Pos

Santri Nurul Jadid Khataman Kitab Sebelum Libur Panjang Pesantren

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan khataman kitab selama 15 hari pada bulan Ramadan. Kegiatan ini dilaksanakan dari tahun ke tahun dan merupakan kegiatan rutin yang digelar di Pesantren Nurul Jadid.

Khataman kitab untuk santri terbagi beberapa majelis. Unsur pengajar dari keluarga pengasuh dan beberapa ustaz senior alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Untuk di masjid jami’ khataman kitab pembacanya dari unsur keluarga pengasuh dan di majelis yang lain seperti musala pembacanya dari asatiz alumni Pesantren Nurul Jadid,” kata Syamsul Arifin ketua Semarak Ramadan tahun 2024.

Syamsul menyampaikan bahwa, kitab yang dibahas sebagai materi khataman tahun ini fokus pada pembahasan fiqh tasawuf, tasawuf, aqidah, sejarah dan hal-hal yang berkaitan dengan puasa.

“Banyak kitab kuning yang di kaji pada khataman kali ini. Ada kitab yang membahas nasehat-nasehat agama, tauhid, fiqh, akhlak, tasawuf dan lainnya. Sebagaimana tertera pada jadwal khataman kitab,” imbuhnya.

Ia pun berharap agar khataman kitab selama 15 hari itu dapat memberikan pemahaman tentang ajaran agama secara baik kepada santri-santri di Pesantren Nurul Jadid.

“Kita berharap agar khataman kitab untuk santri dapat menjadi bekal dalam beragama mereka. Sehingga dapat melaksanakan agama secara baik,” sambungnya.

Dalam pengajian khataman tersebut, Syamsul mengungkapkan adanya pengajian yang bersifat live streaming dilakukan secara online dan juga offline. Hal itu diharapkan agar dapat pula memberikan pelayanan pada masyarakat yang ingin mengikuti pengajian khataman di pesantren Nurul Jadid.

“Pesantren menyediakan pengajian online dan offline untuk memfasilitasi siapapun yang mau mengikuti pengajian ini,” kata Syamsul saat diwawancarai. Sabtu (08/03/24)

 

 

Pewarta. : Ahmad Zainul Khofi
Editor. : Ponirin Mika

Masyayikh Nurul Jadid Bersama Majelis Ahbaabul Musthofa Peringati Nuzulul Qur’an dengan Ribuan Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – Panitia Semarak Ramadan 1444 H Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton pada Kamis Malam (6/4/2023) lalu telah menggelar peringatan Nuzulul Qu’an yang bersamaan dengan Penutupan Semarak Ramadan di Masjid Jami’ Nurul Jadid dengan nuansa yang berbeda. Pasalnya, kegiatan tersebut dihadiri oleh masyayikh Nurul Jadid dan Majelis Ahbaabul Musthofa bersama ribuan santri baik putra maupun putri.

Ketua Panitia Semarak Ramadan Rahmad Toyyib mengatakan, kegiatan berlangsung usai shalat tarawih yang diisi dengan sholawat, khotmil qur’an, dan tausyiah dari kiai Zuhri Zaini dan Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor.

Pembacaan sholawat khas timur tengah dibawakan dengan merdu dan khusyuk oleh tim hadrah majelis Ahbaabul Musthofa. Sedangkan khotmil qur’an dipandu langsung oleh Habib Hadi Bin Ahmad Assegaf.

(Para habaib majelis Ahbaabul Musthofa saat memimpin acara khotmil qur’an dan sholawat dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an)

Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Nuzulul Qur’an juga peristiwa yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam. Al-Qur’an sendiri diturunkan di Mekkah dan Madinah. Hal ini yang mendasari pembagian surat Makkiyah dan Madaniyah. Masa turunnya Al-Qur’an berlangsung selama 23 tahun secara berangsur-angsur.

