Pos

Komunitas Vespa Literasi Warnai Hari Nelayan dengan Wahana Edukasi

NurulJadid.net- Komunitas vespa literasi yang digagas oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang mana juga ikut andil memeriahkan acara memperingati hari nelayan dan sedekah laut yang selengarakan oleh Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Nurul Jadid bekerja bersama dengan masyarakat Dusun Karanganom.

Para mahasiswa yang sadar akan pentingnya pendidikan dengan nilai literasi tersebut, menyediakan lapak baca buku gratis. Hal ini mereka lakukan  bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dikalangan masyarakat dan pemuda, khususnya anak-anak  pengunjung acara hari nelayan.

Selain menyediakan lapak baca buku gratis, Komunitas vespa literasi juga membuka wahana edukasi menggambar bagi anak-anak usia dini.

Hafid, ketua panitia kegiatan acara hari nelayan dan sedekah laut berterima kasih kepada komunitas vespa yang sudah berpastisipasi  memeriahkan acara hari nelayan.

“Saya berterima kasih banyak kepada komunitas tersebut. Hal ini, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan menyadari bahwa membaca buku adalah hal yang sangat penting”. Ungkapnya saat ditemui oleh Wartawan SJ.

Disamping itu, pengunjung juga sangat antusias dengan adanya lapak baca buku gratis tersebut. Banyak masyarakat, pemuda dan anak anak membaca dan belajar menggambar di lapak komunitas vespa.

ZH. Rizqiyansyah, salah satu mahasiswa UNUJA yang aktif di komunitas vespa literasi menyatakan banyak orang tua yang membawa anaknya untuk belajar mengambar dan mewarnai. (Heri Yadi/SJ)

Sumbang Menyumbang untuk Rayakan Hari Nelayan

NurulJadid.net- Jum’at (06/04/2018), masyarakat  Dusun Karanganom berkerjasama dengan Badan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid, merayakan hari nelayan dan sedekah laut. Acara  yang bertempat di Pantai Grinting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo tersebut, berjalan meriah dan lancar.

Peringatan hari nelayan ini merupakan kegiatan rutinitas yang digelar setiap tahun, sebagai rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. pada tahun ini, penyelenggaraannya berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Mulai dari segi konsep hingga pendanaan semua tertata dengan sangat matang mulai dari segi pra kegiatan hingga puncak kegiatan .

Acara tersebut dikemas sesuai dengan ajaran agama islam. Seperti, khotmil qu’ran, istighosah bersama dan  melakukan sedekah laut yang sangat meriah dengan dihari oleh pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini beserta kepala desa grinting, karanganyar dan seluruh para nelayan dan masyarakat sekitar desa grinting.

Dalam Perayaannya menghabiskan dana kurang lebih Rp. 20.000.000, berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang mencapai hingga Rp. 70.000.000. Hal ini dikarenakan adanya sumbangsih dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal.

“Sumber dana untuk menyukseskan acara ini dari PP Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal. Kapal besar sebesar Rp. 100.000 dan perahu cilik menyumbang Rp. 50.000, Papar ketua panitia, Hafidz. (Heri Yadi/SJ)

Peringati Hari Nelayan, PPM Nurul Jadid Gelar Kegiatan Bersama Nelayan Desa Grinting

Nurul Jadid.net- Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM), Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Nelayan Karanganom akan menggelar peringatan Hari Nelayan, di Pantai Gerinting (dusun Karanganom) Karanganyar, Paiton, Probolinggo. Jum’at (06/04/18).

Berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan diantaranya, lomba antar kelompok nelayan, sedekah laut, santunan sosial, dialog warga dan istigotsah.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun solidaritas para nelayan. Selain itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah swt atas karunia-Nya.

Adapun tema kegiatan ini yaitu “Ajegeh Tasek, Ajegeh Nak Potoh”. Tema ini memiliki makna filosofi bahwa betapa pentingnya seseorang menjaga dan merawat laut karena laut adalah salah satu sumber kehidupan umat manusia di bumi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita tidak lupa menjaga laut.

Menurut pengakuan Hafidz, ketua panitia, kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Antusias masyarakat pesisir Karanganom menyambut Hari Nelayan ini sudah tampak jauh hari sebelumnya. Para nelayan berbagi tugas demi suksesnya kegiatan tersebut. Ada yang menata tempat, dan menata perahu dengan beraneka macam hiasan. Sehingga perahu yang tampak usang menjadi anggun dan indah.

Namun demikian, banyak nelayan yang harus menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah untuk menyewa hiasan kapal ke daerah lain. Pak Rahmah misalkan yang harus bolak balik Probolinggo-Banyuwangi untuk sewa peralatan perlengkapan hiasan perahu. Begitu juga Purno yang berhari-hari dipantai untuk medandani perahu miliknya dengan lukisan-lukisan. “Itu semua jerih parah nelayan untuk suksesnya kegiatan ini,” pungkas Hafidz. (Zainul Hasan, SJ)