Pos

Siang Ini, Fakultas Tarbiyah Gelar Seminar Konferensi Internasional

nuruljadid.net – Kamis (14/09/2017), Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan The 1st International Conference on Education and Islamic Culture (ICEIS) di Aula Nurul Jadid Paiton Probolinggo dengan  menghadirkan Prof. Mejar Yahya Don (Nothern University of Malaysia – Malaysia), Prof. Dr. H. Imam Suprayogo (State Islamic University of Malang – Indonesia), Christopher Allen Woodrich (Chief of International Indonesia Forum Canada – Canada), Alistair Welsh (Senior Lecturer at Deakin University – Australia), Dr. H. Ilyasin, MA (State Islamic Institute of Samarinda – Indonesia)

Menurut Akmal Mundiri selaku ketua panitia, The 1st International Conference on Education and Islamic Culture (ICEISC) yang dilaksanakan oleh Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid ini merupakan perhelatan akademik dari para akademisi, peneliti dan praktisi di bidang pendidikan dan keislaman dengan tema “Rethinking Islamic Education Toward Cultural Transformation”.

Selain itu, Hasan Baharun sebagai dekan Fakultas Tarbiyah juga menyampaikan bahwa The 1st International Conference on Education and Islamic Culture juga ditujukan sebagai media untuk memotivasi dan membudayakan literasi dari para akademisi dan peneliti di bidang pendidikan dan penelitian. Di akhir acara, dilanjutkan penandatangan MoU kerjasama antara IAI Nurul Jadid dengan IAIN Samarinda, Universitas Utara Malaysia dan perguruan tinggi lainnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh 51 presenter dari kalangan akademisi, peneliti dan praktisi yang telah lolos seleksi oleh tim Reviewer, dan 673 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

KH. Abdul Hamid Wahid sebagai rektor IAI Nurul Jadid menyambut gembira dengan adanya kegiatan The 1st International Conference on Education and Islamic Culture ini, karena kegiatan ini bisa memberikan implikasi yang cukup besar dalam memajukan pendidikan Islam, mengingat pendidikan Islam mampu memberikan makna yang cukup mendalam bagi kemajuan bangsa ini. Apalagi yang hadir dari ICEISC ini adalah pakar pendidikan dan keislaman yang sangat expert yang memiliki latar budaya yang berbeda, baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia. tentunya ini akan melahirkan konsep baru dalam mengembangankan pendidikan Islam. (DL/Qz)

 

Peserta Konferensi Internasional

Yudisium : Pengukuhan Gelar Sarjana Mahasiswa STT Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sebanyak 400 mahasiswa/i STT Nurul Jadid hari ini dikokohkan gelar Sarjana nya. Dengan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dan Sarjana Teknik (ST) bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro.

Kegiatan Yudisium kali ini dilaksanakan setelah pelaksanaan pelatihan penulisan lamaran kerja dan tes wawancara beberapa jam yang lalu. Bapak Kamil Malik, M.Kom, selaku PK I STT Nurul Jadid menyampaikan bahwa kegiatan Yudisium ini memiliki makna yaitu sebagai Pengokohan Gelar Sarjana bagi mahasiswa semester akhir yang telah melakukan semua rangkaian kegiatan akademik lembaga beberapa diantaranya adalah melakukan seminar hasil dan Sidang Tugas Akhir.

Bapak PK I STT Nurul Jadid juga menyampaikan bahwa setelah pembacaan Surat Keputusan Yudisium yang ditandatangani oleh Ketua STT Nurul Jadid dan disampaikan oleh Ketua Prodi Informatika, Bapak Moh. Furqon, M.Kom, maka gelar sarjana telah dikukuhkan dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

“Gelar yang kalian dapatkan bukanlah sebuah beban yang ringan, melainkan itu adalah beban yang berat. Terkadang gelar itu bisa digunakan atau tidak” ujar Bapak Kamil sapaan akarab dari PK I STT Nurul Jadid.

Tak hanya menyampaikan pengantar saja, PK I STT Nurul Jadid juga memberikan motivasi sekaligus pesan kepada mahasiswa yang akan diwisuda di bulan Oktober 2017 nanti.

“Bagi kalian yang akan menyandang gelar sarjana dan memperoleh ijazah Starta Satu (S1) jangan mengandalkan Ijazah untuk mencari pekerjaan, tapi andalkanlah ijazah untuk memperoleh kepercayaan” ujar Bapak Kamil Malik didepan 400 mahasiswa semester akhir.

Sedikit menyampaikan pengalaman beliau tentang beratnya menyandang Gelar Sarjana di kehidupan bermasyarakat, maka beliau juga menyampaikan beberapa pesan kepada mahasiswa/i STT Nurul Jadid. Adapun pesannya adalah

  1. Pertanggung Jawaban dari Gelar yang diraih harus dipertanggung jawabkan.
  2. Gelar yang akan dipertanyakan adalah gelar ketika tidak memiliki aktivitas.
  3. Sarjana menjadi barometer di masyarakat kelak.

Harapannya adalah mahasiswa/i STT Nurul Jadid dapat mempertanggung jawabkan gelar yang diperoleh dengan tetap menjadi kepercayaan dimanapun dan apapun pekerjaan yang diperoleh kelak.

Setelah pengantar dari PK I STT Nurul Jadid, pembacaan SK Yudisium dibacakan. Dilanjutkan dengan pembacaan nama nama mahasiswa yang masih belum memenuhi Standar Minimal Kelulusan lembaga oleh Bapak Zainal Arifin, M.Kom.

“terdapat 21 orang mahasiswa yang masih bermasalah dengan nilai akademik dan 34 orang mahasiswa yang belum melaksanakan seminar hasil dan sidang Tugas Akhir” ujar Bapak Zainal

“Kami telah konsisten dengan peraturan yang telah lembaga buat. Tahun lalu terdapat 10 orang mahasiswa yang bermasalah di akademik, tahun ini meningkat drastis, terdapat 21 orang yang bermasalah di nilai akademik. Harapannya, kepada mereka yang bermasalah agar segera mengurusi ke bagian BAAK” tambah Bapak Zainal

Sedangkan bagi 34 orang yang tidak mengikuti seminar dan sidang tugas akhir masih diberikan kesempatan untuk mendaftarkan ujian di gelombang ketiga dengan batas maksimal besok (04/09) sore dan sidang akan dilaksanakan pada hari selasa (05/09) pada pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Setelah pembacaan nama nama yang bermasalah di akademik, Bapak Ach. Khairi selaku Kepala BAAK membacakan dan memberikan Transkip nilai kepada mahasiswa semester akhir sebagai bukti mengenyam pendidikan selama 4 tahun di STT Nurul Jadid. (Qz)

Persiapan Karir Kerja, STT Nurul Jadid adakan Pelatihan Penulisan Lamaran Kerja dan Tes Wawancara

nuruljadid.net – Semester akhir adalah perjalanan akhir pendidikan mahasiswa di jenjang perguruan tinggi. Banyak hal yang akan dihadapai oleh para calon sarjana terutama bagi mereka yang akan melanjutkan karirnya untuk mempersiapkan perekomoniam keluarga. Tuntutan zaman juga menyertai perjalanan karir mereka. Apakah mereka akan melanjutkan jenjang studi ke Pascasarjana atau ke jenjang karir lainnya. Melihat fenomena yang ada, Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid (STTNJ) hari ini (03/09) mengadakan kegiatan Pelatihan Penulisan Lamaran Kerja dan Tes Wawancara.

Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana bagi STT Nurul Jadid yang dirangkai dengan kegiatab Yudisium mahasiswa tahun akademik 2016 s/d 2017.

Bapak Noer Fadli Hidayat sekalu PK III STT Nurul Jadid menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar mahasiswa mengetahui dasar dasar untuk mendaftarkan diri di perusahaan yang diinginkan sehingga mereka mampu untuk mempersiapkan beberapa kebutuhan dalam menghadapi jenjang karir barunya.

“Lembaga dapat membantu mahasiswa yang ingin mendaftar kerja di instansi manapun. Kegiatan kali ini akan mengajarkan bagaimana cara menulis surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar dan juga cara untuk menghadapi tes wawancara” cakap Bapak Puket III STT Nurul Jadid.

“Lembaga juga menginginkan bahwa lulusan STT Nurul Jadid dapat berguna bagi keluarga, bangsa, agama dan bahkan dunia melalui gelar sarjana yang akan dikukuhkan pada kegiatan yudisium nanti” tambah Bapak Noer Fadli Hidayat.

Setelah pengantar dari Puket III, Bapak Wahab Sya’roni selaku moderator pada kegaitan pelatihan ini juga menyampaikan beberapa hal yang akan disampaikan pada pelatihan yang akan disajikan oleh Bapak Agus Hariyanto, M.Kom

“Kalian (calon wisudawan wisudawati) yang sudah melalui proses yang panjang akan merasakan yang namanya kebingungan. Arah mana yang akan kalian pilih kedepannya?” ujar Bapak Wahab

Setelah pengantar yang disampaikan oleh moderator, Bapak Agus Hariyanto yang bertugas sebagai penyaji mulai menyampaikan materi yang telah disiapkan. Mengawali dengan kalimat “Dunia Kerja Itu Simpel” membuat Aula STT Nurul Jadid semakin serius dalam mengikutinya.

Penyaji yang juga merupakan Alumni STT Nurul Jadid lulusan tahun 2000 ini menyampaikan bahwa apabila kita ingin mendaftarkan diri di sebuah perusahaan, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh kita adalah percaya akan kemampuan diri kita sendiri, selain itu, kita juga harus mencintai perusahaan tersebut.

Bapak Agus yang juga merupakan Pimpinan Cabang Pembantu Bank JATIM Kediri Jawa Timur memberikan beberapa tahapan untuk masuk kerja diantaranya adalah

  1. Seleksi Administrasi
  2. Psikotes
  3. Wawancara dengan Human Resource Development (HRD)
  4. Wawancara dengan User
  5. Medical Check Up

Di penghujung acara, Bapak Pimpinan Cabang Pembantu Bank JATIM Kediri Jawa Timur ini mengajak salah seorang mahasiswa untuk melakukan simulasi test wawancara yang kemudian akan perbaikan dari apa yang telah dilakukan. (Qz)

Menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H Dengan Pekan Lomba

nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut Hari besar Islam 1 Muharram 1439 H. Malam ini, Senin 28 Agustus 2017, seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan semarak berkumpul di halaman Kantor Pesantren Nurul Jadid untuk mengikuti pembukaan pekan lomba dalam rangka menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H.

Pekan lomba yang dilaksanakan oleh teman – teman Forum Komunikasi Osis ( FKO ) terdiri dari beberapa macam lomba, Hadrah ala Santri, MSQ, Qori’,  Pidato Bahasa Madura, Pidato Bahasa Jawa, Kaligrafi, Penulisan Cerpen, Parade Puisi, semua macam lomba tersebut dilaksanakan pada malam libur kegiatan Pesantren, yaitu setiap malam selasa dan malam jum’at.

Sebelum acara pembukaan pekan lomba dimulai seluruh Santri yang hadir dalam acara tersebut dihibur dengan penampilan Firqoh Hadrah Az-Zainiyah.

Tepat pada jam 20.00 WIB kegiatan pembukaan pekan lomba dalam rangka Menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H dimulai. Seluruh Santri tampak antusias dalam mengikuti pembukaan lomba tersebut maklum kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan setiap satu tahun sekali.

Tujuan diadakannya lomba tersebut adalah untuk mengembangkan bakat dan kemampuan Santri khususnya dalam bidang Keagamaan, ‘’terang Niamul Khoiri selaku Koordinator Acara Panitia Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H.

Tepat pada jam 21.00 WIB acara kegiatan pembukaan lomba dalam rangka menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H berakhir.(Zhen/MSF)

Penutupan KKN IAINJ Berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali yang melibatkan Mahasiswa dan Mahasiswi semester tujuh dari semua fakultas atau jurusan.

KKN pada tahun 2017 berbeda dengan KKN tahun 2016, pada tahun 2016 ada kalanya KKN Berbasis Desa dan Masjid, Sedangkan pada tahun 2017 Pelaksanaan KKN ada yang berbasis Desa dan Pesantren, Untuk KKN berbasis Pesantren pada tahun 2017 ada sebagian Mahasiswa dan Mahasiswi  dari semua jurusan yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dari seratus Mahasiswa dan Mahasiswi disemua jurusan yang melaksanakan KKN di Pondok Pesantren Nurul Jadid, terhitung sejak tanggal 17 Juli 2017 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2017, Pada tanggal 27 Agustus 2017 KKN yang berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid resmi melaksanakan acara penutupan bersama baik Mahasiswa/ Mahasiswi yang dihadiri oleh Kepala Pesantren sekaligus Rektor Institut Agama Islam Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, perwakilan dari LP3M IAI Nurul Jadid Gus Muhammad Alfyadl, DPL Putri Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah dan semua Kepala Wilayah Puteri yang menjadi tempat  posko Mahasiswi.

