Pos

Tutup Kegiatan Gebyar Lomba, PPIQ Berhasil Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 78

nuruljadid.net – Dalam rangka memeriahkan bulan kemerdekaan RI ke 78 tahun, Asrama Pusat Pendidikan ilmu al-qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar berbagai macam perlombaan dengan tajuk “Gebyar Kemerdekaan”.

Perlombaan tersebut telah dimulai sejak awal bulan Agustus 2023 lalu dengan bertahap dan ditutup pada hari Senin malam (21/08/2023).

Pengurus Asrama PPIQ, Ustaz Rizal selaku pembina Itnasy memaparkan tujuan diadakannya Gebyar Kemerdekaan tersebut.

“Selain memeriahkan bulan kemerdekaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa Nasionalisme dan patriotisme santri melalui lomba-lomba yang digelar,” terangnya kepada tim infokom.

Dengan begitu, ustaz Rizal melanjutkan, harapan kami kegiatan ini mampu memupuk jiwa kompetitif, inovatif, dan solidaritas antar santri PPIQ.

Kegiatan perlombaan dipercayakan kepada organisasi santri PPIQ yang bernama Ittihadun Nasyi’in (Itnasy) untuk menjadi panitia dalam menghandle semua perlombaan. Pada tahun ini, ada 11 macam cabang perlombaan yang dibuat oleh panitia.

Lomba itu terdiri dari Lomba Pidato, Cerdas Cermat, Balap Karung, Stand Up Comedy, Lomba Paku dalam Botol, Tarik Tambang, Lomba Cipta Puisi, makan biskuit, Estafet Tepung, helm keranjang dan tebak tajwid.

“Untuk teknis umum perlombaannya, panitia lomba memberikan pengumuman agar setiap jenis lomba tersebut diikuti oleh peserta didik PPIQ melalui delegasi kamar. Selanjutnya, Panitia akan mengambil juara satu, dua, dan tiga setiap cabang lomba serta Juara Umum yang dalam tahun ini telah diraih oleh kamar B,” terang pembina Itnasy.

 “Kami ucapkan selamat kepada para pemenang lomba, dan jangan menyerah serta selalu mengasah kemampuan diri kepada peserta yang masih belum mendapatkan juara,” pungkasnya.

(Humas Infokom)

Juara I Kreasi Semaphore Festival Kemerdekaan SMK Nurul Jadid Menyita Perhatian Peserta Upacara

nuruljadid.net – Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo, memukau semua orang dengan kreasi semaphore yang menakjubkan dalam upacara bendera penurunan Kamis sore (17/08/2023). Tim semaphore sekolah ini berhasil meraih Juara I dalam kompetisi kreasi semaphore pada Festival Kemerdekaan dan peringatan hari pramuka nasional yang diadakan oleh Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-78.

Kreasi semaphore SMK Nurul Jadid kali ini menjadi sorotan utama dalam upacara bendera di lapangan Ayaman sore itu. Semaphore merupakan sistem komunikasi dengan menggunakan gerakan bendera atau lengan yang memiliki arti dan makna tertentu. Tim kreasi semaphore SMK Nurul Jadid berhasil menggambarkan kreasi seni, semangat kreativitas, dan berbagai simbol nasional dengan sempurna.

Penampilan tim Pramuka SMK Nurul Jadid saat lomba kreasi Semaphore dalam Festival Kemerdekaan dan Hari Pramuka Nasional

Bapak Moh. Arief Hariyanto, Kepala SMK Nurul Jadid, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tim kreasi semaphore sekolah. “Kami sangat gembira melihat kerja keras dan dedikasi para siswa dalam menampilkan kreasi semaphore yang luar biasa ini,” pungkas Bapak Arief.

Tim semaphore SMK Nurul Jadid telah berlatih dengan tekun dan penuh semangat untuk menghadapi kompetisi tahunan ini. Mereka tidak hanya fokus pada gerakan fisik semata, tetapi juga menggali makna dari setiap gerakan yang mereka lakukan untuk memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat dirasakan oleh penonton.

