Pos

HUT RI ke-77, Penampilan “Singo Ulung” Bondowoso SMK Nurul Jadid Sedot Perhatian Santri dan Masyarakat

nuruljadid.net – Rabu (17/08) pagi sekitar pukul 09.30 WIB, pasca rangkaian acara inti Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, perhatian santri yang hadir di Lapangan KH. Zaini Mun’im Nurul Jadid dan masyarakat yang menyaksikan dari tepi lapangan tersedot oleh penampilan seni tari “Singo Ulung” khas Bondowoso yang dikonsep apik dengan penampilan puisi dan seni tarung pencak silat.

Sanggar Seni siswa Akses SMK Nurul Jadid Paiton ini sukses menyita perhatian peserta dengan memadukan beberapa tarian dan budaya daerah Indonesia. Lokasi jalur Paskibra yang dijadikan sebagai lokasi tampil kian meriah saat kedua pesilat masuk menampilkan seni tarung, penonton saling bertepuk tangan dan menyorak meriah penampilan tersebut. Terlihat peserta didik MINM yang tengah istirahat usai penampilan sontak langsung berlari ke lapangan ketika penampilan Singo Ulung dimulai dengan iringan musik tradisional khas Bondowoso.

(Sangat seru kedua personil menampilkan seni silat dan diiringi dengan Singo Ulung)

Ketua Sanggar Akses Ahmad Zaidan Salim mengungkapkan bahwa apresiasi baik dan positif yang diberikan oleh Santri terhadap penampilan tim Akses SMK Nurul Jadid merupakan sebuah kebanggaan bagi mereka. Penampilan apik tersebut tak lain adalah buah dari sinergitas dan semangat tim saat melakukan latihan dan berbagai persiapan sebelum tampil di hari H.

Alhamdulillah berkat totalitas teman-teman tim dalam mempersiapkan penampilan Singo Ulung, banyak santri memberikan apresiasi yang luar biasa. Ini adalah event perdana kami untuk tampil di salah satu acara besar pesantren dan dengan ribuan santri sebagai peserta,” ungkap siswa kelas 12 SMK Nurul Jadid itu kepada Tim Nurul Jadid Media.

Meskipun panas matahari mulai menyengat, namun perhatian peserta terhipnotis oleh mahakarya siswa SMK Nurul Jadid ini. Mereka memadukan beberapa seni tarian dan pencaksilat serta budaya nenek moyang, diantaranya; Pencak Silat, Dramatisasi Puisi, Singo Ulung, dan tradisi mistis. Sorot mata tertuju pada penampilan yang disajikan secara spektakuler, terik matahari tidak menyurutkan antusiasme santri dan masyarakat yang hadir di Lapangan.

Pasalnya, Sanggar siswa Akses SMK Nurul Jadid baru saja direvitalisasi pada tahun 2022. Kreativitas dan kesenian santri ini mengangkat warisan seni budaya masyarakat Bondowoso yaitu Singo Ulung sebagai seni signature atau identitas dari sanggar Akses SMKNJ. Pihaknya mengaku bahwa kreasi ini muncul dari salah satu anggota sanggar akses yang juga merupakan pemain Singo Ulung dari daerah asalnya Bondowoso.

(Salah satu personil dramatisasi puisi kibarkan bendera merah putih menutup penampilan Singo Barong)

“Ini merupakan peluang dan kesempatan kami memperkenalkan salah satu kesenian budaya khas Indonesia yang berasal dari Kabupaten Bondowoso kepada para santri melalui event pesantren, karena sebelumnya kami belum pernah menyaksikan penampilan kesenian semacam ini di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dan juga kebetulan teman satu tim kami merupakan pemain Singo Ulung di Bondowoso, jadi kami memaksimalkan potensi tersebut dan mengajarkannya kepada adik kelas.” pungkas Zidan.

 

 

(Humas Infokom)

Persiapan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Menwa UNUJA Mulai Latih Paskibra

nuruljadid.net – Setiap selasa sore, puluhan siswa mulai meramaikan halaman MA Nurul Jadid untuk melaksanakan latihan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Total ada 80 peserta Paskibra yang ikut dalam pelaksanaan latihan. Mereka dipilih dari siswa kelas sepuluh sampai dengan kelas sebelas dari seluruh lembaga tingkat SLTA yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Mereka dilatih sejak 19 Juli lalu dan akan terus berlangsung hingga hari-H.

Latihan perdana ini dipimpin beberapa pelatih dari Resimen Mahasiswa Universitas Nurul Jadid, mereka diantaranya Muhammad Miftahul Ulum dan Alfian Sukri. Latihan diisi dengan materi baris-berbaris dan motivasi.  (Menwa Unuja tengah melatih anggota Paskibra Pondok Pesantren Nurul Jadid di lapangan MANJ)

“Pelatihan pertama ini memang sengaja diisi dengan materi baris-berbaris dasar, karena kami ingin menyamakan persepsi mereka terkait PBB yang kami pakai. Selain itu, kami juga tak lupa untuk memotivasi mereka karena mereka merupakan santri terpilih untuk mengibarkan Bendera Merah Putih pada Upacara Perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia nanti,” jelas Alfian.

Selain itu, melalui pelatihan ini mereka juga diberikan pengetahuan tentang konsep atau alur Paskibra saat upacara nanti yang rencananya akan diadakan di Lapangan Raya HSN atau Tempat Parkir Umum Nurul Jadid selatan kampus UNUJA.

(Anggota Paskibra Pondok Pesantren Nurul Jadid tengah mengikuti kegiatan latihan pengibaran bendera di lapangan MANJ)

“Pada latihan perdana ini kami adakan di halaman MA Nurul Jadid, karena mereka hanya akan disampaikan materi serta praktik gerak jalan dasar dan melatih kekompakan di awal latihan,” ungkap Panitia Penanggung Jawab Paskibra Muhammad Miftahul Ulum kepada Tim Nurul Jadid Media.

Sementara itu, beberapa panitia inti melakukan observasi langsung ke beberapa lokasi yang dijadikan opsi sebagai tempat pelaksanaan Upacara HUT ke-77 Republik Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Beberapa opsi itu diantaranya; Lapangan Ayaman, Lapangan Raya HSN atau Tempat Parkir Umum, dan Halaman Universitas Nurul Jadid.

(Panitia HUT ke-77 Kemerdekaan RI sesaat sedang survey lokasi tempat pelaksanaan Upacara dalam rangka pengibaran bendera di beberapa tempat)

“Survey lokasi ini dilakukan untuk melihat kondisi lapangan, serta sebagai prototipe konsep dan denah pelaksanaan Upacara nantinya,” pungkas ketua pelaksana Ahmad Zainul Khofi.

 

 

(Humas Infokom)