrenan yang berhalangan hadir.
“Beliau sangat memohon dengan kepada semua wali asuh agar mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling kewaliasuhan ini sampai selesai.” Ucap Bapak Ponirin Mika
“Peran wali asuh yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan suatu hal yang paling utama oleh karena itu, Kepala Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid sangat menghimbau kepada seluruh wali asuh agar menjalankan tugasnya dengan baik. Salah Satu tugas wali asuh adalah selalu menjaga, mendampingi dan memantau anak didiknya disetiap jam kegiatan pesantren serta aktivitas kesehariannya, agar tidak terjadi lagi kejadian santri yang biasanya kerasan diluar.” Imbuh Sekretaris Biro Kepesantrenan dalam sambutannya.
Adapun tujuan dan harapan pesantren kepada wali asuh adalah agar senantiasa aktif dalam menjaga, mendampingi, mendidik, membimbing dan membina serta mengarahkan anak didiknya untuk selalu semangat belajar dalam menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Serta menjadi santri sejati yang selalu menjaga kesopanan dan selalu ber-akhlaqul karimah. (QZ,/NS/MSF)