Dalam acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dilaksanakan di Aula Puteri Madrasah Aliyah Nurul Jadid, Diawali dengan pembacaan Surat Al-Fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara Fathurrosi sebagai tanda dibukanya acara penutupan KKN 2017 berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dilanjutkan dengan acara Pembacaan Ayat – Ayat Suci Al-Qur’an Uztadz Gufron, Sambutan Panitia, Masing – masing Kordes, DPL Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah, Perwakilan LP3M Gus Muhammad Alfayadl dan Sambutan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid

Dalam sambutannya Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan, “Bahwa KKN di Pondok Pesantren merupakan kesempatan emas bagi kita semua peserta KKN dan sekarang mungkin teman – teman tidak merasakan manfaatnya, barangkali kita akan merasakan manfaatnya ketika kita sudah pulang ke masyarakat, yang paling penting juga adalah bagaimana kita menyadari bahwa kita sebagai kader pejuang, Dan bagi Santri Nurul Jadid berjuang merupakan sebuah keharusan yang tertanam dalam mentalitas kita masing – masing, oleh karna itu KH. Zaini Mun’im  mengatakan kalau orang hanya memikirkan perutnya sendiri tidak mau berjuang maka orang tersebut sama saja dengan bermaksiat, oleh karna itu KKN merupakan salah satu latihan bagaimana kita belajar bermasyarakat dengan baik belajar memberikan kebaikan kepada orang lain maka sekali lagi KKN merupakan langkah awal bagi kita untuk melatih berbuat baik kepada orang lain.

Setelah sambutan Kepala Pesantren acara dilanjut dengan pemberian kenang – kenangan  dari masing – masing posko Mahasiswa dan Mahasiswi untuk posko Mahasiswa diwakili oleh Zainullah dan posko Mahasiswi diwakili oleh masing – masing Kordes, dan pembacaan do’a sebagai tanda berakhirnya acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2017 yang dipimpin oleh Gus Muhammad Alfayadl. ( Zhen )

Pesantren Nurul Jadid Kembangkan Pesantren Berbasis Center of Excellent

nuruljadid.net – Dalam rangka mengembangkan mutu pesantren, PP. Nurul Jadid mengadakan kegiatan Ngaji Bareng bersama pengurus dan anggota P4NJ Jakarta, Pada hari Senin, 21 Agustus 2017 di Kompleks DPR RI Kalibata Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan Pondok Pesantren Nurul Jadid di tengah persaingan dan tuntutan globasasi, dengan harapan agar bisa diikuti oleh pesantren lain.

Nasrul Syafi’i selaku  ketua P4NJ (Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid) Jakarta menyampaikan, kegiatan ini sebagai wujud dari bentuk kepedulian alumni yg berada di Jakarta untuk memberikan masukan kepada Pesantren dalam rangka pengembangan pesantren ke depan. Selain itu, ini merupakan silaturahmi alumni dengan para pengasuh.

Dalam kegiatan ini, KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa :

Pesantren saat ini belajar melakukan perencanaan dan penataan dan fokus ke dalam lingkup pesantren. Kita selaku keluarga besar, bisa menata kembali silaturahmi antar pesantren, alumni dan wali santri.

kita memohon do`a dan dukungan, agar supaya apa yg kita lakukan dapat berjalan dengan baik.

Pesantren fungsinya kita kembangkan menjadi Central of Exellent, pengkaderan pengabdian dan pengkajian.

Menggagas kebersamaan agar lebih bermakna. (dikti)

Menuju Universitas, Biro Pendidikan Tinggi (DIKTI) PP. Nurul Jadid Berkunjung ke UNWAHA Jombang

nuruljadid.net –   Ahad, 20 Agustus 2017, Biro Pendidikan Tinggi (Biro Dikti) melakukan kunjungan ilmiah ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang.

Kunjungan tersebut diikuti oleh tiga pimpinan  perguruan tinggi yang berada di bawah Yayasan Nurul Jadid, yaitu Rektor IAI Nurul Jadid, Ketua STT Nurul Jadid dan Ketua Stikes Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengembangkan lembaga tinggi di Pesantren Nurul Jadid menjadi Universitas yang berbasis pesantren.

Rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid diterima oleh Dr. Fathullah Malik, selaku wakil Rektor 1 Universitas KH. Wahab Hasbullah (UNWAHA). Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa, sekilas kita memiliki budaya yang sama, yaitu lembaga pendidikan tinggi yang berada di Pondok Pesantren dan perguruan tinggi yang berazazkan ahlussunnah wal jamaah atau berbasis Nahdliyin.  Universitas yang kita miliki ini merupakan cita – cita dari KH. Wahab Hasbullah yang sangat visioner. Tentunya tidak mudah untuk mewujudkan universitas ini, diperlukan  ketelatenan dan usaha keras untuk mewujudkan ini semua.

Selain itu, KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Biro Dikti PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo menyampaikan bahwa kedatangan kita ke UNWAHA (Universitas KH. Wahab Hasbullah) ini tidak lain adalah untuk menimba ilmu terkait dengan merger 3 perguruan tinggi yang ada di PP. Nurul Jadid menjadi Universitas di bawah naungan kemenristek dikti.

“Kami tidak bisa menunggu lagi, karena perguruan tinggi pesaing juga sudah berkompetisi untuk meningkatkan mutu PTKI. Nah.. mumpung ada peluang dari KEMENRISTEK DIKTI, maka kita mencoba ambil peluang menjadi universitas. Dengan model beberapa program studi di lembaga kami, insya’ allah kami bisa apabila disertai kesungguhan, ikhtiar dan Doa.” Ujar Beliau, Kepala Biro Dikti sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid Paiton Probolinggo. (dikti)

Suasana Silaturrahim dan Dialog Interaktif di Ruang Rapat Rektorat UNWAHA Jombang. (Foto : Biro Dikti)

BPPM Adakan Pelatihan Handy Craft Fibber Glass di Desa Randu Tata

nuruljadid.net – Hidup di pinggiran pantai atau yang dikenal dengan daerah pesisir bukan menjadi hal yang buruk bagi masyarakat desa Karanagnyar dan Randu Tata, justru dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, masyarakat dapat menghasilkan sebuah produk yang cukup bernilai dengan hasil karya mereka sendiri. Hari ini (30/07) dengan melihat potensi besar akan terciptanya pasar perekonomian di daerah Desa Randu Tata dan Dusun Karanganom, Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid mengadakan pelatihan handy craft fiber glass. Dalam kegiatan ini, BPPM bekerjasama dengan beberapa pihak diantaranya adalah Peserta KKN IAI Nurul Jadid tahun 2017 dan dua kepala desa.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari masyarakat Desa Karanganyar dan Randu Tata. Pasalnya, peserta pelatihan melebihi target yang telah diasumsikan oleh panitia. Dari sisi lain, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Desa Randu Tata, Ibu Ummi Kulsum dan perwakilan dari Desa Karanganyar Bapak Fukad.

“terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah mengadakan kegiatan ini yang bekerjasama dengan pihak desa. Semoga dengan adanya kerjasama ini pengembangan desa dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Dengan diadakannya kegiatan pelatihan ini saya harap kepada ibu ibu untuk lebih kreatif memanfaatkan alam sekitar yang manfaatnya akan dirasakan bersama terutama dalam pemasok tambahan keuangan di masing masing keluarga.” Ucap Ibu Ummi Kulsum, Kepala Desa Randu Tata.

Dengan bermata pencaharian nelayan, SDA disekitar pantai belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Mereka (masyarakat Randu tata dan Dusun Karang Anom) lebih banyak menggantungkan nasibnya dengan bermata pencaharian nelayan. Oleh karena itu, Ibu Ummi Kulsum memberikan sedikit motivasi kepada masyarakat untuk lebih kreatif dalam melihat potensi SDA yang ada. Dia juga mengajak kepada seluruh warga yang mengikuti pelatihan untuk terus menghasilkan karya.

“Mari kita bersama sama untuk meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap kondisi yang ada, baik dari kondisi keluarga maupun potensi yang ada. Dengan begitu, kita tidak hanya menunggu dan berharap dari hasil berlayar. Untuk ibu ibu disini, kalian dapat membantu keluarga dengan bermata pencaharian yang lain (sampingan) untuk menambah keuangan. Itu salah satu manfaat apabila kita dapat melihat peluang yang ada” cakap Ibu Ummi Kulsum.

Desa RanduTata yang akhir akhir ini menjadi lirikan publik dikarenakan terdapat Eco Wisata, Pantai Duta namanya. Dengan keberadaan Pantai Duta, ini merupakan sebuah peluang bagi warga desa Randu Tata untuk memanfaatkan peluang yang ada. Namun sebelum itu, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk lebih memberikan daya tarik masyarakat, contohnya pengembangan sarana dan pengadaan koperasi juga masyarakat harus bisa menemukan ciri khas dari Desa Randu Tata sebagai souvenir.

“Mari kita bersama sama membangun desa wisata dengan bekerjasama baik. Pengembangan pengembangan harus dilakukan apabila kita menginginkan Pantai Duta sebagai objek wisata. Salah satu contohnya adalah jalur akses masuk yang masih dibawah standard dan masih banyak lainnya” kata Bapak Fukad selaku perwakilan dari Desa Karanganyar.

Melihat peluang dan kondisi yang ada, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid hadir dalam ceremonial Pelatihan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa tujuan utama kita berkumpul adalah kita bersama berikhtiar bagaimana partisipasi kita dalam pembangunan dan perkembangan yang kita hadapi agar lebih baik khususnya desa Randu Tata yang memiliki wahana wisata Pantai Duta yang berkembang secara baik dari hari ke hari.

“Harapan kita adalah supaya kita lebih aktif dfalam menyongsong perkembangan wisata. Seharusnya bahwa pengembangan wisata sebesar besarnya manfaatnya kembali kepada masyarakat, khususnya masyarakat setempat. Masyarakat harus siap hidup dalam mengambil jasa pariwisata dan mendukung agar iklim wisata disini menjadi lebih baik dan kondusif.” Dawuh Beliau

Dalam sambutannya, beliau menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu ikhtiar kita untuk mendukung iklim pariwisata di desa Randu Tata. Mewarnai dengan hasil kerjainan yang ada. Bagaimana kita bisa memberikan kesan kepada pengunjung agar mereka bisa kembali lagi dan pulang membawa kenangan.

Tak hanya barang saja, dengan memanfaatkan letak strategis para masyarakat sekitar pantai Duta bisa memanfaatkan hasil laut untuk dijadikan sebagai kuliner khas wisata Pantai Duta. Ini merupkan perkembangan kedepan. Membuat bahan bangunan berbahan fiber contohnya perahu fiber bermesin, pintu rumah dari fiber, closet dari fiber, dan masih banyak lainnya.

“Masyarakat juga bisa menampung hasil kerajinan masyarakat lain dari Probolinggo. Kita tidak hanya membuat tapi juga menjadi penyedia lapangan untuk menjualkan hasil produk dari Probolinggo. Dan beberapa pengembangan juga bisa dilakukan contohnya dengan membangun wahana wisata pendidikan dan alam. Tujuannya adalah bangkit bersama dari segi ekonomi dan social bersama sama. Tujuan kedua adalah membangun wisata yang baik agar menjadi wisata yang sehat, wisata keluarga dan pendidikan.” Kata Kepala Pesantren sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid.

Kedepannya, kita bisa melakukan jalinan kerjasama dengan pihak pihak terkait tertutama dalam pemeritahan untuk membangun dan mengembangkan wahana wisata ini. Contohnya dengan mengadakan pelatihan pelatihan sesuai yang dibutuhkan. (zaky/red)

YDSF Surabaya Beri Pelatihan Guru di IAI Nurul Jadid

nuruljadid.net – Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya bekerjasama dg Fakultas Tarbiyah IAI nurrul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan kegiatan pendiikan dan pelatihan bagi guru2 MTs/SMP di Kabupaten Probolinggo dengan tema “Pengelolaan kelas aktif berbasis karakter”

Diklat ini merupakan langkah awal fakultas tarbiyah dalam menjalin kemitraan dg Yayasaan Dana Sosial Al Falah (YDSF) surabya dalam rangka penguatan kelembagaan, dengan menggandeng Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya.. selain itu, kegiatan ini berusaha untuk membentuk guru yang aktif, kreatif dan berkarakter.. ujar Dr. H. Hasan Baharun, M. Pd

Dalam hal ini, YDSF yang sudah banyak memberikan konstribusi di kabupaten Probolinggo, alhamdulillah saat ini bisa bersinergi dan berkonstribuai bgi lembaga pendidiKn di pesantren, Lanjut dekan fakultas tarbiyah IAINJ

Drs. H. taufik, M. Pd.I mengatakan bahwa Kegiatan ini memberikan wawasan baru kepada guru dalam mengelola kelas di kelas, jangan sampai guru itu mengajar monoton dan membosankan… sehingga akan mempengaruhi motivasi belajar siswa…. selain itu, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada YDSF Surabaya, KPI dan Fakultas Tarbiyah karena telah peduli terhapdap pendidikan di Kab Probolinggo

Acara ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 22-24 mei 2017 di aula program pasca sarjana IAI nurul jadid

Pada kesempatan ini, YDSF Menghadirkan Trainer dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya, yaitu ust. Yusuf, Ust. Husein dan Ust. Jazil.

