Sinergitas Sekolah dan Pesantren

nuruljadid.net- Program Kerja SMA Nurul Jadid tahun takwim 2020 meliputi tiga hal utama. Pertama sinergitas Sekolah dan Pesantren, Kedua Sekolah Unggulan, Sekolah Rujukan dan Pelaksana Program SKS dan Ketiga Efesiensi dan Efektivitas Pengelolaan Anggaran.

Program kerja sekolah itu diakhir tahun 2020 dinilai oleh Pengawas Pembina Cabang Dinas Pendidikan Kab/Kota Probolinggo Jawa Timur dalam kegiatan Supervisi Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) pada hari Kamis (17/12/2020).

Dalam proses penilaian, penilai menggunakan instrumen penilaian mulai dari observasi, kuisioner/angket, pemeriksaan dokumen dan wawancara.
Angket berupa penilaian dari unsur guru, komite, laboran, siswa, wali murid dan pustakawan.

Telaah dokumen bermula dari Program Kerja SMA Nurul Jadid Tahun Takwin 2020 yang kemudian oleh Penilai Bapak Drs. Kholis Hasyim, MM dichek satu persatu pada seluruh bagian program. Terlaksana tidaknya dan koneksitasnya.

Wawancara dilakukan kepada unsur pimpinan, pejabat struktural dan beberapa guru sekaligus permintaan bukti fisik yang telah dijalankan selama satu tahun.

Integrasi dengan Pesantren tercermin mulai dari dokumen I (KTSP), dokumen II, dokumen kerja guru hingga aktivitas kegiatan siswa.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) muncul Integrasi Trilogi dan Panca Kesadaran Santri.

Penilai, selain menanyakan literasi numerik juga aktivitas keagamaan pada siswanya. Menanyakan pula bagaimana mekanisme penyusunan Program Kerja kepada wakil kepala bagian kurikulum. Jangan sampai program sekolah hanya diketahui oleh unsur pimpinan saja.

Dalam sesi depth interview (wawancara mendalam) oleh Pengawas Pembina, Waka Kurikulum mengungkapkan bahwa: “mekanisme penyusunan progam kerja buttop up dan top down.

Button up yang dimaksud adalah recalling, revitalisai dan reinforcement dari pengalaman dan program-program yang telah berjalan sebelumnya; baik yang tertulis maupun yang belum tertulis dalam program kerja. Kegiatan dilakukan dengan melakukan audiensi dan hearing dengan para stakeholder SMANJ.

Tahapan penyusunan program dimulai dengan penyampaian arah pengembangan SMANJ ke depan oleh Kepala Sekolah kepada para Waka, Kepala TU dan Bendahara Sekolah. Selanjutnya dilakukan rapat struktural untuk menyusun program kerja masing-masing bagian. Rapat dilakukan secara pleno masing-masing wakil kepala dengan jajaran-jajaran di bawahnya. Kemudian hasil kegiatan pleno dipresentasikan satu per satu untuk di-review bersama-sama dan menyamakan persepsi antara kebijakan sekolah dan pesantren agar berjalan sinergis.

Program yang sudah selesai selanjutnya akan dibawa ke Pesantren untuk dibahas secara makro”.

Sedangkan Top down berkait dengan regulasi Kementerian Pendidikan dan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) yang harus pula dilaksanakan dengan baik.

Kepala Sekolah SMA Nurul Jadid, Didik P Wicaksono menyambut dengan antusias pelaksanaan PKKS. “Sinergitas dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan pendidikan penting untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, mutu pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan Nasional”, demikian harapnya.

Pewarta.    : Kdr

Editor.        : Ponirin Mika

 

 

 

 

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *