Menunggu Adzan Maghrib, Santri Manfaatkan Baca Al-Quran
Nurul Jadid.net- Sabtu (31/03/2018) pukul 17.15 WIB seruan adzan Maghrib belum terdengar kala itu. Santriwati Wilayah Zaid Bin Tsabit (K) Putri pondok pesantren Nurul Jadid sudah berdatangan ke Musholla Al-Wafiyah. Lengkap dengan peralatan Ubudiyah-nya, santriwati mulai mengambil shaf sholat maghrib dengan sajadah masing-masing. Sambil mengunggu adzan, para santri manfaatkan untuk mengaji Al-Qur’an.
Mengaji sebelum maghrib ini bertujuan untuk meningkatkan bacaan Al-qur’an santri di luar pembinaan Al-Qur’an. “Dengan selalu mengaji dan mengevaluasi setiap hari, bacaan Al-Qur’an santri akan semakin baik, Insya Allah,” ungkap Faridatul Jannah pengurus Qur’an Furudhul ‘Ainiyah (QFA) santri.
“Al-Qur’an yang digunakan itu yang besar, kami wajibkan bagi santri yang masih berstatus Tahsinul Qiro’ah,” serunya sambil tersenyum. Pengurus yang masih siswi MANJ tersebut juga menambahkan bahwa, pengurus juga menyediakan Blangko pegangan santri. Ada kolom untuk mengaji Individu, sorogan, pembinaan Al-Qur’an ba’da (setelah.red) Maghrib dan qobla (sebelum.red) Subuh serta hal lain yang berkaitan dengan Al-Qur’an Santri.
Pengurus ataupun santri yang sudah bagus bacaan al-Qur’an ditugaskan untuk menyimak bacaan santri. Hal ini juga membantu pembina untuk lebih intensif mengontrol bacaan Al-Qur’an kelompoknya. Seperti yang dilakukan salah satu pengurus Ubudiyah bernama Ismatul Maula, “Saya menjadi pembina ba’da maghrib kelompok A2, dan bekerjasama dengan pembina qobla subuh untuk menyimak bacaan Al-Qur’an kelompok kami,” ungkapnya. “Setelah membaca, santri juga harus meminta tanda tangan kami untuk mengisi kolom mengaji individunya,” ujarnya.
Kegiatan yang bisa meningkatkan bacaan Al-Qur’an santri terus dilakukan di Wilayah K ini. Dan setelah adzan dikumandangkan, barulah santri siap di shaf (baris.red)masing-masing untuk melaksanakan sholat Maghrib berjama’ah. (Aisyatul Azizah/Sj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!