Pos

20190717_menanam-akhlak-santri-baru-sowan-ke-kiai

Menanam Akhlak, Santri Baru Sowan ke Kiai

nuruljadid.net – Kegiatan sowan kepada Dewan Pengasuh PP. Nurul Jadid merupakan rentetan kegiatan dari Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019. Hari ini, Rabu (17/07/2019) sebanyak 1.800 santri baru melakukan sowan. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB ini bertujuan untuk mengenalkan kepada santri baru tentang keluarga besar PP. Nurul Jadid.

“Kegiatan sowan itu tujuannya adalah selain pertama mengenalkan kepada keluarga PP. Nurul Jadid kita juga mengajarkan bahwa di pesantren ada tradisi sowan” ungkap Ustad Alief Hidayatullah (Ketua OSABAR 2019).

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid)

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid)

Ketua OSABAR 2019 mengatakan bahwa sowan juga merupakan tradisi yang diajarkan oleh pesantren. Selain itu, kegiatan sowan ini mengajarkan santri baru untuk menghormati dan memuliakan guru dan memiliki sambungan (sanat) langsung kepada Rosulullah SAW.

“Dimana sowan ini adalah mencium tangan para guru untuk mengambil barokah. Karena diri kita percaya sampai saat ini bahwa para guru-guru kita itu memiliki guru dan beliau pasti sowan kepada guru-gurunya sampai keatas kepada Rosulullah SAW” ujar Ustad Alief (sapaan akrab Ketua OSABAR 2019).

Kegiatan tersebut juga mendapat respon dari santri baru seperti yang dikatakan oleh Ahmad Baron Arif, santri baru asal Bondowoso yang meneteskan air mata ketika mencium tangan KH. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“Ketika sowan kepada Kiai Zuhri saya menangis, entah menangis karena apa saya nggak tau tiba-tiba air mata ini menetes dengan sendirinya. Tapi yang jelas saya sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi santri beliau dan sowan kepada beliau” ujar Baron (sapaan akrab Ahmad Baron Arif) dengan mata berkaca-kaca.

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren)

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren)

Senada dengan Fahri Saktiawan Maulana, santri baru asal Tenggarang Bondowoso. Fahri nama panggilannya mengaku deg-degan ketika sowan kepada Kiai Zuhri (sapaan akrab Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“saya merasa deg-degan ketika sowan ke Pengasuh. Karena beliau sosok Kiai dan Guru saya. Mangkanya saya merasa deg-degan.” Ungkap santri asal Bondowoso tersebut.

Tak hanya sowan kepada Kiai Zuhri saja, santri baru juga diajak untuk sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren) dan KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOOSSNJ)).

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSSNJ))

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSSNJ))

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

Malam Pembukaan OSABAR 2019 Dihadiri Oleh 1800 Santri Baru

Nuruljadid.net- Pembukaan Oreintasi Santri Baru, Ahad malam (14/07/19) di ikuti oleh 1800 santri baru yang bertempat di depan Halaman Kantor Pesantren Pusat,  berjalan dengan lancar.

Hadir pada acara tersebut Sekretaris Yayasan Dr. KH. Hefny Rozak, Pengawas Pesantren KH. Makki Maimun Wafie, Sekretaris Pesantren Ustadz H. Faizin Syamwil, Kabag Pepha Ustadz H. Thohiruddin, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Ustadz Abdul Manaf Firdaus, Kepala Sekolah Menengah Pertama Ustadz Didik P. Wicaksono  dan beberapa pengurus inti baik putra maupun putri.

Kegiatan Osabar merupakan rentetan kegiatan PPSOB, ini salah satu upaya Pondok Pesantren dalam rangka memperkenalkan tradisi dan budaya pesantren.
Panitia Penerimaan santri Baru (PPOSB) 2019 menyelenggarakan kegiatan OSABAR selain sebagai media pengenalan terkait nilai – nilai dan ideologi pesantren terhadap santri baru, seperti nilai dan tujuan dalam pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul jadid KH Zaini Mun’im, yang di rumuskan pada Trilogi dan Panca Kesadaran Santri.
Dalam Pembukaan OSABAR ketua Panitia Penerimaan Santri Baru (PPSB) Bapak Ponirin Mika menyampaikan terkait laporan jumlah Peserta didik dan tujuan Orientasi Santri Baru pada tahun 2019 ini.

“Penerimaan santri baru dan Orientasi Santri Baru pada tahun 2019 ada tahapan yang dilakukan, yang pertama adalah tahap pendaftaran santri via Online , Alhamdulilah kurang lebih 3215 pendaftar santri baru pada awal bulan Maret, pada tanggal 17 juni s/d 4 Juli 2019, dari 2146 Santri yang ter verifikasi hingga detik ini, pada PPSB kali panitia melakukan test berbasis komputer (CBT) dilaksanakan pada tanggal 13 Juli tes untuk santri putri dan tangal 14 Juli 2019 santri putra” tutur ketua PPSOB.
Kegiatan OSABAR sudah menjadi kegiatan rutin yang setiap tahunnya di selenggarakan, selama 4 hari sejak tanggal 15 Juli s/d 18 Juli 2019 yang mana seluruh santri wajib mengikuti kegiatan OSABAR sampai dengan hari terakhir,”

Selain itu, Osabar adalah pengenalan awal terkait Pondok Pesantren Nurul Jadid, nilai dasar kepesantren dan paham Aswaja An-nahdhiyah,” tambahnya.