Lagi, 28 Peserta Didik LIPS Diwisuda Malam Ini

nuruljadid.net – Kemarin (16/05) 13 peserta didik putera diwisuda. Hari ini kembali LIPS mengadakan wisuda untuk peserta didik LIPS puteri dengan jumlah wisudawati sebanyak 25 orang yang terbagi dalam 2 kelompok bahasa. Wisudawati Bahasa Arab sebanyak 13 orang dan 12 orang sisanya merupakan peserta wisudawati bahasa inggris.

Kegiatan yang dipimpin oleh 3 orang Master of Ceremony (MC) dengan menggunakan bahasa yang berbeda yakni Bahasa Arab, Inggris dan Indonesia memberikan suasana Wisuda Purna Peserta Didik Kelas Akhir LIPS puteri semakin gemuruh. Dengan menggunakan 3 bahasa dalam memandu jalannya acara menunjukkan bahwa LIPS telah mampu mendidik peserta didiknya dalam menguasai bahasa asing (Arab dan Inggris) sekalipun masih jauh dalam kategori sempurna.

Hal itu dikuatkan oleh Direktur LIPS ustad Abdul Ghofur dalam sambutannya yang berisikan bahwa wisuda ini bukan hanya sekdar acara ceremonial saja namun wisuda ini sebagai pembuktian kualitas skill kebahasan peserta didik LIPS dalam memperlajari, menguasai dan mengembangkan bahasa asing (Arab atau Inggris).

“Saya yakin bahwa para wisudawati yang malam hari sangat bergemberi telah menunjukkan skill mereka dalam berbahasa asing. Jika kualitas mereka masih meragukan, bapak atau ibu boleh mengetes putrinya dalam berbahasa asing. Saya yakin para wisudawati pasti akan melakukannya dengan baik” tambahnya.

Selain membicarakan tentang kualitas para wisudawai, Abdul Ghofur juga menyampaikan bahwa kualitas yang telah mereka gapai masih jauh dalam katergori sempurna dalam penguasaan bahasa asing. Karena bahasa masih memiliki ilmu ilmu lain yang masih belum bisa dipelajari di lembaga (LIPS). Karena banyak sekali tatanan bahasa yang berbeda dimasing masing daerah sekalipun satu bahasa. Oleh karena itu, dalam sambutannya, Direktur LIPS ini menyampaikan pesan kepada para wisudawati untuk senantiasa tak lelah dalam mempelajari, mendalami dan menguasai bahasa asing yang telah dipelajari di LIPS.

“Pesan saya kepada para wisudawati, jangan sampai berhenti untuk mempelajari bahasa. Wisuda ini bukanlah akhir dari perjuangan kalian, namun ini merupakan gerbang awal kalian dalam melangkah untuk masuk ke gerbang gerbang lainnya. Karena didepan sana masih banyak gerbang yang harus dibuka oleh kalian” cakapnya.

Torehlah tinta emas dalam kehidupan kalian agar kalian bisa memberikan kebanggaan baik bagi pesantren, lembaga mapun keluarga dan diri sendiri.

Pengukuhan oleh Ustadzah Maknunah (Pembina Daltim, Kiri) dan Ustdzah Arifah (Pembina Dalbar, Kanan). (Foto : Zaky/Red)

Prosesi pengukuhan wisudawati dilakukan setelah sambutan direktur LIPS dengan pembacaan SK Wisuda yang dibacakan oleh Ustad Alief Hidayatullah. Dalam prosesi wisuda ini dipimpin oleh Pembina LIPS di dua wilayah puteri. Wilayah Az Zainiyah yang dibina oleh Ustdzah Arifah sedangkan untuk pembina Wisuda Al Hasyimiyah diwakili oleh Ustadzah Maknunah.

Setelah 28 wisudawati dikukuhkan gelarnya, tak lengkap jika tiada penobatan wisudawati terbaik tidak dilakukan dalam pagellaran ini. Surat Keputusan tentang penobatan bintang kelas dimasing masing bahasa sekaligus penobatan wisudawati terbaik tahun ajaran 2016 – 2017 dibacakan oleh Ustad Mathlub.

SK Penobatan Bintang & Wisudawai Terbaik oleh Ustad Mathlub. (Foto : Zaky/Red)

Aula SMP Nurul Jadid menjadi haru ketika Saudari Paqita Putri Mutiara beserta wali menaiki panggung kehormatan. Mereka berdua berpelukan sehingga isak tangispun tak bisa tehindari. Penobatan ini menjadi sebuah hal yang memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik LIPS puteri yang pada malam hati ini juga ikut menyaksikan proses wisuda.

LIPS beberapa tahun terakhir telah membuktikan kesuksesannya dalam mendidik peserta didiknya. Pasalnya sudah banyak alumni LIPS yang berhasil mengarungi benua asia dan eropa. Hal itu dibuktikan dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala SMP Nurul Jadid, Bapak Arofik.

Sambutan Kepala SMP Nurul Jadid.(Foto : Zaky/Red)

“Almuni LIPS sudh tersebar dimana mana baik di dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa hari lalu, saya mendapatkan telpon dari walisiswa yang didalam percakapan saya walisiswa tersebut mengucapkan terimakasih kepada lembaga dan pesantren karena putrinya berhasil mendapatkan Beasiswa penuh Kedokteran di salah satu Universitas Beijing China” katanya.

Tak hanya itu saja, dalam sambutannya Kepala SMP Nurul Jadid menambahkan bahwa sudah banyak Alumni Nurul Jadid yang telah merasakan dunia yang berbeda.

“Banyak alumni kita yang sudah berada di luar negeri sana. Contoh lainnya, Alumni LIPS serta PP. Nurul Jadid yang mendapatkan beasiswa full di Universitas California Los Angles USA. Ada juga yang di Australi, apalagi di daerah timur tengah, Alumni Nurul Jadid sudah banyak berada di Universitas Umul Quro’ dan beberapa universitasi Timur Tengah lainnya. Ini membuktikan bahwa Nurul Jadid telah menciptakan beberapa alumni yang sukses dalam jenjang pendidikannya dengan sistem yang seperti sekarang. mudah mudahan kedepan pesertaq didik LIPS sekaligus santri Nurul Jadid mampu mengharumkan nama lembaga dikancah internasional” ujarnya dalam memotivasi para wisudawati dan peserta didik LIPS untuk terus belajar dan tak berhenti untuk menempuh karirnya dalam pendidikan.