Keberhasilan mereka dalam kompetisi ini adalah hasil dari kerjasama tim yang solid, bimbingan dari pelatih pramuka dan didampingi secara intensif oleh pembina Orsiswa ustazah Maziyyatus Sholehah, serta semangat juang yang tinggi. Dengan meraih Juara I, SMK Nurul Jadid berhasil memperoleh pengakuan atas prestasi mereka dalam mempersembahkan kreasi semaphore yang memukau pada momen penting bagi negara ini.

Tim Pramuka SMK Nurul Jadid berpose usai mengikuti lomba kreasi Semaphore dalam Festival Kemerdekaan dan Hari Pramuka Nasional

Acara penyerahan penghargaan kepada tim semaphore SMK Nurul Jadid dilakukan oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid putri. Mereka diberikan piagam penghargaan dan piala sebagai tanda apresiasi atas kontribusi mereka dalam memeriahkan peringatan kemerdekaan. Tidak hanya semaphore, terdapat beberapa lomba lainnya seperti short movie yang dimenangkan oleh Juara 1 SMA Nurul Jadid dan Juara 2 MAN 1 Probolinggo sedangkan juara Bazar Festival Kemerdekaan Indonesia diraih oleh MAN 1 Probolinggo.

Prestasi gemilang ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga bagi mereka yang terlibat dalam perlombaan ini. Kreasi semaphore yang luar biasa ini menjadi bukti nyata bahwa semangat patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air masih sangat hidup di kalangan generasi muda.

 

 

(Humas Infokom)

PBDNJ Turunkan Pesilat Santri MI dan MTs, Tampil Spektakuler dalam Upacara HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Perguruan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, mengutus 2 pesilat siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Mun’im dan 2 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nurul Jadid tampil spektakuler dalam upacara bendera di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid (17/08/2023). Para santri ini menampilkan atraksi Pencak Silat yang menggambarkan semangat kebangsaan dan keberagaman Indonesia.

Pagi yang sangat cerah itu usai upacara seremonial, Lapangan Raya Nurul Jadid berubah menjadi panggung megah di mana ribuan santri berkumpul untuk mengikuti pengibaran sang Merah Putih dalam rangka perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia. Suasana semarak semakin lengkap dengan penampilan menakjubkan dari para santri yang memiliki keahlian khusus dalam seni bela diri Pencak Silat.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Atraksi Pencak Silat yang dibawakan oleh para santri ini tidak hanya memukau mata, tetapi juga memancarkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI. Beralaskan tanah berbatu, mereka pantang menyerah, menahan sakit untuk menuntaskan penampilannya. Dalam setiap gerakan mereka, terlihat betapa mereka telah mempersiapkan dengan sangat baik. Berbagai jurus dan Teknik beladiri dieksekusi dengan rapih dan apik, menunjukkan kegandrungan mereka akan warisan nenek moyang Indonesia.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Pelatih Ahmad Ibnu Akil menyatakan, “Partisipasi para pesilat santri PBDNJ dalam upacara HUT ke-78 RI ini adalah wujud nyata dari pembelajaran tentang cinta tanah air dan nilai-nilai kebangsaan yang kami tanamkan sejak dini. Kami sangat bangga melihat mereka tampil dengan begitu penuh semangat dan profesionalisme.” ujar Akil kepada Nurul Jadid Media.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Tidak hanya para santri, para guru dan orangtua juga merasa sangat terharu dengan penampilan tersebut. Ustaz Hendrik Firmanto, salah seorang guru di MTs Nurul Jadid, mengungkapkan, “banyak siswa MTSNJ yang berlatih dan bergabung dengan PBDNJ, setahu kami mereka mempersiapkan atraksi Pencak Silat ini dengan tekun. Alhasil, mereka berhasil menjadikan momen ini sebagai peluang untuk menunjukkan kepada masyarakat betapa besar rasa cinta mereka terhadap tanah air dengan melestarikan warisan budaya nenek moyang.” terangnya.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Penampilan atraktif ini dengan seni silat, teknik tarung bahkan hingga permainan alat dan senjata tajam yang sangat lihai memberikan nuansa khusus pada perayaan HUT ke-78 RI, mengingatkan semua orang tentang pentingnya menjaga kebhinekaan dan merayakan persatuan di tengah perbedaan. Para pesilat PBDNJ telah membuktikan bahwa semangat kebangsaan dapat dinyatakan melalui berbagai bentuk seni, termasuk Pencak Silat.

 

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ

 

(Humas Infokom)

Korps Drum Band MI Nurul Mun’im Berhasil Menghipnotis, Turut Meriahkan Perayaan HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang meriah, Korps Drum Band MI Nurul Mun’im berhasil mencuri perhatian dan menghipnotis para penonton yang hadir di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Dengan penampilan yang spektakuler dan penuh semangat, mereka sukses memeriahkan acara perayaan dengan musik dan gerakan yang memukau.

Korps Drum Band MI Nurul Mun’im, sebuah kelompok musik dari Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im dibawah kepemimpinan Kiai Ahmad Barizi, merupakan gabungan siswa-siswi kelas 5 dan 6 dengan rentang umur 11 sampai dengan 12 tahun. Meskipun demikian, mereka mampu memberikan yang terbaik, tampil maksimal sejak pra acara hingga upacara berkahir.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Diketahui sang pelatih bapak Misdur Hasan telah melatih dengan keras untuk menyajikan penampilan yang tak terlupakan pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78. Dalam penampilan mereka yang spektakuler, mereka menggabungkan harmoni musik drum dan instrumen lainnya dengan gerakan koreografi yang serasi.

“Kami sangat bangga dan bersemangat untuk dapat ikut berkontribusi dalam merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-78. Melalui musik dan gerakan, kami ingin menyampaikan semangat nasionalisme dan kecintaan kami pada tanah air,” kata bapak Hasan, sang pelatih Korps Drum Band MI Nurul Mun’im.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Penampilan mereka di hadapan seluruh peserta dan undangan upacara menggambarkan semangat perjuangan bangsa Indonesia, yakni perjuangan melawan rasa lelah hingga menguatkan mental untuk tampil maksimal. Dengan kostum yang berwarna-warni dan akurat, mereka berhasil menghidupkan suasana momen kemerdekaan yang bersejarah itu.

“Korps Drum Band MI Nurul Mun’im benar-benar menghibur kami semua dan mengingatkan kami akan pentingnya persatuan dan semangat gotong-royong dalam membangun negara ini,” tutur sekretaris pesantren H. Tahiruddin, di baris undangan VVIP hadir dalam acara tersebut.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Tak hanya sukses meriahkan perayaan HUT ke-78 RI, penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im juga mendapatkan pujian dan tepuk tangan meriah dari para tamu undangan dan penonton yang hadir. Keahlian mereka dalam memainkan instrumen serta koordinasi gerakan yang apik berhasil menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi semua yang menyaksikan.

Dengan semangat dan dedikasi mereka, Korps Drum Band MI Nurul Mun’im memberikan kontribusi berharga dalam memeriahkan perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-78. “Penampilan mereka tidak hanya menunjukkan bakat dan kreativitas anak-anak muda, tetapi juga menjadi simbol semangat nasionalisme dan cinta tanah air,” ungkap Wakasis MI Nurul Mun’im bapak Umar Falas.

 

 

(Humas Infokom)

Paskibraka Nurul Jadid Tampil Memukau, Sukses Kibarkan Merah Putih dalam Perayaan HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Paiton, (17/08/2023) Dalam perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia yang berlangsung meriah, semangat nasionalisme dan patriotisme terpancar dengan gemilang saat Paskibraka Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dari berbagai daerah di Nusantara sukses mengibarkan Sang Merah Putih di tengah sorak sorai santri dan tamu undangan yang hadir. Upacara bendera yang penuh makna ini berlangsung dengan khidmat di lapangan raya pesantren.

Paskibraka Santri, yang terdiri dari para siswa dan mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan formal, telah menjalani persiapan matang selama beberapa minggu sebelum acara inti berlangsung. Mereka telah melatih kedisiplinan, keterampilan marching, serta memperdalam pengetahuan tentang baris-berbaris dan nilai-nilai pancasila, semuanya dalam rangka mempersiapkan diri menjadi bagian penting perayaan HUT ke-78 RI.

Pasukan Paskibraka 17 pengawal dalam pengibaran sang merah putih nampak standby sebelum acara pengibaran

Pada pagi yang cerah itu, di lapangan terbuka dihiasi hijaunya hamparan sawah dan sinar Mentari pagi, para Paskibraka Santri tampil dengan pakaian seragam yang rapi dan atribut nasional. Dengan langkah kaki yang tegap, mereka berbaris dengan penuh keyakinan untuk mengibarkan Sang Merah Putih dengan keanggunan dan kegembiraan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Acara ini tidak hanya menjadi simbol perjuangan dan kerja keras para santri, tetapi juga melambangkan semangat persatuan dan kesatuan dalam keragaman Indonesia. Para santri dari berbagai latar belakang ras, etnis, budaya, dan bahasa berkumpul dengan satu tujuan yang sama: memperingati dan merayakan kemerdekaan Indonesia.

Pasukan Paskibraka pengawal 45 saat pengibaran sang merah putih di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Dalam waktu yang bersamaan usai upacara bendera, Kasubbag Humas Infokom Mujiburrohman menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat dan dedikasi para Paskibraka Santri. Ia menyatakan, “Partisipasi dan kesuksesan Paskibraka Santri dalam memperingati HUT ke-78 RI adalah bukti nyata bahwa semangat nasionalisme dan kebangsaan terus berkobar di kalangan generasi muda kita. Mereka adalah harapan dan masa depan bangsa ini.”

Melalui semangat Paskibraka Santri yang gemilang dalam mengibarkan Sang Merah Putih, semakin terangkatlah kebanggaan dan cinta tanah air di dalam jiwa setiap warga pesantren. Perayaan HUT ke-78 RI menjadi momentum berharga untuk merayakan warisan sejarah kita sambil memandang masa depan yang penuh harapan sebagaimana amanat dari pendiri Kiai Haji Zaini Mun’im.

Link video upacara : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ&t=3194s

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Rayakan Upacara Peringatan HUT Ke-78 RI ala Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Kamis pagi merayakan dengan penuh semangat dan meriah upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-78 (17/08/2023). Upacara yang mengusung tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju” tersebut dihadiri oleh seluruh santri, guru, dan warga pesantren, serta beberapa tamu undangan spesial dari tokoh daerah setempat.

Dalam suasana khidmat, upacara dimulai pada pukul 08.00 pagi di lapangan utama pesantren. Para santri yang mengenakan pakaian seragam nasional dengan semangat yang tinggi berkumpul di lapangan dengan pengawalan tim Kamtib pesantren untuk menyaksikan bendera Merah Putih berkibar dengan indah di tengah-tengah lapangan.

Gus Salahuddin Wahid sebagai Inspektur Upacara saat memimpin pembacaan teks Pancasila

Inspektur upacara Gus Salahuddin Wahid hadir menggantikan kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid yang berhalangan hadir. Beberapa tamu undangan VVIP juga ikut memeriahkan hajat tahunan negara tersebut, diantaranya Kepala Biro Pendidikan Kiai Moh. Imdad Rabbani, Kepala BKOSS KH. Makki Maimun Wafi, Sekretaris Pesantren H. Tahiruddin dan beberapa tamu dari unsur pimpinan pesantren juga Unuja.

Pagi itu, suasana lapangan upacara seketika meriah dengan hadirnya penampilan apik dari tim drum band Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM) dengan 70 personil dibawah kepemimpinan Kiai Ahmad Barizi dan dilatih oleh ustaz Misdur Hasan. Personil drum band MINM diketahui terdiri dari siswa-siswi kelas V dan VI yang telah dilatih intensif oleh pembina khusus untuk tampil pada acara puncak HUT RI ke-78.