Penulis : Nuris

Editor : PM

Jelang Tes Peminatan, PSB Adakan Tes Simulasi CBT Santri Baru

nuruljadid.net-Jelang tes peminatan santri baru 2019, Panitia Santri Baru, adakan tes simulasi, Selasa pagi (09/07/19) bertempat di beberapa sekolah, duantaranya (MANJ, SMANJ, SMKNJ, MAN, MTSNJ dan SMPNJ).

Tes simulasi ini dilaksanakan untuk memberikan petunjuk tehnis dalam melaksanakan ujian CBT tanggal 14 juli mendatang.

Ketua PSB, Ponirin Mika mengatakan, pelaksanaan simulasi ini dilakukan agar memberikan pengetahuan petunjuk pelaksanaan tehnis berkait tes CBT yang akan dilaksanan santri baru. Ini sangat penting, soalnya tes CBT tahun ini baru ada. Sehingga kami (panitia) menganggap simulasi sangat penting diberikan pada seluruh santri baru.

Untuk pelaksanaan simulasi tes CBT dilaksanakan dua hari. Hari pertama tgl 09 Juli 2019 dan hari kedua tgl 10 Juli 2019″, Sambungnya.

 

Pewarta : PM

 

Banyak Santri Baru Mondok di Pondok Pesantren Hari Rabu, Ada Apa?

nuruljadid.net.-Banyak Santri Mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid hari rabu dan ahad. Seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Rabu (26/06/19)

Salah seorang pengurus Pesantren Nurul Jadid, Ustadz Muslehuddin Jauhari mengatakan, para wali santri memondokkan putra – putrinya kebanyakan hari rabu atau ahad, karena ini tidak lepas dari pernyataan sesepuh atau para orang alim. Sesempuh pernah bilang, jika mau memondokkan anaknya, ya hari rabu atau ahad.

“Hari rabu dan ahad disamping saran kiai, itu ada anjuran untuk mengantar orang yang mencari ilmu hari rabu atau ahad. Dalam hadits disebutkan yang artinya :

“Tiada pekerjaan yang dimulai pada hari Rabu kecuali pasti akan maksimal/sempurna.” sambung Ustadz Musleh.

Maka panitia penerimaan santri baru, pada hari tersebut, harus melakukan antisipasi terhadap membludaknya para pendaftar santri, agar tidak kelabakan”, ujar Ustadz Sulaiman Bendahara PSB thn 2019

 

Pewarta : PM

Kabag IT Pesantren, Verifikator PSB Harus Bekerja Ekstra Maksimal

nuruljadid.net.-Penerimaan santri baru satu atap sudah berjalan dua tahun, pada hari senin 16 Juni tahun ini, penerimaan santri baru satu atap ditempatkan di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid. Meskipun sudah dua tahun berjalan, namun masih ada beberapa kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki. Salah satunya bagian input data calon santri baru. Data santri baru merupakan elemen penting yang sangat menunjang dari segala aspek.

Untuk itu, Kabag IT Pesantren Ustadz Alfian Wahid mengharap agar verifikator PSB harus cekatan dan bekerja dengan baik dan ekstra maksimal.

“Pentingnya data ini, maka pada kasus penerimaan peserta didik baru Pondok Pesantren Nurul Jadid bagaiamana data yang masuk bisa sevalid mungkin, utuh dan jelas. Lebih-lebih dengan model pelayanan penerimaan pendaftaran satu atap selain dengan tujuan lebih efisien tentu adalah bagaimana memberikan layanan yang mudah dan cepat bagi calon pendaftar atau para wali santri yang mendaftarkan anaknya” ungkap Ustadz Alfian

Sehingga pengawalan data pada saat penerimaan pesertadidik baru bisa semaksimal mungkin dan sevalid mungkin. Pesertadidik ini rata-rata yang diantar oleh ortu yang secara tidak langsung menitipkan anaknya untuk dididik. Yang berarti juga memberikan kepercayaan pada pengurus/pengelola pesatren menjadi ortu dari anak-anak yang didaftarkan ini. Bagaimana mungkin pengurus/pengelola pesantren yang menjadi ortu tidak mengenal & tidak memiliki data terhadap para santri atau pesertadidik yang akan dididik”, sambungnya.

Data santri diharapkan tidak ada masalah, agar pola pembinaan santri lebih baik, terarah, terstruktur dan tertata dengan baik. Pondok Pesantren Nurul Jadid samgat memperhatikan hal ini”, tegas sekretaris PSB

Pewarta : PM