Akhir dalam sambutannya, Kepala SMP Nurul Jadid ini berpesan bahwa kalian harus menjaga akhlak untuk menjaga keluhuran akhlak yang telah kalian tempa di Pesantren ini. Karena kalian adalah penerus perjuangan para kiai dan guru guru kita. (Q2/Red)

Bintang Kelas Bahsa Arab :

Juara 1 : Suadari Fatimatul Husna, nilai rata rata 89

Juara 2 : SaudariSilviyah Maslahatil, nilai rata rata 87

Juara 3 : Saudari Fatimatus Zahro, nilai rata rata 83

Bintang Kelas Bahsa Inggris :

Juara 1 : Suadari Sinta Nur Faedatur Rohmah, nilai rata rata 90

Juara 2 : Saudari Ana Maghfirotul Akmalia, nilai rata 85

Juara 3 : Saudari Nanik Nor Laila, nilai rata rata 82

Wisudawati Terbaik : Saudari Paqita Putri Mutiara, nilai rata rata 95.

Bintang Pelajar Bahasa Arab. (Foto : Zaky/Red)

Bintang Pelajar Bahasa Inggris. (Foto : Zaky/Red)

Wisudawati Terbaik, Saudari Paqita Putri Mutiara Bersama Wali. (Foto : Zaky/Red)

13 Wisudawan LIPS Diwisuda Malam Ini

nuruljadid.net – Menorehkan kenangan terakhir di jenjang pendidikan kelas akhir merupakan sebuah hal yang ingin dilakukan oleh semua peserta didik kelas akhir. Torehan sejarah yang baik agar senantiasa dikenang oleh adik adik kelas mereka.

Hal itu terjadi malam hari ini (16/05), Aula SMP Nurul Jadid menjadi saksi tertorehnya sejarah atas apa yang mereka lakukan selama kurang lebih 3 tahun lamanya. Lembaga Intensif Program of SMP Nurul Jadid (LIPS) merupakan sebuah lembaga bahasa yang berada dibawah naungan SMP Nurul Jadid yang terfokus dalam 2 bahasa (Bahasa Arab dan Inggris). LIPS yang fokus kepada pendalaman bahasa asing (Arab dan Inggris) melaksanakan Wisuda Purna Peserta Didik Kelas Akhir. Wisuda ini merupakan wisuda yang digelar selama 4 tahun berturut turut dimana sebelumnya LIPS hanya mengadakan lepas pisah dengan sederhana mungkin. Malam ini (16/05) sebanyak 13 orang wisuda dikukuhkan dengan jumlah masing masing 8 wisudawan untuk peserta didik Arab dan 5 wisudawan untuk peserta didik Inggris.

Sebelum mereka mencapai buah dari kesuksesan yang mereka rasakan pada malam ini (16/05), mereka telah melaksanakan beberapa perjalanan panjang dalam karir mereka sebagai peserta didik LIPS terutama pada saat mereka berada ditingkatan yang teratas, pasalnya mereka harus bisa mencapai target yang telah ditetapkan oleh Lembaga.

“Sebelum mereka mencapai kesuksesan ini (wisuda), mereka telah melewati beberapa rentetan kegiatan lembaga. Khsusnya penguasaan skill dibidang “komunikasi / speaking” dan “tata bahasa / grammar”. Adapun standard minimal kelulusan mereka disetiap skill adalah minimal mencapai nilai 75” kata Mathlub selaku tenaga pengajar di LIPS.

“Untuk dibidang “komunikasi / speaking” mereka harus bisa pidato, bercerita, debat, dll. Untuk bidang “tata bahasa / grammar” mereka harus bisa menguasai KTI (Karya Tulis Ilmiah), terjemah dll” tambah mathlub ketika diwawancarai oleh anggota pers.

Kesuksesan peserta didik LIPA (Arab dan Inggris) juga disampaikan oleh Direktur LIPS, Abdul Gofur yang dalam sambutannya mmeberikan sebuah pujian kepada seluruh peserta didik yang diwisuda malam hari ini (16/05).

“Alhamdulillah, ke 13 wisudawan tahun ini telah berhasil melampuai target yang telah lembaga tentukan. Rata rata mereka mendapatkan nilai diatas 80 dimasing masing bidang. Ini merupakan sebuah prestasi yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun pada tahun ini peserta wisudanya hanya 13 orang” tuturnya pada saat memberikan sambutan.

“Lebih baik sedikit tapi berkualitas daripada banyak tapi tidak berkualitas” tambahnya.

Sambutan Direktur LIPS, Ust. Abdul Ghofur, S.Sy., M.Pd.I. (Foto : Zaky/Red)

Hal itu menandakan bahwa Direktur LIPS lebih mempertimbangkan kualitas dibandingkan kuantitas. Dan dalam sambutannya, tak lupa dia memberikan beberapa nasihat kepada 13 wisudawan untuk terus menggali potensi diri diberbagai skill kebahasaan.

LIPS telah mengasilkan output (alumni) yang dapat membanggakan Lembaga dan Pesantren dibidang kebahasaan. Hal itu dibuktikan dengan torehan prestasi beberapa alumni LIPS yang sudah berada di luar pesantren.

“Beberapa alumni kita sudah banyak memberikan prestasi yang membanggakan bagi lembaganya baik lembaga yang saat ini mereka pilih maupun bagi LIPS dan Pesantren” tutur Direktur LIPS.

Motivasi untuk terus mempelajari dan mengembangkan potensi diri dalam segi kebahasaan juga disampaikan oleh Wakil Kepala SMP Nurul Jadid, Bapak Surono Sahri. Beliau menyampaikan bahwa ilmu yang didapatkan masih sangat sedikit, sehingga kalian harus terus belajar dan mengembangkan skill untuk menambah ilmu yang telah kalian dapatkan sekarang.

“Ilmu yang sekarang kalian dapatkan masih sedikit. Banyak sekali ilmu kebahasaan (Arab dan Inggris) yang harus kalian kuasai” tambahnya.

Sambutan Wakil Kepala SMP Nurul Jadid, Bapak Surono Sahri. (Foto : Zaky/Red)

Wakil Kepala SMP Nurul Jadid juga menyampaikan bahwa ke 13 wisudawan ini merupakan orang yang hebat, karena mereka merangkap beberapa jabatan sekaligus, selain sebagai santri dan siswa mereka juga menjadi peserta didik LIPS dengan berbagai tugas yang berbeda.

“Ini merupakan hal yang luar biasa, dimana di usia mereka sekarang, mereka sudah dapat me manage waktu dengan baik dengan melaksanakan beberapa tugas. Sebagai santri mereka memiliki kepadatan tugas untuk mendalami keagamaan, sebagai siswa SMP Nurul Jadid mereka juga mendapatkan tugas sebagai siswa. Ditambah lagi dengan tugas tugas yang diberikan oleh LIPS seperti menghafalkan kosa kata disetiap malamnya” tambahnya.

Tak hanya itu, dalam kegiatan ini LIPS juga menobatkan wisudawan terbaik disetiap bahasa baik Arab dan Inggris. Wisuda terbaik Inggris diberikan kepada Saudara Fajril Irfan sedangkan Arab diberikan kepada Saudara Ahmad Ronal Anggoro. (Q2/Red)

Saudara Ahmad Ronal Anggoro. Wisuda Terbaik Arab. (Foto : Zaky)

Saudara Fajril Irfan. Wisuda Terbaik Inggris. (Foto : Zaky)

Hari ini, 258 Peserta Didik Kelas Akhir MTs Nurul Jadid Diwisuda

nuruljadid.net – Hari ini (15/05) kembali menjadi hari yang bersejarah bagi siswa dan siswi kelas IX MTs Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Hari ini mereka dikukuhkan dan dinobatkan sebagai wisudawan dan wisudawati serta almuni dari MTs Nurul Jadid.

Kegiatan wisuda ini berlangsung dengan meriah. Sorak sorai peserta didik kelas VII dan VIII menggerumuhkan aula MTs Nurul Jadid. Mereka yang turut serta menyaksikan prosesi wisuda ini sangat antusias untuk menyemarakkannya. Ini merupakan sebuah kegiatan akhir yang diikuti oleh peserta didik kelas akhir dan juga merupakan ajang perpisahan mereka dengan adik adik kelas mereka. 3 tahun lamanya dalam menuntut ilmu memberikan beberapa kesan dan pesan. Hal itu dirasakan oleh beberapa peserta wisuda yang telah dikukuhkan siang hari ini.

“Sudah 3 tahun lamanya kita belajar dan menempuh pendidikan disini. Nggak terasa, seperti baru kemarin kita masuk di MTs Nurul Jadid, hari ini kita akan berpisah dengan sekolah” ujar salah satu peserta wisuda kepada temannya dengan penuh rasa gembira bercampur sedih.

Prosesi yang dilangsungkan setelah pembacaan Ayat Suci Al Qur’an berlangsung dengan khidmat. Masukknya Kepala MTs Nurul Jadid, Bapak Thohiruddin dan Wakil Kepala, Bapak Masduqi mengawali prosesi wisuda ini. Sebanyak 258 peserta didik yang terbagi 102 wisudawan dan 156 wisudawati dikkukuhkan oleh Kepala Madrasah didampingi oleh Wakil Kepala Madrasah.

Dilanjutkan dengan pembacaan ikrar wisudawati yang dipimpin oleh Ustadzah Muhassonah yang didalamnya berisikan tentang kesanggupan untuk mengamalkan ilmu kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun serta sanggup untuk menjaga almamater Pesantren dan Madrasah.

Prosesi Wisudah dan Pengukuhan Peserta Didik Kelas Akhir MTs Nurul Jadid. (Foto : Zaky/Red)

Sambutan kepala sekolah menghadirkan sebuah pesan dan kesan bagi peserta didik kelas akhir. Dalam kesempatannya, Bapak Tohiruddin mengucapkan selamat dan sukses bagi peserta didik kelas akhir. Dan wisuda tahun ini akan menjadi acara yang akan berkelanjutan di tahun tahun mendatang. Wisuda ini adalah wisuda perdana MTs Nurul Jadid yang baru dilaksanakan pada tahun ajaran ini. Pasalnya dari tahun tahun sebelumnya MTs Nurul Jadid hanya menggelar ceremonial lepas pisah dengan sederhana mungkin. Dan tujuan digelarnya pelaksanaan wisuda ini dengan format berbeda adalah untuk memberikan semangat kepada peserta didik lainnya agar mereka (kelas VII dan VIII) termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan kualitas dan potensi diri begitulah kata Bapak Kepala Madrasah pada saat sambutan.

Selain untuk menyemangari peserta didik kelas VII dan VIII, kepala madrasah juga menyampaikan bebrapa pesan dan harapan kepada peserta didik yang telah dikukuhkan siang hari ini.

“Harapan saya kepada peserta didik kelas akhir adalah untuk senantiasa menuntut ilmu sampai ke jenjang yang tinggi. Lanjutkan jenjang pendidikan kalian jangan sampai putus ditengah jalan. Lebih lebih harapan saya adalah kalian bisa melanjutkan jenjang yang lebih tinggi di pesantren ini. Karena di pesantren kita ini sudah memiliki jenjang pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi. Dan beberapa lembaga tingkat menengah sudah berunjuk gigi tentang kualitas pendidikan mereka. Sudah banyak contoh siswa dan alumni lembaga pendidikan dibawah naungan pondok yang sukses berkiprah dikancah nasional maupun internasional” cakap Kepala MTs Nurul Jadid.

Selain itu, Bapak Thohiruddin juga menyampaikan pesan kepada peserta didik kelas akhir yang akan melanjutkan studinya ke lembaga di luar pesantren. Beliau berpesan agar senantiasa menjaga nama almamater pesantren dan madrasah. Karena tiada kata alumni santri. Dan beliau juga berpesan agar ilmu yang telah didapatkan di pesantren maupun madrasah senantiasa diamalkan kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun sesuai dengan ikrar yang telah diucapkan oleh para wisudawati.

Acara ini semakin khidmat dengan rawuhnya Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah (Neng I’ah) untuk memberikan tausiyah yang diperuntukkan bagi peserta didik kelas akhir sebagai bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh peserta didik kelas akhir terutama teruntuk mereka yang melanjutkan studinya diluar pesantren.

“Acara wisuda ini merupakan acara yang terakhir bagi kelas IX yang sebentar lagi akan melanjutkan ke level pendidikan lebih tinggi. Kegiatan ini merupakan akhir dan awal dari segalanya. Akhir dalam jenjang karir kalian ditingkat menengah, dan awal karir bagai kalian yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tuntutlah ilmu setinggi mungkin dimanapun kalian berada. Karena janji Allah akan mengangkat derajat manusia bagi mereka yang senantiasa menuntut ilmu” dawuh beliau.

Dilain sisi, beliau juga mengajak para peserta didik kelas akhir untuk berfikir kedepan tentang kegiatan ini. Apa maksud dan tujuan kegiatan ini dilaksanakan, apakah kegiatan ini hanya sekedar ceremonial saja? Ataukah bentuk rasa syukur kita tentang apa yang telah kalian capai selama 3 tahun terakhir di Madrasah.

“Kegiatan ini selain bertujuan sebagai bentuk tasyakkuran dan pelepasan siswi kelas akhir, sebenernya, tujuan lain dilaksanakannya kegiatan ini adalah memotivasi diri untuk terus melanjutkan studi dan mencari ilmu. Terus update ilmu kalian demi kebaikan kalian dimasa mendatang. Karena semua urusan baik urusan dunia dan akhirat itu pada dasarnya membutuhkan ilmu” dawuh beliau.