Salah satu momen puncak dari upacara ini adalah pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh santri terbaik dari berbagai tingkatan. Dengan langkah tegap dan khidmat, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) Nurul Jadid dengan formasi dua arah berhasil mencuri perhatian tamu undangan dan peserta upacara. Mereka terdiri dari tim pengibar inti dan tim pengawal 17 dan 45.

Pasukan Inti Pengibar Bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Utama Pondok Pesantren Nurul Jadid

Tim pengibar bendera berjumlah 9 orang yang dipimpin oleh Zainul Hasan anggota resimen mahasiswa (menwa) Universitas Nurul Jadid tersebut, membantu suksesnya pengibaran bendera merah putih ke puncak tiang sembari diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para santri dan peserta upacara lainnya tampak dengan khusyuk menyanyikan lagu kebangsaan sambil memberikan penghormatan kepada sang merah putih yang berkibar gagah di langit biru bumi Cahaya baru.

Selain itu, upacara peringatan HUT RI ke-78 ini juga diisi dengan beberapa penampilan diantaranya, drum band MINM yang membawakan tiga lagu, Maju Tak Gentar, Yalal Wathon dan Hymne Nurul Jadid, Perguruan Bela Diri Nurul Jadid juga tak mau kalah dengan menampilkan seni silat dan seni bela diri (tarung). Acara ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga sebagai wadah bagi para santri untuk mengekspresikan bakat-bakat seni dan budaya mereka.

Upacara peringatan HUT ke-78 RI di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini menjadi bukti nyata bahwa semangat cinta tanah air dan nasionalisme tetap berkobar di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di kalangan santri dan lembaga pendidikan Islam. Dengan mengenang perjuangan para pahlawan dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa, pesantren ini turut serta dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

 

Link video upacara detik-detik prokamasi : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ&t=159s

 

 

(Humas Infokom)

Pastikan Ketahanan Santri, Paramedik Posksestren Turut Berjaga Saat Upacara HUT 78 Berlangsung

nuruljadid.net – Pada saat pelaksanaan upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 tahun berlangsung, tim Paramedik Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) turut berjaga di barisan belakang para santri pada Selasa (17/08/2023).

Tujuan penjagaan dari tim paramedik ini ialah untuk memastikan para santri tetap terjaga kesehatannya saat upacara berlangsung. Selain itu, mereka juga bertugas untuk memberikan penanganan pertama kepada para santri apabila terdapat santri yang sakit secara tiba-tiba ketika pelaksanaan upacara.

Menurut penjelasan Muhammad Sholehuddin, salah satu tim paramedik mengatakan bahwa dalam menangani santri yang sakit ketika upacara berlangsung, tahap pertama yang dilakukan Tim paramedik akan melakukan diagnosa sederhana.

“Kami tanyakan dulu apa keluhan yang dialami oleh santri yang sakit itu, apakah pusing, sakit perut, mual, ataupun karena keluhan hal lainnya,” ungkapnya kepada tim Infokom.

Setelah itu, Muhammad Sholeh meneruskan, kami memberikan obat-obatan kepada santri yang sakit disesuaikan dengan sakit yang dikeluhkan. Kami juga berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang baik kepada santri dalam pelaksanaan Upacara ini sesuai dengan bidang kami, khususnya dalam kesehatan santri.

“Kami juga memberikan roti dan air mineral untuk santri yang sakit agar mereka bisa minum obat yang telah diberikan. Setelah itu, kami memberikan sedikit waktu kepada mereka agar istirahat sejenak, ketika sudah sembuh, kami arahkan kembali ke barisan masing-masing,” imbuhnya.

Dalam melaksanakan penjagaan kali ini, petugas paramedik yang turun di lapangan ketika pelaksanaan upacara HUT 78, ada sebanyak 10 orang. Mereka terdiri dari petugas klinik sebanyak 3 orang dan juga berasal dari organisasi santri siswa “Poskestren” sebanyak 7 orang.

“Jumlah santri yang sakit saat pelaksanaan upacara kali ini ada sekitar 20 santri,” pungkasnya.

(Humas Infokom)