Pos

Peyematan Mahkota Cantik untuk Peserta Terbaik OSABAR tahun 2020

nuruljadid.net – Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2020 Pondok Pesantren Nurul Jadid dilaksanakan sejak Senin (31/08/2020) sampai dengan Sabtu (05/09/2020). Kegiatan yang bertujuan sebagai pengenalan awal kegaitan pesantren dan kepesantrenan tersebut diikuti oleh seluruh santri baru tahun 2020. Sabtu (05/09/20) malam, Penutupan Kegiatan OSABAR tahun 2020 dilaksanakan di Aula 1 Nurul Jadid.

Acara yang dibuka pada pukul 20.45 WIB tersebut dibawakan oleh Master of Ceremony (MC) dengan 4 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Mandarin. Malam penutupan ini sekaligus menjadi malam penganugerahan peserta terbaik OSABAR 2020.

Melalui seleksi ketat, akhirnya panitia mengumumkan para bintang tersebut. Berikut adalah nama-nama peserta terbaik OSABAR tahun 2020; Ummi Zakiyah (Peserta Terbaik Wilayah Al-Hasyimiyah), Intan Putri Meilina (Peserta Terbaik Wilayah Dalsel), dan Ainul Islami (Peserta Terbaik Wilayah Az-Zainiyah). Ny. Hj. Ummi Haniah yang lebih akrab dikenal dengan Ning Hani memberi hadiah serta mahkota cantik untuk mereka (peserta terbaik OSABAR, red).

Selain Ning Hani, Ny. Hj. Hanunanaf Nafi’iyah juga turut memberikan sambutan pada kegiatan tersebut. “Ketulusan, kebenaran dan kesucian niat akan menjadi jalan kemudahan dalam menuntut ilmu,” dawuh Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah.

“Kesulitanlah yang membentuk seseorang menjadi pribadi yang bermental baja. Hambatanlah yang membuat seseorang percaya pada diri orang lain dan Tuhannya,” imbuh Ning Hanun (sapaan harian Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah).

Setelah sambutan, Ning Hanun juga memimpin pembacaan ikrar santri yang diikuti oleh seluruh peserta Osabar dengan penuh khidmat. Yang kemudian dilanjutkan dengan sesi renungan tentang orang tua dan panggung kreasi yang menampilkan penampilan dari beberapa peserta OSABAR serta kakak asuh. Penampilan yang ditampilkan antara lain sholawat, nasyid, pembacaan puisi, dan juga dance.

Pembacaan Ikrar Santri Baru

Pada penghujung acara, dinobatkan pula kelompok terbaik osabar, yang berhasil diraih oleh kelompok Sa’udah dari wilayah Az-Zainiyah yang disambut yel yel bersemangat dari para anggota kelompoknya.

Penutupan OSABAR dibanjiri Air Mata, Ada apa?

nuruljadid.net – Saat acara Penutupan Kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) dan Panggung Kreasi tahun 2020 Sabtu (05/08/20) malam, ada hal mengejutkan dan mengharukan bagi peserta OSABAR 2020. Hal itu adalah sesi renungan tentang orang tua yang sontak membuat suasana menjadi haru dan dibanjiri air mata.

Dalam sesi tersebut Ustadzah Sulus selaku NJ Trainer memandu acara tersebut dengan menceritakan kisah perjuangan serta isi hati orang tua dalam memondokkan putra-putrinya selain itu diselipkan pula impan dan harapan mereka untuk sang buat hatinya.

Ditengah harunya suasana, Nafis salah satu peserta OSABAR 2020 dari wilayah Az-Zainiyah berdiri tepat di depan kamera. Tak disangka, sesaat kemudian layar panggung justru menunjukkan raut wajah ibunya dalam panggilan video yang telah disiapkan oleh panitia.

Suasana Haru saat Penutupan OSABAR tahun 2020

Saat panggilan video tersambung, Nafis mengungkapan kerinduannya kepada keluarga. “Adek nggak boleh nangis, harus semangat belajar, ngaji. Jangan sampai tidak sholat jama’ah. Suplemennya jangan lupa diminum, nanti kalau sudah boleh disambang, Ibu pasti kesana,” jawab sang Ibu. Sontak seisi ruangan pun semakin pecah dan air matapun tak dapat dibendung.

Panggilan video tersebut ditutup dengan impian dan do’a Ibu. Sang ibu mengungkapkan semoga putrinya menjadi anak sholihah serta berguna bagi agama dan bangsa. Tentu saja pesan dari Ibunda Nafis tersebut mewakili pesan dari para orang tua untuk anaknya yang sedang belajar di pesantren.

Kegiayan yang dikemas apik oleh Panitia OSABAR tersebut selain bertujuan untuk memotivasi santri baru untuk lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu di Pesantren juga bertujuan untuk mengobati rasa rindu mereka (santri,red) kepada orang tua mereka masing-masing.

“Adanya sesi ini dalam penutupan osabar adalah untuk memotivasi para peserta osabar untuk semakin semangat menuntut ilmu di pesantren. Karena juga motivasi terbesar para santri salah satunya adalah orang tua. Ditambah saat ini mereka dalam keadaan tidak boleh dikunjungi oleh orang tua sesuai protocol Covid 19 di Nurul Jadid. Dapat dipastikan mereka (santri) menyimpan rindu yang dalam untuk keluarga,” ungkap Ustadzah Rafika, salah satu panitia Osabar 2020 dari wilayah Al-Mawaddah.