Dan pada akhir sambutannya beliau memberikan ciri ciri orang yang berilmu berdasarkan filosifi dari Sunan Kalijogo. Beliau mengatakan bahwa orang yang berilmu akan senantiasa rendah hati dan rendah diri. Orang yang berilmu itu pasti menanamkan jiwa kejujuran dalam kesehariannya. Dan orang yang berilmu itu tidak merasa dirinya sok pintar dan mengetahui segalanya. Orang yang berilmu itu dapat berkata lembut, jujur dan selalu menerima respon dari orang lain. (Q2/Red)

Peserta Wisudawati Kelas Akhir MTs Nurul Jadid. (Foto : Zaky/Red)

 

Silaturrahim SMA Khadijah Surabaya di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sementara itu, bersamaan dengan agenda silaturrahim yang telah dilakukan di Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), SMA Khadijah Surabaya berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pasca berakhirnya pertemuan silaturrahim oleh UIN Sunan Kali Jogo. Pertemuan  yang juga berisikan kunjungan silaturrahim tersebut mendapat sambutan hangat dari pihak tuan rumah SMANJ.

Agenda yang seharusnya dilaksanakan pukul 11.00 WIB terpaksa harus diundur sampai 13.00 WIB disebabkan lamanya pertemuan yang lebih dulu dihadiri oleh SMA Khadijah di SMA 1 Situbondo. Karena waktu sudah siang, setibanya di SMA Nurul Jadid, mereka langsung dihaturkan kepada tempat peristirahatan sekaligus untuk menikmatia sajian makanan yang telah disiapkan.

Pertemuan yang kemudian dilaksanakan sesaat setelah menikmati hidangan, Romobongan civitas akademika SMA Khadijah dihaturkan untuk memasuki lokasi acara yang disediakan. Pertemuan kali ini dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan sambutan awal oleh Kepala SMA Nurul Jadid, Bapak Faizin Syamweil. Dalam sambutannya beliau menyampaikan mohon maaf apabila kondisi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga beliau memambahkan beberapa kalimat dalam sambutannya.

“Kami sangat bahagia sekali dengan kehadiran SMA Khadijah di SMA Nurul Jadid karena kami kedatangan tamu yang memiliki prestasi akademik yang tinggi dan namanya sudah tak asing lagi dibeberapa kalangan. Semestinya kamilah yang harus berkunjung terlebih dahulu ke SMA Khadijah sebab banyak ilmu yang akan kami dapatkan disana” ujar Kepala SMA Nurul Jadid.

Tak luput dari pemaparan beliau, beliau sedikit menyampaikan latar belakang berdirinya SMA Nurul Jadid dengan singkat dan jelas. Dan juga beliau menyampaikan perkembangan sekolah sekaligus tenaga pendidik dan kependidikan termasuk jumlah siswa/i saat ini.

Setelah sambutan kepala SMA Nurul Jadid, giliran sambutan perwakilan dari SMA Khadijah yang akan memberikan sambutan. Sambutan dalam hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Khadijah. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan sedikit sejarah berdirinya SMA Khadijah dan termasuk jumlah siswa/i dan tenaga pendidik dan kependidikan saat ini. Inti dari sambutan yang diberikan oleh kepala SMA Khadijah adalah ingin sharing bersama dengan beberapa guru sekolah. Karena beliau rasa SMA Nurul Jadid berkembang secara pesat dan memiliki presatasi yang gemilang.

“Kami ingin melakukan dialog bersama terkait dengan sistem pendidikan dan pengajaran di SMA Nurul Jadid. Harapan kami adalah kami mendapatkan tambahan ilmu dari sekolah yang berkembang pesat dan memiliki prestasi yang gemilang ini. Semoga kami dapat menimplementasikannya di sekolah kami” ujar kepala SMA Khadijah menutup sambutannya.

Setelah sambutan dari masing masing kedua belah pihak, sharing bersama yang dikkordinir oleh Bagian Kurikulum SMA Nurul Jadid, Bapak Didik P. Wicaksono. Durasi kegiatan sharing bersama adalah 90 menit. Tepat padak pukul 15.20 WIB acara silaturrahim selesai dan diakhiri dengan foto bersama. (Q2&Daniel/Red)

UIN Sunan Kalijogo (UIN SuKa) Yogyakarta di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net –  Untuk pertama kali sejak dijabatnya rektor oleh KH. Abdul Wahid M. Ag., Institut Agama Nurul Jadid (IAINJ) menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jogo (UIN SUKA) Yogyakarta. Kunjungan yang dihadiri rombongan mashasiswa UIN SUKA,  sejumlah kisaran kurang lebih 40 mahasiswa beserta beberapa civitas akademika. Acara yang diselenggarakan pada (18/04/2017) itu dikemas dengan kegiatan silaturrahim mahasiswa program beasiswa santri  (PBSB) ilmu al-quran dan tafsir.

Diawali dengan sambutan-sambutan dari pelbagai pihak yang hadir. Pertemuan tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WIB- selesai.  Dilaksanakan di ruang Pascasarjana lantai dasar gedung IAINJ bagian barat.

Beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan dalam kegiatan silaturrahim tersebut yang menjadi titik utama adalah dialog antara pihak Institut dengan beberapa civitas akademika dari UIN SUKA. Dari dialog itu diharapkan akan ada sebuah kerjasama dan hubungan yang lebih baik antara kedua pihak yang terkait. “Semoga dengan adanya kunjungan silatur rahim ini saya harap ada sebuah kerjama yang terjalin,” papar KH. Abdul Hamid rektor IAINJ dalam sambutanya.

Selain itu,  apa yang diharapkan beliau senada dengan harapan yang disampaikan oleh Dr. H. Mustaqim selaku lektor kepala UIN SUKA, bahwa kerjasama yang dijalin adalah hubungan timbal balik. “Setidaknya dari pertemuan ini terjalin sebuah konsep kolaboratif,” tuturnya.

Kemudian,  selain silaturrahim kunjungan yang dilakukan adalah sekaligus selayang pandang kepada siswa-siswi Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) yang mengikuti program beasiswa santri PBSB. “santri yang mengikuti program beasiswa santri ini haruslah benar-benar mempunyai komitmen untuk menyukseskan program ini.  Kalau ada yang balelo ya tinggal laporkan aja ke pesantrenya, ” imbuhnya.

“Saya sampaikan banyak terima kasih dan mohon maaf bila dalam penyambutan acara yang berlangsung ini banyak kekurangan dan hal yang tidak brekanan di hati para saudara-saudara sekalian, ” ucap KH. Hamid mengakhiri pertemuan tersebut. (Daniel/Red)