Dengan memperingati Nuzulul Qur’an, umat Islam khususnya santri Nurul Jadid dan hadirin diharapkan dapat menghayati dan mengamalkan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Dalam sambutannya kiai Zuhri Zaini mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya kepada majelis Ahbaabul Musthofa yang telah berkenan hadir dan ikut mendoakan pada malam dan bulan mulia Ramadan.

“Alhamdulillah kita patut bersyukur, karena di malam hari ini kita dipertemukan oleh Allah di bulan yang insyaallah penuh barokah, majelis yang juga barokah dengan para habaib, para masyayikh yang saya kira menjadi saluran barokah dalam acara peringatan nuzulul qur’an dan khotmil qur’an,” tutur kiai Zuhri.

Kiai Zuhri juga memohon doa dari para habaib dan hadirin untuk keselamatan dan keberkahan bagi warga Pondok Pesantren Nurul Jadid khususnya para keluarga, asatiz dan para santri.

“Kami mohon kepada para habaib dan para hadirin sekalian, mudah-mudahan para santri dalam perjalanan pulang dan kembali dan selama di rumah senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak baik. Dan mudah-mudahan diberi taufiq hidayah diberi kemampuan untuk mengisi sisa-sisa Ramadan ini dengan amalan-amalan, kegiatan-kegiatan yang positif berupa puasa, qiyamul lail, dan kegiatan-kegiatan yang lain,” kiai Zuhri menambahkan dalam sambutannya

Selain itu, kiai Zuhri menyarankan para santri untuk ikut aktif pada kegiatan-kegiatan di daerah masing-masing selama Ramadan.

“bahwa teman-teman santri setelah pulang ke rumah masing-masing, nanti ada kegiatan juga yang dikoordinir oleh Forum Komunikasi Santri (FKS) yang akan diarahkan oleh P4NJ di masing-masing daerah,” imbuhnya.

(Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor saat memberikan tausyiah di hadapan ribuan santri dan jamaah yang hadir pada peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Jami Nurul Jadid)

Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor dalam tausyiahnya menyampaikan pentingnya mengamalkan ilmu dan mengedepankan akhlaqul karimah.

“ilmu yang kita pelajari, ilmu yang sudah kita dapatkan, ini bisa menjadi hujjah ‘alaina, bisa menjadi saksi buruk untuk kita sampai kita mengamalkan ilmu tersebut, jika kita sudah mengamalkannya maka ilmu menjadi saksi indah bagi kita,” terang Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor di depan para hadirin dan santri.

“Hanya ilmu, tidak bisa menangkat derajat seseorang. Ini perlu kita ketahui, kita sudah khatam kitab berapapun, kita sudah hafal kitab apapun, nadzoman-nadzoman apapun, kita sudah mendapatkan ijazah, titel, pangkat dan seterusnya. Itu semua tidak berarti sebelum kita amalkan Ilmu kita.” ungkap pimpinan Ahbaabul Musthofa Kraksaan tersebut.

Seusai tausyiah, acara dilanjutkan pembacaan qosidah ‘Ala Ya Allah Binadzroh sembari diiringi tim hadrah Ahbaabul Musthofa. Para jamaah dan ribuan santri keluar Masjid memadati halaman sekitar mengikuti para habaib dan masyayikh Nurul Jadid yang melantunkan qosidah dan menengadahkan tangan sambil menatap ke arah langit dengan permohonan akan kebaikan kepada Allah SWT dan mendapatkan berkah karena memperingati malam turunnya kitab suci umat Islam Al-Qur’an.

