Cari dan Temukan Passion di Talk Show Expo Jatim 2025!
berita.nuruljadid.net- Talk show Expo Jatim pendidikan 2025 resmi dibuka dengan dimulainya sesi pematerian oleh dua narasumber ternama yakni sang writing mentor, M. Ficky Haris Ardiasyah dan cendekiawan muslim, Novi Basuki yang berlangsung di Universitas Nurul Jadid tepatnya di panggung Expo, Selasa (21/01).
acara tersebut dimulai pada jam 10.00 WIB, penonton yang mengikuti Talk Show berasal dari berbagai macam daerah dan sekolah. Meski dalam satu forum, kedua narasumber menyampaikan tema yang berbeda. Novi menjelaskan tema “bagaimana China mengubah nasibnya lewat pendidikan” sedangkan Ficky memaparkan tema “menemukan dan mengoptimalkan Passion di usia muda”.
Menurut Novi, alasan negara Tiongkok bisa menjadi negara adidaya dan kaya karena kepribadian penduduknya yang takut akan dua hal, yakni kemiskinan dan kebodohan. “karena takut miskin, mereka bekerja keras dan mengubah nasib diselingi dengan ikhtiar pada yang maha kuasa sedangkan karena takut bodoh, mereka akhirnya belajar. menurut mereka, hal yang mustahil untuk menghilangkan kebodohan jika yang dilakukan hanya berleha-leha saja,” ucapnya.
Dalam mencari skill yang terpendam, seseorang haruslah disiplin dengan menghormati waktu. Selain itu, seseorang juga harus memiliki role model dan rajin dalam menimba ilmu. “Manusia jika tidak memandang jauh ke depan, maka dia akan menjumpai kecelakaan di belakang,” katanya diselingi dengan canda tawa.
Tak hanya Novi, Ardi pun juga memberi tips dan trik agar seseorang mengetahui passionnya yaitu dengan menggali lebih dalam lagi, uraikan rasa kekecewaan dengan tulisan dan yang paling terpenting ialah eksplorasi diri.
“Carilah Passionmu dari hal yang kamu anggap sulit atau mustahil, bisa saja passionnya ada disana. Jika ingin melakukan sesuatu, mulailah dengan tujuan akhir kita,” tuturnya.
Ardi juga menyampaikan terdapat 2 tipe malas yaitu malas karena tidak ada tujuan dan malas karena sebuah tujuan. Jika seseorang memaksakan dirinya untuk selalu bekerja keras dan belajar sehingga membuat dirinya sakit-sakitan, maka itu tidak dibenarkan.
“kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama di Nurul Jadid. Karena pondok ini telah mengajarkan dua hal yang menjadi tonggak masa depan yaitu ilmu pengetahuan dan akhlak,” pungkasnya.
Pewarta : Moh. Wildan Dhulfahmi
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!