Pos

Lomba Harlah

Suasana Meriah di Pembukaan Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68

nuruljadid.net – Malam Pembukaan Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68 (16/02) dilaksanakan begitu meriah. Suasana Ramai dari antusias penonton dan peserta lomba dari semua perwakilan lembaga di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini membuat halaman depan PPIQ & Asrama MTSNJ (Dalbar) menjadi meriah sepanjang malam pembukaan Bulan Lomba ke 68 Putri.

Bulan Lomba Haul & Harlah ini dilaksanakan setiap tahun sekali pada saat Pra Haul Pendiri & Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pada kegiatan bulan lomba ini, mencakup berbagai macam lomba seperti lomba Tahlil, Dibaiyah, MSQ, Tartil, Senam, Master Of Ceremony (MC) dan sebagainya. Lomba ini diikuti oleh peserta lomba dari perwakilan semua Lembaga Formal yang berada di naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, yaitu SMP Nurul Jadid, MTS Nurul Jadid, MTS Negeri Paiton, SMA Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, SMK Nurul Jadid, dan MA Negeri Paiton.

Pada kegiatan ini, setiap lembaga diwajibkan untuk mendelegasikan dan mengikuti lomba, dengan jumlah kontribusi untuk setiap lomba yang berkategori individu sebesar Rp. 20.000, dan kategori kelompok sebesar Rp. 35.000. Bagi mereka (masing masing lembaga) tidak mendelegasikan atau gugur, maka akan dikenakan sanksi yang telah ditetapkan oleh panitia dengan klasifikasi, untuk kategori lomba individu sebesar Rp. 35.000,- dan kelompok sebesar Rp. 50.000,-.

Bulan Lomba ini dilaksanakan selama ± 2 Bulan penuh yaitu dimulai pada hari kamis, 16 Februari 2017 sampai dengan hari kamis, 13 April 2017 dengan waktu  hari-hari libur kegiatan yakni pada saat Senin malam selasa, kamis malam Jum’at dan jum’at Pagi. Kegiatan lomba ini resmi dibuka oleh Ketua Haul & Harlah ke – 68  Ustadzah Afifah,S.Kom pada saat pemotongan Pita dan pelepasan Balon.

“Tujuan dari kegiatan bulan lomba ini adalah sebagai wadah untuk menampung peserta didik santri Nurul Jadid dalam mengembangkan kreativitas dan bakat minat dari setiap santri” Berikut tutur dari Ketua Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68 Ustdzah Sri Indah Rahmawati saat Pidato Sambutannya. (MF/DB)

Peserta Lomba Tartil Bulan Lomba 68

Menghayati Mars PP. Nurul Jadid Dengan Berparade Puisi

nuruljadid.net – Bulan lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 68 sudah berjalan 1 minggu lamanya, 2 lomba sudah selesai dilaksanakan dan juga sudah mengantongi pemenang dimasing masing lomba. Malam ini Senin (13/02), perlombaan yang dilombakan adalah Parade Puisi. Parade puisi adalah jenis musik yang memiliki irama teratur dengan dinyanyikan oleh satu kelompok yang berisikan beberapa orang dengan nada yang berbeda beda.

“Tujuan dilaksanakannya lomba ini adalah selain menyemarakkan Bulan Lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Harlah ke 68, juga bertujuan membiasakan mereka (peserta) untuk menghayati lagu Mars Nurul Jadid dan asrama mereka masing masing” ujar Ust. Muhammad Ghufron, Panitia Bulan Lomba yang membawahi bidang keilmuan.

Perlombaan ini diikuti oleh 15 Wilayah Putera. Setiap wilayah mendelegasikan sebanyak satu regu yang berisikan maksimal 15 orang. Perlombaan ini tak memiliki durasi waktu, namun memiliki peraturan yang setiap regu wajib membawakan lagu Mars Pondok Pesantren Nurul Jadid dan mars wilayah masing masing dengan kriteria penilian, kekompakan 40%, Kerapian 30% dan Intonasi 30%.

“Alhamdulillah, lomba ini mendapatkan respon yang baik dari masing masing wilayah. Buktinya, hampir semua wilayah mendelegasikan dan mereka membawakannya dengan berbagai macam cara. Ada yang sedikit lupa dengan liriknya, ada juga yang tidak paham dengan iramanya dan masih banyak lainnya” cakap Ust. Ghufron kepada Kru Nuruljadid Website.

“Tapi ada juga yang membawakan dengan penuh penghayatan dengan performance yang memukau. Ini adalah harapan kami selaku panitia. Agar mereka dapat menghayati lagu Mars Nurul Jadid sehingga mereka tidak hanya hafal dengan liriknya saja, namun mereka bisa hafal sekaligus menghayati pesan dari Mars Nurul Jadid” tambah Koordinator Lomba di kategori Keilmuan ini dengan wajah yang sumringah.

Peserta Lomba Tartil Bulan Lomba 68

Tartil Qur’an, Bakat Minat yang Kembali Mencuat di Kalangan Santri

nuruljadid.net – Al-Qur’an adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan. Namun, siapa pun yang berpaling dari tuntutan Alquran, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya.

Oleh Karenanya, syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an adalah bagaimana kita mampu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup sehari-hari. Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Banyak sekali ummat muslim yang berlomba lomba untuk membaca bahkan sampai menghafal serta memahami makna dari kitab ummat islam itu. Namun yang terpenting dalam membaca Al-Qur’an adalah membacanya dengan pelan dengan sesuai dengan tajwid yang sering kita dengan adalah “Tilawah”

Tilawah dalam ayat tersebut adalah berfungsinya lisan, akal, dan hati ketika melantunkan Alquran. Lisan berfungsi dengan baik ketika mampu mentartilkannya. Berfungsinya akal adalah dengan memahami isi ayat yang dilantunkan. Sedangkan berfungsinya hati adalah dengan merenungkan nasihat-nasihat yang terkandung di dalamnya.

“Tartil adalah membaca Al-Qur’an dengan mengikuti prosedur dan aturan serta sesuai dengan kaidah yang berlaku baik dalam segi makhraj (tempat keluar dan safat huruf) dan mengetahui tempat-tempat berhenti (waqaf) dengan tempo yang pelan serta meresapi maknanya” ujar Ust. Sa’ari selaku juri dalam loma tartil Qur’an.

“Skill suaranya sudah bagus namun masih ada beberapa kesalahan dalam bacaan seperti makhrojul huruf dan rata rata para peserta terlalu cepat dalam melantunkan ayat ayat Al Qur’an. Mungkin disebabkan karena mereka nervous atau kurang pengalaman” tambah Ust. Sa’ari yang pernah menyabet Juara 1 MSQ tingkat Jawa Timur di tahun 2014.

Dalam akhir perbincangan, Ust. Sa’ari juga memberikan beberapa harapan kepada pihak pesantren terutama di bagian bakat dan kesenian, agar mereka dapat kembali menghidupkan ekstrakulikuler pesantren terutama dalam Tartil Qur’an. Karena, malam ini para peserta telah membuktikan dirinya mampu untuk melantunkan ayat suci Al Qur’an dengan tilawah. Terakhir harapan beliau adalah bimbingan dan pembinaan khusus bagi mereka yang sudah memiliki potensi yang bagus.

“Kalau skill mereka sudah bagus, tinggal melakukan beberapa pendampingan secara intensif saja, agar mereka dapat berkembang. Dan peserta tartil ditahun ini sudah luar biasa, ada peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya” respon Ust. Sa’ari tentang lomba tartil ini.