(Suasana pembacaan qosidah ‘ala Ya Allah Binadzroh di halaman Masjid bersama ribuan santri dan jamaah yang hadir)

Acarapun usai ditandai dengan do’a oleh Kiai Zuhri Zaini dan Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor. Semoga dengan peringatan khotmil qur’an dan Nuzulul Qur’an ini kita semua senantiasa dalam perlindungan Allah SWT dan memperoleh kebarokahan bulan suci Ramadan dan Al-Qur’an. Amin

 

 

(Humas Infokom)

Penutupan Semarak Ramadan 1444 H Nurul Jadid Dimeriahkan Majelis Ahbaabul Musthofa

nuruljadid.net – setelah serangkaian kegiatan Semarak Ramadan digelar selama kurang lebih dua minggu, tepat pada tanggal 06 April 2023 kamis malam di Masjid Jami Pondok Pesantren Nurul Jadid acara seremonial penutupan dilaksanakan. Tahun ini penutupan berlangsung meriah sekaligus khidmat karena dihadiri oleh majelis Ahbaabul Musthofa yang dipimpin oleh Al Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor.

(Suasan ribuan santri saat mengikuti kegiatan Penutupan Semarak Ramadan di Masjid Jami Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Ribuan santri mengikuti serangkaian acara penutupan dengan khidmat baik putra yang terpusat di Masjid Jami maupun putri yang mengikuti secara live streaming dari wilayah masing-masing. Kegiatan penutupan diawali dengan pembagian hadiah kepada pemenang lomba semarak ramadan seperti patrol saur keliling dan lomba hias wilayah yang dipandu oleh sekretaris Biro Kepesantrenan ustaz Alief Hidayatullah.

(Penyerahan hadiah pemenang lomba Semarak Ramadan 1444 H Pondok Pesantren Nurul Jadid oleh Ketua Panitia Rahmad Toyyib dan KH. Makki Maimun Wafie)

Sekitar pukul 20.45 WIB pengasuh kiai Moh. Zuhri Zaini mendampingi Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor hadir ke tengah acara yang bertempat di Masjid Jami’. Seketika perhatian ribuan santri dan jamaah dari beberapa simpatisan masyarakat tertuju pada kehadiran beliau. Tidak lama kemudian acara khotmil qur’an dan sholawat majelis Ahbaabul Musthofa Kraksaan tersebut dipandu langsung oleh Habib Hasan Bin Ismail Al-Muhdhor.

Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menuturkan, penutupan semarak ramadhan dibarengkan dengan Nuzul Quran yang dihadiri para habaib ahbabul musthafa.

“Kita berharap pada acara malam ini mendapatkan berkah para habaib,” tutur kiai yang dikenal ketawadhu’annya itu.

Kiai Zuhri pun menambahkan, santri Nurul Jadid akan melaksanakan liburan ramadhan. Beliau berharap agar santri tetap melaksanakan amalan-amalan yang baik di pesantren selama bulan Ramadhan di rumah masing-masing.

“Ada beberapa kegiatan santri setelah pulang yang dikoordinir oleh FKS, tentu atas dasar arahan dan bimbingan dari Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) di daerah” imbuhnya.

(Rombongan Ahbaabul Musthofa didampingi pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini ziarah ke maqbaroh masyayikh Nurul Jadid)

Kegiatan yang dibarengkan dengan Khotmil Qur’an Majelis Ahbaabul Musthofa ini dihadiri langsung oleh Al Habib Hasan Bin Ismail AL Muhdhor, Habib Syeikh bin Aali Zainal Abidin Vad’aq, Habib Jamal Al Hamid dan beberapa habaib serta masyayikh Nurul Jadid lainnya. Sebelum meninggalkan bumi Nurul Jadid, rombongan Ahbaabul Musthofa menyempatkan untuk ziarah ke maqbaroh almarhumin muassis dan masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

Di Bulan Ramadan, Nurul Jadid Jaga Tradisi Khotmil Kutub dan Pengembangan Skill Bagi Santri

nuruljadid.net – Di bulan mulia dan suci yakni bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam dunia, karena di bulan Ramadhan Allah SWT membuka lebar pintu Rahmat, maghfiroh dan kebaikan-kebaikan lainnya jika kita memaksimalkannya dengan ibadah dan perilaku baik. Begitu juga dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang secara istiqomah menjaga tradisi khotmil kutub dan juga kegiatan pengembangan diri bagi santri.

