Meski Ditengah Pandemi Covid-19, SMA Nurul Jadid Tingkatkan Inovasi Kelembagaan

nuruljadid.net- Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat SMA Nurul Jadid (SMANJ) berinovasi dalam pengelolaan kelembagaan. Salah satu kegiatan yang dilakukan Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid adalah Webinar, Senin (18/01/21) pagi.

Webinar tersebut  dilaksanakan secara live kepada wali murid/santri melalui zoom meeting dan live streaming via Youtube dan Facebook SMANJ untuk  menyampaikan sosialisasi program sekolah kepada stakeholder.

Kepala Sekolah, Ustaz Didik P Wicaksono, S.Sos,. M.Pd menjelaskan, Program kerja SMANJ pada tahun takwim 2021, secara garis besar memuat hal penting terutama berkait dengan program integrasi pesantren dan sekolah.

“Kami menyusun Program dengan tiga program pokok, Pertama, Program integrasi Pesantren dan Sekolah, Kedua, Sekolah Unggulan, Sekolah Pelaksana SKS dan Sekolah Penggerak dan yang ketiga program efesiensi dan efektivitas penggunaan anggaran yang berprinsip pada manajemen berbasis sekolah (MBS),” Ungkap Ustaz Didik .

Hadir pada acara tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo, Kiswanto, S.Pd., M.Pd dengan memberikan wawasan filosofi Pendidikan

“Bersama-sama menumbuk padi untuk dijadikan beras”. Kalimat filosofi yang sangat tepat dalam dunia pendidikan, sangat cocok sekali untuk diterapkan oleh SMANJ. Kerja tim yang solid. Kerja bersama berjuang mewujudkan visi, misi, tujuan untuk kemajuan SMANJ. Sehingga SMANJ mampu bersaing di tingkat lokal, propinsi, nasional dan bahkan internasional.,” Ungkapnya.

Sementera itu Sekretaris Pesantren, KH. Faizin Syamwil, S.Ag., M.Ag menyampaikan pandangan Pendiri Pesantren Nurul Jadid Alm. KH Zaini Mun’im yang sangat spektakuler.

“Pesantren tidak hanya mencetak santri untuk menjadi seorang ulama, tetapi harus ada peran-peran lain yang harus dipersiapkan oleh pesantren atau sekolah agar bisa menopang hidupnya dalam bermasyarakat. Program SMA Nurul Jadid sangat sesuai dengan perencanaan pesantren mempersiapkan kader yang terbaik, sangat baik kegiatan vokasi ditingkatkan namun dengan tetap tidak menghilangkan nilai-nilai kepesantrenannya,” Terangnya.

Disisi lain, Pembina Pengawas cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo, Drs. Kholis Hasyim, MM mengungkapkan salah satu keunggulan kurikulum 2013 adalah adanya mata pelajaran kewirausahaan yang disiapkan untuk membentuk vokasional skill.

“Apa yang menjadi program SMA Nurul Jadid mengembangkan kewirausahaan sangat bagus dan sangat sesuai dengan kurikulum 2013.
Lulusan dari SMANJ diharapkan siswa/santri memiliki ilmu agama yang tinggi serta mempunyai bekal vokasi sehingga bisa menjalani kehidupannya dengan baik dalam bermasyarakat,” Tegasnya.

Sementara Nara sumber dari Dunia Usaha dan Industri (DUDI) yang diwakili oleh Drs. Syafi’i mennyampaikan peran CSR Bidang Pendidikan PT.Jawa Power-PT.YTL. Peran itu diantaranya melalui dua Yayasan mendirikan dan mengelola jenjang pendidikan SLTP dan SLTA dengan penerapan full day school di daerah Paiton. Selain itu peningkatan kapasitas Guru melalui berbagai pelatihan, Student Practice/PKL, Bea siswa dan Bantuan Paket Pendidikan, Bantuan Peningkatan Sarana Belajar (Paving FaBa) dan Event Sponsorship dan pengembangan sepak bola kelompok umur.
Disela-sela kegiatan, Kepala Sekolah SMANJ menyampaikan laporan tertulis pemasangan paving dan sekaligus ucapan terima kasih atas bantuan paving sejumlah 60.660 buah dan Kanstin 428 buah dari PT. Jawa Power – PT. YTL Jawa Timur yang disaksikan seluruh peserta.
Disela-sela Kegiatan webinar Kepala Sekolah SMA Nurul Jadid meminta bacakan do’a kepada KH. Maimun Makki Wafi agar program yang dicanangkan mendapatkan keberkahan.

“ Ya betul kami meminta beliau (Kiai Maimun) membaca do’a agar segala yang diprogramkan SMANJ beriringan dengan ridha Allah dan memperoleh berkahNya,” Ucap Ustaz Didik dengan senyum khasnya.

 

 

Pewarta   : Kdr

Editor       : Ponirin Mika

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *