Pos

Sigap Hadapi Transformasi Digital, Kopontren Nurul Jadid Mandiri Tandatangani MoU dengan PT. Trans Indonesia Superkoridor

nuruljadid.net – Koperasi Pondok Pesantren Nurul Jadid Mandiri menjalin kerjasama dengan PT. Trans Indonesia Superkoridor melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Sabtu (28/05) pagi. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat pesantren.

Jalinan kerjasama ini bertujuan untuk pengembangan bisnis pesantren di bidang tekonologi, khususnya Internet Service Provider (ISP) yang harapannya dapat memberikan manfaat dan dampak positif kepada individu warga pesantren lebih-lebih masyarakat sekitar.

(Diskusi bersama antara pihak Kopontren Nurul Jadid dengan PT. Trans Indonesia Superkoridor di ruang rapat pesantren)

Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Kepala Inkubasi Bisnis (INBIS) Nurul Jadid sekaligus menjabat sebagai Kepala Kopontren Nurul Jadid Mandiri H. Thohirudun, M.Pd. dan Kepala Operasional PT. TIS Bapak Ali.

Turut hadir pada acara tersebut, Bendahara Pesantren K. Ahmad Zaki, Kabag. Humpro. Dr. Syamsuri Hasan, M.HI., Kabag. Data dan IT Alfian Wahidianto, Kabid. Usaha Ahmad Agus Fannani dan ditemani oleh beberapa pengurus pesantren lainnya.

(Kepala INBIS sekaligus kepala Kopontren Nurul Jadid Mandiri H. Thahiruddin, M.Pd saat menyampaikan sambutan di hadapan pihak PT. Trans Indonesia Superkoridor)

Melalui sambutannya, H. Thohiruddin menyampaikan bahwa MoU yang dilakukan bukan hanya kerja sama antara Kopontren dan PT.TIS, namun dalam konteks ini Kopontren sebagai satker yang memiliki legalitas dalam bidang usaha mewakili pesantren untuk melakukan kerja sama dengan PT.TIS.

“Kami sudah cukup lama berjalan di bidang bisnis, namun baru kali ini kami bergerak dalam bidang penyaluran internet, mudah-mudahan kedepan ini dapat mengembangkan usaha pesantren untuk kepentingan internal dan operasional pesantren,” jelas Bapak Thohir.

Lebih lanjut bapak Thohir menambahkan, karena melihat banyaknya kompetitor yang mulai masuk ke daerah sekitar pesantren sehingga terdapat berbagai macam pilihan penyedia layanan internet di tengah masyarakat, sehingga pihak pesantren meminta PT. TIS untuk lebih mengoptimalkan layanan dan kualitas yang mereka berikan kepada konsumen.

(Kepala operasional PT. Trans Indonesia Superkoridor Bapak Ali ketika memberikan sambutan pada pertemuan untuk Nota Kesepahaman (Mou) dengan pihak Nurul Jadid)

Merespon tanggapan itu, Kepala Operasional PT. TIS Bapak Ali mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Ini merupakan kerjasama pertama kami dengan pesantren. Setelah melakukan survey yang cukup lama, kami menemukan potensi dan sumber daya yang baik untuk diberdayakan, selain itu kami melihat perkembangan bisnis pesantren cukup kuat, sehingga ini menjadi kesempatan kami kedepannya untuk mengadakan kerjasama praktik dengan mahasiswa di pesantren ini,” pungkas Bapak Ali.

(Proses penyerahan berkas Nota Kesepahaman (MoU) antara PT. Trans Indonesia Superkoridor dengan Kopontren Nurul Jadid Mandiri)

Usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU), acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan diskusi santai.

“Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan penyelesaian yang menguntungkan dan memuaskan semua pihak (win-win solution),” tutup Pak Thohir.

 

(Humas Infokom)

eNJe Mart 2 Membuka Layanan Bayar Pajak untuk Santri dan Masyarakat

nuruljadid.net – Mulai saat ini eNJe Mart 2 yang terletak di utara Pos Utama Pesantren telah membuka layanan Bayar Pajak untuk santri, pengurus, dan masyarakat umum. Beberapa contoh diantaranya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Listrik, BPJS dan lain-lain.

Kepala Inkubasi Bisnis (INBIS) Pondok Pesantren Nurul Jadid Bapak H. Thahiruddin, M.Pd menjelaskan bahwa dalam rangka peningkatan layanan pesantren, eNJe Mart membuka layanan Samsat sebagai salah satu produk dari One Pesantren One Product (OPOP).

“untuk meningkatkan layanan pesantren kepada masyarakat, kini eNJe Mart membuka layanan pembayaran pajak yang merupakan produk dari Samsat OPOP Jawa Timur,” ungkapnya saat diwawancarai nuruljadid.net

Dengan hadirnya Samsat di lingkungan Pesantren ini, maka membuktikan bahwa produk pesantren bisa berupa jasa yang akan mempermudah akses para pengurus pesantren dan masyarakat sekitar untuk membayar pajak. Sebelumnya, jika membayar pajak harus keluar jauh, maka dengan hadirnya Samsat OPOP cukup dilakukan di pesantren dan lebih dekat. Dengan ini, pesantren senantiasa dapat berkhidmat memberikan manfaat lebih luas dan beragam.

“Alhamdulillah, hal-hal ini didukung oleh Samsat OPOP, saya rasa makin hari kita akan meluaskan layanan-layanan ini, karena Samsat sudah menggunakan sistem digitalisasi sebagaimana tujuan pengembangan pesantren ke depan yaitu digital services di semua sektor,” sambung Bapak Thahir.

Bapak Thahiruddin menandaskan, kalau dulu bayar pajak kendaraan harus keluar pondok maka sekarang di pondok sudah ada layanan Samsatnya yang bisa dimanfaatkan masyarakat, jamaah pesantren, dan lainnya.

 

(Humas Infokom)