Kegiatan khotmil kutub ini merupakan ciri khas pesantren Nurul Jadid yang diampu oleh para kiai dan asatidz senior. Sejak beberapa tahun terkahir kegiatan ini Sebagian dilakukan secara hybrid baik offline maupun online melalui YouTube Channel resmi Pondok Pesantren Nurul Jadid dan beberapa Lembaga otonom lainnya.

(Potret pengajian khotmil kutuh yang diampu oleh pengasuh Kiai Zuhri Zaini melalui siaran langsung di kanal YouTube pesantren)

Pengajian kitab utama disiarkan langsung secara live di kanal YouTube pesantren dan diampu langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid kiai Moh. Zuhri Zaini dengan kitab Nashoihul ‘Ibad untuk sesi pagi dan Kiai Najiburrahman Wahid mengisi sesi siang dengan kitab Arbain Nawawi.

Beberapa kegiatan khotmil kutub yang lain dilaksanakan terpisah. Di muhsolla Al-Amiri pengajian kitab Mukhtarol Hadist diampu oleh K. Muhammad Al-Fayyadl pada waktu subuh dan siangnya di wilayah Jalaluddin Ar-Rumi dengan kitab Shohih Al-Bukhari, Musholla Al-Insyiroh kitab Ilmu Tasfir oleh Kiai Muhammad Hefni Mahfudz, pada sore hari terdapat dua kajian kitab yang diampu oleh K. Hasan Basri dengan kitab Itmamud Diroyah tentang Ensiklopedia Ilmu Keislaman bertempat di Musholla Al-Amiri dan kitab At-Tibyan oleh ustaz Bachtiar Hufaidzi bertempat di Musholla Al-Insyirah. Siang hari kitab Saadatut Darain tentang cara berbakti kepada kedua orang tua oleh ustaz Suliyanto di Musholla Al-Amiri dan pada malam harinya pengajian kitab Sullamut Taufiq yang diampu oleh K. A. Barizi.

(Suasana kegiatan peminatan putri pada program Semarak Ramadan 1444 H di Laboratorium Komputer)

Tidak hanya sholat tarawih, tadarrus dan khotmil kutub, kegiatan Semarak Ramadhan Pondok Pesantren Nurul Jadid juga dimeriahkan dengan kegiatan peminatan santri mulai dari kerajinan tangan, desain grafis, public speaking, Bahasa asing sampai dengan desain komunikasi visual yang lebih mengarah pada broadcasting untuk konten dakwah digital di berbagai platform digital seperti YouTube, Instagram dan facebook.

Hal ini bertujuan untuk membekali santri tidak hanya ilmu dan tradisi keagamaan yang bersifat ukhrowi namun juga pengembangan keterampilan diri sebagai media dakwah di dunia yang akan menjadi sarana bekal menuju akhirat.

 

 

 

(Humas Infokom)

 

Nurul Jadid Bekali Santri Kelas Akhir Penguatan Furudul Ainiyah dan Fikih Kemasyarakatan

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid secara konsisten lakukan program penguatan keagamaan (Tafaqquh Fiddin) bagi seluruh santrinya sebagai bekal tidak hanya di dunia lebih-lebih untuk akhirat kelak. Melalui kepanitiaan Semarak Ramadan, semua santri kelas akhir baik dari tingkat SLTP sampai dengan SLTA diwajibkan mengikuti serangkaian program yang telah ditetapkan pesantren.

Program khusus telah didesain dan dikonsep oleh pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid di Biro Kepesantrenan terkait muatan kurikulum dan konten program khusus kelas akhir yang meliputi penguatan Furudul Ainiyah dan Fikih Kemasyarakatan. Dua hal ini menjadi sangat penting dan pokok bagi santri kelas akhir yang akan baik melanjutkan studi ke luar pesantren atau mereka yang terlibat langsung di kegiatan kemasyarakatan.

