UNUJA Terima Kunjungan dan Benchmarking IAI An-Nawawi Jawa Tengah
nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo menerima kunjungan dan benchmarking Institut Agama Islam An-Nawawi (IAIAN) Purworejo Jawa Tengah di Aula Utama Pesantren, Senin (30/01). Disamping berbagi wawasan, kunjungan ini juga bertujuan untuk membangun jaringan kerjasama.
Hadir bersama pimpinan IAIAN Purworejo, sebanyak 99 orang mahasiswa dari program studi Hukum Ekonomi Syariah dan Manajemen Pendidikan Islam. Kedatangannya disambut hangat oleh civitas akademika UNUJA.
Wakil Rektor III Institut Agama Islam An-Nawawi Bapak Anwar Ma’rufi, M.Ud. mengatakan, tujuan berkunjung salah satunya adalah untuk membangun jaringan kerjasama yang lebih serius antara IAIAN dan UNUJA, karena keduanya merupakan Perguruan Tinggi (PT) berbasis pesantren, dengan harapan bisa menjadi role model bagi PT di Indonesia.
“Ini adalah hal yang didamba-dambakan sejak dulu oleh kami, memang kami lebih tua dari pesantren, namun masalah pengembangan Perguruan Tinggi kami jauh tertinggal,” ungkapnya.
(Wakil Rektor III Institut Agama Islam An-Nawawi Bapak Anwar Ma’rufi, M.Ud. tengah memberikan sambutan di depan seluruh civitas akademika)
Menyambut dan mengawali pengenalan tentang UNUJA, Wakil Rektor I Bapak Hambali, M.Pd. melalui sesi sambutannya menceritakan selayang pandang berdirinya kampus berkeadaban Universitas Nurul Jadid yang kini kerap dipanggil dengan nama singkatan UNUJA. Dengan singkat dan jelas, beliau menceritakan dari sejak awal berdirinya pesantren, Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid (STT), sampai penggabungan tiga PT menjadi Universitas Nurul Jadid.
“Pada tanggal 29 Oktober 2017 dibawah komando Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, alhamdulillah kita berhasil menyatukan 3 Perguruan Tinggi menjadi Universitas Nurul Jadid dalam kurun waktu tiga bulan”, jelas beliau.
Lebih lanjut, Bapak Hambali meminta untuk diadakan sesi diskusi atau dialog bersama di akhir acara, agar keduanya dapat maksimal memberi ataupun menerima wawasan dan pengalaman dalam hal mengembangkan Perguruan Tinggi berbasis pesantren.
Acara diskusi berlangsung di dua tempat berbeda, mahasiswa tetap di aula utama, dan pimpinan di ruang rapat pesantren. Sebelumnya, dilangsungkan pemberian cenderamata oleh kedua belah pihak dan acara ditutup dengan doa oleh Direktur Pacsa Sarjana UNUJA Bapak Dr. H. Hasan Baharun, M.Pd.
(Humas Infokom)