Kegiatan Furudul Ainiyah di bulan mulia dan suci Ramadhan ini sebagaimana pada umumnya yaitu sholat berjamaah 5 waktu, pendalaman alqur’an, sholat tarawih, tadarrus al-qur’an, kajian kitab kuning, dan penguatan pembiasaan kepesantrenan. Sedangkan fikih kemasyarakatan ini lebih fokus kepada praktik fikih ibadah social yang dibutuhkan masyarakat seperti tahlil, taharah, sholat, zakat, etika bermasyarakat, dan hal-hal lainnya sesuai fenomena di masyarakat kita. Selain itu juga terdapat materi pengembangan diri (self-upgrading)

Kegiatan ini dilakukan secara terpisah sebagaimana antara putra dan putri juga tingkat SLTP dan SLTA. Untuk putra disentralkan di Masjid Jami untuk SLTA dan Aula SMPNJ untuk tingkat SLTP. Sedangkan putri ditempatkan di Aula 1 untuk SLTA dan Aula 2 untuk SLTP. Selama kurang lebih dua minggu para santri kelas akhir digembleng dan dibekali dengan materi pokok kepesantrenan dan konten kemasyarakatan. Meski mereka telah mempelajari ini sebelumnya, hanya saja program ini merupakan upaya penguatan agar lebih melekat dalam benak para santri yang akan keluar pesantren.

Ketua panitia Rahmad Toyyid menjelaskan bahwa kegiatan Semarak Ramadan khusus untuk kelas akhir ini menjadi kegiatan pokok Biro Kepesantrenan untuk membekali dan menguatkan kompetensi keilmuan santri pada materi pokok yakni Furudul Ainiyah.

“Memang tujuan diadakannya program khusus kelas akhir ini untuk membekali mereka dengan melakukan penguatan materi Furudul Ainiyah sebagai materi wajib umat Islam dan ditambahkan materi fikih kemasyarakatan sebagai bekal mereka Ketika berada di tengah masyarakat nanti,” ungkap Rahmad.

 

 

(Humas Infokom)

 

Ribuan Santri Datangi Bazar Takjil: Berkah Bagi Masyarakat dan Santri

nuruljadid.net – Panitia Semarak Ramadan 1444 H Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Bazar Takjil (Batak) di kawasan SMP Nurul Jadid untuk santri putra, dan di wilayah masing-masing khusus santri putri. Bazar yang digelar selama 15 hari sejak tanggal 1 Ramadan hingga 15 Ramadan ini berhasil menarik perhatian ribuan santri, menawarkan beragam menu takjil khas Ramadan yang nikmat dan berkualitas.

Memeriahkan Semarak Ramadan, bazar takjil ini dihadirkan sebagai sarana untuk memudahkan santri dalam mencari berbagai hidangan takjil yang enak dan terjangkau. Di dalam bazar tersebut, terdapat belasan tenant yang menawarkan aneka pilihan takjil mulai dari es buah, gorengan, jajanan pasar, dan lain sebagainya.

“Saya senang sekali bisa datang ke bazar takjil ini, banyak pilihan makanan yang enak dan harga nya terjangkau, jadi betah ngabuburit disini, terima kasih kepada panitia yang telah mendirikan bazar takjil bagi santri,” ujar salah satu santri pengunjung bazar.

Kegiatan bazar takjil ini juga memberikan dampak positif bagi pedagang takjil dan warga sekitar. Dalam bazar takjil ini, para pedagang takjil dapat mempromosikan produk mereka dengan lebih mudah dan mendapatkan penghasilan yang lebih banyak.

Bazar takjil ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan diharapkan bisa menjadi tradisi setiap tahunnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Selain memberikan kemudahan untuk membeli takjil bagi santri selama bulan Ramadan, kegiatan ini juga dapat menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan saling membantu sesama.

(Humas Infokom)